Ekonomi

Pengertian Obligasi: Jenis, Keuntungan, dan Karakteristik

pengertian obligasi
Written by Rosyda

Pengertian Obligasi – Surat Utang (Obligasi) merupakan salah satu Efek yang tercatat pada Bursa di samping Efek lainnya seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset, dan  Dana Investasi Real Estate. Obligasi sendiri dapat dikelompokkan sebagai efek yang bersifat utang di samping Sukuk. Obligasi juga dapat dijelaskan sebagai surat utang jangka menengah panjang yang kemudian dapat dipindahtangankan, berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan dalam bentuk bunga pada suatu periode tertentu serta melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan pada pihak pembeli obligasi tersebut.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang obligasi, jadi simak artikel ini sampai habis, Grameds.

Pengertian Obligasi

pengertian obligasipixabay

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), obligasi adalah surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang dapat diperjualbelikan. Selain itu, obligasi dalam KBBI juga berarti surat utang berjangka (waktu) lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan.

Obligasi sebagai suatu surat pengakuan utang yang dapat diperjualbelikan dan berisi janji dari pihak yang menerbitkan efek kepada pihak pembeli untuk kemudian membayar bunga (kupon) pada suatu periode tertentu dan pembayaran pokok di akhir masa pinjaman (jatuh tempo). Dengan kata lain, penerbit obligasi sebagai debitur dan pembeli obligasi merupakan kreditur atau investor.

Penting untuk kamu memahami bahwa produk jadi salah satu investasi yang kemudian memberikan pendapatan tetap, karena tujuan penerbitannya ialah memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi relatif stabil serta resiko yang lebih stabil dibanding saham.

Sama seperti saham, produk ini (obligasi) kemudian merupakan jenis investasi yang dapat kamu beli serta jual di pasar modal. Obligasi juga memiliki jatuh tempo, tetapi bukan berarti kamu harus memegangnya hingga jatuh tempo. Itu artinya, kamu juga dapat menjualnya kembali ke pasar sekunder dan berpotensi mendapat keuntungan lebih dari capital gain. Namun bisa juga capital loss, saat kamu menjualnya saat harganya turun.

Jenis Obligasi

Berikut dibawah ini adalah jenis obligasi yang kemudian dapat kamu jual serta beli di pasar modal.

Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbitnya

1. Pemerintah

Obligasi pemerintah ataupun lebih populer kita kenal dengan Surat Berharga Negara (SBN) merupakan surat utang yang pemerintah Republik Indonesia keluarkan dengan tujuan membuka kesempatan yang seluas-luasnya ke masyarakat luas dalam berpartisipasi ke pembangunan negara.

SBN kemudian menjadi produk investasi dengan risiko rendah, karena negara kemudian memberi jaminan secara langsung. Jenis SBN sendiri di antaranya Obligasi Negara Ritel (ORI) serta Savings Bond Ritel (SBR).

Pemerintah juga mengeluarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau lebih populer dengan istilah sukuk. Contohnya adalah Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST). SBN maupun sukuk kemudian dapat kamu pesan pada periode penawaran yang pemerintah tentukan melalui mitra-mitra distribusinya, salah satunya ialah tanam duit.

2. Korporasi

Berbeda dengan obligasi pemerintah, obligasi korporasi juga dikeluarkan oleh perusahaan, baik perusahaan milik negara (BUMN) maupun pada perusahaan swasta. Tingkat risikonya umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan SBN terbitan pemerintah. Oleh sebab itu, biasanya perusahaan kemudian akan menawarkan return yang lebih tinggi. Sama halnya seperti pemerintah, perusahaan kemudian mengeluarkan surat utang dengan prinsip syariah.

3. Daerah

Obligasi daerah merupakan surat utang terbitan pemerintah daerah. Penerbitannya ini bertujuan membantu daerah untuk melakukan pembangunan.

Jenis Obligasi Berdasarkan Prinsipnya

1. Konvensional

Obligasi yang kemudian dikelola secara konvensional disebut juga sebagai surat utang. Para investor akan menerima pembayaran kupon di setiap bulannya hingga jatuh tempo yang telah ditentukan.

2. Syariah

Obligasi syariah adalah jenis obligasi yang di mana imbal hasil obligasi adalah berupa uang sewa (ujrah). Perhitungan imbal hasilnya juga sesuai dengan prinsip syariah.

Keuntungan Obligasi

Setelah kamu memahami pengertian serta jenis-jenis dari obligasi, maka pastikan juga kamu mengetahui mengenai keuntungan apa saja yang akan kita dapatkan saat berinvestasi pada produk ini. Berikut dibawah ini beberapa keuntungan dari penggunaan obligasi.

1. Mendapatkan Passive Income

Sebelum melakukan pelunasan pokok pinjaman, biasanya pemerintah atau suatu perusahaan kemudian akan membayarkan kupon ini secara berkala hingga di tanggal jatuh tempo sesuai dengan ketentuan yang tertera. Imbal hasil yang kamu terima secara berkala ini kemudian dapat menjadi passive income untukmu.

2. Imbal Hasil yang Bersaing

Salah satu keuntungan dari obligasi adalah imbal hasilnya yang kemudian bersaing dengan bunga deposito. Kamu juga akan mendapatkan keuntungan yang lebih optimal karena pajaknya hanya sekitar 10%, lebih rendah dari pajak deposito, yaitu 20%.

3. Aman dari Fluktuasi

Keuntungan lainnya dari obligasi adalah sangat aman dari fluktuasi pasar. Jenis surat utang yang tak terpengaruh fluktuasi pasar biasanya tak dapat investor perdagangkan di pasar sekunder serta jenis kuponnya floating with floor. Contohnya ialah pada SBR dan ST. Meskipun demikian, bagi kamu yang memiliki surat utang dengan kupon masih dapat menghindari fluktuasi pasar. Kamu cukup meng-hold kepemilikan hingga jatuh tempo untuk menghindari risiko pasar.

4. Potensi Keuntungan Lebih dari Capital Gain

Potensi untuk kemudian mendapatkan keuntungan lebih dari capital gain berlaku untuk jenis surat utang yang akan diperdagangkan di pasar sekunder serta kuponnya tetap (fixed rate). Selain itu, kamu juga dapat capital gain saat harganya sedang naik.

Harga obligasi salah satunya juga mendapat pengaruh dari tingkat suku bunga BI. Harga yang akan naik ketika suku bunga turun, sebaliknya akan turun saat suku bunga naik. Jadi, pastikan kamu kemudian menjual kepemilikan surat utang di waktu yang tepat untuk mendapatkan capital gain.

5. Bisa Jadi Jaminan atau Agunan

Keuntungan menarik lainnya dari obligasi adalah saat berinvestasi pada produk ini adalah bisa menjadi jaminan saat ingin mengajukan pinjaman ke bank serta pegadaian.

Karakteristik Obligasi

pengertian obligasipixabay

1. Periode

Obligasi kemudian memiliki jangka waktu jatuh tempo yang beragam. Mulai dari 1 tahun sampai 10 tahun. Umumnya, investor kemudian cenderung memilih aset yang memiliki periode jatuh tempo pada jangka pendek karena memiliki risiko yang cenderung lebih kecil. Jika kamu ingin memulai investasi obligasi dengan risiko yang kecil dan aman, maka kamu dapat mencoba berinvestasi Surat Berharga Negara (SBN). Pemerintah juga telah menjamin keamanan aset ini.

2. Terdapat Kontrak

Karakteristik obligasi selanjutnya adalah adanya kontrak atau indenture. Saat berinvestasi obligasi, kemudian terdapat sebuah kontrak yang berisi hak serta kewajiban pihak penerbit serta pemegang aset. Kontrak ini sendiri mencakup ketentuan serta berbagai batasan dalam bertransaksi. Adapun ketentuan terkait pembelian dan penjualan aset tetap perusahaan, penarikan pinjaman, pembayaran dividen, dan lain sebagainya. Adanya kontrak ini kemudian akan memberikan perlindungan bagi para pemegang obligasi.

3. Nilai Utang Pokok

Karakteristik obligasi selanjutnya ialah nilai utang pokok serta nilai nominal yang harus penerbit bayarkan kepada para pendana. Saat jatuh tempo, penerbit kemudian akan membayarkan nilai utang pokok sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam kontrak. Dalam hal ini, pihak penerbit kemudian akan mengemukakan kebutuhan dana serta besaran dana berdasarkan kepada kebutuhan cashflow hingga pada kinerja perusahaan.

4. Adanya Coupon Rate

Setiap produk ini kemudian akan memberikan coupon rate ataupun bunga yang akan investor peroleh dalam suatu periode tertentu. Dalam hal ini, investor kemudian akan memperoleh kupon setiap 1 bulan, 3 bulan, 5 bulan, juga 1 tahun sesuai dengan kesepakatan dengan pihak penerbit produk obligasi.

Umumnya, kamu juga akan mendapatkan informasi mengenai waktu penerimaan coupon rate di saat masa penawaran. Kupon ini akan menjadi imbal hasil investasi hingga akhir periode jatuh tempo.

5. Keuntungan dalam Bentuk Kupon atau Bunga

Saat berinvestasi obligasi, kamu kemudian akan memperoleh keuntungan dari bunga berupa kupon. Dalam hal ini, terdapat juga istilah current yield ataupun imbal hasil dari tingkat suku bunga berupa kupon yang investor peroleh dalam satu tahun. Perhitungan keuntungan ini kemudian akan mengacu pada persentase bunga dalam satu tahun terhadap harga obligasi.

6. Mendapat Klaim Aset Penerbit

Jika suatu penerbit obligasi ini bangkrut, sehingga terjadi gagal bayar, maka salah satu alternatifnya adalah melakukan klaim aset penerbit. Penerbit yang akan menjual aset, kemudian hasil penjualan ini akan dapat investor klaim. Meskipun terdapat risiko gagal bayar, kamu juga tetap berhak untuk memperoleh aset penerbit tersebut.

Contoh Obligasi

Obligasi Pemerintah atau Government Bonds

Obligasi pemerintah ataupun government bonds adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk kemudian mengumpulkan pendanaan untuk membiayai defisit APBN ataupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Nah, berikut di bawah ini adalah contoh obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah:

  1. Surat Utang Negara atau SUN. Obligasi ini kemudian diterbitkan pemerintah sebagai cara untuk mendanai defisit APBN.
  2. Obligasi Rekap ataupun OR. Tujuan diterbitkannya obligasi ini ialah untuk mendukung Program Rekapitalisasi Perbankan yang kemudian dilakukan oleh pemerintah.
  3. Obligasi Ritel Indonesia atau ORI. Jenis obligasi ini sesungguhnya memiliki tujuan yang sama dengan SUN. Hanya saja, obligasi ini kemudian memiliki nominal lebih kecil.
  4. Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN. Ini merupakan contoh obligasi pemerintah yang dijalankan sesuai dengan prinsip syariah Islam. SBSN disebut juga sebagai Sukuk Negara.

Obligasi Korporasi

Sesuai namanya, obligasi korporasi ataupun corporate bonds merupakan suatu jenis obligasi yang diterbitkan perusahaan, baik itu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ataupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Obligasi korporasi juga kemudian hadir dengan dua jenis kupon, yaitu kupon tetap serta floating. Berikut di bawah ini adalah contoh obligasi yang diterbitkan oleh korporasi atau perusahaan:

  1. Obligasi yang diterbitkan oleh AB Sinar Mas Multifinance Seri A pada tahun 2020. Obligasi ini kemudian memiliki jangka waktu satu tahun serta memberikan kupon tetap.
  2. Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Seri C. Obligasi ini kemudian diterbitkan pada tahun 2016 dengan jangka waktu lima tahun. Kupon yang diberikan bersifat tetap yaitu sebesar 10,25%.
  3. Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Tahap 1 Seri B. Obligasi ini kemudian dikeluarkan pada tanggal 26 November 2019 dengan jangka waktu lima tahun. Selain itu, obligasi ini kemudian memberikan kupon tetap sebesar 8,20%.
  4. Obligasi I Kereta Api Indonesia Seri A Tahun 2017. Obligasi ini kemudian memiliki jangka waktu lima tahun dengan kupon 7,75%.

Perbedaan Obligasi dan Saham

Tingkat Keuntungan

Perbedaan antara saham serta obligasi yang pertama adalah pada tingkat keuntungan yang didapat. Keuntungan dari investasi saham ini kemudian bersifat fluktuatif, artinya tidak dapat diperkirakan serta dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kepada keuntungan perusahaan. Sementara keuntungan obligasi, biasanya kemudian didapat setiap bulan dengan jumlah yang tetap stabil sampai masa berlaku surat perjanjian berakhir.

Jika kamu merupakan tipe investor yang suka serta berani dalam mengambil risiko, saham kemudian dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun jika kamu menginginkan hasil yang stabil, obligasi kemudian menjadi pilihan yang aman.

Batas Masa Berlaku

Perbedaan antara saham serta obligasi selanjutnya adalah pada masa berlakunya. Pemilik saham masih tetap kemudian memiliki hak atas keuntungan serta suara selama perusahaan itu berdiri dan pemilik saham masih memiliki surat bukti atas kepemilikan sahamnya. Sementara itu, pada obligasi memiliki masa berlaku yang jelas di dalam surat.

Obligasi juga akan memiliki keuntungannya sendiri karena jangka waktu yang telah ditentukan tersebut. Hal ini dikarenakan kamu dapat berpindah ke investasi lainnya jika jangka waktu perjanjian ini telah habis. Oleh sebab itu, jika perusahaan mengalami kerugian namun jangka waktu perjanjian telah berakhir, maka kamu tidak akan terlibat apa-apa lagi.

Demikian pembahasan mengenai obligasi mulai dari pengertian obligasi, jenis, keuntungan, karakteristik, contoh, dan perbedaannya dengan saham. Semoga semua pembahasan di atas bisa menambah wawasanmu ya!

Bagi kamu yang masih penasaran mengenai obligasi, Jika ingin mencari buku tentangnya, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Rekomendasi Buku-Buku Terkait Obligasi dan Saham yang Wajib Kamu Baca

Obligasi

Obligasi adalah salah satu produk pasar modal. Namun, popularitas dan pemahaman masyarakat akan instrumen ini jauh di bawah saham dan reksa dana. Padahal jumlah investor yang membeli Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Saving Bond Retail (SBR), Sukuk Ritel (Sukri), dan Sukuk Tabungan Ritel (ST) sudah mencapai ratusan ribu orang. Cara kerja obligasi juga relatif sederhana, seperti deposito tapi jatuh temponya lebih panjang.

Hanya saja, untuk obligasi korporasi ada tambahan risiko fluktuasi harga dan risiko gagal bayar. Buku ini membahas secara mendalam obligasi di Indonesia dengan contoh riil dan studi kasus, seperti klasifikasi obligasi di Indonesia dan daftar seri obligasinya, teori dan praktik menghitung Yield to Maturity dan harga untuk Obligasi Negara, korporasi, dan Ritel di MS Excel, menghitung Accrued Interest dan DUrasi Obligasi, dan lain-lain. Seluruh perhitungan tersebut dilengkapi file Excel dan video tutorial via YouTube yang dapat diakses melalui QR Code.

Obligasi Rekapitalisasi Perbankan

Buku ini membahas dampak kebijakan obligasi Rekapitalisasi Perbankan terhadap kinerja perbankan dan anggaran negara. Dengan mengambil data perbankan dan data APBN sepanjang 2000-2009, penulisnya berhasil membuktikan bahwa kebijakan rekap yang dibuat pemerintah semasa krisis 1998 telah gagal menunaikan kembali tugasnya sebagai lembaga intermediasi setelah sebelumnya mendapat suntikan modal dari APBN.

Meskipun telah berhasil membuat bank-bak sekarat beroperasi kembali sebagai bank normal. Namun dalam perjalanannya kebijakan rekap menimbulkan masalah besar di bidang moneter dan fiskal. Selain menimbulkan tagihan utang dalam negeri bunga obligasi rekap sebesar 5o triliun rupiah per tahun, kebijakan tersebut hanya menghasilkan bank autis yang tidak terlalu peduli menjalankan fungsi intermediasi. Kekuatan APBN dalam menggerakkan pembangunan menjadi lumpuh karena sekitar 55% anggaran habis untuk bayar hutang. Semua fakta ini semakin membuktikan besarnya persoalan ketidakadilan di balik kebijakan penyehatan perbankan nasional. Karena biaya penyehatan perbankan bersumber dari pajaknya seluruh rakyat di seantero negeri ini. Rakyatlah yang membiayai pemilik bank.

Peluang Menggiurkan Investasi Obligasi Pemerintah dan Korporasi

Buku ini bicara tentang obligasi, investasi di bidang surat utang negara. Banyak orang masih awam di bidang ini, tetapi jika mau belajar, ini ada buku yang memberi pencerahan sebab buku seperti ini bukan saja dimengerti oleh para bankir atau orang-orang keuangan tetapi awam atau masyarakat umum boleh tahu.Di buku ini dijelaskan apa komponen dan perlu diketahui dalam APBN. SUN itu apa dan apa saja pasar sekunder obligasi serta dan bagaimana pasar perdana obligasi korporasi.

Pasar Obligasi Indonesia: Teori dan Praktik

“Pasar obligasi di Indonesia relatif masih baru namun berkembang cukup pesat sehingga literatur yang tersedia masih termasuk langka. Buku ini ditulis oleh seorang yang mumpuni di bidang obligasi. Tarmiden Sitorus yang saya kenal mempunyai pengalaman yang luas dalam pengembangan pasar surat utang negara di Indonesia, yang telah berkembang menjadi instrumen penting dalam operasi moneter Bank Indonesia, disamping sebagai instrumen investasi bagi para pelaku pasar modal. Buku ini patut dibaca oleh para pengambil kebijakan, pelaku industri pasar modal, dan kalangan akademi. Mirza Adityaswara Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia

 

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah