Bahasa Indonesia

7 Contoh Soal Ide Pokok Paragraf dan Pembahasan Lengkapnya

Contoh Soal Ide Pokok Paragraf
Written by Siti Badriyah

Contoh Soal Ide Pokok Paragraf – Menurut pengertiannya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide adalah suatu rancangan yang tersusun di dalam gagasan, pikiran, dan cita-cita. Sementara itu, pokok adalah suatu rancangan yang tersusun sebagai pemikiran utama dari sebuah paragraf di dalam penulisan.

Ide pokok atau sering kali disebut dengan gagasan pokok, gagasan utama, dan pikiran utama adalah suatu gagasan atau rancangan yang berusaha disampaikan oleh penulis sebagai pokok dari sebuah pembahasan di dalam paragraf. Namun, apakah kalian sudah pernah membuat ide pokok paragraf?

Membuat ide pokok paragraf, memang tak mudah karena kita harus membaca paragraf pada suatu informasi secara keseluruhan. Tapi tenang, jika kalian mengetahui contoh ide paragraf, pastinya akan lebih mudah dalam menemukan ide pokok paragraf. Lalu, apa saja contoh ide pokok paragraf? Yuk, simak ulasan ini sampai selesai, ya.

Contoh Ide Pokok dalam Suatu Paragraf

Contoh 1

Pohon menghasilkan berbagai manfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Pohon bermanfaat sebagai sumber pangan, industri, dan obat. Salah satu peran pohon yang paling penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya adalah menghasilkan udara segar yang ada di dunia.

Ide pokok paragraf di atas adalah “manfaat pohon bagi manusia dan makhluk hidup lainnya”.

Menurut paragraf di atas, kita bisa melihat jika kalimat pertama merupakan kalimat utama dari paragraf tersebut, sedangkan kalimat lainnya menjadi kalimat penjelas dari kalimat utama yang ada.

Hal tersebut bisa kita lihat dari kalimat “Pohon bermanfaat sebagai sumber pangan, industri, dan obat” yang menunjukkan jika pohon memberikan berbagai manfaat.

Contoh 2

Bencana banjir lumpur yang disebabkan oleh jebolnya tanggul Situ Gintung di Tangerang Selatan menyebabkan berbagai jenis penyakit bagi penduduk sekitar. Beberapa penyakit yang muncul akibat bencana ini adalah demam berdarah, diare, leptospirosis, dan tifus.

Ide pokok paragraf di atas adalah “bencana banjir Situ Gintung menyebabkan berbagai jenis penyakit”.

Menurut paragraf di atas, kita bisa melihat jika kalimat pertama merupakan kalimat utama dari paragraf tersebut, sedangkan kalimat lainnya menjadi kalimat penjelas dari kalimat utama yang ada.

Hal tersebut bisa kita lihat dari kalimat “Beberapa penyakit yang muncul akibat bencana ini adalah demam berdarah, diare, leptospirosis, dan tifus” yang menunjukkan bermacam-macam penyakit yang dapat diakibatkan oleh bencana banjir yang terjadi.

Contoh 3

Saat ini, banyak jenis perusahaan yang memerlukan tenaga teknologi informasi untuk mengikuti perkembangan zaman yang terjadi. Inilah yang menyebabkan kebutuhan tenaga kerja developer akhir-akhir ini sangat diperlukan. Oleh karena itu, banyak generasi milenial yang mengambil peluang tersebut untuk menjadi seorang developer yang profesional.

Ide pokok paragraf di atas adalah “peluang menjadi seorang developer profesional”.

Menurut paragraf di atas, kita bisa melihat jika kalimat akhir merupakan kalimat utama dari paragraf tersebut, sedangkan kalimat sebelumnya menjadi kalimat penjelas dari kalimat utama yang ada.

Hal tersebut bisa kita lihat dari kalimat sebelumnya yang menjelaskan tentang alasan besarnya peluang menjadi developer profesional.

Contoh 4

Seseorang yang terlalu memikirkan masalahnya akan membuatnya semakin sedih. Mereka seharusnya lebih baik fokus untuk menyelesaikan masalah itu daripada berlarut-larut dalam kesedihan. Kiranya, tidak perlu memikirkan maupun membesar-besarkan masalahnya, tetapi tetap semangat atau meminta bantuan kepada orang yang bisa dipercaya. Itulah cara untuk mengatasi kesedihan jika kalian sedang mengalaminya.

Ide pokok paragraf di atas adalah “cara mengatasi kesedihan”.

Menurut paragraf di atas, kita bisa melihat jika kalimat akhir merupakan kalimat utama dari paragraf tersebut, sedangkan kalimat sebelumnya menjadi kalimat penjelas dari kalimat utama yang ada. Hal tersebut bisa kita lihat dari kalimat sebelumnya yang menjelaskan tentang cara mengatasi kesedihan ketika memperoleh suatu masalah.

Contoh 5

Pada suatu hari, Avelin sedang bermain bola basket bersama dengan temannya, Ryan di lapangan yang berada di depan rumahnya. Hal itu tidak menghalanginya untuk memainkan permainan laki-laki, meskipun dirinya seorang wanita. Menurutnya, semua permainan sama saja dan tidak dibatasi suatu gender, asalkan permainan itu memang menyenangkan untuk dirinya.

Ide pokok paragraf di atas adalah “permainan kesukaan Avelin”.

Menurut paragraf di atas, kita bisa melihat jika kalimat akhir merupakan kalimat utama dari paragraf tersebut, sedangkan kalimat sebelumnya menjadi kalimat penjelas dari kalimat utama yang ada. Hal tersebut bisa kita lihat dari kalimat sebelumnya yang menceritakan suatu peristiwa untuk menjelaskan permainan kesukaan Avelin.

Contoh 6

Kecanduan terhadap pornografi dapat menyebabkan kerusakan otak. Otak para pencandu pornografi akan terus-menerus terangsang yang mengakibatkan produksi endorfin dan dopamin secara berlebihan. Kedua zat tersebut dalam keadaan normal dapat bermanfaat bagi orang-orang yang beraktivitas. Namun, berbeda halnya dengan kasus para pencandu pornografi. Otak mereka akan mengalami rangsangan yang berlebihan, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan otak menjadi mengecil dan akhirnya rusak.

Ide pokok paragraf di atas adalah “kecanduan pornografi dapat merusak otak”.

Menurut paragraf di atas, kita bisa melihat jika kalimat pertama merupakan kalimat utama dari paragraf tersebut, sedangkan kalimat selanjutnya menjadi kalimat penjelas dari kalimat utama yang ada.

Hal tersebut bisa kita lihat dari kalimat pertama sebagai inti dari kalimat penjelas lainnya yang membantu untuk menjelaskan alasan mengenai kecanduan pornografi dapat merusak otak itu sendiri.

Contoh 7

Burung merpati mempunyai bermacam-macam warna, yang terdiri atas warna hitam, coklat, putih, dan terkadang campuran dari warna-warna tersebut. Selain itu, merpati juga mempunyai semacam sensor di hidungnya yang dapat dipakai untuk mengenali rumahnya. Hal tersebutlah menyebabkan burung merpati yang telah terbang jauh bisa kembali ke rumahnya tanpa halangan apa pun. Umumnya, burung merpati memakan biji-bijian seperti jagung, beras, dan masih banyak lagi.

Ide pokok paragraf di atas adalah “keberagaman burung merpati”.

Menurut paragraf di atas, kita bisa melihat jika kalimat pertama merupakan kalimat utama dari paragraf tersebut, sedangkan kalimat selanjutnya menjadi kalimat penjelas dari kalimat utama yang ada. Hal tersebut bisa kita lihat dari kalimat utama yang menjelaskan tentang bermacam-macam warna burung merpati, yang diikuti dengan penjelasan singkat tentang burung merpati itu sendiri.


