Penyebab dan Proses Terjadinya Angin Puting Beliung – Grameds pasti sudah tahu bahwa negara kita, Indonesia, adalah negara kepulauan yang terletak di antara dua benua, yakni Benua Asia dan Benua Australia, serta berada di antara dua samudera, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Berdasarkan letak geografis tersebut, tentu saja memberikan pengaruh terhadap perubahan angin Asia dan angin Australia yang bergantian ke arah garis khatulistiwa Indonesia. Terutama pada masa pancaroba, biasanya cuaca di Indonesia menjadi sulit untuk diprediksi. Pada masa tersebut, kerap muncul cuaca ekstrim yang berupa hujan badai, hujan es, petir, angin puting beliung, banjir, longsor, hingga gelombang tsunami.
Angin puting beliung biasanya terjadi di area yang sangat lokal dengan waktu yang relatif singkat. Namun, meskipun terjadi dalam waktu yang relatif singkat, kerugian yang ditimbulkan tidaklah sedikit.
Lalu, apa ya yang menjadi penyebab terjadinya angin puting beliung? Bagaimana pula proses terjadinya hingga dapat menjadikannya sebuah bencana alam yang merugikan manusia?
Yuk simak penjelasan mengenai angin puting beliung berikut ini!
Table of Contents
Apa itu Angin Puting Beliung?
Angin puting beliung menjadi salah satu bencana alam yang banyak memberikan dampak negatif bagi manusia. Angin puting beliung itu berupa angin yang berputar secara kencang di permukaan bumi selama 3-5 menit. Angin ini biasanya seperti kolom udara yang berputar kencang. Angin puting beliung ini membentuk hubungan antara awan cumulonimbus dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah.
Angin jenis ini biasanya muncul dengan bentuk seperti corong yang ujungnya seolah menyentuh permukaan bumi dan dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing sisa “dampak” dari angin tersebut.
Angin puting beliung ini biasanya membawa angin salju dengan kecepatan kurang lebih sekitar 175 km/jam dan lebar sekitar 250 kaki atau 75 meter, yang bergerak dalam beberapa kilometer sebelum akhirnya lenyap. Durasi terjadinya angin puting beliung biasanya singkat, antara 3-5 menit yang kemudian diikuti oleh adanya angin kencang.
Angin puting beliung sering terjadi di banyak negara, misalnya di Amerika, Jepang, Korea, Australia, Filipina, China, hingga Indonesia. Maka dari itu, angin jenis ini dapat disebut sebagai fenomena alam yang bersifat lokal.
Angin puting beliung berpotensi terjadi pada musim peralihan, yakni di waktu siang hari atau malam hari, sekitar pukul 13.00 hingga 17.00, tetapi juga kadang-kadang dapat terjadi pada malam hari.
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
Angin puting beliung dapat terjadi karena adanya pertemuan antara udara panas dan udara dingin, sehingga keduanya akan saling bentrok dan membentuk awan cumulonimbus hingga menjadi puting beliung. Suhu yang tinggi juga dapat menjadi penyebab terjadinya angin puting beliung.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Selain itu, angin puting beliung dapat terjadi jika terjadi arus udara yang naik secara kuat di dalam awan.
Proses Terjadinya Angin Puting Beliung
Proses terjadinya angin puting beliung biasanya terjadi ketika musim pancaroba. Proses terjadinya berkaitan dengan adanya awan cumulonimbus, yang terbagi atas fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah.
1. Fase Tumbuh Awan Cumulonimbus
Pada fase ini, terdapat awan yang di dalamnya memiliki arus kuat yang naik ke atas. Ketika hujan belum turun, titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh adanya arus yang naik tersebut sebelum menuju ke puncak awan.
2. Fase Dewasa Awan Cumulonimbus
Pada fase ini, titik-titik air yang sudah tidak tertahan tersebut akan naik ke puncak awan. Ketika hujan telah turun, maka akan terjadi gaya gesek antara arus udara yang naik dan yang turun.
Adanya temperatur massa udara yang turun menjadi lebih dingin dari udara di sekelilingnya menimbulkan arus geser yang memutar lalu menjadi bentuk pusaran.
Semakin lama, arus udara tersebut akan bergerak semakin cepat hingga akhirnya membentuk sebuah corong yang menyentuh permukaan bumi. Nah, pada saat itulah sebuah angin puting beliung terjadi.
Namun, terkadang angin puting beliung juga muncul disertai hujan deras hingga dapat membentuk pancaran air atau water spout.
3. Fase Punah Awan Cumulonimbus
Pada fase ini, massa udara akan meluas pada seluruh awan, lalu berhenti dan kemudian angin puting beliung pun berakhir.
Hal tersebut karena tidak ada massa udara yang naik hingga kemudian massa udara turun secara meluas di seluruh awan. Ketika proses kondensasi berhenti, udara yang turun tersebut melemah hingga akhirnya angin puting beliung pun berakhir.
Proses kondensasi adalah proses perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair yang terjadi pada suhu udara di bawah titik embun.
Ciri-Ciri Angin Puting Beliung
- Terjadi secara tiba-tiba selama 3-5 menit di sekitar area lokal
- Memiliki bentuk yang beragam, biasanya berbentuk mirip corong/belalai gajah/selang vacuum cleaner
- Jika terjadi dalam waktu yang sangat lama, dapat menyebabkan kerusakan pada jalur lintasannya
- Sering terjadi pada siang hari, biasanya sekitar pukul 13.00 hingga 17.00
- Sering terjadi di daerah dataran rendah
- Terjadi pada musim pancaroba
- Tidak ada angin puting beliung susulan
- Tidak mempunyai siklus yang teratur
Tanda Datangnya Angin Puting Beliung
- Jika suhu udara menjadi sangat panas, terutama pada malam sebelumnya, maka patut untuk diwaspadai karena kemungkinan muncul hujan disertai angin kencang.
- Muncul awan yang berlapis-lapis dan di antara awan tersebut terdapat batas tepi berwarna abu-abu menjulang tinggi pada pagi hari sebelum pukul 12.00.
- Munculnya awan yang berwarna hitam kelabu, biasanya akan datang hujan disertai angin.
- Ranting dan dahan pada pepohonan bergoyang sangat cepat. Itu bisa saja pertanda akan muncul hujan disertai angin kencang.
- Udara terasa dingin, terutama ketika langit sudah mendung dan pepohonan bergoyang karena angin kencang.
- Apabila hujan telah turun, biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan yang tiba-tiba menjadi deras.
- Muncul sambaran petir padahal tidak ada hujan. Hal tersebut juga dapat menjadi kemungkinan akan datang hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
- Hujan yang turun selama berhari-hari hingga menimbulkan angin puting beliung.
Dampak Terjadinya Angin Puting Beliung
Dampak yang paling terlihat dari terjadinya angin puting beliung adalah kerusakan bagi masyarakat, baik itu korban jiwa maupun material. Semakin tinggi intensitas angin puting beliung, maka akan semakin berat pula tingkat kerusakan yang ditimbulkan.
Dampak yang ditimbulkan dari terjadinya angin puting beliung, antara lain:
- Menyebabkan kerusakan hingga kehancuran bangunan, baik itu rumah, gedung, dan infrastruktur lainnya.
- Mengakibatkan banjir.
- Merusak jaringan listrik.
- Membahayakan keselamatan masyarakat hingga menelan korban jiwa.
- Dapat mengangkat dan memindahkan benda-benda di sekitar yang tidak stabil.
- Kerusakan material
- Mengganggu kegiatan ekonomi.
- Puing-puing dan sampah yang terbawa angin puting beliung menjadi berserakan.
- Merusak kebun milik warga
Mitigasi Bencana Angin Puting Beliung
Mitigasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dampak bencana alam. Berikut merupakan mitigasi yang dapat dilakukan ketika bencana angin puting beliung datang:
- Membangun bangunan dengan struktur yang mampu bertahan terhadap angin kencang.
- Memberlakukan adanya aturan standar untuk bangunan, terutama di daerah yang rawan akan angin puting beliung.
- Cermat dalam penempatan lokasi pembangunan fasilitas umum supaya dapat terlindung dari serangan angin puting beliung.
- Masyarakat dibina mengenai bagaimana cara penyelamatan diri ketika angin puting beliung datang.
- Untuk para nelayan, diharuskan mengikat kapalnya pada tiang penyangga secara kuat.
- Pengamanan barang-barang di sekitar rumah supaya tetap kuat dan tidak diterbangkan oleh angin puting beliung.
- Segera berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian angin puting beliung karena fenomena ini terjadi secara cepat.
- Melakukan penghijauan supaya udara tidak terlalu panas.
- Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi tetapi rapuh, lebih baik ditebang supaya tidak menjadi sasaran angin puting beliung.
- Bila terjadi angin puting beliung, lebih baik kita berada di dalam rumah dan menghindari posisi berdiri di dekat jendela kaca.
- Segera matikan arus listrik, peralatan elektronik lainnya, serta kompor.
- Jika sedang mengendarai kendaraan, segera berhenti dan mencari tempat perlindungan yang aman.
Nah, itulah penjelasan mengenai penyebab dan proses terjadinya angin puting beliung disertai mitigasi ketika fenomena alam ini terjadi. Grameds harus selalu waspada akan keberadaan angin puting beliung ini karena kedatangannya tidak dapat diprediksi. Jika terjadi angin puting beliung di tempat tinggalmu, segera lakukan penyelamatan beserta anggota keluarga dan teman-temanmu!
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
- Pengertian Biologi dan 19 Cabang Ilmu Biologi
- Keanekaragaman Hayati
- Klasifikasi Mahluk Hidup
- Virus
- Eubacteria
- Archaebacteria
- Cynobacteria
- Protozoa
- Filum Chordata
- Kingdom Protista
- Kingdom Fungi
- Kingdom Plantae
- Hewan Vertebrata
- Hewan Invertebrata
- Ekosistem
- Daur Biogeokimia
- Urutan Takson Tumbuhan
- Tumbuhan Paku
- Tumbuhan Thallophyta
- Tumbuhan Angiospermae
- Tumbuhan Gymnospermae
- Tumbuhan Spermatophyta
- Pencemaran Lingkungan
- Tumbuhan Ganggang
- Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui
- Biokimia dan Biomolekul
- Sistem Gerak Pada Manusia
- jaringan Pada Tumbuhan
- Sistem Peredaran Darah Besar
- Sistem Peredaran Darah kecil
- Sel
- Sistem Hormon
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien