Film The Medium – Bagi Grameds pencinta film horror, pasti tidak akan melewatkan film The Medium besutan Negara Gajah ini dong? Yap, sejak perilisan trailernya, film The Medium ini sudah ramai diperbincangkan oleh warganet di berbagai sosial media.
Mengingat kualitas film horror dari Thailand memang tidak pernah diragukan lagi. Selain alur ceritanya yang begitu penuh ketegangan dan plot-twist, kemampuan akting para pemainnya pun tidak kaleng-kaleng. Sebut saja film 4Bia, Coming Soon, Phobia, Ladda Land, menjadi judul film horror asal Thailand yang hingga saat ini masih seram untuk ditonton.
Sementara itu, film The Medium ini secara garis besar memang mengangkat praktik dukun yang sudah ada di masyarakat Thailand sejak dahulu kala. Ditambah lagi dengan konsep film yang berupa dokumenter, pasti akan menambah ketegangan dan kengerian akan film ini.
Lantas, bagaimana sih sinopsis dari film The Medium ini? Apa saja alasan paling oke untuk menonton film horror besutan sutradara Banjong Pisanthanakun ini? Siapa saja pula para pemain dan karakter utama dari film yang menjadi kerjasama antara rumah produksi Showbox Korea Selatan dengan GDH 559 Thailand ini? Yuk, segera simak ulasannya berikut ini!
Table of Contents
Sinopsis Film The Medium
- Tahun Rilis: 2021
- Genre: Horror, Mockumentary, Fantasy, Drama
- Sutradara: Banjong Pisanthanakun
- Produser: Na Hong Jin dan Banjong Pisanthanakun
- Penulis Naskah: Choi Cha Won
- Durasi: 2 jam 11 menit
Secara keseluruhan, film The Medium ini menceritakan praktik penyembahan dewa di Thailand, tepatnya di Isan, bagian timur laut Thailand. Grameds pasti sudah tahu dong jika Thailand adalah salah satu negara dengan penganut agama Buddha terbanyak di dunia, sehingga wajar saja mereka mempercayai keberadaan adanya dewa-dewi.
Cerita dimulai dari adanya sekelompok tim film dokumenter yang pergi menuju daerah Isan, bagian timur laut Thailand. Mereka hendak mendokumentasikan kehidupan perdukunan dari seorang narasumber yang memang merupakan seorang dukun bernama Nim. Nim mengaku dirinya dirasuki oleh Dewa Bayan yang memang menjadi dewa kepercayaan masyarakat setempat.
Dewa Bayan ini hanya merasuki pada garis keturunan perempuan secara turun temurun saja. Siapa saja yang dirasuki oleh Dewa Bayan, maka dia akan menjadi paranormal di kehidupan dewasanya dan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit magis, seperti dukun pada umumnya. Singkatnya, siapapun yang dirasuki oleh Dewa Bayan maka dirinya akan menjadi seorang medium antara Dewa dengan manusia.
Ketika Nim diwawancarai oleh tim film dokumenter, Nim mengaku bahwa sebenarnya sosok yang dirasuki oleh Dewa Bayan itu adalah kakaknya yang bernama Noi. Namun, Noi justru menolak untuk menjadi seorang dukun dan memilih menjadi seorang kristen. Lalu, roh dari Dewa Bayan pun pindah ke tubuh Nim dan Nim-pun menjadi dukun hingga saat ini.
Pada suatu hari, tiba-tiba Nim mendapatkan kabar bahwa kakak iparnya alias suami dari Noi yang bernama Wiroj, meninggal dunia. Akhirnya, kini tinggal Noi dan putrinya saja yang masih berusia remaja bernama Mink. Mink sama seperti ibunya yang tidak percaya akan hal-hal gaib dalam dunia perdukunan dan juga beragama kristen. Hal itu karena memang sejak kecil, Noi selalu menjauhkan Mink dari tradisi menyembah Dewa Bayan seperti halnya yang dilakukan oleh penduduk desa.
Ketika perjalanan pulang dari pemakaman Wiroj, Nim menceritakan banyak hal akan keluarga Nim, terutama pada anggota keluarga laki-laki. Mulai dari kakek Wiroj yang dirajam sampai meninggal dunia, Wiroj yang melakukan bunuh diri karena bangkrut, hingga anak sulung Nim alias kakak dari Mink yang bernama Mac meninggal dunia karena kecelakan sepeda motor. Itulah mengapa, dalam keluarga mereka hanya tersisa anggota keluarga perempuan saja.
Sepanjang proses rekaman film dokumentasi itu, Mink memperlihatkan hal-hal janggal. Dirinya sering berubah-ubah menjadi anak-anak, lansia, pemabuk, hingga pelacur, seperti halnya dirinya memiliki kepribadian ganda. Makin hari, keadaan Mink makin parah karena dirinya mengaku mendengar banyak suara di dalam kepalanya dan merasakan nyeri perut hingga vaginanya berdarah. Tak lama setelah itu, Mink dipecat dari tempat kerjanya karena ketahuan berhubungan seksual di kantornya.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Akibat hal-hal yang terjadi pada dirinya, Mink memutuskan bunuh diri dengan menyayat pisau di pergelangan tangannya. Noi yang mengetahui bahwa anaknya sudah semakin “aneh”, kemudian meminta bantuan adiknya, Nim. Nim berpikir bahwa Mink mungkin adalah medium dari Dewa Bayan selanjutnya, tetapi ternyata malah hubungan incest antara Nim dan kakaknya, Mac, terbongkar.
Selama investigasi itu pula, diketahui bahwa Mac tidak meninggal dunia karena kecelakaan motor, tetapi bunuh diri di hutan. Noi tentunya tidak tega melihat keadaan anak semata wayangnya seperti itu, kemudian meminta bantuan dari dukun lain, tanpa sepengetahuan Nim. Mengetahui hal itu, Nim sangat marah dan dirinya berkata bahwa upacara ritual yang dilakukan oleh dukun lain itu justru akan membuat tubuh Mink “kosong” dan dapat dirasuki oleh roh lain yang jumlahnya bisa mencapai ratusan.
Nim melakukan investigasi dan menemukan fakta bahwa keluarga Wiroj selaku suami Noi yang memiliki sebutan keluarga Yasantia, ternyata memiliki masa lalu yang menyeramkan. Yap, keluarga Yasantia ini pernah melakukan pembantaian besar-besaran dengan jumlah korban ratusan. Nim pun menyadari bahwa roh yang merasuki tubuh “kosong” Mink itu adalah para korban pembantaian Yasantia di masa lalu. Semua korban itu telah melayangkan sumpah yang menyebabkan seluruh keluarga laki-laki dari Yasantia mendapatkan karma.
Nim juga menemukan fakta mencengangkan bahwa alasan Wiroj menikah dengan Noi adalah karena dirinya ingin membersihkan dosa leluhurnya dan menjadikan Mink sebagai tumbal. Hal itu tentu saja tidak bisa diubah lagi sehingga satu-satunya cara adalah dengan melakukan upacara pengusiran setan di tubuh Mink. Noi meminta bantuan dari rekan dukunnya bernama Santi. Kali ini, Santi, Nim, dan para murid-muridnya bersiap melakukan upacara pengusiran setan tersebut dan tim film dokumenter juga turut merekamnya.
Hari-hari menuju upacara pengusiran setan itu, tim film dokumenter mengaku mendapatkan rekaman mengerikan tentang Mink. Yap, gadis itu ditemukan tengah melakukan hal-hal menyeramkan, salah satunya adalah merebus anjing peliharaannya secara hidup-hidup kemudian memakannya. Sehari sebelum upacara tersebut, entah bagaimana tiba-tiba Nim ditemukan meninggal dunia.
Atas hal itu, Santi menjadi bertanggung jawab untuk memimpin upacara tersebut dan menggunakan tubuh Noi sebagai mediumnya. Sayangnya, upacara pengusiran setan itu malah menjadi tragedi berdarah.
Tiba-tiba saja, dukun Santi bunuh diri sambil menjatuhkan diri bersama kendi yang berisikan para arwah jahat. Akibatnya, para arwah jahat yang sebelumnya ada di tubuh Mink itu mulai merasuki para murid-murid yang hadir dan mereka bertingkah seperti anjing liar. Mereka menggigit dan membunuh para tim dokumenter secara habis-habisan.
Satu-satunya yang “masih selamat” adalah Noi seorang. Dirinya kemudian dirasuki oleh roh Dewa Bayan dan meminta seluruh murid yang tersisa untuk melanjutkan upacara. Namun karena Noi terpengaruh oleh arwah jahat, dirinya justru membalik dupa dan murid-murid yang tadi kerasukan pun semakin menggila. Mereka memperlihatkan bagaimana cara kematian para anggota laki-laki dari keluarga Yasantia.
Film The Medium ini diakhiri dengan credit title yang terdapat suara tangisan Nim.
4 Alasan Untuk Menonton Film The Medium
1. Berhasil Memenangkan Penghargaan Bucheon International Fantastic Film Festival
Ajang penghargaan Bucheon International Fantastic Film Festival ini merupakan festival film sejak tahun 1998 yang berfokus pada film dengan genre horor, thriller, misteri, dan fantasi Korea Selatan serta internasional saja. Itulah mengapa, ajang penghargaan ini begitu mendapatkan perhatian khusus dari Asia Timur dan Asia Tenggara.
Nah, film The Medium ini berhasil memenangkan penghargaan Bucheon International Fantastic Film Festival pada kategori Best Feature Film. Dilansir dari go-tix.id, juri pada festival ajang penghargaan ini begitu terkesan akan film kolaborasi dari 2 sutradara ternama tersebut.
Mereka berkata bahwa film ini memadukan hal-hal tentang eksorsisme dengan mockumentary sehingga hasilnya begitu variasi dan mengesankan. Ditambah lagi adanya cerita ketidakbahagiaan seorang wanita akibat dosa dan kutukan dari keluarganya.
2. Kolaborasi Antara Dua Sutradara Terkemuka
Yap, film The Medium ini memang merupakan hasil kolaborasi antara 2 sutradara terkemuka dari Thailand dan Korea Selatan, yakni Na Hong Jin dan Banjong Pisanthanakun.
Selama masa karir mereka, Na Hong Jin sudah dikenal karena film-filmnya yang begitu menegangkan dan cerita yang apik, sebut saja ada The Wailing dan The Yellow Sea. Sementara pada sutradara Banjong Pisanthanakun memiliki karya-karya film horror yang legendaris yakni Shutter, Pee Mak, dan Alone.
Dua sutradara terkemuka itu kemudian berkolaborasi dan menghasilkan film The Medium ini dengan berfokus pada kisah kehidupan nyata di daerah Thailand yang memang masih mempercayai shamanisme alias praktik perdukunan.
3. Lengkap Akan Hal-Hal Tentang Dukun, Kerasukan, Hingga Eksorsisme!
Berhubung film The Medium ini memang berpusat pada cerita kehidupan dukun, maka tentu saja akan ada adegan kerasukan, pengusiran setan, hingga tradisi persembahan-persembahan di masyarakatnya. Apalagi ditambah adanya adegan eksorsisme yang nampak mencekam dan cerita masa akan pembantaian yang brutal.
4. Plot yang Apik
Film The Medium memang sudah diacungi banyak jempol karena plotnya yang apik dan menarik. Durasi 131 menit berhasil menuntun penonton seolah untuk masuk ke dalam film.
Para Pemain Film The Medium
1. Sawanee Utoomma sebagai Nim
Fokus film ini memang menceritakan tentang kehidupan seorang dukun bernama Nim yang tinggal di daerah Isan, sebelah timur laut Thailand. Nim memang sudah dikenal sebagai sosok dukun yang dapat menyembuhkan orang sakit secara supernatural. Dirinya memiliki kemampuan itu karena menjadi medium dari Dewa Bayan yang memang diagungkan oleh masyarakat sekitar.
Dalam kepercayaan masyarakat desa, Dewa Bayan akan memilih medium-nya secara turun-temurun. Sebenarnya, sosok yang dipilih oleh Dewa Bayan adalah Noi, kakak perempuan Nim. Namun, Noi menolak untuk menjadi seorang dukun dan pindah agama kristen. Atas hal itulah, Nim kemudian terpilih dan dirinya menerima kehadiran Dewa Bayan di dalam hidupnya.
Karakternya begitu pemberani, kuat, dan bergerak menurut kata hatinya. Dirinya begitu menghormati Dewa Bayan dan bahkan menangis saat kepala patung Dewa Bayang yang kerap dia sembah di hutan, hancur terpenggal. Nim juga bersikeras menyembuhkan keponakannya dari para arwah jahat.
Tokoh Nim ini diperankan oleh Sawanee Utoomma yang tidak hanya seorang aktris saja, tetapi juga penulis naskah sekaligus asisten direktur. Sudah cukup banyak film dan serial drama yang dibintanginya, sebut saja ada The Promise, Hormones 3, The Underclass, The Eclipse, dan lainnya.
Atas kemampuan aktingnya di film The Medium ini, dirinya berhasil memenangkan penghargaan untuk kategori Best Supporting Actress pada ajang penghargaan Suphannahong National Film Award ke-30.
2. Narilya Gulmongkolpech sebagai Mink
Mink adalah putri dari Noi, kakak Nim yang sebelumnya menolak untuk menjadi medium Dewa Bayan. Mink adalah sosok gadis yang periang dan cantik. Namun, hidupnya menjadi berubah setelah kakaknya dan ayahnya meninggal dunia secara tragis. Segala perubahan itu dapat dilihat sejak pemakaman ayahnya.
Tiba-tiba saja, Mink seolah-olah memiliki kepribadian ganda dengan berubah-ubah sikap menjadi anak kecil, pemabuk, pelacur, dan lainnya. Nim dapat melihat adanya keanehan dalam diri keponakannya itu, walaupun orang lain tidak menyadarinya.
Mulanya, Nim berpikir bahwa Mink dirasuki oleh Dewa Bayan yang ingin menjadikannya sebagai medium selanjutnya. Namun semakin hari, Mink menjadi kian brutal dan itu semua adalah ulah roh jahat yang didapatkannya dari upacara pengusiran setan yang dilakukan oleh ibunya.
Tokoh Mink ini diperankan oleh aktris cantik Narilya Gulmongkolpech alias Yada. Sebelum menjadi aktris, dirinya adalah seorang penyanyi sekaligus model di Bangkok. Namanya kian melambung setelah membintangi film The Medium dan berhasil memenangkan ajang penghargaan Suphannahong National Film Award ke-30 pada kategori Best Actress. Sedikit trivia saja nih, Yada adalah mantan anggota girl group Mono Music Gelato.
3. Sirani Yankittikan sebagai Noi
Noi adalah kakak kandung Nim sekaligus ibu Mink yang sebelumnya terpilih menjadi medium Dewa Bayan tetapi ditolaknya. Dirinya menikah dengan seorang pria bernama Wiroj yang dari keluarga Yasantia dan memiliki 2 anak.
Sayangnya, anaknya yang pertama, Mac, meninggal dunia karena kecelakaan motor yang kemudian diketahui bahwa Mac meninggal dunia karena bunuh diri. Setelah Mac meninggal, Wiroj pun menyusul putranya secara tragis.
Karakternya begitu egois, ceroboh, dan melakukan hal-hal apa saja demi kesembuhan putrinya. Noi memang tidak pernah percaya akan keberadaan Dewa Bayan sehingga dirinya pun meminta dukun lain untuk melakukan upacara pengusiran setan pada diri Mink, anak gadisnya.
Hal itu justru membuat raga Mink menjadi “kosong” dan dengan mudahnya dirasuki oleh ratusan roh jahat. Usut punya usut, ratusan roh jahat itu adalah korban pembantaian dari leluhur Wiroj di masa lalu.
4. Boonsong Nakphoo sebagai Santi
Santi adalah sosok teman dekat dari Nim yang juga menjadi dukun lokal. Namun, Santi ini berbeda dengan Nim yang menjadi medium dari roh Dewa. Yap, Santi ini seorang dukun biasa yang ada di kuil, tetapi ketika melihat Mink secara langsung, dirinya bisa menyimpulkan bahwa gadis cantik itu tengah berada di bawah pengaruh ratusan roh jahat.
Santi dan Nim bekerja sama untuk mempersiapkan proses upacara pengusiran setan. Dirinya mengajak para muridnya untuk menyelamatkan Mink, tetapi harus meregang nyawa.
Karakter Santi ini diperankan oleh aktor sekaligus sutradara film independen bernama Boonsong Nakphoo. Nama panggungnya adalah Sueb yang merupakan lulusan dari Fakultas Seni Universitas Chulalongkorn, sebuah universitas terkemuka di Thailand. Bahkan dirinya juga menyutradarai filmnya sendiri.
Nah, itulah ulasan mengenai film The Medium mulai dari sinopsis, alasan untuk menonton, dan para pemainnya. Apakah Grameds sudah menonton film horror populer ini?
Baca Juga!
- 25 Urutan Film Marvel Berdasarkan Kronologi Ceritanya
- Nama-Nama Superhero Dalam Marvel dan DC
- 5 Film Hollywood yang Terkena Dampak Tragedi 9/11
- Daftar Film dan Series Pada Marvel Phase 5
- 10 Rekomendasi Film Marvel Cinematic Universe yang Harus Ditonton!
- Profil dan Perjalanan Karier Pemeran Film Sang Chi
- 13 Rekomendasi Film Disney Terbaru
- 30 Rekomendasi Anime yang Patut Ditonton
- Urutan Film X-Men Berdasarkan Tahun Rilis dan Kronologi Cerita
- 12 Rekomendasi Film Fantasi Terbaik yang Wajib Ditonton!
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien