in

10 Cara Mengatasi Batuk Pada Bayi yang Mudah dan Efektif

pixabay.com/bongbabyhousevn

Cara Mengatasi Batuk Pada Bayi – Bagi seorang ibu yang baru memiliki seorang bayi, pasti sering merasa bingung karena pertama kalinya merawat seorang bayi sehingga wajar jika menemui kesalahan-kesalahan.

Maka dari itu, jika Grameds memiliki anggota keluarga yang baru saja menjadi seorang ibu, jangan langsung menyalahkannya saat terjadi kesalahan. Ada baiknya jika Grameds turut membantunya dengan ucapan yang halus dan mudah diterima.

Lain lagi jika Grameds adalah seorang ibu yang baru pertama kalinya memiliki bayi, ketika sang bayi mengalami gejala sakit seperti batuk pilek, pasti akan langsung panik. Panik itu adalah hal yang wajar kok, sebab seorang bayi mengalami gejala tersebut pun juga umum terjadi oleh bayi-bayi lain di seluruh dunia ini.

Namun bukan berarti Grameds menyepelekan batuk yang terjadi pada bayi ya… harus segera mencari pengobatan yang tepat.

Orang-orang di zaman dahulu biasanya akan mengoleskan parutan bawang merah di tubuh bayi sebagai cara mengatasi batuk pada bayi.

Nyatanya, hal tersebut masih dilakukan di era maju seperti saat ini sebab bawang merah memang memiliki kandungan sulfur yang membantu melancarkan gangguan pernafasan pada bayi. Itulah sebabnya, beberapa ibu muda masih sering mempraktikkan nasihat-nasihat dari para tetua untuk mengobati batuk pada bayi.

Lantas, apa saja sih cara mengatasi batuk pada bayi yang efektif dan tepat guna untuk dilakukan? Apa saja pula jenis-jenis batuk beserta gejala yang sering terjadi pada bayi?

Yuk, segera simak ulasannya berikut ini supaya Grameds dapat langsung mengenali gejala batuk apa yang dialami oleh sang buah hati!

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

9+ Cara Mengatasi Batuk Pada Bayi

1. Segera Berikan Minuman Hangat atau Madu

Cara mengatasi batuk pada bayi yang pertama adalah dengan memberikan minuman hangat atau madu supaya tenggorokan bayi dapat merasa hangat. Namun perlu dipahami bahwa cara ini hanya boleh dilakukan pada bayi yang telah berusia di atas 6 bulan saja.

Apabila bayi masih berusia dibawah 6 bulan alias baru saja lahir, jangan langsung memberikan minuman hangat kepada si kecil sebab justru akan membahayakan sang bayi.

Grameds juga dapat memberikan madu yang telah diencerkan dengan air hangat. Mengingat madu memang memiliki sifat antibakteri yang sangat bermanfaat untuk melawan infeksi terutama di tenggorokan bayi.

Perlu dipahami sekali lagi bahwa pemberian madu kepada bayi usia dibawah 1 tahun itu tidak diperbolehkan ya karena dapat menyebabkan terjadinya keracunan.

Maka dari itu, jika ingin memberikan madu yang telah diencerkan dengan air hangat, sebaiknya kepada bayi yang telah berusia lebih dari 1 tahun saja. 

2. Menyusui ASI

Cara Mengatasi Batuk Pada Bayi
https://www.pexels.com/mart-production-7491270

Percaya atau tidak, ASI alias Air Susu Ibu itu mengandung zat yang mampu membentuk kekebalan dan imun bayi. Atas dasar itulah, ASI sangat efektif sebagai cara mengatasi batuk pada bayi. ASI juga turut membantu melegakan tenggorokan dengan mengencerkan dahak yang ada.

Nah, jika bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan, boleh-boleh saja memberikan air putih hangat sebagai cairan tambahan. Cairan tambahan ini dapat meringankan gejala batuk kecil dan membuat sang bayi merasa nyaman. Ada juga opsi lain yang dapat diberikan yakni sup ayam hangat.

3. Istirahatkan Bayi Dengan Waktu yang Cukup

Tidur menjadi cara pengobatan paling efektif untuk memulihkan tubuh saat sakit. Hal itu juga terjadi pada bayi yang tengah mengalami batuk sekalipun.

Saat tidur, imun di tubuh akan bekerja lebih maksimal dalam upaya melawan kuman, bakteri, maupun virus. Nah, jika sang bayi memiliki waktu tidur yang cukup, maka tentu saja batuknya akan cepat sembuh.

Apabila sang bayi memang lebih nyaman tidur dengan digendong, maka Grameds harus menggendongnya sampai benar-benar tertidur ya… Jangan segera dibaringkan di kasur sebelum sang bayi tidur nyenyak karena justru akan membuatnya rewel.

Tidurkan si bayi dengan posisi yang nyaman dan rileks, sambil memberinya asupan ASI. Jangan menidurkan bayi sambil bermain ponsel ya karena nanti si kecil dapat terpapar radiasi yang ada.

4. Mengubah Posisi Tidur Bayi

Cara mengatasi batuk pada bayi selanjutnya adalah dengan mengubah posisi tidur bayi berupa menaikkan kepalanya sedikit lebih tinggi. Untuk itu, gunakan bantal yang tidak terlalu tebal untuk menyangga kepalanya supaya posisinya sedikit lebih tinggi.

FYI, posisi tidur ini juga sangat efektif untuk mengobati pilek yang terjadi pada bayi.

5. Gunakan Humidifier

Cara Mengatasi Batuk Pada Bayi
https://www.pexels.com/cottonbro-studio

Humidifier yang mampu menjaga kelembapan udara ruangan juga dapat menjadi cara mengatasi batuk pada bayi, terutama batuk berdahak. Yap, apabila udara di suatu ruangan menjadi lembab maka lendir di saluran pernapasan pun juga akan ikut lembab dan tidak kering. Alhasil, bayi pun dapat bernapas secara lebih nyaman dan mudah.

Sebaiknya, pilih humidifier yang mengeluarkan uap dingin ya dibandingkan uap panas. Saat sedang tidak digunakan, bersihkan humidifier secara rutin supaya tidak tumbuh lumut di dalamnya, mengingat alat tersebut memiliki penyimpanan air.

Lalu bagaimana jika tidak memiliki alat seperti humidifier? Tenang saja, Grameds juga bisa kok membuat uap ruangan sendiri di kamar mandi dengan menyalakan shower air hangat. Nah, saat uap dari air hangat tersebut sudah memenuhi kamar mandi, ajak si kecil untuk masuk dan biarkan menghirup uap hangat tersebut selama 10-15 menit.

6. Jauhkan Bayi Dari Paparan Polusi

Batuk yang dialami bayi itu juga sama penyebabnya dengan yang terjadi oleh orang dewasa, yakni karena paparan virus dan kuman.

Hanya saja, imun bayi masih belum stabil dan terlalu lemah sehingga ketika terkena paparan virus maupun kumat sedikit pun, mereka akan langsung mengalami batuk.

Untuk itu, Grameds sebagai orang tua harus menjaga kebersihan udara sekitar dan tidak terlalu sering mengajak si kecil untuk bepergian keluar rumah.

Apabila ada anggota keluarga yang seorang perokok, nasihati mereka untuk tidak merokok di ruangan bayi. Hal itu karena asap rokok dapat membuat batuk yang dialami oleh sang bayi menjadi kian parah.

Ada hal-hal lain pula yang harus dilakukan supaya kebersihan udara ruangan semakin terjaga, yakni:

  • Tidak merokok di ruangan yang terdapat seorang bayi.
  • Sering-sering membersihkan debut karpet. Lebih baik menggunakan penyedot debu yang dilengkapi HEPA filter.
  • Gunakan seprai kasur dan sarung bantal yang antialergi.
  • Jauhkan hewan peliharaan apapun dari tempat tidur bayi, sebab bulu mereka terkadang rontok dan terhirup oleh sang bayi.
  • Jaga selalu kelembapan udara di ruangan rumah antara 40-50%.

7. Oleskan Minyak Esensial

Cara mengatasi batuk pada bayi selanjutnya adalah dengan mengoleskan minyak esensial di sekujur tubuh bayi, terutama bagian dada.

Minyak esensial ini dapat berupa minyak yang memiliki kandungan eucalyptus karena memang diyakini mampu mengatasi batuk sekaligus nyeri otot pada bayi. Saat mengoleskan minyak esensial ini pada bayi, lakukan secara perlahan sambil sesekali dipijat.

Ada satu hal yang perlu dipahami yakni berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak terkait minyak esensial apa yang cocok digunakan untuk bayi. Mengingat kondisi kulit dan tubuh bayi itu tidak semuanya sama, maka akan ada baiknya untuk mendiskusikan hal ini kepada dokter.

8. Oleskan Parutan Kunyit Pada Bayi

Parutan kunyit juga turut menjadi cara mengatasi batuk pada bayi. Caranya dengan mencampurkan parutan kunyit terlebih dahulu dengan air hangat, kemudian baru dioleskan pada bagian telapak kaki, dahi, dan dada.

Bayi pasti akan merasakan sensasi hangat di tubuhnya, sehingga lendir pada tenggorokannya akan mudah keluar, terutama apabila bayi mengalami batuk berdahak.

FYI aja nih, kunyit itu selalu dijadikan obat-obatan herbal untuk segala penyakit karena mengandung kurkumin. Kurkumin adalah suatu senyawa yang bersifat anti inflamasi, antibakteri, sekaligus antivirus. Itulah mengapa, minum-minuman hangat banyak mengandung kunyit.

9. Oleskan Parutan Bawang Merah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa parutan bawang merah masih efektif dijadikan obat tradisional sebagai cara mengatasi batuk pada bayi. Tidak hanya pada bayi saja, untuk orang dewasa yang mengalami flu pun dapat diobati dengan parutan bumbu dapur yang satu ini.

Perlu diketahui bahwa bawang merah itu mengandung senyawa sulfur yang mampu mengatasi gangguan pada saluran pernafasan.

Nah, kandungan tersebut akan bekerja dengan melegakan tenggorokan sekaligus mencairkan dahak. Atas dasar itulah, parutan bawang merah yang dioleskan di bagian pada dada bayi akan membuat tubuh bayi terasa hangat dan batuk berdahaknya akan berkurang.

10. Segera Periksakan Ke Dokter Anak Jika Batuk Semakin Parah

Cara Mengatasi Batuk Pada Bayi
https://www.pexels.com/pavel-danilyuk

Apabila batuk yang dialami si kecil semakin parah, segera konsultasikan kepada dokter anak secepatnya.

Terlebih lagi jika bayi tidak hanya mengalami batuk saja tetapi juga gejala lain seperti demam tinggi, sesak napas, kulit menjadi pucat, nafsu makan berkurang, tidak mampu menyapih, hingga muntah.

Mengenal 6 Jenis Batuk dan Gejala yang Terjadi Pada Bayi

Cara Mengatasi Batuk Pada Bayi
https://post.healthline.com

Dilansir dari prenagen.com, batuk itu ternyata respon alami yang diberikan tubuh sebagai pertanda tengah melakukan perlawanan terhadap alergi atau penyakit tertentu. Maka dari itu, batuk wajar-wajar saja dialami oleh bayi maupun orang dewasa.

Namun jika bayi yang baru lahir, terutama yang masih berusia dibawah 4 bulan terus-menerus mengalami batuk, patut diwaspadai dan tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Berhubung bayi itu belum bisa berkomunikasi dengan manusia biasa akan hal-hal yang dirasakannya, maka Grameds sebagai orang tua harus selalu tanggap dengan gejala yang diberikan oleh bayi.

Setidaknya, ada 6 jenis batuk yang sering dialami oleh bayi dan tentu saja gejalanya pun dapat berbeda-beda. Nah, berikut ini 6 jenis batuk beserta gejalanya yang terjadi pada bayi dan harus diwaspadai oleh para orang tua!

1. Batuk Asma

Bayi yang memiliki penyakit asma maka akan sangat berpotensi tinggi untuk mengalami batuk. Saat terjadi penyempitan pada bagian saluran udara karena peradangan, maka batuk pun akan muncul.

Gejala umumnya adalah bayi akan kesulitan bernafas dan tarikan dada saat bernapas menjadi berat. Batuk asma ini justru akan semakin parah saat malam hari karena suhu udara menjadi dingin. Selain itu, bayi akan mengalami gejala lain seperti mata berair, hidung gatal, dan kondisi-kondisi seperti tengah terkenal flu.

2. Batuk Pilek

Jenis batuk yang biasa dialami bayi selanjutnya adalah batuk pilek. Yap, batuk yang biasanya terjadi bersamaan dengan cairan lendir ingus dari hidung ini menandakan bahwa si kecil tengah terserang flu.

Tak jarang pula, batuk pilek ini akan disertai dengan dahak dari tenggorokan. Namun, ada pula kondisi dimana saat bayi mengalami batuk pilek, batuknya cenderung merupakan batuk kering.

3. Batuk Rejan

Batuk rejan disebut juga sebagai batuk pertusis alias batuk seratus hari. Batuk jenis ini memang kerap dialami oleh bayi yang mana disebabkan oleh adanya bakteri Bordetella Pertussis.

Gejala umumnya berupa bayi merasa sesak saat menarik napas dan saat mengeluarkan napas akan terdengar suara “ngik”. Gejala awalnya pun berupa demam dan keluarnya cairan lendir ingus dari hidung.

Bayi usia 6 bulan hingga 3 tahun biasanya rentan mengalami batuk jenis ini. Namun jika tidak segera ditindaklanjuti, justru akan semakin parah dan menyebabkan masalah kesehatan serius seperti pneumonia, paru-paru basah, hingga pendarahan di otak.

4. Batuk Croup

Batuk croup terjadi karena iritasi sekaligus pembengkakan di bagian saluran pernapasan, tepatnya pada kotak suara, batang tenggorokan, dan bronkus. Nah, pembengkakan tersebut lah yang membuat saluran pernapasan bayi menjadi sempit sehingga akan sulit bernapas. Alhasil, bayi akan mengeluarkan batuk.

Gejala awal dari batuk croup ini adalah demam dan keluarnya cairan lendir ingus dari hidung. Namun jika bayi mengalami batuk yang semakin parah ditambah dengan kulitnya tampak kebiruan atau pucat, itu menjadi pertanda bahwa dirinya kekurangan oksigen. Biasanya, batuk ini akan menyerang bayi usia 3 bulan.

Perlu diketahui juga bahwa batuk jenis ini tidak hanya disebabkan oleh pembengkakan di bagian saluran pernapasan saja, tetapi juga karena alergi dan asam lambung naik.

5. Batuk Bronkitis

Jenis batuk selanjutnya adalah batuk bronkitis yang sering dialami oleh bayi usia 1 tahun. Batuk ini disebabkan karena infeksi pernapasan, tepatnya karena terjadi penyempitan di bagian saluran pernapasan sekaligus polusi udara di lingkungan sekitar.

Ditambah lagi jika cuaca tidak menentu, maka akan menjadi pemicu terjadinya batuk bronkitis menjadi semakin parah.

6. Batuk Gejala Pneumonia

Penyakit pneumonia itu berupa peradangan yang terjadi di bagian paru-paru karena infeksi bakteri maupun virus. Jika sudah terkena pneumonia, maka dahak yang diproduksi akan berlebihan dan bahkan menumpuk di bagian paru-paru. Masyarakat kita sering menyebut penyakit ini dengan nama paru-paru basah.

Jika pneumonia ini dialami bayi, maka bayi akan mengeluarkan dahak yang cukup pekat. Namun jika kondisinya sudah parah, batuk yang disertai dahak tersebut akan keluar bersamaan dengan darah.

Demikian pembahasan tentang cara mengatasi batuk pada bayi. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Dapatkan buku-buku seputar panduan merawat bayi di gramedia.com atau kamu bisa melihat beberapa rekomendasi buku di bawah ini. 

6 Rekomendasi Buku Terkait

1. Panduan Ortu Kekinian, Mengasuh Anak Sehat & Cerdas Sejak Dini

Buku Panduan Ortu Kekinian, Mengasuh Anak Sehat & Cerdas Sejak Dini ini merupakan panduan yang ideal dan baik dalam mengasuh serta mengatasi berbagai masalah kesehatan anak pada periode emas kehidupan baik secara medis, maupun menurut pandangan Islam. Berbagai pandangan keliru dan pengetahuan yang sebenarnya tentang pengasuhan dan ilmu kesehatan anak modern dalam tinjauan Islam pada dapat ditemukan dalam buku ini.

Kelebihan buku ini juga disertai Jadwal Imunisasi terbaru dari IDAI (2017), kurva pertumbuhan, kurva lingkar kepala, dan kartu deteksi dini alergi yang dapat membantu orang tua dalam mengawasi tumbuh kembang anak.

2. Panduan Cermat Untuk Orang Tua Si Anak Sehat

Buku ini hadir sebagai sebuah buku yang elok dalam substansi bahasannya, yang begitu istimewa dibandingkan buku-buku tentang anak lainnya. Buku ini menjadi sebuah kado istimewa yang bisa memperkaya khasanah keilmuan pembaca dan menjadi modal berharga dalam mengasuh buah hati. Bagi para orang tua, kebahagiaan dan keindahan rumah tangga akan terasa lebih lengkap dan bermakna ketika adanya kehadiran buah hati di tengah-tengah keluarga kecil masing-masing.

Punya anak yang sehat adalah impian semua orang tua. Konsep sehat ini ternyata memiliki makna yang sangat luas, sehingga tidak cukup hanya sehat secara fisik atau jarang terkena penyakit. Sehat bermakna keadaan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial.

Tak perlu cemas! Buku ini akan membantu para orang tua, mengasuh si buah hati. Di dalamnya diulas berbagai catatan penting, mulai dari cara mengenali anak jenius, pengenalan makanan sehat, mengasah kreativitas anak, mengatasi kecanduan gawai pada anak, dan masih banyak lagi.

3. Canggung Merawat Bayi?

Dalam merawat bayi yang baru lahir, ibu butuh komitmen dan kemauan yang besar. Bayi membutuhkan perhatian dan bimbingan positif untuk tumbuh sehat dan bahagia. Ikatan antara ibu anak, mungkin salah satu bagian paling penting dari cara merawat bayi baru lahir. Hal ini bisa terjadi sepanjang waktu, setelah anak lahir.

Ini saatnya ibu membuat hubungan yang mendalam dengan bayi. Kedekatan fisik dapat meningkatkan hubungan emosional. Bonding antara ibu dan bayi ini, berkontribusi pada pertumbuhan emosional mereka, yang juga mempengaruhi perkembangan mereka di bidang lain, seperti pertumbuhan fisik. Anak-anak akan bertumbuh dan berkembang dengan baik jika mendapatkan kasih sayang tanpa syarat dari orang tua dalam hidup mereka.

4. #Jangan Salah Mengasuh Bayi

Cara Mengatasi Batuk Pada Bayi

Sebagai orang tua, tentu kita ingin menjadi seorang pendidik dan orang tua yang baik. Seorang bayi tentu membutuhkan perawatan dan pengasuhan yang khusus dilakukan. Buku yang satu ini cocok dibaca oleh Anda yang sedang atau akan menjadi seorang orang tua.

Buku ini akan menjabarkan pengetahuan mengenai cara-cara pengasuhan bayi dan anak-anak usia 0 hingga 5 tahun yang baik. Buku ini disusun dengan konsep yang sederhana, dengan gambar yang informatif serta memudahkan para orang tua maupun calon orang tua dalam mengasuh dan merawat anak-anak balita.

5. 101 Menu Sehat Bayi dan Batita

Cara Mengatasi Batuk Pada Bayi

Bagi Bunda yang sudah bosan memberikan si buah hati MPASI yang itu-itu saja dan sedang mencari ide atau inspirasi MPASI baru, Bunda bisa menyimak buku ini. Buku 101 Menu Sehat Bayi Dan Batita yang disusun oleh Winkanda Satria Putra dan Hartati Mintarsih ini merupakan buku resep menu makanan sehat bayi untuk MPASI.

Di dalamnya, Bunda dapat menemukan resep-resep MPASI terenak yang bisa Bunda buat sendiri dengan mudah di rumah. Mulai dari beragam jenis bubur dengan tekstur yang berbeda-beda, hingga puree dan jus buah. Dengan mengikuti menu-menu MPASI yang ada di buku ini, harapannya pertumbuhan bayi Anda akan jadi lebih maksimal dan kecerdasan pun meningkat.

6. Mommyclopedia: Panduan Lengkap Merawat Batita

Cara Mengatasi Batuk Pada Bayi

Buku Mommyclopedia: Panduan Lengkap Merawat Batita yang ditulis oleh dr. Meta Herdina, Sp.A, dokter spesialis anak dan konselor laktasi, yang berisi panduan tentang bagaimana merawat batita atau bayi berusia 1 – 3 tahun yang ditulis secara lengkap dengan ilustrasi yang menarik

Buku ini berisi penjabaran detail tentang perawatan batita seperti kesehatan dan kebersihan batita yang membahas mandi teratur, melindungi kulit batita dari sinar matahari langsung, memilih produk perawatan rambut yang sesuai dengan usia batita, jangan berbagi sisir dan bersihkan sisir secara rutin, keramas secukupnya, jangan mengikat rambut terlalu ketat, dan masih banyak lagi.

Sumber:

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/cara-mengatasi-batuk-pada-bayi

https://www.prenagen.com/id/penyebab-dan-pengobatan-batuk-bayi

Baca Juga!



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Widiastuty

Saya suka menulis terutama pada tema-tema parenting. Lewat tulisan, saya bisa mendapatkan informasi sekaligus menambah wawasan saya tentang dunia parenting.

Kontak media sosial Instagram saya Widiastuty