Biologi

Pengertian dan Contoh Piramida Makanan

Written by Nandy

Pengertian dan contoh piramida makanan – Piramida makanan atau sering juga disebut dengan piramida ekologi merupakan representasi grafis dari hubungan antara berbagai jenis organisme yang hidup dalam suatu ekosistem di bumi. Setiap tingkatan dalam piramida makanan itu sendiri membentuk susunan yang memiliki tingkat trofik yang berbeda-beda berdasarkan siapa yang memangsa siapa.

Pergerakan piramida makanan sendiri mengarah ke atas, diawali oleh produsen primer atau autotrof, seperti tumbuhan dan alga yang berada di tingkatan paling bawah, diikuti oleh konsumen primer atau pemakan dari tumbuhan tingkat bawah tersebut. Selanjutnya, ada konsumen sekunder yang dimakan oleh konsumen utama, dan berlanjut secara berulang.

Artikel ini akan membahas secara lebih mendalam tentang pengertian dan contoh dari piramida makanan. Tidak hanya itu, akan disajikan juga penjelasan terkait jenis dari piramida makanan sekaligus tingkatannya. Yuk simak ulasan selengkapnya!

A. Pengertian dan Contoh Piramida Makanan

Piramida makanan adalah suatu gambaran yang menjelaskan hubungan antar komponen makhluk hidup yang ada dalam sebuah ekosistem. Piramida makanan sendiri berbeda dengan rantai makanan, piramida makanan diketahui lebih menggambarkan sebuah interaksi dari setiap komponen biotik. Hal ini tentu lebih dari sekedar suatu peristiwa makan dan dimakan yang biasa terjadi dalam sebuah rantai makanan.

Dalam sebuah ekosistem, tumbuhan memiliki tingkatan sebagai produsen yang mempunyai jumlah populasi lebih besar daripada dengan tingkat trofik lainnya. Populasi produsen harus memiliki jumlah yang lebih besar dari konsumen I, konsumen II, konsumen III hingga seterusnya sampai dengan konsumen puncak. Maka dari itu, piramida makanan merupakan gambaran dari perbedaan tingkat populasi yang ada dalam sebuah ekosistem.

Piramida makanan ini menjadi sebuah gambaran dari hubungan antar organisme pada setiap tingkat trofiknya. Hubungan atau interaksi yang terjadi antara setiap organisme dalam piramida makanan digambarkan membentuk kerucut, atau lebih mudahnya yaitu seperti bentuk piramid.

Apabila biasanya sebuah peristiwa siapa memakan siapa dalam rantai makanan menggambarkan hubungan atau interaksi predasi setiap organisme dengan satu garis lurus atau linear. Hal tersebut berbeda dengan yang terjadi pada piramida makanan. Piramida makanan lebih menggambarkan jumlah dari sebuah organisme dalam tingkat trofik dalam suatu ekosistem.

B. Jenis-Jenis Piramida Makanan

Setelah mengetahui pengertian dari piramida makanan, pada bagian ini akan dijelaskan tentang tiga jenis piramida makanan yang perlu kamu ketahui, mulai dari piramida populasi atau jumlah, piramida biomassa hingga piramida energi. Berikut ulasan selengkapnya,

1. Piramida Populasi

Jenis piramida makanan pertama ini menggambarkan bahwa organisme yang berada pada tingkat trofik lebih rendah memiliki jumlah atau populasi yang lebih besar daripada organisme lain yang berada di tingkat trofik lebih tinggi. Piramida populasi ini sendiri ditempati oleh organisme sebagai produsen yang memiliki jumlah populasi yang lebih besar.

Sementara itu, ujung dari piramida populasi ini cenderung dihuni oleh beberapa jenis individu sebagai konsumen puncak. Maka dari itu, antara puncak dan bawah terdapat beberapa jenis tingkatan konsumen. Jumlah populasi dari konsumen I sendiri diketahui lebih besar daripada jumlah populasi dari konsumen II. Hal ini juga menjadikan konsumen II memiliki jumlah populasi yang lebih besar dibandingkan dengan konsumen III.

Piramida populasi ini bisa dikatakan sebagai penyeimbang dari jumlah populasi setiap organisme. Hal ini dikarenakan sudah menjadi sifat alami sebuah organisme yang menjadi mangsa memiliki jumlah populasi lebih besar dibandingkan dengan organisme pemangsa. Alhasil, sumber makanan dari organisme pemangsa tidak akan habis. Namun, apabila terjadi hal sebaliknya yang mana jumlah pemangsa lebih besar, tentu saja bakal menjadikan suatu organisme menjadi punah atau musnah.

2. Piramida Biomassa

Apabila piramida populasi dapat menggambarkan jumlah organisme pada setiap tingka trofik, piramida biomassa lebih menunjukkan massa total organisme yang ada di setiap tingkat trofik. Pada piramida biomassa ini, setiap tingkat trofik dapat dihitung dengan cara mengalikan jumlah individu di tingkat trofik dengan massa rata-rata satu individu di area tertentu.

Piramida biomassa ini bisa dikatakan sebagai jenis piramida makanan yang mampu memecahkan berbagai masalah dari piramida populasi. Hal ini dikarenakan piramida ini mampu menggambarkan representasi yang lebih akurat berdasarkan jumlah energi yang dimiliki oleh setiap tingkat trofik.

Meskipun begitu, piramida biomassa tetap memiliki keterbatasannya sendiri. Misalnya saja, waktu pengumpulan data menjadi sangat penting dikarenakan spesies yang berbeda diketahui memiliki musim kawin yang berbeda pula. Tidak hanya itu, piramida ini juga biasanya tidak mungkin mengukur massa setiap organisme, tetapi hanya berdasarkan sampel yang diambil. Hal ini tentu saja bisa menimbulkan ketidakakuratan data.

Contoh yang bisa dilihat yaitu sebuah rumput sebagai produsen berada di posisi paling bawah. Selanjutnya, di atas rumput ada konsumen pertama yaitu beberapa jenis herbivora pemakan rumput, seperti kambing, sapi, kelinci, dan lain sebagainya. Kemudian, di atas konsumen pertama ada konsumen kedua yang merupakan hewan pemakan daging, seperti rubah. Berikutnya, sampailah pada puncak piramida yang diduduki oleh konsumen tersier, yaitu singa atau harimau.

Selain itu, ada dua jenis piramida biomassa yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut:

a. Piramida tegak adalah piramida yang massa gabungan dari berbagai jenis produsen lebih besar dibandingkan dengan massa gabungan dari setiap tingkatan konsumennya. Piramida tegak sendiri memiliki kecenderungan untuk menjadi representasi dari suatu ekosistem darat.

b. Piramida terbalik merupakan piramida yang menggambarkan massa gabungan dari berbagai jenis produsen yang lebih kecil dari massa gabungan dari konsumennya. Sebagai contoh yakni ekosistem perairan.

3. Piramida Energi

Piramida energi bisa dikatakan sebagai jenis piramida yang lebih akurat dibandingkan dengan dua jenis piramida makanan sebelumnya. Piramida yang sering juga disebut sebagai piramida produktivitas ini melihat jumlah total energi yang ada pada setiap tingkat trofik. Tidak hanya itu, piramida energi juga melihat hilangnya energi yang ada di antara tingkat trofik.

Maka dari itu, piramida energi sendiri dapat dipahami bahwa semakin tinggi tingkat trofiknya, maka jumlah energi akan semakin mengecil. Hal ini tentu saja menjadi produsen sebagai tingkat trofik pertama memiliki energi yang lebih besar daripada beberapa jenis konsumen yang berada di tingkat trofik yang lebih tinggi.

Perlu diketahui bahwa semakin mengecilnya jumlah energi pada setiap trofik disebabkan oleh adanya beberapa hal, di antaranya yaitu:

– Hanya sebagian makanan tertentu saja yang bisa dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.

– Tidak semua makanan yang dimakan bisa dicerna melainkan dikeluarkan menjadi kotoran.

– Sebagian makanan yang dimakan dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme,

– sedangkan pada sisanya sebagai sumber energi.

Ide piramida energi sendiri mengacu pada Hukum Sepuluh Persen dari Lindeman. Dalam Hukum Sepuluh Persen Lindeman tersebut dapat dikatakan bahwa ada sekitar 10 persen energi di tingkat trofik yang bisa digunakan dalam menciptakan biomassa. Hal ini berarti, ada sekitar 10 persen energi yang akan digunakan untuk membuat jaringan, mulai dari batang, daun, otot, dan masih banyak lagi pada tingkat trofik berikutnya.

Semenatra itu, sisa dari energi tersebut dimanfaatkan dalam respirasi, berburu, dan berbagai kegiatan lain atau hilang di lingkungan sebagai panas. Hal ini tentu menjadi menarik, ada sebuah racun yang dilewatkan ke piramida dengan sangat efisien atau sama halnya dengan piramida makanan.

Piramida energi bisa disebut sebagai piramida yang paling banyak digunakan saat ini dibandingkan dua jenis piramida sebelumnya. Alasannya tentu saja karena piramida ini mampu mempelajari aliran energi dalam suatu ekosistem dari waktu ke waktu.

Matahari sebagai sumber utama dari semua energi telah masuk dalam diagram piramida energi. Selain itu, pengurai seperti bakteri dan jamur juga sudah masuk ke dalam diagram sebagai pemeroleh nutrisi dan energi dari semua tingkat trofik. Misalnya saja seperti, memecah organisme yang mati atau membusuk. Nutrisi dari matahari atau bakteri dan jamur pada akhirnya akan kembali ke tanah dan diambil oleh tanaman.

C. Contoh Piramida Makanan

Berikut adalah contoh piramida makanan yang ada di perairan, yaitu:

1. Phytoplankton

Phytoplankton atau dapat disebut juga plankton memiliki peran sebagai suatu produsen. Hal ini dikarenakan plankton bisa melakukan fotosintesis sekaligus menghasilkan suatu cadangan makanan di perairan.

2. Ikan

Selanjutnya, ikan merupakan konsumen tingkat 1 di perairan. Ikan sendiri dapat memakan semua phytoplankton atau plankton sebagai makanannya.

3. Anjing laut

Kemudian, anjing laut menempati konsumen tingkat 2 yang ada di perairan. Anjing laut sendiri dapat akan memakan ikan sebagai makanannya.

4. Paus pembunuh

Dan, paus pembunuh bisa disebut sebagai konsumen tingkat 3 atau tingkat akhir karena bisa menjadikan anjing laut sebagai salah satu makanannya. Paus pembunuh sendiri merupakan jenis puas yang termasuk ke dalam golongan konsumen tingkat akhir atau puncak.

D. Tingkatan Dalam Piramida Makanan

Piramida makanan yang biasa digunakan di Indonesia terdiri dari 5 tingkatan makanan dan minuman. Tingkatan tersebut pada dasarnya telah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh manusia serta 1 Tingkat pondasi hidup sehat. Misalnya saja seperti, olahraga secara teratur dan menjaga berat badan yang ideal.

Nah, berikut ini adalah gambar piramida makanan untuk menjaga keseimbangan Gizi yang dibutuhkan oleh tubuh kita

1. Tingkat Pertama

Tingkat Pertama atau tingkat dasar adalah dalam piramida makanan sehat adalah menjaga berat badan ideal dan rutin berolahraga. Kedua unsur tersebut sangat mempengaruhi kualitas hidup sehat kita. Salah satu alasan akan pentingnya olahraga adalah dengan menggunakan aturan sederhana seperti dibawah ini :

“Perubahan Berat Badan sama dengan Kalori yang masuk dikurangi dengan Kalori yang keluar”

Dengan berolahraga kita dapat membakar kalori yang kita konsumsi dan menjaga tubuh tetap berada di berat badan yang ideal. Makan lebih banyak daripada yang dibakar akan menyebabkan pertambahan lemak dan berat badan sehingga menimbulkan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan kelebihan berat badan tersebut.

2. Tingkat Kedua

Air memegangkan peranan yang sangat penting dalam tubuh manusia. Dalam tubuh manusia, air berfungsi sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut zat-zat gizi lainnya dan sebagai pembantu dalam proses pencernaan. Dalam satu hari, tubuh kita memerlukan 8 gelas air atau setara dengan 2 liter air.

3. Tingkat Ketiga

Tingkat ketiga adalah makanan-makanan yang merupakan sumber karbohidrat tinggi seperti Nasi, Kentang, Roti, Biskuit, Jagung dan Ubi. Makanan-makanan tersebut biasanya disebut dengan makanan pokok yang biasanya dikonsumsi 3 hingga 8 porsi sehari.

4. Tingkat Keempat

Tingkat keempat dari Piramida Makanan adalah sayur-sayuran dan buah-buahan yang merupakan sumber serat, vitamin dan mineral. Sayur-sayuran sebaiknya dikonsumsi 3 hingga 5 porsi sedangkan buah-buah dapat dikonsumsi 2 sampai 3 porsi sehari.

5. Tingkat Kelima

Tingkat kelima adalah makanan-makanan yang merupakan sumber protein baik protein nabati maupun protein hewani. Protein Nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti Kacang-kacangan dan makanan olahannya (tempe, tahu).

Sedangkan Protein Hewani adalah Protein yang didapat dari hewan diantaranya seperti daging sapi, ikan, ayam, telur dan produk-produk susu. Makanan-makanan yang berprotein (nabati dan hewani) sebaiknya dikonsumsi 2 hingga 3 porsi setiap hari.

6. Tingkat Tertinggi (Puncak)

Tingkat Tertinggi atau posisi Puncak merupakan makanan-makanan yang tingkat konsumsinya harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tingkat kebutuhan tubuh akan makanan-makanan tersebut sangat rendah. Makanan-makanan tersebut diantaranya adalah Garam, Gula dan Minyak.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya