in

Biografi Tere Liye, Penulis Serba Bisa Indonesia

Biografi Tere Liye – Beberapa tahun terakhir ini, Tere Liye menjadi salah satu sosok penulis yang tengah menjadi sorotan. Hal ini tentu saja bukan karena kontroversinya, melainkan karena produvitasnya dalam menciptakan karya sastra yang luar biasa, baik itu novel maupun dalam bentuk serius atau cerita bersambung.

Sebagai seorang penulis yang terkenal sangat produktif, total sudah ada lebih dari 30 buku yang ditulis dari tahun 2005. Para penggemar novel karangan Tere Liye pada dasarnya berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari remaja yang masih sekolah hingga orang dewasa yang sudah menikah. Namun, apa kamu tahu tentang siapa sebenarnya sosok Tere Liye itu sendiri?

Bagi para penggemar, Tere Liye bisa dikatakan sebagai sosok yang cukup misterius. Pasalnya, dengan reputasinya sebagai penulis best seller hingga bahkan ada kisahnya yang sudah pernah diangkat ke layar bioskop. Tere Liye tetap tidak suka membagikan kehidupan pribadinya kepada publik. Tak jarang ada beberapa orang yang menganggap bahwa Tere Liye sebenarnya merupakan seorang novelis perempuan. Padahal, nama asli dari Tere Liye adalah Darwis, seorang laki-laki asal Sumatera Selatan.

Kehidupan Masa Kecil dan Pendidikan Darwis ‘Tere Liye’

Darwis atau yang lebih kita kenal sebagai ‘Tere Liye’ dilahirkan di sebuah kota kecil di Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya yaitu Kota Lahat pada tanggal 21 Mei 1979. Darwis bukanlah seorang anak yang lahir dari sebuah keluarga kaya raya. Orang tuanya sehari-hari memiliki mata pencaharian sebagai petani dengan dikaruniai banyak anak. Dia diketahui merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara. Meskipun begitu, orang tua Tere Liye mendidik dan membesarkan anaknya sehingga tumbuh sebagai pribadi yang pintar dan cerdas.

Tere Liye banyak menghabiskan masa kecilnya di kampung halamannya. Semasa menginjak usia masuk sekolah, Tere Liye mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 2 Kikim Timur, Kecamatan Kikim Timur. Kemudian, Tere Liye melanjutkan ke jenjang pendidikan tingkat menengah di SMP Negeri 2 Kikim yang juga terletak di wilayah Kabupaten Lahat. Setelah mulai menginjak usia Sekolah Menengah Atas, Tere Liye mulai keluar dari kampung halamannya untuk meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 9 Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Kehidupannya di Bandar Lampung telah membuat sosok Tere Liye menjadi seorang yang haus akan ilmu. Selanjutnya, Tere Liye memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi. Dia ingin mengenyam pendidikan tinggi terbaik yang di Indonesia. Maksud dari keinginannya tersebut adalah kuliah di Universitas Indonesia atau disingkat UI.

Pada akhirnya, Tere Liye berhasil mewujudkan mimpinya tersebut. Tere Liye secara resmi diterima sebagai mahasiswa baru di Universitas Indonesia (UI). Sebagai seorang penulis novel yang erat kaitannya dengan program studi sastra, ternyata banyak orang yang tidak mengetahui bahwa Tere Liye merupakan mahasiswa dari Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi UI.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, Tere Liye ternyata tidak bekerja di sebuah perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan dunia sastra atau kepenulisan. Tere Liye awalnya bekerja sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan. Hal ini pun sesuai dengan latar belakang pendidikannya yaitu akuntansi.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Kehidupan Pribadi Tere Liye yang Misterius

Sebagian besar orang yang sudah membaca novel karangan Tere Liye bisa jadi belum tentu tahu sosok Tere Liye, terlebih lagi kehidupan pribadinya. Tere Liye memiliki kebiasaan yang sangat menarik, sehingga sangat berbeda dengan penulis lainnya. Pada suatu kesempatan, Tere Liye pernah memberikan keterangan kepada Syahrudin dari Republika Penerbit terkait keengganan menjadi sosok terkenal.

Menurut informasi lebih lanjut, Syahrudin dari Republika Penerbit mengungkapkan bahwa Tere Liye lebih ingin dikenal melalui karya-karyanya. Tere Liye tidak ingin banyak orang tahu siapa sosok aslinya. Pernyataan tersebut pada akhirnya terbukti dan sesuai dengan sikap yang ditampilkan Tere Liye selama ini. Dia merupakan seseorang yang tidak pernah mengumbar kehidupan pribadinya di media sosial.

Tidak hanya itu, Tere Liye diketahui dalam beberapa acara menyukai penampilan yang sederhana, seperti kehidupan saat ia masa kecilnya. Maka dari itu, Tere Liye sering kali terlihat mengenakan pakaian santai hingga non formal pada saat mendatangi berbagai acaranya. Ditambah lagi, Tere Liye juga hampir selalu menolak pada saat diajak berfoto selfie.

Terkait kehidupan pribadi seorang Tere Liye, publik hanya bisa mengetahui informasi secara terbatas. Tere Liye diketahui menikahi seorang perempuan cantik yang bernama Riski Amelia. Dari pernikahan tersebut, Darwis telah dikaruniai dua orang anak yang masing-masing diberi nama Abdullah Pasai dan Faizah Azkia.

Kemampuan Menulis Tere Liye yang Berawal dari Hobi

Melihat latar belakang pendidikan dan karakteristiknya, banyak orang yang sudah salah mengira tentang Tere Liye. Tere Liye bukanlah orang yang sama dengan apa yang ditampilkan dalam bukunya. Hal ini tentu saja berkat kecakapannya dalam menulis karya sastra prosa.

Banyak orang juga bertanya-tanya, dari mana Tere Liye bisa menghasilkan puluhan novel dengan cerita yang menggugah perasaan para pembacanya? Hal ini tentu sangat mengejutkan. Usut punya usut, Tere Liye ternyata cakap dalam menulis novel dan dalam jumlah banyak berkat hobinya menulis. Meskipun seorang akuntan, Tere Liye merupakan seorang yang sangat hobi menulis.

Dalam dunia kepenulisan, Tere Liye sebenarnya merupakan nama pena yang digunakan oleh Darwis. Darwis sendiri mendapatkan nama pena Tere Liye dari sebuah lagu India yang dinyanyikan oleh duet penyanyi terkenal India, yakni Lata Mangeshkar dan Roop Kumar Rathod. Darwis mengetahui lagu tersebut bersamaan pada saat menyaksikan film Veer-Zaara dan kebetulan bintang utama di dalamnya adalah Shah Rukh Khan.

Tere Liye Sosok Novelis yang Serba Bisa

Seorang penulis biasanya memiliki keahlian khusus dalam menghasilkan suatu karya sastra, termasuk penulis prosa seperti novel. Misalnya saja, seperti J. K. Rowling yang dikenal dengan ciri khas dalam menulis novel fiksi dengan imajinasi luar biasanya. Tidak hanya itu, masih ada pula nama novelis Agatha Christie yang tidak bisa dilepaskan dari karakter Hercule Poirot atau seorang tokoh detektif yang hadir dalam 33 novel serta 50 cerita pendek yang ditulisnya.

Hanya saja, keahlian khusus tersebut tidak berlaku bagi Tere Liye. Tere Leye bisa dikatakan hampir bisa menulis berbagai jenis genre karya sastra prosa. Misalnya saja, kemampuannya dalam menciptakan novel telah terbukti pada karyanya yang berjudul Hafalan Shalat Delisa. Dalam karya yang menjadi salah satu buku best seller tersebut, Tere Liye mampu menciptakan cerita yang dapat dipastikan membuat para pembacanya menangis dan terharu.

Selain best seller, novel Hafalan Shalat Delisa juga berhasil tayang ke layar lebar bahkan menjadi salah satu film yang paling diburu penonton.setelah rilis. Film Hafalan Shalat Delisa memiliki cerita yang hampir sama dengan novelnya yakni cerita tentang bencana tsunami Aceh tahun 2004. Film yang pertama kali tayang pada 22 Desember 2011 ini berhasil menggaet lebih dari 668 ribu penonton.

Kemudian, Tere Liye juga menunjukkan kemampuan menulis serba bisanya pada seri novel yang berjudul Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk. Kedua novel tersebut diketahui memiliki genre sebagai novel action. Novel action sendiri dapat dipahami sebagai cerita yang menggambarkan pertarungan seru antara tokoh utama dengan berbagai lawannya.

Tere Liye dan Sikap Kritis Terhadap Kebijakan Pemerintah

Novel karangan Tere Liye tidak hanya memiliki daya tarik terkait kemampuan menulisnya. Sebagai alumnus dari salah satu kampus terkemuka di Indonesia, Tere Liye juga ternyata memiliki pemikiran yang kritis. Pemikiran kritis tersebut dapat dilihat dari cerita yang dibuat untuk memberikan pendidikan politik kepada para pembaca. Selain itu, dalam beberapa kesempatan, Tere Liye menggunakan akun media sosial untuk menyampaikan berbagai pendapat atau kritik untuk kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Tidak hanya melontarkan berbagai kritik terkait kebijakan, Tere Liye atau Darwis ini juga aktif dalam melakukan aksi atau protes secara nyata. Misalnya saja, terkait kebijakan pajak yang tinggi untuk para penulis di Indonesia. Sebagai cara untuk merespon kebijakan tersebut, dia bahkan sampai meminta penerbit untuk menghentikan proses pencetakan buku-bukunya.

Kesimpulan

Demikian adalah biografi tentang sosok Tere Liye yang ternyata memiliki nama asli yaitu Darwis. Berkat kisah biografi ini, kamu dapat mempelajari tentang berbagai sikap kritis yang harus dimiliki seorang manusia, terutama mahasiswa sebagai salah satu agen perubahan.

Selain itu, kisah Tere Liye juga mengajarkan kepada kita untuk menjadi manusia yang mantap dan tekun dalam menggapai impian. Tere Liye juga membuktikan bahwa hobi yang ditekuni bisa menjadi hoki. Hobi juga tidak terlalu berhubungan dengan latar belakang pendidikan.

Sebagai salah satu penulis karya sastra jenis prosa terkenal di Indonesia, Tere Liye berangkat dari kerja keras serta dedikasi yang tinggi. Sampai saat ini, banyak dari karya Tere Liye yang masih disukai oleh para penggemarnya. Bahkan, karya-karya terbarunya masih selalu ditunggu oleh para pecinta novel di tanah air. Maka tak heran, banyak penerbit yang merebutkan karya Tere Liye karena sangat berpotensi untuk menjadi novel best seller.

Karya Tere Liye Berdasarkan Genrenya

Setelah mengetahui Biografi Tere Liye, berikut ini adalah beberapa karya Tere Liye berdasarkan genrenya, antara lain yaitu:

1. Genre Anak-Anak dan Keluarga, yaitu Hafalan Shalat Delisa, Ayahku (bukan pembohong) Moga Bunda di Sayang Allah, si anak spesial, si anak pintar si anak kuat, si anak pemberani, si anak cahaya, dan si anak badai.

2. Genre Romance, yaitu Daun yang Jatuh tak pernah membenci Angin, Sunset dan Rosie, Kau Aku dan Sepucuk Angpau Merah, dan Cintaku Antara Jakarta dan Kuala Lumpur.

3. Genre Sufisme atau Filsafat, yaitu Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

4. Genre Action, yaitu Pulang dan Pergi.

5. Buku Kumpulan Puisi, yaitu Dikatakan atau Tidak Dikatakan itu Tetap Cinta dan Kau Sungguh Boleh Pergi

6. Buku Kumpulan Quote, yaitu About Love, About Friendship, dan About Life

7. Buku Antologi atau Kumpulan Cerpen, yaitu Berjuta Rasanya dan Sepotong Hati yang Baru.

8. Genre Fantasy, yaitu Harga Sebuah Percaya, Serial Bumi: Bumi, Bulan, Matahari, Bintang, Ceros dan Batozar, Komet, Komet Minor, Selena, hingga Nebula.

9. Genre Science Fiction, yaitu Hujan.

10. Genre Sosial, Ekonomi dan Politik, yaitu Negeri Para Bedebah dan Negeri di ujung Tanduk.

11. Genre Sejarah, yaitu Rindu.

12. Genre Biografi, yaitu Tentang Kamu dan Janji.

C. Daftar Buku Tere Liye Berdasarkan Tahun Terbitnya.

Seperti yang sudah disampaikan di atas, Tere Liye merupakan seorang penulis yang sangat produktif. Nah, berikut ini adalah daftar buku karangan Tere Liye yang sudah diterbitkan dari tahun 2005 hingga 2021 lalu, yaitu:

1. Mimpi-Mimpi si Patah Hati (2005) yang dicetak dengan nama pena Sendutu Meitulan. Kemudian, dicetak ulang sampul dan judul yang baru menjadi Berjuta Rasanya (2012) dengan nama pena Tere Liye.

2. Cintaku antara Jakarta & Kuala Lumpur (2006) yang dicetak dengan nama pena Sendutu Meitulan.

3. The Gogons James & the Incredible Incident (2006)

4. The Gogons 2 : Dito & Prison of Love (unedited version). Buku hanya tersedia dalam bentuk digital atau e-book dan belum ada versi cetaknya.

5. Hafalan Shalat Delisa (2007)

6. Moga Bunda Disayang Allah (2007)

7. Bidadari – Bidadari Surga (2008), recover menjadi Dia adalah Kakakku (2018)

8. Senja Bersama Rosie (2008) yang diubah judul menjadi Sunset Bersama Rosie (2011). Kemudian, ada pengubahan sampul dan judul yang baru menjadi Sunset dan Rosie (2018).

9. Burlian (2009) dengan pengubahan sampul dan judul menjadi Si Anak Spesial (2018)

10. Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2009)

11. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010)

12. Pukat (2010), dengan pengubahan sampul dan judul menjadi Si Anak Pintar (2018)

13. Eliana (2011) dengan pengubahan sampul dan judul Si Anak Pemberani (2018)

14. Ayahku (BUKAN) Pembohong (2011)

15. Kisah Sang Penandai (2011), dengan pengubahan sampul dan judul Harga Sebuah Percaya (2017)

16. Sepotong Hati Yang Baru (2012)

17. Negeri Para Bedebah (2012)

18. Negeri di Ujung Tanduk (2013)

19. Amelia (2013), dengan pengubahan sampul dan judul Si Anak Kuat (2018)

20. Dikatakan Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta (2014)

21. Rindu (2014)

22. Bumi (2014) dengan versi bahasa Inggris, EARTH (2019).

23. Bulan (2015) dengan serial bumi versi bahasa Inggris, MOON (2019)

24. Pulang (2015)

25. #AboutLove (2016)

26. Hujan (2016)

27. Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah (2016)

28. Tentang Kamu (2016)

29. Matahari (2016) dengan versi bahasa Inggris, SUN (2020)

30. Bintang (2017)

31. #AboutFriends (2017)

32. Pergi (2018)

33. Ceros dan Batozar (2018)

34. Komet (2018)

35. Si Anak Cahaya (2018)

36. Komet Minor (2019)

37. #AboutLife (2019)

38. Sungguh Kau Boleh Pergi (2019)

39. Si Anak Badai (2019)

40. Selena (2020)

41. Nebula (2020)

42. Selamat Tinggal (2020)

43. Pulang Pergi (2021)

44. Si Anak Pelangi (2021)

45. Si Putih (2021)

46. Lumpu (2021)

47. Janji (2021)

48. Bedebah di Ujung Tanduk (2021)

49. Si Anak Savana (2022)

50. Bibi Gill (2022)

51. Sagaras (2022

Rekomendasi Buku & Artikel Biografi Tere Liye



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Emka Humam

Saya Emka Humam dan biasa dipanggil Umam. Saya suka membaca banyak hal terutama yang berkaitan dengan bahasa Indonesia, IPA, dan Biologi.

Kontak media sosial Instagram Profile: Emka Humam