Biografi

5 Fungsi Tulang Kering Bagi Tubuh dan Cara Merawatnya!

fungsi tulang kering
Written by Fandy A

Fungsi Tulang Kering – Tulang menjadi salah satu bagian penting dalma tubuh manusia. Ia menjadi tempat melekatnya otot, melindungi jaringan di bawah atau di dalam tulang, memberi bentuk pada tubuh, dan fungsi lainnya. Tulang pada tubuh manusia terdiri dari beragam jenis.

Salah satunya tulang kering. Ia menjadi salah satu tulang yang menyusun kaki. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan tulang kering dan fungsi tulang kering? Grameds dapat menyimak paparan di bawah ini.

Pengertian dan Fungsi Tulang

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tulang dirumuskan sebagai rangka atau bagian rangka tubuh manusia atau binatang; duri ikan; barang yang menyerupai tulang atau rangka.

Adapun dalam Wikipedia, tulang didefinisikan sebagai jaringan tubuh yang kaku dan terdiri dari sel-sel yang tertanam dalam antarsel keras yang berlimpah. Kalsium gosfat dan kolagen menjadi dua komponen penyusun tulang. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan dan terus berlangsung sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.

Tulang mengambil alih pembentukan rangka dan alat gerak tubuh. Ia juga menjadi pelindung organ-organ internal dan sebagai tempat menyimpan mineral dalam tubuh.

Selaras dengan kedua definisi di atas, Faweett merumuskan tulang sebagai jaringan ikat yang tersusun atas sel, substansi, dan serat, fungsinya untuk pelindung dan penyokong kerangka serta tendo sebagai daya gerak. Sifat fisik tulang sangat kuat, sedikit elastis, tahan kompresi, dan tersusun dari materi yang relatif ringan.

Tulang cukup responsif untuk merespons adanya pengaruh metabolik, endokrin, dan metabolik. Dengan segala kekerasan dan kekuatannya, tulang tersusun dari materi hidup yang dinamis, secara berkala dan tetap selalu diperbaharui serta disusun ulang selama hidup manusia.

Adapun Gartner dan Hiatt mendefinisikan tulang sebagai jaringan ikat vaskular yang terdiri dari sel-sel dan zat antarsel yang dikelompokkan. Misalnya tulang padat (tulang kompakta), tulang spongiosa, dan jenis tulang lainnya. Fungsinya sebagai pelindung, penyokong, penyimpan mineral di ujung-ujung persendian yang mana tulang rawan berperan sebagai pelapis untuk mempermudah pergerakan.

Secara umum, tulang memiliki fungsi sebagai berikut.

  • Tempat melekatnya otot;
  • Sebagai tempat yang menyediakan pelindungan untuk jaringan khusus seperti sistem pembentuk darah (sumsum tulang);
  • Tempat pembentukan sel-sel darah;
  • Pengatur tingkat kalsium dan fosdat dalam cairan tubuh yang beredar;
  • Penunjang dan pemberi bentuk tubuh;
  • Alat gerak pasif;
  • Pelindung organ dan jringan lunak, seperti pada tengkorak;
  • Dukungan struktural untuk aksi mekanis jaringan lunak, seperti konstraksi otot dan perluasan paru-paru.

Buku Saku: Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia - fungsi tulang kering

Struktur Tulang

Secara umum, struktur tulang dibedakan menjadi dua, yakni struktur makroskopis dan mikroskopis. Berikut penjelasan keduanya.

1. Struktur Makroskopis

Faweett mengelompokkan tulang dalam dua kategori, yakni tulang kompak (substansi kompakta) dan tulang spons atau konselosa (substansi spongiosa). Tolang kompakta terlihat seperti massa utuh padat dengan ruang-ruang kecil yang hanya dapat terlihat dengan menggunakan mikroskop.

Tulang panjang khas, seperti femur atau humerus, pada bagian batang (diafisis) tersusun atas silinder berlubang tulang kompak berdinding tebal dengan rongga sumsum tulang. Ujung tulang panjang terdiri dari tulang spons ditutupi korteks tulang kompak tipis, tulang panjang yang tumbuh disebut epifisis.

Tulang rawan epifisis dan tulang spons metafisis yang berdekatan merupakan zona pertumbuhan pada semua inkremen memanjang dalam pertumbuhan tulang berlangsung. Tulang dibungkus oleh periosteum, lapisan jaringan ikat khusus yang mempunyai potensi osteogenik atau pembentuk tulang, jika periosteum fungsional tidak ada maka tidak memiliki potensi osteogenik dan tidak berhubungan dengan pemulihan patah tulang.

Rongga sumsum diafisis dan rongga dalam tulang spons dilapisi oleh endosteum yang juga memiliki sifat osteogenik. Substansi kompakta pada tulang pipih tengkorak terbentuk pada permukaan luar dan dalam yang sering disebut tabel luar dan dalam. Periosteum permukaan luar tengkorak disebut perikranium dan pada permukaan dalam disebut dura mater. Pembungkus dari jaringan ikat dari tulang-tulang pipih memiliki potensi osteogenik tidak berbeda antara periosteum dan endosteum tulang panjang

2. Struktur Mikroskopis

Struktur mikroskopis memiliki ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sehingga diperlukan mikroskop untuk dapat melihatnya dengan jelas. Sebagian besar struktur mikroskopis terdiri dari matriks tulang, interstisial bermineral, yang dideposisikan dalam lapisan atau lamel dengan tebal 3-7 nm.

Substansi interstisial tulang adalah rerongga lentikuler, disebut lakuna yang masing-masing berada disebuah sel osteosit. Lakuna memencar keluar ke segala arah dan menerobos lamel dari substansi interstisial dan beranastomosis dengan kanalikuli. Lakuna letaknya berjauhan tetapi mereka membentuk rongga utuh yang saling behubungan melalui jaringan saluran yang sangat halus. Saluran halus ini penting untuk nutrisi sel-sel tulang.

Faweet mengelompokkan tulang kompak dalam tiga pola umum, yaitu: 1). Disusun konsentris mengelilingi saluran vaskuler memanjang, membentuk unit silindris yang disebut sistem Havers atau osteon. 2). Sistem Havers terdapat potongan tulang berlamel dengan berbagai ukuran dan bentuk tak teratur. 3). Permukaan luar tulang korteks, tepat dibawah periosteum pada permukaan dalam terdapat sejumlah lamel yang yang berjalan tidak terputus-putus mengitari bagian batang.

Penampilan mikroskopis periosteum bervariasi sesuai keadaan fungsionalnya. Semasa embrional dan pertumbuhan pasca lahir memiliki lapisan dalam dari sel-sel osteoblas yang berhubungan langsung dengan tulang, sesudah pertumbuhan tulang terhenti, osteoblas berubah berubah menjadi sel-sel pelapis tulang tidak aktif, tetapi mereka tetap memiliki potensi osteogenik dan jika tulang itu cidera mereka berubah 11 kembali menjadi osteoblas dan berpartisipasi dalam pembentukan tulang baru.

Pengertian dan Fungsi Tulang Kering

Tulang kering atau disebut juga dengan tibia merupakan tulang panjang utama pada bagian kaki bawah. Tepatnya berada di bawah lutut dan sepanjang bagian depan kaki. Panjangnya ada di kisaran 36 cm.

Tulang kering menjadi salah satu tulang yang dapat menahan beban dan gerakan. Melansir dari halodoc.com, berikut fungsi tulang kering.

1. Penyangga Otot Tungkai Kaki

Tulang kering menjadi penyangga otot yang terletak di area tungkai kaki. Otot yang tertopang dengan baik maka memberikan pergerakan kaki menjadi optimal.

2. Penyambung Lutut dan Pergelangan Kaki

Fungsi tulang kering yang utama adalah menyambungkan area lutut dan pergelangan kaki. Keberadaan tulang kering akan membantu pergerakan pada pergelangan kaki menjadi lebih baik dan optimal.

3. Menjaga Keseimbangan Tubuh

Berbagai aktivitas dipengaruhi oleh kondisi tulang kering. Ketika tulang kering sehat dan optimal maka akan membuat keseimbangan tubuh dapat terjaga seta siap dalam setiap kondisi saat melakukan berbagai aktivitas. Seperti berlari, berjalan, melompat, dan lain sebagainya.

4. Penyangga Berat Badan

Tulang kering yang sehat akan menjadikan kaki lebih kuat. Sehingga, akan kuat untuk menopang berat badan yang dimiliki.

5. Penggerak Pergelangan Kaki

Pergelangan kaki dapat bergerak dengan bebas karena dipengaruhi oleh kondisi tulang kering. Ketika tulang kering sehat dan optimal maka akan menjadikan pergerakan Grameds menjadi lebih bebas.

Ensiklopedia Saintis Junior: Tubuh Manusia - fungsi tulang kering

Bagian-bagian Tulang Kering

Melansir dari hellosehat.com, di bawah lutut terdapat dua jenis tulang. Pertama, tulang yang berukuran besar, yakni tibia. Ia menanggung sebagian besar berat antara pergelangan kaki dan lutut. Kedua, sisi terluar tulang tibia terdapat fibula, yakni tulang panjang yang lebih kecil dan memberikan stabilitas serta membantu rotasi pergelangan kaki.

Di ujung tulang kering atau tibia terdapat tulang spons (tulang yang memiliki kantong sirkulasi dan sumsum yang terlihat seperti spons jika dilihat dengan mikroskop). Tulang kering dilapisi dengan lapisan tulang kortikal yang fungsinya menjadi pelindung kekuatan tulang.

Pada bagian atas (superior) tulang tibia yang mmebentuk engsel lutut dan menjadi tempat melekatnya tulang paha disebut dengan tibial plateau (dataran tinggi tibialis). Bagian tulang ini berisi dua kondilus, yakni kondilus lateral (tepi) dan kondilus medial (tengah).

Kemudian, pada bagian depan atas tulang kering terdapat tubersositas tibialis, yakni tulang yang menjadi tempat melekatnya patela (tempurung lutut) melalui ligamen.

Pada bagian inferior (bawah) tulang kering terdapat tiga tulang, yakni maleolus medial, takik fibula (fibula notch), dan lateral maleolus. Ketiga tulang ini menjadi pembentuk pada bagian terbesar dari pergelangan kaki.

Masalah-masalah yang Terjadi di Tulang Kering

Seperti halnya bagian tubuh manusia lainnya yang dapat mengalami masalah atau penyakit. Tulang kering pun sama. Melansir dari laman sehatq.com, berikut masalah yang sering terjadi di tulang kering.

1. Displasia Fibrosa

Displasia fibrosa merupakan gangguan tulang berupa tumor jinak yang bersifat nonkanker. Biasanya, penderita akan mengalami pertumbuhan jaringan fibrosa secara abnorlam yang menggantikan tulang normal.

2. Shin Splints

Shin splints atau sindrom stres tibialis medial merupakan kondisi tulang yang meradang pada bagian tendon, otot, dan jaringan tulang di sekitar tibia atau tulang kering kaki. Kondisi ini menjadi penyebab umum tulang kering sakit ketika berlari.

Shin splints disebabkan oleh penggunaan kaki bagian bawah yang berlebihan sehingga membebani tendon, otot, atau tulang kering. Umumnya, dikarenakan oleh aktivitas yang berdampak tinggi dan latihan menggunakan kaki bagian bawah secara berulang-ulang. Seperti menari, senam, berlari. Rasa nyeri yang dirasakan biasanya terasa tajam dan berdenyut-denyut.

3. Cedera Ringan

Cedera ringan menjadi salah satu penyebab tulang kering sakit yang paling umum. Cedera tersebut dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga yang terlalu keras, terbentur, atau terjatuh. Tanda yang dapat dikenali berupa pembengkakan, memar, rasa sakit, benjolan, kelemahan atau kekakuan, dan pendarahan pada tulang kering.

4. Fraktur Stres atau Retak

Fraktur stres merupakan retakan kecil yang terjadi pada tulang karena kondisi otot yang terlalu lelah atau otot terlalu sering digunakan. Kondisi ini menyebabkan otot tidak sanggup lagi menerima tekanan tambahan.

Sehingga, akan memberikan tekanan ke tulang dan menyebabkan retakan kecil yang dapat memicu sakit pada tulang kering. Adapun gejala yang perlu diperhatikan untuk mendeteksi dini adanya fraktur stres di antaranya pembengkakan, tulang kering sakit jika disentuh, ditekan, atau mendapat beban, dan nyeri berpekanjangan.

5. Memar Tulang

Ketika tulang kering mengalami cedera berat hingga merusak jaringan pembuluh darah pada tulang disebut dengan memar tulang. Akibatnya darah dan cairan lainnya menumpuk pada jaringan dan menyebabkan kerusakan.

Memar tulang sifatnya lebih dalam dan berat daripada memar biasa yang hanya muncul di permukaan kulit. Salah satu bagian tubuh yang sering mengalami memar tulang adalah pada tulang kering kaki.

6. Adamantinoma dan Osteofibrous Displasia

Adamantinoma dan Osteofibrous Displasia (OFD) merupakan dua jenis tumor langka yang tumbuh di tulang kering. Adamantinoma menjadi tumor yang pertumbuhannya lambat dan terbentuk setelahh tulang berhenti tumbuh.

Adapun OFD menjadi tumor pada tulang yang bersifat nonkanker, tidak menyebar, dan sering terjadi pada anak-anak.

7. Fraktur Tulang Kering Kaki

Fraktur tulang kering kaki terjadi karena cedera parah. Biasanya disebabkan oleh hantaman atau benturan yang kuat pada kaki. Seperti jatuh dari ketinggian, kecelakaan mobil, dan penyebab lainnya.

Agar Tulang Sehat - fungsi tulang kering

Kiat-kiat Merawat Tulang

Tulang membutuhkan perawatan dari diri kita sendiri. Jika bukan diri kita lalu siapa yang akan memperhatikan kesehatan kita? Kesehatan tubuh tidak hanya berkutat pada hal-hal yang nampak di mata, tetapi juga hal-hal penyokong tubuh yang tidak terlihat.

Tulang perlu djiaga kesehatannya karena menjadi penopang selama manusia hidup. Melansir dari laman alodokter.com, Grameds dapat menerapkan beberapa hal di bawah ini untuk merawat kesehatan tulang.

1. Tidak Melewatkan Sarapan

Sarapan menjadi hal yang sering dilewatkan oleh manusia. Padahal sarapan menjadi penting karena memberikan nutrisi dan energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Tulang dapat dirawat dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalsium dan vitamin D. Oleh sebab itu, menu sarapan yang baik terdiri dari ragam makanan yang salah satunya mengandung kalsium dan/atau vitamin D.

Grameds dapat mengonsumsi sumber kalsium melalui susu, yoghurt, keju, sereal, dan kacang kedelai. Adapun vitamin D dapat diperoleh dari minyak ikan dan telur. Menu-menu tersebut dapat dilengkapi dengan mengonsumsi sayuran dan buah untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang.

2. Berolahraga Secara Rutin

Jarang bergerak membuat otot dan tulang Grameds menjadi lemah. Beberapa riset menyebutkan banwa orang yang jarang berolahraga lebih rentan terkena masalah pada tulang, seperti osteoporosis.

Olaharaga berguna bagi tulang karena dapat menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Adapun beberapa jenis olahraga yang baik untuk kepadatan tulang dengan melakukan latihan angkat beban, jogging, yoga, jalan santai, dan senam ritmik.

3. Mengonsumsi Suplemen

Sumber asupan kalsium dan vitamin D tidak hanya bisa diperoleh dari mengonsumsi makanan bergizi, tetapi juga dari suplemen. Suplemen tersebut dianjurkan untuk perempuan-perempuan yang telah mengalami menopause. Karena, ketika menopause, jaringan tulang menjadi lemah.

Kebutuhan asupan kalsium untuk orang dewasa sebesar 1.000 sampai 1.200 miligram per hari. Sementara, kebutuhan vitamin D sebanyak 15 sampai 20 mikrogram atau kurang lebih 600-800 IU per hari.

Dosis suplemen yang tepat dapat diperoleh dengan berkonsultasi dengan dokter.

4. Berjemur di Bawah Sinar Matahari Pagi

Sinar matahari menjadi salah satu sumber vitamin D yang gratis. Jika Grameds kekurangan vitamin D maka tulang akan menjadi lebih rentan keropos. Tidak selama matahari terbit menjadi waktu yang tepat untuk berjemur. Waktu yang tepat untuk berjemur pada pukul sembilan pagi selama 5 sampai 15 menit. Intensitasnya sebanyak 2 sampai 3 kali dalam seminggu.

5. Membatasi Konsumsi Minuman Beralkohol dan Tidak Merokok

Merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol termasuk dalam pola-pola hidup yang tidak sehat. Ia akan merugikan tubuh termasuk kehilangan kepadatan tulanh. Kebiasaan tersebut membuat tubuh rentan mengalami kekurangan kalsium dan vitamin D sehingga tulang akan menjadi lebih rapuh.

Oleh sebab itu, untuk merawat kesehatan tulang, Grameds dianjurkan untuk tidak minum minuman beralkohol dan tidak merokok.

6. Menjaga Berat Badan

Menjaga berat badan ideal menjadi penting untuk diperhatikan karena berpengaruh pada kesehatan dan kekuatan tulang. Beberapa riset menyebutkan bahwa berat badan turut berperan dalam meningkatkab risiko terjadinya kerusakan, cedera, dan masalah pada tulang.

Oleh sebab itu, Grameds dianjurkan untuk menjaga berat badan sehingga kesehatan tulang akan terlindungi dan terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang berkaitan dengan tulang.

Nah, itulah penjelasan singkat terkait fungsi tulang kering yang ada pada tubuh manusia. Untuk lebih memahaminya, Grameds dapat membaca buku atau artikel terkait fungsi tulang kering lainnya yang ada dibawah ini. Semoga Bermanfaat!

About the author

Fandy A

Mengetahui hal-hal terbaru sangatlah menarik dan juga tidak ketinggalan dengan informasi terbaru. Ada banyak informasi terbaru yang selalu menarik untuk ditulis, salah satunya adalah biografi.