Itulah artikel terkait “contoh soal ide pokok paragraf” yang bisa kalian gunakan untuk referensi dan bahan bacaan. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kalian, ya. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rujukan

  • Kanzunnudin, Mohammad (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Bantul: Magnum Pustaka.
  • Syarif, Nasrul (2020). 90 Hari Menulis Buku Cara Asyik dan Menarik serta Penuh Tantangan dalam Menulis Sebuah Buku. Yogyakarta: Deepublish.
  • Yusak, Hudiyono (2021). Wacana Percakapan Instruksional: Kajian Struktur, Strategi, dan Fungsi. Yogyakarta:  CV Istana Agency.

Rekomendasi Buku dan E-Book Terkait

1. Buku Pembahasan Terlengkap PUEBI: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Indonesia

Contoh Soal Ide Pokok Paragraf

button rahmadPada 2015, Ejaan yang Disempurnakan (EYD) diganti menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI yang merupakan jawaban atas kemajuan bahasa Indonesia di negeri ini hadir lebih lengkap. Buku ini disusun berdasarkan dengan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia di sisi lain terus mengalami perkembangan yang sangat pesat sebagai kemajuan pengetahuan, teknologi, dan seni. Inilah yang membuat buku susunan dari PUEBI ini juga dilengkapi dengan tata bahasa Indonesia. Jika Anda bergelut dalam bidang bahasa Indonesia, khususnya dalam penulisan, buku ini bisa jadi referensi Anda untuk menulis dengan baik dan benar.

Buku ini juga dapat menjadi bahan pembelajaran bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Buku ini memuat pedoman umum pembentukan istilah; singkatan dan akronim; kata baku dan tidak baku; jenis dan makna kata; gaya bahasa pantun, peribahasa, dan pepatah; serta sinonim dan antonim

2. Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Paragraf

Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Paragraf - Contoh Soal Ide Pokok Paragraf

Pemikiran utuh dan padu seseorang dicerminkan melalui paragraf yang disusunnya. Paragraf yang susunannya baik mencerminkan pemikiran yang utuh dan padu. Pemikiran yang tak utuh dan tak padu terlihat di paragraf yang kurang baik susunannya. Seseorang memerlukan penguasaan paragraf bahasa Indonesia agar mampu merumuskan pemikiran yang utuh dan padu.

Bagaimanakah caranya? Penguasaan paragraf bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan belajar dan berlatih menyusun dan mengembangkan paragraf. Untuk memenuhi kebutuhan itu, buku ini dapat membantu pembaca. Buku yang merupakan kelanjutan dari buku Kosakata dan Kalimat ini mengajak para pembaca mempelajari unsur-unsur, syarat-syarat, macam-macam, dan teknik-teknik menyusun dan mengembangkan paragraf bahasa Indonesia yang baik.

Selain itu, buku ini juga mengajak pembaca berlatih menerapkan hal tersebut untuk menghasilkan paragraf yang baik. Semua uraian diusahakan ringkas, jelas, dan sederhana dengan disertai contoh. Buku ini dapat dipakai oleh siswa, mahasiswa, guru, dosen, dan kalangan umum yang ingin terampil menyusun dan mengembangkan paragraf bahasa Indonesia dalam rangka menata pemikiran yang utuh dan padu.

3. Smart Book Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

Smart Book Pedoman Umum EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) - Contoh Soal Ide Pokok Paragraf

Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku, misalnya ketika situasi santai dan akrab hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang santai dan akrab, yang tidak terlalu terikat oleh patokan. Pada situasi resmi, hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang resmi yang selalu memperhatikan norma bahasa.

Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan kaidah atau aturan bahasa Indonesia yang berlaku. Penggunaan bahasa Indonesia yang hanya berdasarkan kaidah tidaklah cukup. Jika hanya berdasarkan kaidah, komunikator pengguna bahasa Indonesia akan sangat kaku dan sulit terjadinya umpan balik dari komunikan. Komunikasi pun tidak akan berjalan dengan baik, bahkan bisa terjadi kesalahpahaman.

Ciri ragam baku dalam pemakaian bahasa lisan yang dapat dilihat adalah penggunaan kosakatanya. Ini dikarenakan bahasa lisan sangat terbantu dengan mimik, intonasi, dan sebagainya. Hal itulah yang membedakannya dengan bahasa tulis. Bahasa tulis hanya bisa terbantu dengan pemakaian tanda baca, penggunaan huruf, dan penulisan kata. Situasi resmi yang menggunakan bahasa tulis biasa kita lihat pada penulisan surat resmi, karya ilmiah, perundang-undangan, dan naskah resmi lainnya.

Kaidah bahasa Indonesia di sisi lain meliputi kaidah ejaan, kaidah pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat, kaidah penyusunan paragraf, dan kaidah penataan penalaran. Jika ejaan digunakan dengan cermat, kaidah pembentukan kata diperhatikan dengan saksama, dan penataan penalaran ditaati dengan konsisten, pemakaian bahasa Indonesia dikatakan benar. Sebaliknya, jika kaidah-kaidah bahasa itu kurang ditaati, pemakaian bahasa tersebut dianggap tidak benar.

Semoga dengan buku Smart Book Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) secara langsung atau tidak langsung akan mempercepat proses tertib berbahasa Indonesia, sehingga memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

4. Pedoman Penulis Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis)

button rahmadKarya tulis ilmiah merupakan gabungan dari tiga suku kata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya, perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis atau menulis memiliki arti segala kegiatan yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain. Sementara itu, ilmiah berarti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Nah, jika diartikan secara menyeluruh, karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis dengan menggunakan penerapan kaidah ilmiah, mengutamakan aspek rasionalitas, serta mengusung permasalahan yang bersifat objektif dan faktual.

Sangat disarankan, penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan kata yang tidak ambigu atau memiliki makna ganda. Inilah yang menyebabkan diperlukan penggunaan gaya bahasa yang lugas, eksplisit, dan menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.

Buku ini memberikan panduan lengkap penulisan skripsi dan karya ilmiah yang dibagi menjadi dua bagian utama. Bagian Pertama (Bab 1–4) menyajikan garis besar pedoman penulisan karya ilmiah, sedangkan Bagian Kedua (Bab 5–8) menghadirkan pengaplikasian panduan tersebut ke dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Disertai dengan contoh pengaplikasian panduan dan teknik tersebut dalam karya tulis, buku ini bukan hanya memberikan kemudahan belajar mandiri, tetapi juga menuntun para penggunanya untuk mencermati berbagai kesalahan dalam menjadikan sebuah karya tulis ilmiah sebagai media mengomunikasikan berbagai hasil riset ilmiah kepada para pembacanya.

5. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

 

button rahmad jpgBuku ini disusun untuk membantu para mahasiswa dan mahasiswi untuk memahami karya ilmiah dan cara penulisan karya ilmiah. Sementara itu, perbincangan karya ilmiah yang dimaksud di dalam buku ini lebih difokuskan kepada skripsi dan karya tulis ilmiah (KTI). Melalui buku ini, pembaca dapat memahami pengertian, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah menyusun karya ilmiah, mulai dari tahap awal hingga akhir. Pembahasan buku ini sendiri dimulai dari pembahasan ihwal pengertian, tujuan dan manfaat karya ilmiah, rancangan penelitian, usulan penelitian, penyusunan laporan KTI/skripsi, tata cara penulisan, bimbingan dan presentasi, penilaian karya ilmiah, hingga pedoman dan standar penulisan karya ilmiah.

Buku ini dapat dibaca khususnya bagi para mahasiswa dan mahasiswi yang tengah menempuh tugas akhir atau yang mengikuti mata kuliah penulisan karya ilmiah. Selain itu, buku ini juga dapat berguna bagi para pengajar dan dosen pembimbing karena pun menghadirkan pedoman, penilaian, dan garis-garis besar penulisan karya ilmiah, sehingga melalui buku ini para pengajar dan dosen pembimbing dapat mengarahkan peserta didiknya untuk menghasilkan karya ilmiah yang lebih tearah, maksimal, dan memenuhi standar penulisan karya ilmiah.

BACA JUGA:

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah