Geografi

10 Ciri-Ciri Planet Saturnus di Tata Surya yang Wajib Diketahui!

Written by Mochamad Harris

Ciri-ciri planet Saturnus – Planet atau bintang adalah benda astronomi yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar untuk menciptakan fusi termonuklir, dan telah “membersihkan” daerah sekitar orbitnya yang dipenuhi planetesimal. Kata planet sendiri sudah lama ada dan memiliki sejarah, sains, mitologi, dana gama.

Pada peradaban kuno, planet dipandang sebagai sesuatu yang abadi atau perwakilan dewa. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan, pandangan manusia terhadap planet berubah. Tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengesahkan sebuah resolusi resmi yang mendefinisikan planet di Tata Surya.

Definisi ini dipuji namun juga mendapatkan kritikan dan masih diperdebatkan oleh sejumlah ilmuwan karena tidak mencakup benda-benda bermassa planet yang ditentukan oleh tempat atau benda orbitnya.

Meski delapan benda planet yang ditemukan sebelum 1950 masih dianggap “planet” sesuai definisi modern, sejumlah benda angkasa seperti Ceres,Pallas, Juno, Vesta dan Pluto yang dulunya dianggap planet oleh komunitas ilmuwan sudah tidak dipermasalahkan lagi.

Ptolomeus menganggap planet mengelilingi Bumi dengan gerakan deferen dan episiklus. Walaupun ide planet mengelilingi Matahari sudah lama diutarakan, baru pada abad ke-17 ide ini terbukti dengan pengamatan teleskop Galileo Galilei.

Dengan analisis data observasi yang cukup teliti, Johannes Kepler menemukan bahwa orbit planet tidak berbentuk lingkaran, melainkan elips. Seiring perkembangan peralatan observasi, para astronomi mengamati bahwa planet berotasi pada sumbu miring dan beberapa di antaranya memiliki beting es dan musim seperti Bumi.

Sejak awal Zaman Angkasa, pengamatan jarak dekat oleh wahana antariksa membuktikan bahwa Bumi dan planet-planet lain memiliki tanda-tanda vulkanisme, badai, tektonik dan bahkan hidrologi.

Secara umum, planet terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu raksasa gas besar berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu. Sesuai definisi IAU, ada delapan planet di Tata Surya. Menurut jaraknya, ada empat planet kebumian, Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Lalu empat raksasa gas, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Enam planet ini di antaranya dikelilingi oleh satu satelit alam atau lebih. Selain itu, IAU mengakui lima planet kerdil dan ratusan ribu benda kecil Tata Surya. Mereka juga masih mempertimbangkan benda-benda lain untuk digolongkan sebagai planet.

https://www.gramedia.com/products/into-the-planet?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/into-the-planet?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Pengertian planet menurut NASA Solar System Exploration yaitu, planet adalah istilah yang jawabannya tidak sederhana. Jika mengutip dari International Astronomical Union, dikatakan terdapat planet jika memenuhi 3 hal kriteria berikut:

  1. Mengorbit sebuah bintang, di lingkungan Bimasakti planet mengitari matahari sebagai bintang
  2. Cukup besar sehingga memiliki gravitasi yang mampu membentuknya menjadi bola
  3. Gravitasinya mampu membersihkan objek dengan ukuran sama di dekat orbit sekitar matahari

Definisi lain juga mengatakan, asal kata planet yaitu dari bahasa Yunani “planetai” yang artinya pengembara. Di balik artinya itu, makna planet adalah benda langit yang kedudukannya terhadap bintang tidak tetap. Oleh karena itu, benda luar angkasa ini tidak dapat memancarkan cahayanya sendiri.

Menurut NASA, terdapat ciri-ciri planet secara umum, yaitu:

  1. Planet mempunyai atmosfer (kecuali merkurius)
  2. Planet terus melakukan rotasi pada porosnya
  3. Planet berevolusi mengitari matahari
  4. Memiliki massa yang cukup untuk memiliki gravitasi sendiri

Terdapat beberapa planet-planet yang menempati tata surya. Berikut pengertian dan ciri-ciri planet saturnus.

Ciri-Ciri Planet Saturnus

Sumber: Istockphoto

Ciri-Ciri Planet Saturnus

Saturnus merupakan planet keenam dari Matahari. Saturnus juga merupakan planet terbesar kedua di Tata Surya setelah Jupiter. Saturnus juga sebuah raksasa gas yang memiliki radius rata-rata sekitar 9 kali radius rata-rata Bumi. Massa jenis rata-rata Saturnus hanya 1/8 massa jenis rata-rata Bumi, tetapi dengan volume yang lebih besar dari Bumi, massa Saturnus tercatat 95 kali massa Bumi.

Interior Saturnus kemungkinan besar terdiri dari inti yang mengandung besi, nikel, dan batuan. Inti Saturnus dikelilingi oleh lapisan dalam yang terdiri dari hidrogen metalik, lapisan menengah yang terdiri dari hidrogen cair dan helium cair, dan lapisan luar yang mengandung gas.

Saturnus memiliki rona kuning pucat karena kristal-kristal amonia yang memenuhi atmosfer pada bagian atasnya. Arus listrik yang terdapat di dalam lapisan hidrogen metaliknya diperkirakan sebagai penghasil medan magnet Saturnus, yang diketahui lebih lemah dari medan magnet Bumi, tetapi memiliki momen magnetik 580 kali lebih besar dari milik Bumi karena ukuran Saturnus yang lebih besar. Kekuatan medan pada magnet Saturnus hanya sekitar 1/20 dari kekuatan medan magnet Jupiter.

Meskipun penampilan atmosfer bagian luarnya kelihatan biasa saja, tetapi terdapat kenampakan berumur panjang yang memenuhi lapisan atmosfer ini. Kecepatan angin di Saturnus bisa mencapai 1.800 km/h (1.100 mph; 500 m/s), lebih tinggi dari kecepatan angin di Jupiter, tetapi tidak setinggi kecepatan angin di Neptunus.

Ciri-ciri Planet Saturnus yang juga terkenal adalah sistem cincinnya yang unik, pada sebagian besar terdiri dari partikel-partikel es dengan sedikit puing-puing batu dan debu.

Setidaknya terdapat 82 satelit alami yang mengorbit Saturnus, 53 diantaranya telah menerima nama resmi; jumlah ini tidak termasuk ratusan satelit alami minor pada sistem cincinnya.

Titan, satelit alami terbesar Saturnus dan satelit alami terbesar kedua di Tata Surya, memiliki diameter yang lebih besar dari Merkurius, tetapi massa Titan lebih kecil dari massa Merkurius. Titan juga merupakan satu-satunya satelit alami di Tata Surya yang memiliki atmosfer tebal.

Ciri-Ciri Planet Saturnus

Sumber: Istockphoto

Berikut ciri-ciri planet saturnus yang berbeda dari planet lainnya, di antaranya:

1. Saturnus Memiliki Angin yang Kencang

Sebagian besar penyusun planet Saturnus adalah hidrogen dan helium. Ciri-ciri Planet Saturnus memiliki angin yang sangat kencang bahkan melebihi badai di bumi. Angin tersebut berputar tanpa henti di ekuator dengan kecepatan 1.100 km/jam.

Angin di sekitar khatulistiwa bisa mencapai 1.800 kilometer per jam. Artinya 1.118 mil per jam. Sedangkan di Bumi, angin tercepat hanya mencapai sekitar 400 kilometer per jam. Itu hanya sekitar 250 mil per jam. Badai di Saturnus berbentuk oval, mirip dengan Jupiter. Wilayah di sekitar kutub utaranya memiliki pola awan berbentuk heksagonal. Para ilmuwan berpikir ini mungkin pola gelombang di awan atas.

2. Objek Terjauh yang Bisa Dilihat

Saturnus adalah planet terjauh yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Saturnus juga adalah objek paling terang kelima di tata surya sehingga mudah dipelajari melalui teropong atau teleskop kecil.

3. Saturnus Memiliki Diameter 120.536 km

Dengan jarak rata-rata dari Matahari 1433,5 juta km. Kala rotasi 10 jam 40 menit, sedangkan kala revolusi 29,42 tahun. Di Saturnus, suhu rata-ratanya mencapai -140 derajat celcius.

Saturnus mengorbit Matahari setiap 29,4 tahun Bumi. Gerakannya yang lambat dengan latar belakang bintang membuatnya mendapat julukan “Lubadsagush” dari Asyur kuno. Namanya berarti “tertua dari yang lama”.

4. Saturnus Merupakan Cincin Planet Terbesar

mMmiliki 18 satelit dan memiliki cincin yang terdiri atas batu dan bongkahan es. Permukaannya terdiri atas kristal es hingga ampu mengapung jika ditempatkan dalam air. Saturnus terkenal karena memiliki cincin yang besar. Planet keenam dari Matahari ini termasuk planet yang berukuran besar.

Cincin Saturnus sebagian besar terbuat dari bongkahan es dan sejumlah kecil debu karbon. Cincin terbentang lebih dari 120.700 km dari planet ini, tetapi sangat tipis, yakni hanya sekitar 20 meter tebalnya.

Sebenarnya semua raksasa gas (planet) di tata surya memiliki cincin, namun tak ada yang seluas atau seperti Saturnus. Cincin Saturnus juga adalah satu-satunya yang terlihat dari Bumi.

Cincin Saturnus ditemukan oleh Galileo Galilei pada 1610 yang mengamatinya dengan teleskop. Cincin Saturnus terdiri dari milyaran partikel yang ukurannya berkisar dari butiran debu kecil hingga objek sebesar gunung. Semuanya terdiri dari bongkahan es dan batu dan diyakini berasal dari komet asteroid atau bahkan bulan, yang pecah sebelum mencapai planet ini.

https://www.gramedia.com/products/conf-out-of-the-silent-planet?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&

https://www.gramedia.com/products/conf-out-of-the-silent-planet?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&

5. Saturnus Planet Paling Datar

Saturnus memiliki diameter kutubnya adalah 90 persen dari diameter ekuatornya, hal ini disebabkan oleh kepadatannya yang rendah dan rotasi cepat. Saturnus adalah satu-satunya planet di Tata Surya yang massa jenisnya lebih rendah dari massa jenis air (sekitar 30% lebih rendah).

Meskipun Saturnus memiliki inti planet yang jauh lebih padat dari air, planet ini hanya memiliki massa jenis relatif 0,69 g/cm3 karena atmosfernya yang mengandung gas. Sedangkan massa Saturnus 90 kali massa bumi.

6. Memiliki 150 Bulan dan Moonlets yang Lebih Kecil

Semua bulan Saturnus adalah dunia beku. Bulan terbesar adalah Titan dan Rhea. Enceladus tampaknya memiliki lautan di bawah permukaan yang beku. Titan adalah bulan dengan atmosfer kaya nitrogen yang kompleks dan padat. Sebagian besar terdiri dari air es dan batu.

Permukaannya yang beku memiliki danau metana cair dan lanskap yang tertutup nitrogen beku. Ilmuwan planet menganggap Titan sebagai pelabuhan yang memungkinkan bagi kehidupan, tetapi bukan kehidupan seperti Bumi.

7. Permukaan Saturnus Tidak Bisa Ditapaki

Planet ini tidak seperti Bumi. Saturnus sebagian besar terbuat dari gas. Planet ini sebagian besar terdiri dari helium, gas yang sama dengan isi balon. Selain helium, Saturnus juga terdiri dari hidrogen dan metana.

Planet bercincin ini adalah yang paling tidak padat dari semua planet. Jika ada bak mandi yang cukup besar untuk menampungnya, Saturnus akan mengapung.

8. Saturnus Sebagai Raksasa Gas Hidrogen

Meskipun Saturnus disebut raksasa gas karena hidrogen dan helium merupakan penyusun utama planet ini. Walaupun Saturnus tidak memiliki permukaan yang padat, tetapi Saturnus diperkirakan memiliki inti yang padat. Bentuk Saturnus menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat tonjolan pada sekitar khatulistiwa. Bentuk seperti inilah muncul akibat rotasi Saturnus, yang menyebabkan radius khatulistiwa 60.268 km hampir 10% lebih besar dari radius 54.364 km dari kutub ke kutub.

Ciri-Ciri Planet Saturnus

9. Atmosfer Luar Saturnus

Atmosfer luar Saturnus mengandung 96,3% molekul hidrogen dan 3,25% helium, tetapi kandungan helium Saturnus masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kandungan helium yang melimpah di Matahari. Jumlah unsur-unsur yang lebih berat dari helium (metalisitas) tidak diketahui secara pasti, tetapi jumlahnya diduga setara dengan kelimpahan unsur-unsur primordial dari pembentukan Tata Surya.

Total massa unsur-unsur tersebut diperkirakan 19-31 kali massa Bumi, dan sebagian besar massanya terkonsentrasi di daerah inti Saturnus. Jejak-jejak amonia, asetilena, etana, propana, fosfin, dan metana juga ditemukan di atmosfer Saturnus. Awan atas Saturnus terdiri dari kristal amonia, sedangkan awan bawah tampaknya terdiri dari amonium hidrosulfida atau air.

Radiasi ultraviolet dari Matahari menyebabkan terjadinya fotolisis metana di atmosfer atas, yang mengarah terjadinya serangkaian reaksi kimia hidrokarbon yang membentuk pusaran dan difusi pada atmosfernya. Siklus fotokimia ini dipengaruhi oleh siklus musiman tahunan Saturnus.

10. Pola Pita Atmosfer Saturnus

Atmosfer Saturnus menunjukkan keberadaan pola pita yang mirip dengan Jupiter, tetapi pita Saturnus jauh lebih redup dan jauh lebih luas di dekat bidang khatulistiwanya. Adapun istilah yang digunakan untuk menggambarkan pola pita ini sama seperti istilah yang digunakan di Jupiter. Wahana antariksa Voyager berhasil mengamati pola awan halus Saturnus yang belum pernah teramati sebelumnya ketika wahana tersebut terbang melewati Saturnus pada tahun 1980-an.

Sejak saat itu kemajuan teleskop sudah memungkinkan untuk mengamati secara rutin dari Bumi. Komposisi awan Saturnus bervariasi sesuai dengan kedalaman dan tekanannya. Pada lapisan awan atas, suhu berada pada kisaran 100-160 K dan tekanan berkisar antara 0,5 bar sampai 2 bar, dan awan terdiri dari kandungan es amonia. Awan es air mulai ditemukan pada lapisan yang memiliki tekanan berkisar antara 2,5 bar sampai 9,5 bar dan suhu pada kisaran 185-270 K.

Pada lapisan berikutnya terdapat campuran amonium hidrosulfida yang berada pada kisaran tekanan 3-6 bar dengan kisaran suhu 190-235 K. Pada lapisan awan terbawah terdapat daerah tetesan air yang mengandung amonia yang terlarut dalam air, dengan tekanan berkisar antara 10-20 bar dan suhu antara 270-330 K.

Atmosfer Saturnus kadang dipenuhi oleh badai-badai yang berbentuk oval atau ketampakan lain yang umum terjadi di Jupiter. Badai seperti yang terjadi pada tahun 1990 dikenal dengan nama Bintik Putih Raksasa, fenomena jangka pendek unik yang hanya muncul sekali setiap satu tahun Saturnus (atau kira-kira setiap 30 tahun waktu Bumi) ketika terjadi titik balik matahari musim panas di belahan bagian utaranya. Bintik Putih Raksasa ini sempat diamati sebelumnya pada tahun 1876, 1903, 1933, dan 1960; badai pada tahun 1933 merupakan badai yang paling terkenal. Jika siklus konstan ini terus berlanjut, badai raksasa lain diperkirakan akan muncul kembali pada sekitar tahun 2020.

Saturnus yang menghasilkan angin terkencang kedua di antara semua planet di Tata Surya setelah Neptunus. Data yang dihimpun dari Voyager menunjukkan bahwa kecepatan puncak angin timur dapat mencapai 500 m/s (1.800 km/j). Dalam citra-citra yang diabadikan oleh wahana antariksa Cassini selama tahun 2007, belahan utara Saturnus menunjukkan rona biru terang yang mirip dengan Uranus.

Warna seperti ini kemungkinan disebabkan oleh hamburan Rayleigh. Termografi menunjukkan bahwa kutub selatan Saturnus memiliki pusaran kutub yang hangat dan fenomena seperti inilah belum pernah ditemukan sebelumnya di Tata Surya. Walaupun suhu di Saturnus biasanya dapat mencapai −185 °C, suhu di pusaran kutubnya sering kali dapat mencapai -122 °C sehingga wilayah pusaran kutub ini diduga sebagai wilayah terhangat di Saturnus.

https://www.gramedia.com/products/planet-omni-the-new-yin-yang-of-business?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomenda

https://www.gramedia.com/products/planet-omni-the-new-yin-yang-of-business?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Jika membahas Tata Surya tidak akan ada habisnya, sebab alam semesta memiliki banyak sekali teka teki yang belum terungkap. Planet Saturnus menjadi salah satu planet yang masih perlu banyak penelitian serta pembelajaran.

Untuk mendapatkan informasi lebih terkait ciri-ciri planet Saturnus dan planet lainnya, Grameds bisa mendapatkan buku yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik!

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

About the author

Mochamad Harris

Menulis artikel merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik saya untuk dapat mengetahui berbagai macam hal serta informasi terupdate yang sedang terjadi pada saat ini. Saya suka dengan tema olahraga dan juga travelling.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Harris