Pkn

Penjelasan Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila Keempat Pancasila Terlengkap

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila Keempat

Contoh Sikap yang Sesuai Dengan Sila Keempat – Pancasila adalah dasar bangsa Indonesia. Pokok Pancasila telah menjadi pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila memiliki lima perintah. Salah satunya adalah sila keempat, yang mengatakan bahwa “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam musyawarah perwakilan”.

Lambang sila keempat Pancasila ini adalah kepala banteng. Hewan bertanduk ini dikenal suka berkumpul dan berkumpul bersama. Hal yang sama berlaku bagi mereka yang berpikir dan setiap manusia hakikatnya akan berkumpul. Amanat Sila keempat Pancasila menekankan mendukung nilai-nilai kerakyatan dan kebijaksanaan. Dengan kata lain, masalah yang menimpa manusia juga harus diselesaikan dengan persatuan manusia.

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila Keempat

Pixabay.com/Geralt

Dalam hal ini adalah benar bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan. Juga, “Musyawarah” adalah kata yang paling menonjol dalam perintah sila keempat Pancasila ini. Bentuk nilainya sendiri merupakan warisan mulia dari nenek moyang sebelumnya. Cara ini selalu digunakan untuk mencapai kesepakatan yang baik dengan orang lain.

Lau bagaimana contoh sikap yang sesuai dengan sila keempat pancasila ini untuk menghormati dan menghargai satu sama lain? Untuk mencapai mufakat, kita perlu menerapkan sikap sesuai dengan nilai-nilai sila keempat Pancasila, seperti penjelasan berikut ini:

Daftar Isi

Memahami Sila Keempat Pancasila

Ketika rakyat Indonesia menyelesaikan pemilihan umum, Pilkada, dan pemilihan presiden, kita tahu siapa yang memiliki suara terbanyak dan mewakili pemenangnya. Semua wakil rakyat yang terpilih harus menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, karena tugasnya memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Karena itu, “kerakyatan” yang diterima masyarakat Indonesia tidak hanya mencari suara terbanyak.

Mengapa? Karena bangsa Indonesia terobsesi dengan paham “kerakyatan”, maka harus menuruti apa yang dikatakan dalam Pancasila, khususnya sila keempat. Tentang bunyi Sila Keempat Pancasila adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.” Dari isi sila ini dapat dikatakan bahwa “kerakyatan” yang terjadi harus mentaati kejujuran, kemurnian, kebenaran, kebaikan, dan keindahan.

Untuk menerapkan nilai sila keempat ini, kita memerlukan dasar atau prinsip sila pertama, yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Hal ini karena nilai prinsip sila pertama membimbing individu untuk melindungi “rakyat” dari korupsi, huru hara, dan hal-hal lain yang dapat merugikan bangsa atau negara Indonesia. Aksi anarkisme, korupsi, dan gejolak harus dihindari sebisa mungkin oleh “bangsa” agar rakyat dan bangsa Indonesia dapat mengalami keadilan sosial.

Keadilan sosial ini akan menjamin kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia berjalan dengan bersih dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Singkatnya, makna dari nilai sila keempat berarti bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.

Berdasarkan makna lambangnya, Simbol banteng dikenal sebagai binatang dengan kekuatan besar. Selain itu, banteng merupakan hewan yang lebih suka hidup berkelompok daripada sendiri. Jika banteng dalam kelompoknya dan seorang teman terluka, hewan akan saling membantu. Oleh karena itu, kepala banteng digunakan sebagai simbol dari sila keempat.

Lambang kepala banteng sangat mencerminkan masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi gotong royong sejak zaman penjajahan. Sikap dan tindakan gotong royong memudahkan penyelesaian masalah apapun. Sikap dan perilaku dapat digunakan untuk kegiatan konseling. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus selalu mengedepankan sikap dan tindakan gotong royong.

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila Keempat

Selain itu simbol warna merah yang melambangkan keberanian. Hal ini sejalan dengan sikap dan perilaku masyarakat Indonesia yang sangat berani dan kuat. Oleh karena itu, negara Indonesia juga dikenal atau identik dengan negara yang kuat dan berani. Dalam musyawarah, setiap orang harus berani mengemukakan pendapat yang faktual. Selain itu, setiap orang harus memiliki kemampuan untuk secara bertanggung jawab melaksanakan tantangan yang muncul dari pengambilan keputusan konseling.

Nilai-Nilai Dalam Sila Keempat Pancasila

1. Musyawarah

Tidak dapat dipungkiri bahwa nilai utama dari sila keempat Pancasila ini adalah penyesalan. Musyawarah berarti suatu perdebatan bersama yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah yang timbul. Oleh karena itu, keputusan yang diambil harus mengutamakan kepentingan bersama.

Nilai keempat Pancasila ini mengajarkan bahwa setiap individu, terutama individu “rakyat”, harus berjuang untuk memajukan kepentingan bersama. Mendahulukan kepentingan bersama, masyarakat Indonesia merasa diperlakukan secara adil dan dapat hidup rukun.

2. Tidak Melakukan Sesuatu Dengan Paksa

Lebih baik tidak bertindak dengan paksaan ketika melakukan sesuatu, terutama ketika memikirkannya. Dengan konseling yang dipaksakan, hasil konseling dapat tidak sesuai dengan pemikiran logis. Paksaan ini biasanya datang dari dalam atau orang lain. Ini sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan keputusan yang tidak didasarkan pada penentuan bersama.

Akibatnya banyak masyarakat Indonesia yang dirugikan. Itulah sebabnya sila keempat Pancasila ini memiliki nilai agar masyarakat memiliki pendirian sendiri, khususnya dalam bermusyawarah. Artinya keputusan yang dihasilkan dari musyawarah bukanlah sebuah paksaan.

3. Berjiwa Besar dan Menghargai Setiap Keputusan

Perlu kamu ketahui bahwa tidak semua ide yang dimiliki individu bisa dijadikan sebagai keputusan final. Artinya, sudah semestinya setiap individu tersebut memiliki jiwa yang besar saat bermusyawarah dan berpikiran terbuka untuk menerima keputusan akhir. Hal ini memungkinkan kita untuk menerima dan menghormati semua keputusan yang dipikirkan dengan matang.

Sikap dan tindakan terbuka, dan menghormati semua keputusan yang dipikirkan dengan matang, selalu sama dengan nilai Perintah Keempat. Singkatnya, dua hal ini mencerminkan negara Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia perlu menerapkan nilai ini dalam kegiatan penyuluhan.

4. Menerima pendapat orang lain

Kita tidak hanya harus menerima semua keputusan, tetapi juga harus mau menerima pendapat orang lain. Pendapat subjek data lainnya dapat berupa kontribusi, kritik, dan ide atau gagasan. Jika kita menerima kritik, ini semua dilakukan untuk kepentingan publik, jadi kita harus menerimanya dengan hati yang besar.

Mungkin sulit untuk menerima kritik pada awalnya, tetapi begitu kamu sudah terbiasa, akan lebih mudah untuk menerima kritik. Jika kita dapat menerima kritik dari orang lain, kita dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila.

5. Demokrasi

Indonesia dikenal sebagai negara demokrasi. Demokrasi dapat dikatakan sebagai negara yang segala keputusannya harus berasal dari keinginan rakyat. “Dari Rakyat Untuk Rakyat” kurang lebih adalah negara demokratis. Oleh karena itu, sebagai bentuk demokrasi, setiap pemilihan kepala daerah diselenggarakan dengan suara rakyat Indonesia.

Suara datang dari rakyat, jadi rakyat berhak memantau apa yang dilakukan pejabat terpilih. Untuk mengawasi segala kegiatan pejabat terpilih, hal ini tertuang dalam nilai sila keempat Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah dalam Permusyawaratan Perwakilan”.

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila Keempat

Contoh Sikap Yang Sesuai Dengan Sila keempat Pancasila

Agar lebih memahami nilai dalam sila keempat Pancasila, berikut ini contoh sikap yang sesuai dengan sila keempat Pancasila dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari:

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila keempat Pancasila di Rumah atau Keluarga

1. Memutuskan Sesuatu Dengan Keluarga

Dalam kehidupan keluarga, tentu saja kita mungkin perlu berdiskusi dengan keluarga, seperti istri, suami, atau anak-anak, ketika merencanakan perjalanan liburan. Tentunya kita perlu berdiskusi dengan keluarga kemana dan kemana akan berwisata yang sesuai dengan keinginan seluruh keluarga.

2. Dengarkan Pendapat Anak Sebagai Orang Tua Yang Bijaksana

Dalam kegiatan konseling keluarga, dengarkan pendapat anak, bukan karena mereka masih muda dan tampak mengabaikan saran dan pendapat mereka. Oleh karena itu, jika kita memiliki kegiatan diskusi atau berembuk, ada baiknya untuk mendengarkan dan memperhitungkan pendapat anak-anak juga.

3. Mendengarkan Dan Mengikuti Petunjuk Kepala Keluarga

Ayah, yang menjadi kepala keluarga, adalah pemimpin keluarga dan sebagai anggota keluarga yang baik, sangat penting untuk mendengarkan petunjuk darinya. Ikuti mereka dalam keluarga, sejauh menyangkut keluarga dan hal-hal positif.

4. Jangan Memaksakan Kehendak atau Pendapat Pada Anggota Keluarga Lain

Saat melakukan konsultasi dengan keluarga biasanya menghasilkan perbedaan pendapat. Jika ada perbedaan pendapat, sangat penting untuk tidak memaksakan keadaan.

5. Kepatuhan Terhadap Hasil Diskusi keluarga

Untuk kegiatan konseling keluarga, hasil konseling harus ditentukan dengan kesepakatan bersama. Jika ada kunjungan keluarga, alangkah baiknya bisa menindaklanjuti hasil konsultasi dengan anggota keluarga lainnya.

6. Meminta Izin Kepada Orang Tua Ketika Meninggalkan Rumah

Orang tua, terutama ayah, adalah kepala keluarga, sehingga tanggung jawab keluarga harus dikomunikasikan kepada kepala keluarga. Bahkan jika anak meninggalkan rumah untuk bermain atau bekerja dengan teman-temannya, ada baiknya bertanya dan meminta izin kepada orang tua.

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila Keempat

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila Keempat Pancasila di Lingkungan Masyarakat

1. Mengikuti Pemilihan Umum, Pilkada, Pilpres

Pemilihan Umum, Pilkada, dan Pilpres adalah kegiatan yang sudah tidak asing lagi karena dilakukan setiap lima tahun sekali dan dilakukan secara terbuka atau transparan oleh masyarakat Indonesia. Bentuk keterbukaan informasi dalam kegiatan tersebut menunjukan bahwa sistem demokrasi kita sedang berjalan.

Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, perlu ikut serta dalam pemilihan wakil rakyat. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini, kamu telah melakukan kegiatan yang mencerminkan sila keempat Pancasila.

2. Partisipasi Dalam Organisasi Kemahasiswaan

Jika Grameds masih sekolah, kamu memerlukan sesuatu yang disebut Organisasi Kemahasiswaan atau OSIS. Kelompok siswa ini sangat membantu dalam melaksanakan kegiatan sekolah seperti pentas seni dan 17 lomba. Selain itu, setiap organisasi kemahasiswaan akan selalu mendapatkan saran sebelum mengambil keputusan, terutama dalam hal kegiatan kemahasiswaan.

Dengan berpartisipasi dalam semua kegiatan asosiasi siswa, terutama kegiatan konseling, Anda telah terlibat dalam tindakan yang mencerminkan Prinsip 4. Oleh karena itu, mahasiswa didorong untuk mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan agar dapat mengamalkan sila keempat, nilai-nilai Pancasila.

3. Orang Tua dan Anak Menerima Nasihat

Hubungan keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak dalam prakteknya harus saling melengkapi satu sama lain. Untuk saling melengkapi dapat dilakukan dengan cara saling memberikan saran. Hal ini menandakan bahwa hubungan keluarga tersebut memiliki keterbukaan informasi. Selain itu, cara ini juga bisa membuat sebuah keluarga menjadi baik.

4. Partisipasi dalam musyawarah masyarakat

Harus ada musyawarah dalam masyarakat, terutama tentang pembangunan. Misalnya sangat disarankan untuk melakukan kegiatan konsultasi sebelum melaksanakan proses pembangunan infrastruktur lokal. Nasihat ini akan membantu semua anggota masyarakat setempat memecahkan masalah. Masalah yang diselesaikan dengan cepat akan membuat kehidupan masyarakat lebih damai dan harmonis.

Jika kamu berpartisipasi atau berpartisipasi dalam kegiatan konseling dalam komunitas, itu berarti kamu telah mempraktikkan nilai sila keempat Pancasila. Semakin banyak orang yang berpartisipasi dalam konsultasi regional, semakin mudah untuk menyelesaikan masalah.

5. Menerima Dengan Bijaksana Semua Keputusan Musyawarah

Egoisme dalam musyawarah, jika tidak dihindari, mengarah pada keputusan yang kurang optimal dan perlu dihindari. Oleh karena itu, pilihan yang diambil akan menyebabkan banyak kerugian. Oleh karena itu, sebagai negara Indonesia, kita harus selalu berusaha untuk bijaksana menerima keputusan yang muncul dari pertimbangan.

Oleh karena itu, tindakan menerima dengan bijaksana semua keputusan yang diambil dengan hati-hati adalah tindakan menjelaskan nilai sila keempat Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menerima ini seperti melatih diri sendiri dari perasaan egoisme. Pengamalan perilaku seperti ini juga menunjukkan bahwa kita lebih mementingkan kepentingan umum.

6. Setiap Hasil Musyawarah Dilaksanakan Dengan Penuh Tanggung Jawab

Keputusan yang dihasilkan dari musyawarah tidak akan berjalan selama ada individu yang tidak bertanggung jawab meninggalkan tugas. Mereka yang tidak melaksanakan tugasnya secara bertanggung jawab tidak mencerminkan nilai sila keempat Pancasila ini. Amalan nilai sila keempat Pancasila dapat dicapai dengan melakukan dan menyelesaikan setiap tugas dari hasil musyawarah. Perilaku tersebut dapat digambarkan sebagai perilaku yang bertanggung jawab.

7. Perwakilan Dari Semua Harus Siap Mendengarkan Aspirasi Orang Lain

Sudah selayaknya wakil rakyat menerima segala keinginan dan aspirasi rakyat Indonesia. Semua keinginan manusia merupakan keinginan atau harapan yang didambakan untuk diwujudkan agar masyarakat dapat merasa diperlakukan secara adil. Wakil rakyat yang mau menerima dan mendengarkan aspirasi rakyat menunjukan bahwa wakil rakyat tersebut sudah mengamalkan nilai sila keempat Pancasila.

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila Keempat

Contoh Sikap yang Sesuai dengan Sila Keempat Pancasila di Sekolah

1. Pemilihan Ketua Kelas Dengan Musyawarah dan Mufakat

Ketua kelas harus hadir di kelas, dan pemilihan ini tidak boleh dilakukan secara sepihak saja. Tetapi pemilihan ketua kelas adalah musyawarah dan mufakat dari setiap anggota atau siswa yang ada di kelas tersebut.

2. Memberi Kesempatan Kepada Seluruh Siswa Untuk Memberikan Komentar Terhadap Pemilihan ketua Kelas

Dalam pemilihan ketua kelas sebaiknya memberikan kesempatan kepada seluruh siswa di kelas untuk memberikan komentar tentang pemilihan ketua kelas sebagai perwakilan kelasnya. Pemilihan ketua kelas secara musyawarah dan mufakat mencerminkan kebijaksanaan para wakil rakyat dan amanat sila keempat yang berpedoman pada musyawarah dan demokrasi.

3. Menghargai Hasil Keputusan Dalam Pemilihan Ketua Kelas

Menghargai hasil keputusan dalam pemilihan Ketua kelas bagi siapa saja yang harus dihormati dan dihormati sebagai siswa yang baik. Padahal ketua kelas yang terpilih bukanlah ketua kelas yang mendukung dalam pemilihan.

4. Berdiskusi Dengan Teman Sekelas Saat Mengambil Keputusan

Mungkin ada kegiatan atau kompetisi di mana teman sekelas berpartisipasi, tetapi dalam situasi ini teman sekelas secara khusus menentukan siapa yang akan mewakili kelas di mana mereka akan berpartisipasi dalam kompetisi untuk melakukannya.

5. Jika Terjadi Perselisihan di Sekolah, akan Diselesaikan Melalui Musyawarah

Perbedaan pendapat sering terjadi di sekolah, dan perselisihan juga dapat menyebabkan pertengkaran sekolah, sehingga pertengkaran sekolah akan diselesaikan dengan konseling dan akan dapat menyelesaikan masalah yang ada secara damai

6. Jangan Memaksakan Kehendak Pribadi pada Siswa Lain di Sekolah

Ini Tidak jarang dijumpai siswa yang ingin menang sendiri, selalu mencari pendapat dan memaksakan kehendak pribadinya pada siswa lain di sekolah. Namun sikap seperti itu sangat bertentangan dengan nilai sila keempat Pancasila, yakni demokrasi yang berpedoman pada kebijaksanaan dan penalaran yang representatif.

Nah, itulah penjelasan tentang contoh sikap yang sesuai dengan sila keempat Pancasila. Apakah Grameds sudah merasa mengamalkannya? Hal tersebut tentu perlu pemahaman dan dibiasakan. Grameds bisa mempelajarinya lebih jauh dengan referensi dari koleksi buku Gramedia melalui www.gramedia.com, selamat belajar. #SahabatTanpabatas.

About the author

Mochamad Aris Yusuf

Menulis merupakan skill saya yang pada mulanya ditemukan kesenangan dalam mencari informasi. tema tulisan yang saya sukai adalah bahasa Indonesia, pendidikan dan teori yang masuk dalam komunikasi Islam.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Aris Yusuf