Biologi

Mengenal Struktur Ribosom hingga Fungsi pada Makhluk Hidup

Struktur Ribosom
Written by Nandy

Struktur Ribosom Ribosom merupakan organel berukuran kecil dan padat yang ada di dalam sel dan berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom terdapat di dalam sitoplasma dan menempel di membran retikulum endoplasma (RE) saat berlangsung proses sintesis protein. Jika prosedur sintesis protein tidak berjalan, ribosom akan berwujud subunit kecil dan subunit besar.

Selain itu, ribosom juga merupakan komponen sel yang membentuk protein dari keseluruhan asam amino. Ribosom mempunyai diameter sekitar 20 nanometer dan terdiri atas 65% ribonucleic acid (RNA) atau asam ribonukleat ribosom dan 35% protein ribosom.

Sel dengan mobilitas sintesis protein yang tinggi mempunyai begitu banyak ribosom, misalnya sel hati yang berada di dalam tubuh manusia mempunyai beberapa juta ribosom. Ribosom di sisi lain tersusun dari bermacam-macam protein dan beberapa molekul RNA.

Struktur Ribosom

Sel hewan (Kelvinsong/Creative Commons CC0 1.0 Universal Public Domain Dedication).

Pada umumnya, komponen sel hewan terdiri atas:

  1. Nukleolus.
  2. Inti sel.
  3. Ribosom (titik-titik kecil sebagai bagian dari nomor 5).
  4. Vesikel.
  5. Retikulum endoplasma kasar.
  6. Badan golgi.
  7. Sitoskeleton.
  8. Retikulum endoplasma halus.
  9. Mitokondria.
  10. Vakuola.
  11. Sitosol (cairan berisi organel yang terdiri atas sitoplasma).
  12. Lisosom.
  13. Sentrosom.
  14. Membran sel.

Struktur Ribosom

Struktur pembentuk ribosom adalah protein dan RNA. Setiap ribosom lantas terbagi lagi menjadi dua subunit protein dan RNA, yaitu subunit kecil dan besar.

Letak dari RNA dan subunit protein di sisi lain saling bertumpuk dengan keseluruhan subunit besar yang berada di bagian atas subunit kecil.  Selanjutnya, di bagian tengah kedua subunit itu juga terdapat RNA lagi. Inilah yang membentuk ribosom baru dan menyusun organ sel.

Sebagaimana dilansir dari situs Pusat Ilmu Pengetahuan, kedua subunit yang berada di dalam ribosom tersebut akan datang secara bersama-sama saat ribosom dianggap telah siap untuk menyusun suatu protein baru. Keduanya juga akan berkumpul dan menyusun rangkaian yang terdiri atas RNA dan bermacam-macam protein.

Satu hal yang harus diketahui selanjutnya adalah setiap subunit mempunyai fungsi dan tugas masing-masing. Subunit kecil berfungsi sebagai pembaca pesan yang awalnya disampaikan oleh messenger-RNA (mRNA) di dalam asam amino. Sementara itu, subunit besar mempunyai tugas sebagai pembentuk ikatan peptida di bagian ribosom.

Menurut Yuwono (2002), ada suatu tempat yang membuat ikatan baru di subunit besar ribosom. Pembentukan ikatan baru tersebut nantinya akan menghasilkan protein baru lagi. Sementara itu, subunit kecil akan menyampaikan informasi saat proses sintesis protein tersebut sedang berjalan.

Berdasarkan komposisi jasad sel eukariotik dan prokariotik, tiap struktur ribosom mempunyai nilai koefisiensinya masing-masing. Subunit kecil yang berada di dalam jasad eukariot mempunyai nilai koefisien sedimentasi sebesar 40S unit svedberg, sedangkan subunit besar mempunyai nilai sebesar 60S unit svedberg. Namun, nilai koefisien sedimentasi jasad eukariot bernilai 80S unit svedberg jika dijadikan suatu kesatuan.

Sementara itu, subunit kecil pada jasad prokariot mempunyai nilai koefisien sedimentasi sebesar 30S unit svedberg, sedangkan subunit besarnya mempunyai nilai keofisien sedimentasi sebesar 50S unit svedberg. Namun, jika kedua nilai koefisien sedimentasi itu dikombinasikan, keduanya akan mencapai 70S unit svedberg.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, penyusun ribosom adalah protein dan RNA. Satu hal penting yang menjadi catatan adalah RNA penyusun ribosom tersebut harus terdiri atas asam ribonukleat ribosom (ARNr). Ketika proses sintesis protein berlangsung di ribosom, akan ada ARN lain yang ikut terlibat, yaitu ARN duta (ARNd) dan ARN transfer (ARNt) yang posisinya menempel di ribosom.

Kedua ARN itu juga mempunyai peran masing-masing. ARN transfer tersebut berfungsi untuk menyuplai berbagai macam asam amino yang nantinya akan diproses menjadi protein. Sementara itu, ARN duta berfungsi untuk menyampaikan informasi genetik mengenai protein yang harus dijalankan dalam proses sintesis.

Bentuk dan Ukuran Ribosom

Setelah memahami pengertian dan struktur ribosom, kalian juga harus mengetahui ukuran dan bentuk dari organ sel yang ada di dalam tubuh. Bentuk dan ukuran dari ribosom tersebut sebenarnya tergantung dari lokasinya berada.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, ribosom berada di antara dua sel, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Jadi, fungsi ribosom di kedua tempat itu juga mempunyai ukuran dan bentuk yang berbeda.

1. Eukariota

Ribosom eukariota merupakan ribosom yang berada di sel eukariotik. Ribosom tersebut mempunyai lokasi yang bebas di sitoplasma dan umumnya terikat di retikulum endoplasma.

Sementara itu, ukuran dari ribosom eukariota sendiri berkisar antara 32 x 22 nanometer dengan berat sebesar 4.220.000 dalton. Nilai gabungan dari koefisien sedimentasi ribosom eukariotik adalah 80S. Hal tersebut menyebabkan ribosom eukariot terdiri atas susunan kadar penyusun 40% RNA dan sekitar 60% kadar protein.

2. Prokariota

Sedikit berbeda halnya dengan ribosom eukariota, ribosom prokariota merupakan organ sel yang pada dasarnya terletak di bagian dalam sitoplasma. Ribosom tersebut mempunyai ukuran subunit dengan koefisien sedimentasi sebesar 30S dan 50S. Sementara itu, ukuran dari organ sel ini berkisar antara 29 x 21 nanometer dengan berat sebesar 2.520.00 dalton.

Fungsi Ribosom

Ribosom dapat dijumpai di dalam sel tumbuhan maupun hewan. Setiap sel itu tentunya juga mempunyai fungsi dan peran bagi kehidupan. Seperti yang telah dijelaskan di atas, fungsi ribosom adalah sebagai salah satu organ sel yang menyokong proses penyusunan protein yang berada di dalam sel atau kerap disebut dengan sintesis protein.

Ribosom terdiri atas dua buah subunit yang berbeda. Inilah yang menyebabkan fungsi ribosom lebih condong kepada proses translasi dibandingkan proses transkripsi sel.

Sel yang berada di dalam tubuh harus melaksanakan proses produksi protein yang bertujuan mempercepat proses biologis yang dilalui oleh tubuh. Selain itu, protein yang diproduksi oleh ribosom itu juga berperan dalam menyokong proses biologis tubuh agar tetap berfungsi dengan baik.

Pasalnya, protein menjadi salah satu bagian yang sangat esensial di dalam berbagai organ tubuh, seperti rambut, kulit, dan kuku. Jika di bagian itu tidak terdapat protein sebagai hasil dari fungsi ribosom, pastinya akan ada banyak fungsi tubuh lain yang terganggu.

Ribosom mempunyai peran yang sangat esensial dalam tiap aktivitas metabolisme. Ini dikarenakan ribosom juga berperan sebagai pengumpul asam amino untuk disiapkan menjadi protein tertentu. Proses pembentukan protein itulah yang menjadi aspek penting organ sel.

Ribosom dapat membentuk protein yang nantinya akan dipakai di dalam sel maupun protein untuk dikeluarkan oleh sel.

Pada dasarnya, protein yang berada di dalam sel tersebut dibuat oleh ribosom yang berada di dalam sel sitosol. Sementara itu, protein yang berada di luar sel biasanya diproduksi oleh ribosom dari retikulum endoplasma maupun amplop nukleus.


Itulah artikel terkait “struktur ribosom pada makhluk hidup” yang bisa kalian gunakan untuk referensi dan bahan bacaan. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, ya. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rujukan

  • Alberts B., Johnson A., Lewis J., Raff M., Roberts K., & Walter P. (2002). Molecular Biology of the Cell (4th ed.). New York: Garland Science. ISBN 978-081-5332-18-3.
  • Champe P.C., Harvey R.A., & Ferrier D.R. (2005). Lippincott’s Illustrated Reviews: Biochemistry. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-078-1722-65-0.
  • Irawan, B. (2019). Genetika: Penjelasan Mekanisme Pewarisan Sifat. Surabaya: Airlangga University Press. ISBN 978-979-1330-76-3.
  • Yuwono, T. (2002). Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga. ISBN 978-979-7811-92-1.

Rekomendasi Buku dan E-Book Terkait Struktur Ribosom

1. Sungai dari Firdaus

Struktur Ribosom

button rahmadSiapa yang menduga bahwa kita yang hidup sekarang sudah berusia 3.500 juta tahun? Siapa yang menduga bahwa kita semua sesungguhnya adalah sepupu? Siapa juga yang menduga bahwa kita semua adalah bukti kaidah hidup yang utama, yaitu kerja sama bahu-membahu dengan sesama, bukan sebuah persaingan, apalagi gontok-gontokan?

Kita dan serangkaian panjang leluhur kita, mulai dari bakteri hingga Homo sapiens, benar-benar makhluk yang benar-benar sukses di antara tiga miliar spesies yang pernah ada di muka bumi. Kita termasuk 1% di antara yang dapat bertahan hidup hingga saat ini, sedangkan spesies yang pernah hidup di bumi 99% selebihnya telah gagal dan punah. Sepupu pun bukan hanya berarti satu leluhur, tetapi juga tahu hidup saling membantu, bukan saling membunuh. Richard Dawkins menuturkannya secara jernih dalam buku ini dengan kemahirannya yang sudah tidak asing lagi, yang tidak jarang memicu senyum geli.

Dawkins, di atas segalanya, adalah seorang pemapar ulung, penulis yang membumi dengan begitu jernih soal-soal yang dia kemukakan, sehingga pembaca juga terdorong memahaminya” — New York Times Book Review.

2. The Origin of Species: Asal-Usul Makhluk Hidup Melalui Seleksi Alam

Struktur Ribosom

button rahmadSemakin baru suatu bentuk, akan semakin tinggi pula tingkatannya daripada bentuk-bentuk yang lebih purba, karena setiap bentuk baru tercipta dengan keunggulan tertentu atas bentuk-bentuk sebelumnya melalui perjuangan untuk bertahan hidup” – Charles Darwin.

Buku The Origin of Species: Asal-Usul Makhluk Hidup Melalui Seleksi Alam ini adalah dokumentasi lengkap hasil penelitian panjang Charles Darwin tentang asal-usul makhluk hidup. Darwin dalam teorinya mengungkapkan bahwa perkembangan spesies didasarkan pada terjadinya seleksi alam. Buku ini berisi penegasan Darwin bahwa spesies tidak diciptakan sekaligus oleh tangan ilahi, tetapi dimulai dengan beberapa bentuk sederhana yang kemudian bermutasi menyesuaikan diri dari waktu ke waktu.

Teori-teori oleh Darwin tentang evolusi makhluk hidup dianggap kontroversial, bahkan hingga hari ini. Perdebatan mengenai teori Darwin menjadikan karyanya sebagai buku paling berpengaruh dalam ilmu pengetahuan alam yang pernah ditulis manusia. Dunia mengakui bahwa karya Darwin ini sangat penting bagi sejarah manusia. Oleh karena itu, milikilah buku berjudul The Origin of Species: Asal-Usul Makhluk Hidup Melalui Seleksi Alam karya dari Charles Darwin ini sekarang juga! Selamat membaca!

3. The Selfish Gene

Struktur Ribosom

button rahmadSetelah Charles Darwin mengajukan evolusi melalui seleksi sebagai penjelasan keragaman kehidupan, Richard Dawkins memperluasnya dalam The Selfish Gene dengan memperkenalkan konsep “gen egois” yang menyatakan evolusi makhluk hidup dapat dijelaskan sebagai upaya gen membela kepentingan pribadi, yaitu bertahan hidup selama mungkin dan menyebar seluas-luasnya, dalam bentuk salinan melalui bergenerasi-generasi makhluk hidup.

Mengapa di antara hewan ditemukan kerja sama, pengasuhan, dan pengorbanan diri? Sepintas, itu semua sulit diselaraskan dengan gagasan evolusi sebagai “pertarungan untuk hidup”. Konsep gen egois hadir untuk menjelaskannya, juga kasus lain seperti keberadaan serangga sosial dan efek gen yang bisa melampaui tubuh pemiliknya.

Namun, gen hanya satu contoh replikator, sesuatu yang bisa membuat salinan dirinya sendiri. Dawkins mengajukan gagasan replikator lain, yang bukan berada di sel kita, melainkan menghuni akal budi manusia: meme. Meme adalah aneka unit gagasan dan budaya manusia yang bisa menular, berlipat ganda, memengaruhi perilaku manusia, dan berperilaku evolusioner seperti gen yang saling bersaing untuk bisa bertahan hidup dan berkembang biak. Gen dan meme membentuk serta mengendalikan tubuh maupun perilaku dan dunia kita. Buku ini memudahkan kita memahami keduanya.

Buku The Selfish Gene ini berhasil menciptakan gelombang kegembiraan di antara para ahli biologi dan masyarakat umum ketika pertama kali diterbitkan, yaitu pada 1976. Ditulis dalam bahasa nonteknis, The Selfish Gene secara luas dianggap sebagai mahakarya penulisan sains dan wawasannya tetap relevan sampai hari ini, sama seperti ketika pertama kali diterbitkan.

4. The Magic of Reality

button rahmadThe Magic of Reality adalah buku yang diterbitkan pada 2011 oleh ahli biologi Inggris bernama Richard Dawkins, dengan ilustrasi oleh Dave McKean. Buku ini dirilis pada 15 September 2011 di Inggris Raya. Ini adalah buku ilmu grafis yang ditujukan terutama untuk anak-anak dan dewasa muda. Dawkins mengatakan bahwa buku ini ditujukan untuk anak-anak berusia sekitar 12 tahun ke atas. Sebelum buku ini diterbitkan, Dawkins menguji coba kepada pembaca yang lebih muda untuk memahami isinya dengan bantuan orang dewasa.

Saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa dunia nyata, seperti yang dipahami lewat sains, memiliki sihirnya tersendiri — jenis yang disebut dengan sihir puitis: kecantikan yang mengilhami, yang semakin ajaib karena nyata sifatnya dan kita dapat memahami cara kerjanya. Sihir realitas yang mengagumkan karena nyata.

Ada berbagai pertanyaan besar yang diajukan manusia: “Terbuat dari apakah segala benda? Bagaimana alam semesta bermula? Mengapa ada banyak jenis makhluk hidup? Mengapa ada siang dan malam?” Dahulu manusia menjawabnya dengan mitos dan legenda, kisah serba ajaib yang berusaha menjelaskan gejala alam.

Kini, ada penjelasan yang tak kalah ajaibnya: sains, yang menjawab pertanyaan-pertanyaan besar dengan melihat dan meneliti realitas itu sendiri, mempelajari apa yang benar-benar nyata. Inilah buku yang menyandingkan jawaban kedua jenis penjelasan itu: sihir mitos dan sihir realitas—sains.

5. A Brief History of Time, Sejarah Singkat Waktu

button rahmadBuku A Brief History of Time, Sejarah Singkat Waktu berisi tentang pemahaman luas tentang alam semesta. Buku ini terdiri atas 12 bab yang setiap bab berkaitan satu dengan yang lainnya. Sekilas tentang isi pembahasan yang ada di buku ini:

  • Bab pertama pembaca akan disajikan dengan pengetahuan tentang alam semesta.
  • Bab kedua berisi tentang gambaran ruang dan waktu.
  • Bab ketiga merupakan bab yang membahas tentang jawaban dari pertanyaan “Apakah alam semesta memiliki ujung?”. Pertanyaan ini dijawab dengan teori big bang.

Buku ini cocok untuk pembaca yang menyukai dan ingin menambah pengetahuan tentang sains.

Sinopsis Buku

Inilah salah satu buku sains terpenting yang ditulis oleh satu di antara para ilmuwan besar zaman kita, Stephen Hawking. Dalam buku ini Hawking membahas pertanyaan-pertanyaan besar seperti: Bagaimana alam semesta bermula—dan apa yang memulainya? Apakah itu waktu dan apakah ia selalu bergerak maju? Adakah ujung alam semesta dalam ruang maupun waktu? Adakah dimensi lain dalam alam semesta? Apa yang terjadi ketika alam semesta berakhir?

Lewat penulisan yang bisa dimengerti semua orang, A Brief History of Time mengajak kita menjelajahi dunia ajaib lubang hitam dan kuark, antizat dan “panah waktu”, serta ledakan besar dan peran Tuhan di alam semesta beserta segala kemungkinan yang luar biasa dan tak terduga. Dengan penggambaran yang menarik dan menggugah imajinasi, Stephen Hawking membawa kita semakin dekat ke rahasia pamungkas penciptaan alam semesta.

Baca juga terkait Struktur Ribosom:

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya