Kesehatan

Ligamen: Pengertian, Penyakit dan Cara Penanganannya

Ligamen adalah
Written by Adinda Rizki

Pengertian Ligamen – Ligamen adalah jaringan berserat yang berfungsi sebagai penghubung antara tulang dalam tubuh. Ligamen dan tendon menjadi salah satu jaringan tubuh yang sering disebut-sebut, sehingga Grameds mungkin tidak asing dengan istilah satu ini. Ligamen dan tendon adalah jaringan tubuh yang paling mudah serta rawan mengalami cedera. Meskipun ligamen dan tendon sekilas terlihat serupa, akan tetapi keduanya ada dua jaringan yang berbeda.

Tendon, tulang, oto serta ligamen adalah salah satu jaringan yang ada di dalam tubuh dan membantu kinerja tubuh ketika bergerak. Seperti tendon, ligamen adalah jaringan yang mudah mengalami cedera. Tendon dan ligamen terlihat sama karena memiliki bentuk jaringan yang berserat, akan tetapi keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Lalu, apa sih ligamen itu dan apa saja penyakit yang dapat terjadi pada ligamen? Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Ligamen

Ligamen adalah

Kompas Health

Ligamen merupakan jaringan berserat yang kuat serta tebal, akan tetapi tetap elastis. Jaringan ligamen mengandung kolagen dan dapat ditemukan pada bagian-bagian persendian. Oleh karena itu, Grameds dapat menemukan jaringan ligamen pada sekitar bahu, lutut, pergelangan kaki maupun persendian yang lainnya.

Jaringan ligamen terbentuk oleh sel-sel yang berbentuk seperti gelondongan dan dikenal sebagai fibrosit. Jaringan fibrosit ini juga memiliki komponen lainnya yang memiliki tekstur menyerupai gel.

Ligamen adalah jaringan yang memiliki bentuk seperti tali elastis yang saling bersilangan dan berfungsi untuk mengikat tulang. Meskipun jaringan ligamen memiliki sifat yang elastis, akan tetapi tidak membuat persendian dapat bebas bergerak seperti bagian-bagian tubuh yang lainnya, seperti lengan, bahu, kaki dan lain sebagainya.

Contohnya ada empat jaringan ligamen yang dapat ditemukan pada lutut. Ada dua jaringan pada sisi tempurung lutut, kemudian sisanya berada di depan serta di belakang tempurung lutut. Keempat jaringan ligamen ini memiliki peran untuk menyeimbangkan lutut sekaligus mencegah pergerakan yang berlebihan pada lutut.

Pada dasarnya, jaringan ligamen lebih elastis dibandingkan tendon dan terdiri dari dua macam, yaitu jaringan ligamen berwarna putih serta jaringan ligamen berwarna kuning. Perbedaan dari kedua jenis ligamen ini adalah seri segi struktur maupun kandungannya.

Jaringan ligamen yang berwarna putih memiliki kandungan kolagen serta cenderung lebih kaku dibandingkan jenis ligamen yang memiliki warna kuning. Sedangkan jaringan ligamen yang berwarna kuning mengandung serat yang elastis, serat-serat inilah yang membuat jaringan ligamen kuning menjadi lebih mudah bergerak.

Secara umum, fungsi utama dari tendon maupun ligamen adalah untuk membantu menyeimbangkan struktur tubuh serta membantu pergerakan tubuh. Akan tetapi, apabila dilihat lebih spesifik, peranan tendon serta ligamen ini berbeda.

Fungsi dari jaring ligamen adalah untuk menyambungkan tulang satu dengan tulang-tulang lainnya, sedangkan tendon memiliki fungsi untuk menghubungkan otot dengan tulang.

Selain itu, jaringan ligamen juga memiliki peran untuk menyokong persendian dan mencegah terjadinya pergerakan sendi yang terlalu berlebihan. Pada bagian persendian, jaringan ligamen memiliki bentuk seperti kantong kapul yang melingkupi seluruh bagian ujung tulang dan dapat berartikulasi ataupun bergerak. Fungsinya adalah sebagai pelumas membran pada ujung tulang.

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa jaringan ligamen memang rawan dan sering mengalami cedera, seperti robek ataupun terlalu tertarik. Penyebab dari cedera pada jaringan ligamen ini adalah karena benturan yang terlalu keras, terjatuh atau karena bergerak berlebihan dengan cara yang salah, memutar lutut dengan telapak kaki dan tetap berpijak pada tanah, memindahkan beban berat badan dari satu kaki ke kaki lainnya dengan tiba-tiba, melebarkan lutut terlalu jauh, berhenti lari dengan tiba-tiba, melompat serta mendarat dengan lutut tertekuk dan lain sebagainya.

Cedera pada jaringan ligamen pada bagian lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan biasa terjadi. Ketika Grameds mengalami cedera pada ligamen, Grameds akan mendengarkan suatu seperti meletup atau bahkan dapat merasakan adanya robekan pada jaringan ligamen. Selain itu, penderita yang mengalami cedera pada ligamen juga akan merasakan sendi lutut terasa lebih longgar.

Untuk mendeteksi cedera pada ligamen, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya. Contohnya seperti MRI dan foto rontgen. Pada beberapa kasus cedera, dokter juga akan menggunakan jarum untuk menyedot serta mengeringkan darah pada lutut yang mengalami pembengkakan.

Gejala-gejala pada cedera ligamen dapat dirasakan untuk mencegah dan segera mengobati cedera. Beberapa gejalanya adalah rasa nyeri pada bagian persendian, terjadi pembengkakan atau ada memar pada daerah tubuh yang mengalami cedera. Ketika persendian mengalami cedera, maka Grameds dapat merasa bagian tersebut terasa lemas dan tidak dapat menopang berat tubuh dengan baik.

Ketika mengalami cedera, Grameds tidak perlu merasa panik. Sebab cedera pada bagian persendian sifatnya hanyalah sementara. Namun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyembuhkannya bergantung dari tingkat keparahan cedera pada jaringan ligamen tersebut.

Secara garis besar, ada beberapa tingkatan yang dapat mengkategorikan keparahan cedera pada jaringan ligamen, yaitu tingkat satu, tingkat dua dan tingkat tiga. Pada kasus cedera tingkat satu, cedera jaringan ligamen hanya ringan dan hanya berupa tertarik saja. Namun, pada cedera tingkat dua, jaringan ligamen telah sobek, tetapi tidak sepenuhnya dan masuk dalam kategori cedera sedang.

Pada tingkat ketiga, cedera jaringan ligamen yang paling parah dengan ditandai berkurangnya fungsi dari persendian. Cedera ligamen tingkat tiga ini biasanya membutuhkan prosedur bedah untuk membantu memperbaiki jaringan yang telah rusak. Setelah mengalami cedera jaringan ligamen, maka biasanya persendian tidak akan terasa imbang seperti sedia kala.

Meskipun akan sembuh, tetapi apabila cedera pada ligamen terutama bagian lutut tidak segera ditangani, maka dampak cedera ligamen lutut pun akan dirasakan dalam beberapa bulan atau bahkan tahun.

Selain cedera, jaringan ligamen juga dapat terserang beberapa penyakit. Seperti apa penyakit yang menyerang jaringan ligamen ini?

Ligamen adalah

Penyakit pada Jaringan Ligamen

Ligamen adalah

pexels.com

Tidak hanya rawan terjadi cedera, jaringan ligamen juga dapat terserang oleh penyakit. Penyakit yang menyerang jaringan ligamen ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, di antaranya adalah genetik serta autoimun. Nah, bagaimana penjelasan dari penyakit pada jaringan ligamen?

Penyakit pada jaringan ligamen yang diakibatkan oleh kondisi genetik

Penyakit pada jaringan ligamen merupakan gangguan kesehatan yang terjadi pada bagian yang menghubungkan struktur-struktur tubuh. Menurut Cleveland Clinic, jaringan ikat terdiri dari dua protein yaitu elastin serta kolagen.

Kolagen merupakan protein yang dapat ditemui pada tendon, ligamen, kulit, kornea, tulang rawan, tulang serta pembuluh darah. Sedangkan elastin merupakan protein elastis yang memiliki bentuk seperti karet gelang dan menjadi komponen utama pada jaringan ligamen dan kulit.

Ketika seseorang memiliki penyakit pada jaringan ikat atau ligamen, maka kolagen dan elastin pun akan meradang.

Maka dampaknya, akan terjadi kerusakan pada protein serta bagian-bagin tubuh yang dihubungkan oleh jaringan ligamen. Penyebab serta gejala dari penyakit ligamen ini bervariasi dan bergantung pada kondisi serta tingkat keparahan penyakitnya.

Berikut beberapa penyakit pada jaringan ligamen yang diakibatkan oleh kondisi genetik:

1. Sindrom Ehlers Danlos

Sindrom Ehlers Danlos atau EDS dapat disebabkan oleh masalah pembentukan kolagen. Gejala dari sindrom ini adalah kulit melar, pertumbuhan pada jaringan parut yang tidak normal serta sendi yang terlalu fleksibel.

Penderita EDS mungkin memiliki pembuluh darah yang lemah, tulang belakang yang melengkung, gusi berdarah serta masalah pada katup jantung, paru-paru maupun pencernaan.

2. Epidermolisis Bulosa (EP)

Penderita EP biasanya mengalami pertumbuhan tidak normal pada protein jaringan ikat seperti keratin, laminin, serta kolagen. Kondisi ini juga disertai dengan gejala kulit yang sangat rapuh.

Terkadang, kulit penderita EP akan melepuh atau bahkan robek. Terkadang akan muncul benjolan-benjolan kecil yang diakibatkan oleh gesekan pada pakaian yang dikenakan. Beberapa jenis EP juga dapat mempengaruhi saluran pernapasan, kandung kemih, otot dan saluran pencernaan.

3. Sindrom Marfan

Sindrom ini disebabkan oleh cacat yang terjadi pada jaringan ikat protein fibrillin yang mempengaruhi tulang, ligamen, mata, pembuluh darah dan jantung.

Penderita dari sindrom Marfan seringkali memiliki bentuk fisik yang sangat tinggi serta ramping, mereka juga memiliki tulang yang sangat panjang dan jari-jari tangan serta kaki yang tipis.

Terkadang, ada penderita yang memiliki segmen pembengkakan pembuluh aorta yang bisa saja pecah sewaktu-waktu.

Penyakit pada jaringan ligamen yang diakibatkan oleh autoimun

Penyakit pada jaringan ligamen yang diakibatkan oleh autoimun, seringkali terjadi pada seseorang dengan kombinasi gen. Penyakit ini cenderung lebih sering dialami oleh perempuan dibandingkan oleh laki-laki. Berikut beberapa penyakit-penyakit ligamen karena autoimun.

1. Polimiositis dan Dermatomiositis

Kedua penyakit pada ligamen ini saling berhubungan. Polimiositis menyebabkan terjadinya peradangan pada bagian otot, sementara itu dermatomyositis menyebabkan peradangan pada kulit. Gejala dari dua penyakit ini pun serupa, seperti kelelahan, kelemahan pada bagian otot, kesulitan untuk menelan, sesak nafas, demam hingga penurunan berat badan.

2. Radang sendi

Pada rheumatoid arthritis (RA), sistem kekebalan menyerang selaput tipis yang melapisi persendian. Hal ini akan menyebabkan nyeri, rasa kaku, hangat, bengkak hingga peradangan yang terjadi pada seluruh tubuh.

Gejala lain dari radang sendiri adalah kelelahan, anemia, kehilangan nafsu makan hingga demam. Apabila dibiarkan maka RA dapat merusak sendi secara permanen dan dapat menyebabkan deformitas.

3. Skleroderma

Penyakit ini akan menyebabkan kulit terasa kencang serta tebal, penumpukan pada jaringan parut dan kerusakan organ. Gangguan scleroderma terbagi dalam dua kelompok, di antaranya adalah skleroderma lokal serta sistemik.

Dalam kasus skleroderma lokal, penyakit ini akan mempengaruhi kulit. Sementara itu dalam kasus sistemik, penyakit akan melibatkan organ utama serta pembuluh darah.

4. Sindrom Sjogren

Gejala umum dari sindrom ini adalah mulut serta mata yang terasa kering. Penderita juga akan merasakan kelelahan serta rasa sakit yang ekstrem pada bagian persendian.

Kondisi ini akan meningkatkan risiko limfoma serta dapat mempengaruhi paru-paru, pembuluh darah, ginjal, sistem saraf hingga sistem pencernaan.

5. Lupus Eritematosus Sistemik (SLE atau Lupus)

Lupus dapat menyebabkan peradangan yang terjadi pada kulit, organ tubuh serta persendian. Gejala dari lupus adalah ruam-ruam pada area pipi dan hidung, kepekaaan terhadap sinar matahari, sariawan, cairan pada jantung dan paru-paru, masalah ginjal, anemia dan rambut rontok.

6. Vaskulitis

Vaskulitis merupakan gangguan yang mempengaruhi pembuluh darah pada area tubuh mana pun. Gejala dari vaskulitis adalah kehilangan nafsu makan, nyeri, demam, penurunan berat badan dan kelelahan. Selain itu, dalam beberapa kasus vaskulitis juga dapat menyebabkan stroke apabila pembuluh darah pada bagian otak mengalami peradangan.

Ligamen adalah

Langkah Awal Pemulihan Ligamen

Ligamen adalah

pixabay.com

Pada cedera ligamen kategori ringan dan sedang, berikut ada beberapa cara penanganan awal untuk mempercepat pemulihan.

  • Mengompres lutut atau bagian yang cedera dengan es batu yang telah dibungkus kain selama kurang lebih 20-30 menit, setiap 4 jam sekali.
  • Istirahatkan lutut atau bagian tubuh lain yang merasa cedera, kemudian batasilah pergerakan tubuh.
  • Konsumsilah obat pereda nyeri, apabila diperlukan.
  • Gunakan pelindung lutut ataupun perban untuk mengatasi pergerakan lutut yang mengalami cedera serta mencegah cedera memburuk atau semakin parah.
  • Lakukan beberapa latihan peregangan yang berfungsi untuk melatih kekuatan otot pada sekitar ligamen lutut yang mengalami cedera.

Selain beberapa hal di atas, dokter juga merekomendasikan fisioterapi untuk memulihkan fungsi lutut yang mengalami cedera. Akan tetapi, cepat maupun lambat masa pemulihan, bergantung pada tingkat keparahan dari cedera serta jenis penangan yang diberikan.

Pada sebagian kasus cedera ligamen lutut, seperti contohnya anterior cruciate ligament (ACL) dan posterior cruciate ligament (PCL) yang robek, perlu dilakukan operasi rekonstruksi agar ligamen dapat pulih.

Langkah-Langkah Mengatasi Penyakit pada Ligamen

Ligamen adalah

pexels.com

Hingga saat ini, belum ada obat yang mampu mengatasi penyakit dari jaringan ligamen. Baik itu penyakit karena autoimun maupun karena kondisi genetik. Penderita dari penyakit autoimun jaringan ligamen, pengobatan dilakukan untuk membantu mengurangi gejala penyakitnya. Apabila memiliki kondisi seperti psoriasis serta radang sendi, terapi dapat menekan gangguan kekebalan yang akan memicu terjadi peradangan.

Untuk penyakit yang terjadi pada ligamen yang diakibatkan oleh autoimun, ada beberapa jenis obat yang biasanya direkomendasi oleh dokter untuk mengurangi gejala-gejalanya.

1. Kortikosteroid

Kortikosteroid merupakan kelompok obat yang memiliki kandungan hormon steroid sintesis. Obat ini akan menghambat produksi zat yang dapat menimbulkan peradangan. Obat ini juga bisa bekerja sebagai imunosupresan.

Obat satu ini dapat membantu mencegah sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat serta mampu mencegah terjadinya peradangan.

2. Imunomodulator

Imunomodulator adalah zat atau substansi yang dapat memodifikasi respon dari imun dan mengaktifkan mekanisme pertahanan secara alamiah maupun adaptif, contohnya seperti mengembalikan keseimbangan sistem imun yang terganggu.

Imunostimulan merupakan senyawa yang akan meningkatkan kerja komponen pada sistem imun. Obat satu ini akan diberikan untuk meningkatkan respon imun pada infeksi maupun penyakit.

Kandungan dari imunostimulan dapat ditemukan dalam bahan-bahan alami, seperti saffron, jinten hitam, ginseng, bawah putih, sambiloto, jahe, temulawak, pegagan dan lainnya.

Obat ini memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah, memperkuat daya tahan tubuh, melawan berbagai macam patogen seperti virus, bakteri, jamur serta parasit yang bersarang dalam tubuh, menyembuhkan sejumlah penyakit ringan seperti batuk, gangguan pencernaan maupun demam, mencegah penyakit seperti stroke, penyakit, kardiovaskular serta ginjal dan berfungsi untuk melindungi sel dan organ seperti paru-paru, otak, hati dan jantung.

Ligamen adalah

Itulah penjelasan tentang ligamen adalah jaringan yang ada di sekitar sendi. Apabila Grameds ingin mengetahui lebih lanjut tentang ligamen, kesehatan sendi atau bagaimana cara menjaga dan mengobat penyakit tulang, maka Grameds dapat mengetahui informasinya dengan membaca buku.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan buku-buku seputar kesehatan tulang dan sendi untuk Grameds, jangan ragu untuk beli buku di Gramedia karena dijamin original. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Khansa

BACA JUGA:

  1. Mengenal Jenis Otot Manusia Beserta Fungsinya 
  2. Seluk-Beluk Sistem Gerak Pada Manusia 
  3. Otot Lurik: Pengertian, Bagian, Sifat, Ciri-Ciri, Cara Kerja, dan Fungsi 
  4. 15 Manfaat Sit Up, Efektif untuk Mengencangkan Otot Perut? 
  5. Anatomi Tubuh Manusia: Sistem Organ Manusia dan Fungsinya 
  6. Pengertian Kebugaran Jasmani: Unsur, Bentuk, dan Manfaat 

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki