IPA

Tahap Perekembangan Remaja Berdasarkan Usia

Written by Rahma R

Tahap Perekembangan Remaja – Remaja menjadi salah satu periode dalam kehidupan manusia. Ia menjadi salah satu tahap peralihan dari anak-anak ke dewasa. Fase remaja menjadi salah satu periode krusial yang harus didampingi dan dibimbing oleh orang dewasa.

Periode remaja sendiri dikelompokkan menjadi tiga tahap, yakni remaja awal, remaja tengah, dan remaja akhir. Sebelum mengenali tahapan remaja, lebih baik, Grameds memahami terlebih dahulu mengenai pengertian dan ciri-ciri remaja.

Menurut World Health Organization (WHO), remaja merupakan masyarakat yang berada di rentang usia 10 sampai 19 tahun. Adapun, menurut Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja didefinisikan sebagai penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.

Sementara itu, Kemenkes merumuskan remaja sebagai suatu periode kehidupan manusia yang mana terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, dan intelektual secara pesat. Ia memiliki ciri khas berupa rasa ingin tahu yang tinggi, cenderung berani mengambil risiko dari perbuatannya tanpa mempertimbangkan dengan matang, dan menyukai hal-hal berbau petualangan.

Adapun menurut Monks dan Haditono, remaja merupakan seseorang yang berada di rentang usia 12-21 tahun. Masa remaja juga menjadi transisi dari anak-anak ke dewasa. Oleh sebab itu, pola pikir akan berubah dan berproses menuju dewasa.

Selaras dengan Monks dan Haditono, King juga merumuskan pengertian remaja. Baginya, remaja merupakan perkembangan manusia yang ditandai dengan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja biasanya dimulai pada sekitar usia 12 tahun dan berakhir pada usia 18-21 tahun.

Dari beberapa pengerian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan fase atau masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, biasanya terjadi pada rentang usia 10 sampai 18 tahun. Pada masa remaja, biasanya terjadi perkembangan baik fisik, psikologi, dan intelektual. Ia menjadi bagian masa perkembangan manusia.

Karakteristik Remaja

Remaja dapat dikenali melalui karakteristik yang telah dirumuskan oleh Titisari dan Utami sebagai berikut.

  • Dari sisi perkembangan moral, remaja ada dalam lingkaran harus tetap bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma dan peraturan yang diyakininya. Hal ini juga menyebabkan remaja melanggar peraturan dan nilai yang berlaku, seperti berhubungan seks di luar nikah, minum minuman beralkohol, tawuran, dan sebagainya.
  • Perkembangan kepribadian menjadi fase yang penting bagi perkembangan dan integritas diri remaja.
  • Dari segi kognitif, mental remaja telah mampu berpikir logis mengenai beragam ide abstrak.
  • Dari segi perkembangan emosional cenderung tinggi. Hal tersebut disebabkan karena organ-organ seksual mengalami perkembangan dan mempengaruhi hormone-hormon yang mengontrol emosi.
  • Perkembangan fisik dan seksual yang ditandai dengan laju perkembangan yang biasanya terjadi sangat pesat dan muncul adanya ciri-ciri seks sekunder dan seks primer.
  • Dari sisi psikososial, remaja cenderung mulai memisahkan diri dari orang tua dan memperluas hubungan dengan teman sebaya.

Menjadi Remaja Emas

Ciri-Ciri Remaja

Masa remaja menjadi salah satu fase kehidupan manusia yang tidak stabil dalam segi emosi. Tidak hanya itu, bentuk tubuh pun mulai berubah. Berikut ciri-ciri remaja yang dapat terlihat dari perubahan fisik dan psikisnya yang dirumuskan oleh Hurlock.

1. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting

Ketika anak-anak mulai memasuki masa remaja maka akan disertai dengan perkembangan yang cepat. Sehingga, menyebabkan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, minat baru, dan niat.

2. Masa Remaja sebagai Masa Peralihan

Pada masa ini, remaja masuk ke dalam fase bukan lagi seorang anak dan bukan juga seorang dewasa. Mereka dalam tahap peralihan status dan terjadi keraguan atau ketidakjelasan dalam diri remaja.

3. Masa Remaja sebagai Masa Perubahan

Perubahan fisik berkembang selaras atau beriringan dengan perubahan sikap dan perilaku. Ada beberapa jenis perubahan yang terjadi pada remaja. Pertama, tingginya intensitas emosi bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis. Karena, biasanya, perubahan emosi terjadi lebih cepat selama awal masa remaja.

Kedua, perubahan tubuh, peran, dan minat yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Ketiga, perubahan nilai-nilai yang dipengaruhi oleh perubahan minat dan pola perilaku remaja.

4. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah

Setiap fase perkembangan memiliki pokok masalahnya masing-masinh. Namun, ketika remaja dihadapkan pada permasalahan maka cenderung kesulitan untuk mengatasinya sendiri. Oleh sebab itu, banyak remaja yang menyimpulkan bahwa penyelesaian atau jalan keluar masalah tidak selalu sesuai dengan harapan dan cara yang telah direncanakan.

5. Masa Remaja sebagai Usia Mencari Identitas

Remaja dalam tahap ini mulai mencari jati diri atau esensi dia hidup. mereka mulai resah, gelisah, dan merasa tidak puas dalam banyak hal. Pencarian jati diri dilakukan dengan cara apapun misalnya membaca, menonton, bergabung ke komunitas, bertukar pikiran dengan orang lain, dan cara-cara lainnya.

6. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan

Remaja dianggap sebagai kelompok manusia tang tidak rapi, sulit diberikan kepercayaan, dan sering kali merusak. Hal ini menyebabkan orang dewasa yang bertanggung jawab mengawasi dan membimbing kehidupan remaja menjadi takut untuk mengambil tanggung jawab itu. Mereka juga enggan untuk bersimpatik pada perilaku-perilaku remaja yang dianggap tidak normal.

7. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistis

Remaja akan mudah kecewa dan sakit hati jika rencana atau tujuannya tidak tercapai. Mereka cenderung melihat kehidupan dengan kacamata merah jambu. Dalam pandangannya, diri sendiri dan orang lain dilihat sesuai dengan keinginannya. Bukan dari apa adanya mereka.

Harapan dan cita-cita pun dipupuk tidak realistis. Misalnya mimpi-mimpi atau cita-cita yang tidak sesuai dengan kemampuan diri ataupun ekonomi. Hal ini menimbulkan tingginya emosi yang menjadi salah satu ciri dari fase awal masa remaja.

8. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa

Mendekati usia kematangan atau dewasa, remaja menjadi gelisah untuk menunjukkan bahwa dirinya hampir dewasa. Sekaligus menghilangkan kesan stereotipe yang telah melekat belasan baru dan menggantinya dengan pandangan baru sebagai manusia dewasa.

For Parents and Teenagers

Tahap Perkembangan Remaja

Melansir dari laman Sehat1.com, tahap perkembangan remaja diklasifikasikan menjadi tiga fase. Berikut penjelasannya.

1. Masa Remaja Awal

Periode remaja awal terjadi pada rentang usia 10-13 tahun. Di tahap ini, seseorang akan tumbuh lebih cepat dan mengalami fase awal pubertas. Dalam tahap ini terjadi pertumbuhan rambut di ketiak dan alat kelamin, keputihan, menstruasi, tumbuh payudara, mimpi basah, testis membesar, dan sebagainya.

Tidak hanya itu, penampilan juga turut menjadi perhatian. Mereka juga perlu memiliki area privasi sehingga tidak jarang membentuk benteng atau mengambil jarak dengan keluarga. Biasanya hal-hal tersebut terjadi lebih dulu pada anak perempuan.

2. Masa Remaja Pertengahan

Remaja yang berusia 14-17 tahun termasuk dalam fase remaja pertengahan. Pada tubuh anak perempuan terjadi perubahan. seperti panggul, pinggang, dan bokong mulai membesar, menstruasi mulai teratur, bertambahnya produksi keringat, dan alat reproduksi yang berkembang.

Sementara itu, pada anak laki-laki pertumbuhan mulai berjalan dengan cepat. Tubuh menjadi tinggi, berat badan bertambah, muncul jerawat, otot semakin besar, bahu dan dada semakin lebar, suara menjadi pecah, alat vital semakin besar, tumbuh kumin, jambang, dan sebagainya.

Pada masa ini, pola pikir remaja didasarkan oleh logika, tetapi tidak jarang pula didorong oleh peasaan atau emosinya. Mereka juga mulai tertarik menjalin hubungan romantis, seperti pacaran. Memiliki kecenderungan lebih suka atau lebih banyak waktu dihabiskan bersama teman. Tidak jarang mereka berselisih paham bahkan bertengkar dengan orang tua karena emosi belum stabil dan memiliki sifat sensitif.

3. Masa Remaja Akhir

Remaja usia 18-24 tahun termasuk dalam masa remaja akhir. Perkembangan fisik mulai matang dan telah berkembang sepenuhnya. Perubahan lebih banyak terjadi dalam diri. Misalnya pengendalian emosi yang lebih stabil, memikirkan konsekuensi dari perbuatan yang dilakukan, dan merencanakan masa depan.

Mereka juga telah memahami keinginannya sendiri sekaligus mengatur rencananya sendiri tanpa terpengaruh dengan kehendak orang lain. Kemandirian dan kestabilan emosi mulai didapatkan oleh remaja di tingkat akhir menuju dewasa.

Tugas Perkembangan Remaja

Hurlock merumuskan mengenai tugas perkembangan remaja sebagai berikut.

  • Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda jenis kelamin sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang berlaku di masyarakat.
  • Mencapai peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, selaras dengan tuntutan sosial dan kultural masyarakatnya.
  • Menerima kesatuan organ-organ tubuh/ keadaan fisiknya sebagai pria/wanita dan menggunakannya secara efektif sesuai dengan kodratnya masing-masing.
  • Menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggung jawab di tengahtengah masyarakatnya.
  • Mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya dan mulai menjadi “diri sendiri”.
  • Mempersiapkan diri untuk mencapai karir (jabatan dan profesi) tertentu dalam bidang kehidupan ekonomi.
  • Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
  • Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman bertingkah laku dan mengembangkan ideologi untuk keperluan kehidupan kewarganegaraannya.

Perkembangan Kognitif dan Bahasa pada Remaja

Dalam pandangan Jean Piaget, perkembangan kognitif telah mencapai tahap puncak ketik masa remaja, yakni tahap operasi (11 tahun sampai dewasa). Piaget juga merumuskan ciri-ciri perkembangan kognitif pada masa remaja sebagai berikut.

  • Mampu menalar secara abstrak dalam situasi yang menawarkan beberapa kesempatan untuk melakukan penalaran deduktif hipotetis (hypotetico-deductive reasoning) dan berpikir proposisional (propositional thought).
  • Memahami kebutuhan logis dari pemikiran proposisional, memperbolehkan penalaran tentang premis (alasan) yang kontradiktif dengan realita.
  • Memperlihatkan distorsi kognitif yaitu pendengar imajiner atau khayal dan dongeng pribadi (personal fable), yang secara bertahap akan menurun dan menghilang di usia dewasa.

Sementara itu, perkembangan bahasa pada remaja juga mengalami peningkatan. Menurit Santrock, berikut perkembangan bahasa yang terjadi pada remaja.

  • Terjadi peningkatan penguasaan dalam penggunaan kata-kata yang kompleks, yang mana remaja menjadi lebih baik dari anak-anak dalam menganalisis fungsi suatu kata yang berperan dalam sebuah kalimat.
  • Mengalami kemajuan dalam memahami metafora (perbandingan makna antara dua hal berbeda, menggunakan suatu kata untuk makna yang berbeda) dan satir (menggunakan ironi, cemooh, atau lelucon untuk mengekspos kekejian atau kebodohan).
  • Meningkatnya kemampuan memahami literatur yang rumit.
  • Lebih baik dari anak-anak dalam mengorganisasikan ide untuk menyusun tulisan; menggabungkan kalimat-kalimat sehinga masuk akal; dan mengorganisasikan tulisan dalam susunan pendahuluan, inti, dan kesimpulan.
  • Berbicara dalam kalimat yang mengandung dialek, yaitu variasi bahasa yang memilki kosa kata, tata bahasa, atau pengucapan yang khas.

Whats My Teenager Thinking: Practical Child Psychology For M

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.