in

Cara Penyebaran Agama Pertama di Indonesia

Indonesia memiliki keberagaman agama dan kepercayaan. Terdapat enam agama yang diakui di Indonesia. Namun, sebenarnya masyarakat Indonesia tidak hanya menganut enam agama tersebut. Beberapa masyarakat Indonesia juga menganut mengenai kepercayaan tertentu.

Apakah Grameds penasaran dengan agama pertama di Indonesia? Bagaimana keenam agama tersebut masuk ke Indonesia? Rasa penasaran Grameds mengenai agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Indonesia akan dijawab melalui tulisan ini.

Agama Pertama di Indonesia

Grameds mungkin penasaran dengan agama pertama di Indonesia. Seperti yang kita tahu bahwa jauh sebelum agama masuk ke Indonesia, masyarakat telah menganut beragam kepercayaan, misalnya animisme dan dinamisme.

Namun, sejak agama pertama di Indonesia mulai masuk. Masyarakat Indonesia mulai mengenal dan memeluk agama. Melansir dari laman Kumparan.com, berdasarkan buku Agama dan Pembentukan Struktur Sosial: Pertautan Agama, Budaya, dan Tradisi Sosial yang ditulis oleh Wahyuni menyebutkan bahwa agama Hindu diperkirakan masuk ke wilayah Indonesia sekitar abad keempat.

Agama Hindu menjadi agama pertama yang dikenal oleh masyarakat Nusantara. Adapun, cara penyebarannya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perdagangan. Penyebaran tersebut dolakukan oleh para pedagang India yang sedang berdagang sekaligus bermukim di Indonesia.

Untuk lebih mengetahui proses masuknya agama Hindu di Indonesia, Grameds dapat menyimak penjelasan berikut ini.

1. Teori Sudra

Dalam pandangan Von van Feber menyebutkan bahwa masuknya agama Hindu ke Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kelompok masyarakat sudra. Menurut teori ini, penyebaran agama Hindu dilakukan setelah kelompok masyarakat sudra bermigrasi ke wilayah Indonesia.

Van Feber mencetuskan teori ini dengan memberikan beberapa argumentasi berikut ini.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

  • Golongan sudra (pekerja kasar) menginginkan kehidupan lebih baik. Ketika di India mereka dijadikan sebagai budak sehingga mendorong untuk pergi ke daerah lain, termasuk Indonesia.
  • Golongan kasta sudra sering dianggap sebagai orang buangan. Oleh karena itu, mereka meninggalkan daerahnya dan pergi ke wilayah lain, bahkan keluar dari India. Sampai akhirnya mereka ke Indonesia untuk memperoleh kedudukan yang lebih baik dan lebih dihargai.

Dalam perkembangannya, teori sudra dianggap memiliki kelemahan. Teori ini menimbulkan adanya kontroversi. Hal ini disebabkan karena kaum sudra dianggap tidak layak menyebarkan agam Hindu karena dianggap tidak memiliki bekal pengetahuan agama yang cukup untuk menyebarkan agama Hindu.

2. Teori Waisya

N.J. Krom mencetuskan teori waisya sebagai salah satu teori masuknya agama Hindu. Ia mengungkapkan bahwa agama Hindu kemungkinan besar disebarkan oleh golongan waisya.

Argumen yang dibawanya di antaranya para pedagang India melakukan perdagangan ke berbagai daerah, termasuk Indonesia. Melalui interaksi proses dagang tersebut, agama Hindu disebarkan kepada masyarakat Nusantara.

Kedua, para pedagang dari India ini singgah di Indonesia, lalu mendirikan pemukiman. Mereka pun berinteraksi dengan penduduk sekitar dan menyebarkan agama Hindu kepada mereka.

Agama-Agama Manusia

3. Teori Ksatria

Berdasarkan teori ksatria, agama Hindu dibawa oleh golongan prajurit atau ksatria. Teori ini didukung oleh beberapa tokoh di antaranya J.L. Moens, F.D.K. Bosch, C.C. Berg, R.C. Majundar, dan Mookerji.

Adapun, dalam pandangan F. D. K. Bosch, terdapat tiga faktor penyebab golongan ksatria menyebarkan agama Hindu ke Indonesia, yakni sebagai berikut.

  • Raja, bangsawan, dan kesatria dari India yang kalah perang meninggalkan daerahnya menuju daerah lain, termasuk Indonesia. Mereka berusaha menaklukkan daerah baru di Indonesia dan membentuk pemerintahan baru. Dari penaklukkan tersebut, mereka menyebarkan ajaran agama Hindu kepada penduduk setempat.
  • Kekacauan politik di India menyebabkan para kesatria melarikan diri sampai di Indonesia kemudian membentuk dan mendirikan koloni, serta menyebarkan agama Hindu.
  • Raja dan para bangsawan India sengaja datang ke Indonesia untuk menyerang dan menaklukkan susku-suku di Indonesia. Setelah berhasil, mereka mendirikan kerajaan dan menyebarkan agama Hindu.

Teori ini masih memiliki celah di sana sini. Sehingga, masih terdapat beberapa titik kelemahan sama seperti teori waisya.

4. Teori Brahmana

Teori Brahmana dikemukakan oleh van Leur. Menurut pandangannya, agama Hindu masuk ke Indonesia melalui kaum Brahmana. Kaum Brahaman sendiri terdiri dari pendeta agama Hindu.

Pendeta Hindu sendiri adalah kelompok masyarakat yang mempelajari dan memahami isi dari kitab Weda. Para Brahmana tersebut diundang ke Indonesia untuk memimpin pelaksanaan upacara keagamaan.

5. Teori Arus Balik

Teori arus balik dicetuskan oleh F.D.K Bosch. Dalam pandangannya, masyarakat Indonesia memegang peranan tersendiri dalam proses masuknya agama Hindu di Indonesia. Masuknya agama Hindu tidak dapat dilepaskan dari peranan kaum terdidik yang belajar dari orang India di tempat belajar yang disebut dengan Sangga.

Kaum terdidik tersebut mempelajari bahasa Sanskerta, kitab suci, sastra, dan kebudayaan Hindu. Setelah mereka kembali ke Indonesia, mereka pun mengajarkan agama dan kebudayaan Hindu kepada masyarakat Indonesia.

Enam Agama yang Diakui Pemerintah Indonesia

sumber: diarynesia

Pemerintah Indonesia mengakui enam agama di antaranya Islam, Protestan, Katolik. Hindu, Budha, dan Konghucu. Merangkum dari laman Katadata.co.id, berikut penjelasan lebih lanjut keenam agama tersebut.

1. Agama Islam

Agama Islam menjadi agama yang paling banyak memiliki penganut. Agama Islam masuk ke Indonesia dapat dijelaskan dalam berbagai teori. Di antaraya teori Arab, teori Gujarat, teori Persia, teori Cina, dan teori Turki.

Berdasarkan teori Arab, Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang Aran pada tahun 674 masehi. Teori ini didukung oleh adanya nisan bertuliskan Ha-Mim yang artinya 670 masehi.

Selanjutnya, teori Gujarat yang menyebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh ulama dari Gujarat, India. Hal tersebut berdasarkan beberapa alsan di antaranya sebagai berikut.

  • Fakta mengenai peran bangsa Arab dalam menyebarkan Islam di Indonesia kurang.
  • Adanya inskripsi tentang Islam di Sumatera yang membuktikan hubungan antara Gujarat dengan Sumatera.
  • Terjalinnya hubungan dagang India—Indonesia.

Adapun, dalam teori Persia, Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Persia. Hal tersebut berdasarkan beberapa alasan. Pertama, adanya peringatan 10 Muharram atau hari Asyura seperti peringatan orang Syi’ah atas terbunuhnya Husein bin Ali.

Kedua, adanya kerja sama ajaran Syeh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Irain al-Hallaj. Ketiga, penggunaan bahasa Irann dalam pengajian Quran tinggal awal dengan cara mengeja huruf Arab.

Keempat, ditemukannya nisan makam Malikul Salek (1297) dan makam Malik Ibrahim (1419) di Gresik. Kelima, adanya mazhab Syafi’i yang banyak diikuti oleh umat Islam di Indonesia. maszhab ini menjadi mazhab utama di Malabar.

Sementara itu, dalam teori Cina disebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan abad 7-8 masehi. Penyebaran ini dibawa oleh pedagang dari Cina. Namun, sayangnya teori ini memiliki kelemahan, yakni tidak adanya bukti mengenai kehadiran masyarakat Cina di Indonesia meskipun banyak ditemukan keramik buatan Cina. Namun, keramik-keramik dari Cina tersebut diketahui dibawa oleh pihak perantara di luar masyarakat Cina.

Selanjutnya, teori Turki yang menyebutkan bahwa Islam datang ke Indonesia dibawa oleh orang dari Turki. Adapun, alasan yang mendasari teori ini di antaranyya banyak ulama Turki yang berdakwah di Indonesia, adanya tradisi berzanji di Indonesia, adanya kitab karangan ulama Kurdi yang menjadi rujukan, dan pengaruh ulama Ibrahim al-Kurani yang menjadi ulama Turki di Indonesia.

Agama Islam memiliki kitab suci yang bernama AL-Quran. Kitab ini diturunkan di Kota Mekkah dan Madinah dengan menggunakan bahasa Arab. Dalam Al-Quran terdapat 114 surat dan 30 jus. Sama halnya dengan kitab suci lainnya, Al-Quran menjadi pedoman hidup yang memiliki petunjuk, larangan, dan perintah untuk umat Islam.

Adapun, tempat ibadah agama Islam adalah masjid. Fungsi masjid juga digunakan untuk tempay mengaji dan bermusyawarah keagamaan. Indonesia memiliki sederet masjid bersejarah di antaranya Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Masjid Raya Syekh Bruhanuddin, Masjid Raya Al-Mashun Medan, Masjid Raya Pekanbaru, Masjid Agung Banten, Masjid Jami Kudus, dan asjid Besar Kauman Yogyakarta.

Agama dan Kajian Hubungan Internasional

2. Agama Protestan

Agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia selanjutnya adalah Protestan. Agama Protestan tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Belanda. Pada awal masuknya VOC ke Indonesia, Protestan memperoleh perhatian lebih.

Sebelumnya, masyarakat Indonesia banyak menganut agama Kristen Katolik selama penjajahan Portugis. Namun, sejak Portugis digantikan oleh Belanda, sistem kepercayaan masyarakat pun ikut berubah. Masyarakat Indonesia banyak yang memelik agama Protestan atas keinginan sendiri. Namun, beberapa lainnya karena adanya pemaksaan dari VOC.

Agama protestan memiliki kitab suci bernama Al-Kitab. Kitab suci ini berfungsi sebagai pedoman hidup bagi umat Protestan. Umat Protestan meyakini terdaoar perjanjian lama. Adapun, ruang lingkup perjanjian lama, yakni kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan.

Sementara itu, tempat ibadah umat Protestan adalah gereja. Ketika VOC berkuasa di Indonesia, gereja Protestan berkembang sangat pesat serta masuk dalam pengawasan dan tanggung jawab VOC.

Bagi pemerintah Belanda, gereja-gereja tersebut sangat istimewa. Bahkan jemaat-jemaat di Indonesia merupakan perwujudan jemaat gereja Belanda dengan asas ajaran Calvinis. Di Indonesia terdapat beberapa gereja Protestan yang bersejarah. Di antaranya Gereja Protestan di Maluku, Gereja Protestan di Sangir Talaud, Gereja Protestan di Ternate dan Tidrore, Gereja Protestan Injili di Minahasa, dan Gereja Protestan di Sulawesi Utara.

3. Agama Katolik

Pemeluk agama Katolik sebanyak 2,9%. Agama Katolik di Indonesia tidak lepas dari pengaruh bangsa Portugis yang ketika itu menjajah Indonesia. kedatangan bangsa Potrtugis tidak hanya menjalankan misi perdagangan, tetapi juga turut menyebarkan agama Katolik.

Adapun, daerah pertama yang memperoleh pengaruh Katolik adalah Maluku. Pada tahun 1546-1547, misionaris Portugis, Francis Xavier berhasil membaptis ribuan orang di sana serta membangun sekolah untuk penduduk daerah tersebut.

Kitab suci agama Katolik adah Al-Kitab. Adapun kanon Katolin berdasarkan pada kanon Yunani. Pada kanon tersebut terdapat kitab yang masuk dalam kategori apokrif dan pseudeopigrafis. Golongan kitab apokrif tersebut dapat ditemukan pada naskah Perjanjian Lama terjemahan Yunani. Namun, kitab tersebut tidak diakui pada gereja Protestan sebagai kanonik.

Tempat ibadah agama Katolik sama dengan Protestan, yakni di gereja. Salah satu gereja Katolik yang bersejarah adalah di Halmahera. Gereja tersebut telah ada sejak zaman Portugis dan menjadi tempat ibadah umat Katolik yang bersejarah. Pada masa Portugis, pelayanan di gereja dilakukan oleh Simon Vaz di Mamuya dan Fransiskus Xavarius.

4. Agama Hindu

Selanjutnya, agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah agama Hindu. Agama ini masuk pada awal tahun masehi. Hal tersebut dapat diketahui dari bukti prasasti Pubakala di abad 4 masehi yang berupa tujuh Yupa peninggalan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.

Yupa tersebut terdapat keterangan mengenai kehidupan beragama. Inti dari keterangan di Yupa tersebut adalah Raja Mulawarman melakukan yadnya di tempat suci untuk memuja Dewa Siwa. Tempat tersebut disebut sebagai Vaprakeswara. Bukti lainnya dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia di antaranya sebagai berikut.

  • Candi Badut di Malang.
  • Kompleks Candi Arjuna dan Candi Srikandi di Dieng, Wonosobo.
  • Prasasti Dinaya di Kota Malang.
  • Arca Siwa dan Pura Putra Bhatara Desa Bedahulu, Gianyar, Bali.
  • Prasasti Ciaruteun, Kepbonkopi, Jamu, Pasar Awi, Muara Cianten. Tugu, Lebak di Jawa Barat. prasasti tersebut menerapkan bahasa Sasnkerta dengan huruf Pallawa.

Adapun, kitab suci dari agama Hindu adalah Weda. Kitab Weda sendiri merupakan kitab suci yang diterima oleh para Maharesi. Kitab Weda memiliki beberapa nama lain di antaranya sebagai berikut.

  • Kitab Sruti artinya kitab yang diterima melalui pendengaran yang suci.
  • Kitab Mantra yang berarti di dalam kitab tersebut terdapat nyanyian pujian.
  • Kitab Rahasya disematkan karena ajaran Hindu merupakan usaha untuk mencapai tujuan hidup tertinggi, yakni moksa.

Tempat ibadah agama Hindu, yakni di Pura. Sementara itu, untuk pemuka agamanya disebut sebagai Wasi. Adapun, hari besar agama Hindu adalah Nyepi. Ketika sedang merayakan hari raya tersebut, umat Hindu harus berada di dalam rumah untuk merefleksikan hidup supaya dapat menjadi lebih baik dalam menjalani hidup.

Ibrahim Bapak Semua Agama

5. Agama Buddha

Agama Buddha diakui oleh pemerintah Indonesia sebagai agama resmi. Agama Buddha masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-5 masehi. Penyebaran agama Budha sendiri dilakukan dengan dua cara berikut ini.

  • Masyarakat berperan pasif maksudnya adalah masyarakat di Indonesia mempelajari agama Budha dari masyarakat India dan Cina yang datang ke tanah air.
  • Masyarakat berperan aktif maksudnya adalah terdapat beberapa masyarakat Indonesia yang datang langsung ke India dan Cina untuk mempelajari dan mendalami agama Buddha. Lalu, kembali ke daerah asal untuk menyebarkan kepercayaan tersebut.

Tempat ibadah agama Buddha disebut sebagai Vihara. Vihara sendiri merupakan kompleks yang terdiri dari dhammasala, uposathagara, kuthi, dan bhavana sabha. Tempat ini tidak hanya digunakan untuk beribadah, tetapi juga sebagai tempat tinggal Bhikku atau Bhikkuni.

Sementara itu, kitab suvi agama ini disebut sebagai Tripitaka yang mengajarkan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan, seperti damai, rukun, tidak bentrok, dan tidak berselisih. Dalam ajaran agama Budha terdapat emoat hal yang harus diperhatikan pengikutnya.

Pertama, mengenai Dana yang berarti kerelaan berbagi, beramal, dan memberikan rezeki yang kita miliki kepada orang lain. kedua, Pityavacca yang mengajarkan untuk berbicara sopan santun, tidak melakukan kesalakan, dan tidka kasar kepada orang lain.

Ketiga Athacchariya yang berarti melakukan perbuatan yang dapat berguna bagi orang lain dan senantiasa memberikan bantuan. Keempat mengenai Samananata yang ebrarti tidak boleh sombong kepada orang lain.

6. Agama Konghucu

Agama Konghucu muncul sejak abad ketujuh belas. Hal tersebut dapat dilihat dari bangunan tua tempat pemujaan para Konfusius yang ada di Pontianak. Namun, pembentukan agama Konghucu secara resmi baru dimulai ketika abad ke-19 yang diawali dengan pembentukan Khong Kau Tjong Hwee atau Persatuan Masyarakat Konghucu di Bandung.

Sementara itu, agama Konghucu baru memperoleh pengakuan secara resmi dari pemerintah Indonesia pada tahun 1965 melalui Keputusan Presiden No 1 Tahun 1965. Adapun, perjalanan dari agama Konghucu sangat berliku.

Di masa orde baru, kegiatan keagamaan sangat dibatasi bahkan dilarang. Hal ini membuat banyak pemeluknya berpindah ke agama lain. Kemudian, pada masa reformasi agama ini mulai eksis kembali. Pada akhir tahun 2007, pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama.

Melalui peraturan tersebut, agama Konghucu memperoleh tempat di bidang pendidikan. Pengikut ajaran agama Konghucu tidak sebanyak agama lainnya, tetapi ajarannya masih banyak dianut terutama oleh keturunan Tionghoa.

Sama seperti agama lain, Konghucu juga memiliki kitab suci sebagai pedoman hidup. Kitab suci agama Konghucu bernama Sishu Wujing. Adapun, perayaan hari besar agama Konghucu adalah Tahun baru Imlek dan Cap Go Meh.

Sementara itu, tempat ibadah agama Konghucu disebut sebagai Klenteng atau Lintang. Di Indonesia terdapat beberapa klenteng bersejarah di antaranya Klenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Klenteng Tay kak Sie di Semarang, Klenteng Chandra Nadi di Palembang, Klenteng Tek hay Kiong di Tegal, Klenteng Sam Poo Kong di Semarang, dan Klenteng hong Tiek Hian di Surabaya.

 

Nah, itu dia sejarah penyebaran agama di Indonesia. Menarik kan, Grameds? Kamu bisa dapatkan seluruh buku agama hanya di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Alisa

Menulis merupakan hal yang sangat saya sukai. Selain menulis, saya juga dengan dunia jurnalistik, sehingga memadukan hobi dan kesukaan saya terhadap dunia jurnalistik memudahkan saya dalam menghasilkan suatu tulisan yang menarik sekaligus bermanfaat.