IPA

Jenis Limbah: Pengertian, Karakteristik, dan Cara Mengatasinya

jenis limbah
Written by Rahma R

Jenis Limbah: Pengertian Limbah, Karakteristik Limbah, dan Cara Mengatasi Limbah – Manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya tidak bisa lepas dari yang namanya lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang mampu untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, lingkungan ini harus tetap dijaga supaya manusia dan makhluk hidup lainnya dapat hidup sehat lebih lama.

Namun, dalam perkembangan penduduk, baik dari hal kebutuhan hidup, bertambahnya penduduk, hingga sifat serakah manusia terhadap lingkungan hidup dan sekitarnya. Semua hal yang berkaitan dengan perkembangan penduduk terutama sifat serakah manusia membuat lingkungan hidup menjadi terganggu. Bahkan, lingkungan hidup yang terganggu ini dapat membuat keseimbangan yang ada pada lingkungan hidup menjadi tidak seimbang.

Salah penyebab terjadinya ketidakseimbangan lingkup adalah banyaknya limbah-limbah yang dihasilkan atau disebabkan oleh kegiatan manusia sehari-hari. Limbah-limbah yang ada di sekitar kita bisa menyebabkan kesehatan kita terganggu, bahkan bisa merusak mata rantai dalam suatu ekosistem.

Oleh karena itu, mengetahui atau mengenali pengetahuan tentan limbah sangat diperlukan oleh setiap orang. Artikel ini akan membahas pengertian limbah hingga bagaimana cara mengatasi limbah. Jadi, baca artikel ini sampai habis ya.

Pengertian Limbah

Limbah yang dihasilkan dari manusia selalu memiliki konotasi yang jelek, seperti bau, kotor, sumber penyakit, dan lain sebagainya. Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia setiap harinya akan selalu menghasilkan limbah, seperti makan, minum, dan mencuci. Bahkan, dalam skala yang lebih besar, limbah dihasilkan dari aktivitas pabrik-pabrik.

Sebelum membahas lebih jauh tentang jenis limbah, karakteristik limbah, dan cara mengatasi limbah, sebaiknya yang dibahas terlebih dahulu adalah pengertian dari limbah itu sendiri. Dengan memahami pengertian limbah, maka pembahasan lainnya tentang limbah akan mudah dipahami.

UU Nomor 32 Tahun 2009

Di dalam pasal 1 butir 20 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah adalah sisa usaha dan/atau kegiatan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Limbah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sisa proses produksi; Bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian; Barang rusak atau cacat dalam proses produksi.

Karmana

Menurut Karmana, limbah adalah sisa atau sampah dari suatu proses aktivitas manusia yang dapat menjadi bahan polutan di suatu lingkungan.

Susilowarno

Menurut Susilowarno, limbah adalah sisa atau hasil sampingan yang berasal dari beragam aktivitas manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup.

Cahyono Budi Utomo

Menurut Cahyono, limbah adalah suatu zat atau benda yang timbul sebagai hasil dari aktivitas manusia yang sudah tidak digunakan lagi dan dibuang.

Setelah membahas pengertian limbah berdasarkan UU, KBBI, dan menurut beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa limbah adalah sisa, sampah, dan sesuatu yang sudah tidak dipakai oleh manusia yang jika dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan polutan atau kerusakan lingkungan, bahaya sekali bukan?

Jenis Limbah

Jenis-jenis limbah dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu limbah berdasarkan senyawanya, limbah berdasarkan wujudnya, dan limbah berdasarkan sumbernya.

1. Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya

Kelompok jenis limbah yang pertama adala limbah berdasarkan senyawanya. Kelompok limbah ini dibagi menjadi tiga, yaitu limbah organik, limbah anorganik, dan limbah B3.

a) Limbah organik

Limbah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk hidup yang mudah diuraikan secara alami dan mudah membusuk. Contoh-contoh dari limbah organik, seperti dedaunan yang jatuh ke tanah, rumput, sisa-sisa makanan, kulit sayur-sayuran dan buah-buahan, kotoran manusia dan kotoran hewan, dan tulang-tulang hewan.

Pada umumnya, limbah-limbah organik yang sering kita lihat berasal dari rumah, restoran, hotel, dan pertanian.

b) Limbah anorganik

Limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa aktivitas manusia dan limbah ini sangat susah terurai secara alami dan pembusukan secara alami. Maka dari itu, limbah jenis ini sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Contoh-contoh dari limbah anorganik, seperti sisa sabun cuci baju atau piring, botol minuman bekas, kantong plastik, kaleng-kalengan, kertas, kain, kertas, dan masih banyak lagi.

c) Limbah B3

Jenis limbah berdasarkan senyawanya yang terakhir adalah limbah B3. Istilah “B3” merupakan kepanjangan dari Bahan Berbahaya dan Beracun. Dari namanya saja, limbah ini sudah bisa mengancam dan membahayakan lingkungan hidup. Bahkan, kesehatan manusia juga sangat terancam dengan adanya limbah B3.

Limbah B3 menjadi berbahaya karena di dalam limbahnya terdapat senyawa-senyawa yang sulit untuk diurai dan beracun. Senyawa-senyawa itu berupa logam berat, seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn. Selain itu, senyawa-senyawa berbahaya ini juga dapat ditemukan pada zat kimia, seperti sianida, fenol, pestisida, sulfida, dan lain-lain.

2. Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya

Kelompok jenis limbah yang kedua adalah limbah berdasarkan wujudnya. Kelompok jenis limbah ini dibagi menjadi tiga, yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.

a) Limbah padat

Limbah padat adalah limbah yang bentuknya padat dan berasal dari sisa hasil kegiatan domestik atau aktivitas industri. Contoh-contoh limbah padat, seperti kertas, serbuk besi, kain, plastik, kayu-kayuan, dan serbuk besi.

Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi enam bagian, yaitu sampah organik mudah busuk (garbage), sampah anorganik dan organik tidak membusuk (rubbish), sampah abu (ashes), sampah bangkai binatang (dead animal), sampah sapuan (street sweeping), dan sampah industri (industrial waste).

b) Limbah cair

Limbah cair adalah limbah yang bentuknya cari dan berasal dari sisa-sisa hasil buangan kegiatan domestik atau proses produksi. Limbah cair itu sendiri berupa air yang sudah tercampur atau tersuspensi dengan bahan-bahan buangan hasil dari sisa-sisa produksi.

Limbah cair dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu limbah cair domestik (domestic wastewater), limbah cari industri (industrial wastewater), rembesan dan luapan (infiltration and inflow), dan air hujan (strom water).

c) Limbah gas

Limbah gas adalah limbah yang dimana udara sebagai medianya.. Semakin banyak limbah gas yang naik ke udara, maka kualitas udara semakin menurun. Bahkan, limbah gas yang dibiarkan di udara bisa membuat kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya terganggu. Limbah gas itu sendiri bisa berasal dari asap kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan, asap pabrik, dan lain lain.

Contoh-contoh limbah gas seperti Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen Oksida (NOx), Sulfur Oksida (SOx), Asam Klorida (HCI), Ammonia (NH3), Metan (CH4), Hidrogen Fluorida (HF), Nitrogen Sulfida (NS), dan Klorin (Cl2).

3. Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya

Kelompok jenis limbah yang ketiga adalah limbah berdasarkan sumbernya. Pada jenis limbah berdasarkan sumbernya, terdapat enam jenis, yaitu limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, limbah medis, limbah pertambangan, dan limbah pariwisata.

a) Limbah rumah tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang asalnya dari kegiatan manusia dalam rumah atau lingkungannya. Maka dari itu, limbah rumah tangga disebut juga dengan limbah domestik. Misalnya, air cucian baju, piring, kendaraan, air sabun dari sehabis mandi, kotoran manusia, plastik yang sudah tidak digunakan, botol-botol  plastik atau kaleng, dan lain-lain.

b) Limbah industri

Limbah industri adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa proses produksi pada suatu industri. Seperti yang kita tahu bahwa industri itu ada berbagai macam. Oleh karena itu, limbah-limbah industri juga sangat beragam dan tergantung dari industri apa yang sedang dijalankan.

Misalnya, industri pakaian, maka limbahnya berupa sisa-sisa pakaian yang tidak dapat digunakan dan pewarna dari pakaian yang dapat mencemari lingkungan. Industri kabel listrik, limbah dari industri ini, seperti kabel-kabel yang sudah tidak digunakan, tetapi masih tertimbun di dalam tanah.

c) Limbah pertanian

Limbah pertanian adalah limbah yang bersumber dari aktivitas pertanian. Pada umumnya, limbah pertanian ini dihasilkan dari pemberian pupuk dan pembasmian hama. Hal itu dikarenakan kedua bahan tersebut mengandung banyak sekali zat-zat kimia yang dapat merusak ekosistem tanah sehingga kualitas tanah menurun.

Bukan hanya ekosistem tanah saja yang rusak, pada pembasmian pupuk yang menggunakan pestisida bisa membuat sayur atau buah yang dihasilkan menjadi kurang baik untuk dikonsumsi, terlebih lagi jika pestisida digunakan secara berlebihan.

d) Limbah medis

Limbah medis adalah limbah atau sampah yang berasal dari fasilitas dan alat-alat medis. Limbah medis ini bisa ditemukan pada rumah sakit, klinik, dan puskesmas. Limbah jenis ini jika dibiarkan secara terus-menerus sangatlah berbahaya karena setiap alat-alat medis yang digunakan terkandung cairan tubuh seperti darah atau kontaminan lainnya.

Contoh-contoh limbah medis, seperti obat-obatan yang kedaluwarsa, sisa-sisa kemoterapi, sisa jaringan tubuh (otopsi, atau proses bedah), alat-alat bekas perawatan, dan lain-lain.

e) Limbah pertambangan

Limbah pertambangan adalah limbah yang berasal dari aktivitas pertambangan. Lingkungan yang tercemar akibat limbah pertambangan bisa dilihat dari banyaknya jumlah logam dan air raksa yang berasal dari sisa-sisa proses pertambangan. Contoh limbah pertambangan, yaitu arsenik, asap, asam sulfat, timbal, merkuri, raksa, dan sejenisnya.

f) Limbah pariwisata

Limbah pariwisata adalah yang berasal dari aktivitas manusia ketika melakukan jalan-jalan atau berwisata. Pada umumnya limbah ini berada di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi oleh orang-orang ketika berwisata.

Misalnya, asap dari sarana transportasi, sisa-sisa makanan dan minuman, dan masih banyak lagi. Dengan adanya limbah pariwisata, maka besar kemungkinan tempat wisata tersebut akan tercemar lingkungan.

Karakteristik Limbah Umum

Pada umumnya, limbah yang ada di sekitar manusia dan makhluk hidup memiliki karakteristik, yaitu sifatnya yang dinamis, ukurannya yang mikro, penyebarannya berdampak jangka panjang atau antar generasi, dan penyebarannya juga sangat luas.

a) Sifatnya dinamis

Limbah memiliki karakteristik yang dinamis karena limbah itu sendiri selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Misalnya, sampah yang dibuang di sungai akan berpindah tempat ke laut.

b) Ukurannya yang mikro

Limbah berukuran mikro. Dalam hal ini, ukuran mikro yang dimaksud adalah partikel-partikel yang ada pada limbah itu sendiri. Bahkan, partikel-partikel yang kecil ini akan sangat sulit untuk dilihat jika tanpa alat bantu seperti mikroskop. Misalnya, partikel-partikel yang ada pada limbah-limbah pabrik atau limbah-limbah rumah tangga.

c) Berdampak jangka panjang

Karakteristik limbah berikutnya adalah berdampak jangka panjang. Dalam penyelesaian masalah limbah ini dibutuhkan kerja sama antar manusia dan antar generasi. Selain itu, untuk menyelesaikan permasalahan limbah membutuhkan waktu yang cukup panjang. Misalnya, sampah-sampah rumah tangga.

d) Penyebarannya sangat luas

Ukurannya yang sangat kecil, maka membuat limbah dapat menyebar secara mudah. Dengan kata lain, limbah mudah tersebar secara luas. Bahkan, limbah bisa menyebar dari satu faktor ke faktor lainnya. Misalnya, limbah pembuangan pabrik yang bisa menyebabkan lingkungan rusak.

Karakteristik Limbah Khusus

Namun, jika lebih dikerucutkan atau dikhususkan lagi, limbah dapat dibagi menjadi tiga karakteristik, pertama karakteristik fisik, kedua karakteristik kimia, dan ketiga karakteristik biologi.

a) Karakteristik fisik

Karakteristik fisik pada limbah terdiri dari beberapa bagian, yaitu zat padat, bau, suhu, warna, dan kekeruhan. Karakteristik ini bisa dirasakan oleh tubuh manusia. Misalnya, bau yang dapat dicium oleh alat indera hidung, warna yang dapat dilihat dengan mata kita, dan sebagainya.

b) Karakteristik kimia

Karakteristik kimia pada limbah terdiri dari bahan organik, BOD (Biologycal Oxygen Demand), DO (Dessolved Oxygen), COD (Chemical Oxygen Demand), pH (Puisaance d’Hydrogen Scale), dan logam berat. Pada dasarnya karakteristik ini adalah pengukuran limbah itu sendiri. Semakin sering mengukur kadar kimia limbah di suatu lingkungan, maka kita akan tahu apakah lingkungan tersebut sudah bersih atau belum.

c) Karakteristik biologi

Karakteristik biologi pada limbah biasanya digunakan sebagai alat pengukur kualitas air khususnya air yang dikonsumsi atau diminum. Air yang kita minum sebaiknya dicek secara berkala supaya air yang masuk ke dalam tubuh kita adalah air bersih dan sehat.

Cara Mengatasi Limbah 

Semakin banyak jumlah penduduk yang ada di bumi, maka akan semakin banyak jumlah limbah yang dihasilkan oleh manusia. Limbah yang semakin banyak ini bisa menyebabkan kesehatan manusia terganggu.

Dengan kata lain, permasalahan pada limbah harus segera diatasi supaya tumpukan-tumpukan limbah yang ada di bumi semakin berkurang atau setidaknya bertambah secara signifikan. Di bawah ini akan dibahas cara mengatasi limbah yang mudah untuk dilakukan.

1. Reduce (mengurangi)

Semakin sering kita mengurangi pemakaian barang-barang yang menghasilkan limbah, maka limbah akan berkurang. Berkurangnya limbah akan memberikan manfaat yang baik terutama pada ekosistem lingkungan dan kesehatan manusia.

Cara mengatasi limbah yang satu ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi pemakaian plastik sekali pakai pada saat berbelanja. Alangkah baiknya, saat berbelanja menggunakan plastik yang bisa dipakai berkali-kali atau mengurangi plastik sekali pakai. Disarankan membeli barang yang tahan lama sehingga tidak mudah rusak.

2. Reuse (menggunakan kembali)

Tidak ada salahnya, jika menggunakan kembali barang sudah digunakan. Dengan pemakaian kembali, maka sama saja kalau kita sudah mengatasi dan mengurangi limbah. Dalam hal ini, penggunaan kembali maksudnya memperlama waktu pakai. Misalnya, botol minum yang memiliki label segitiga, sebaiknya tidak langsung dibuang, tetapi digunakan terlebih dahulu maksimal tiga kali pemakaian.

Dengan melakukan hal ini secara berkala, maka sampah-sampah yang dihasilkan dari botol minuman bekas tidak begitu banyak. Selain itu, saat berbelanja sebaiknya menggunakan totebag yang dapat digunakan berkali-kali sehingga penggunaan plastik dapat berkurang secara signifikan.

3. Recycle (mendaur ulang)

Dengan melakukan daur ulang pada limbah-limbah yang ada terutama pada limbah anorganik. Kegiatan mendaur ulang jika dilakukan dengan baik dan benar akan menghasilkan suatu barang dengan harga yang berekonomi tinggi. Oleh karena itu, jangan pernah ragu untuk mendaur ulang berbagai macam limbah.

Kegiatan mendaur ulang bisa dilakukan secara mandiri atau dikirimkan ke “bank sampah”. Bank sampah dapat diartikan sebagai tempat pengelolaan limbah anorganik yang berada di lingkungan rumah tangga.

Setiap orang yang sudah mengumpulkan sampah (yang sudah dipisah organik dan anorganik) dan memberikannya kepada bank sampah akan mendapatkan apresiasi dari bank sampah. Kemudian bank sampah akan mengolah limbah-limbah tersebut untuk menjadi barang yang bernilai tinggi.

4. Mengubah limbah organik menjadi pupuk kompos

Kamu ingin mendapatkan pupuk secara gratis? Pembuatan pupuk secara gratis ini bisa menggunakan bahan-bahan organik yang berasal dari lingkungan rumah tangga, seperti kulit buah dan sayur-sayuran. Dengan bahan-bahan tersebut, maka bisa menghasilkan pupuk kompos yang dapat menyuburkan tanaman atau tumbuhan.

Selain itu, pembuatan pupuk kompos juga bisa dilakukan menggunakan kotoran-kotoran hewan, seperti sapi dan kambing. Meskipun, terlihat menjijikan, tetapi akan menghasilkan sebuah pupuk gratis yang berguna untuk membuat tanaman tumbuh lebih subur.

5. Memakai sabun cuci sedikit mungkin

Penggunaan sabun cuci yang sedikit akan membuat pencemaran air berkurang. Hal ini dikarenakan zat-zat kimia yang ada pada sabun yang larut pada air sangatlah sedikit. Selain itu, pengurangan pemakaian sabun cuci ini juga menjaga kualitas tanah dan air tanah. Jadi, sudahkah kamu mengurangi pemakaian sabun cuci?

6. Mengelompokkan sampah organik dan anorganik

Pengelompokkan sampah organik dan anorganik, maka kita jadi tahu pengelolaan sampah yang sesuai. Misalnya, sampah-sampah organik bisa dikelola menjadi pupuk kompos. Sedangkan, pada sampah anorganik bisa dikelola menjadi barang-barang bernilai jual tinggi, seperti konblok.

Kesimpulan

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa manusia memang tidak bisa lepas dan dipisahkan dari lingkungan hidup. Dengan kata lain, kebutuhan hidup manusia sangat bergantung dengan apa yang ada di lingkungang hidup ini. Lingkungan hidup yang berkualitas, maka akan menghasilkan kesehatan manusia dan makhluk hidup yang berkualitas juga.

Oleh karena itu, setiap manusia perlu memiliki wawasan tentang lingkungan hidup khususnya dalam pengelolaan limbah. Selain itu, sudah seharusnya sesama manusia saling membantu terutama dalam menjaga lingkungan hidup. Lingkungan hidup terjaga, kita semua akan sehat dan bahagia.

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.

Leave a Comment