in

Apa Itu Stapler dan Bedanya dengan Staples

Apa Itu Stapler? Grameds, masyarakat di Indonesia memiliki unsur keberagaman yang kental. Unsur perbedaan yang ada tidak hanya berkaitan mengenai suku, ras, agama, keyakinan, tetapi bahkan mengenai bahasa atau istilah yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Perbedaan di antara semua masyarakat justru menimbulkan ciri khas dan mendorong persatuan berbangsa dan bernegara.

Salah satu fenomena yang membingungkan mengenai istilah dalam dunia percetakan adalah kata “stapler” dan “staples”. Keduanya terdengar sama, tetapi sebenarnya merupakan benda yang berbeda. Ini dikarenakan keduanya memiliki tatanan huruf yang hampir sama, sehingga masyarakat sering menganggap keduanya adalah benda yang sama.

Lalu, apa itu stapler? apakah yang dimaksud dengan stapler dan staples? Apakah kalian sudah tahu perbedaan di antara keduanya? Apakah ada perbedaan di antara keduanya, atau memang merupakan istilah yang sama untuk satu jenis benda saja?

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai stapler dan staples, kita simak bersama-sama penjelasan berikut!

Apa Itu Stapler ?

Stapler, pengokot, cekrekan, atau jegrekan adalah alat untuk menyatukan sejumlah kertas dengan cara memasukkan staples berbentuk huruf “U”, yang terlipat di bagian bawah kertas bila panjang kedua ujung melebihi tebal kertas.

Di Indonesia sendiri alat ini  bisa dijumpai di mana-mana, yaitu kantor, sekolah, kios fotokopi, rumah tangga, hingga di rumah makan atau penjual makanan. Alat ini begitu populer hingga memiliki banyak nama tidak resmi yang berasal dari suara yang dikeluarkan alat ini, seperti jekrekan, jepretan, atau cekrekan.

Stapler sering digunakan di Indonesia untuk membungkus makanan. Plastik dilipat agar isi tidak keluar dan diselesaikan dengan jepitan menggunakan alat ini.

Fungsi Stapler

Stapler seringkali digunakan mempermudah berbagai pekerjaan. Alat ini umumnya digunakan untuk menggabungkan beberapa lembar kertas, misalnya membungkus makanan agar isinya tidak keluar. Selain itu, alat ini ternyata juga mampu menggabungkan benda-benda dengan permukaan keras dan tebal, seperti taplak meja, jok kendaraan, dan lain sebagainya. Kita dapat menggunakan gun tacker  untuk kegunaan tersebut.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Saking populernya alat ini, sampai-sampai peralatan tersebut memiliki banyak nama tak resmi yang berasal dari suara yang dikeluarkannya, seperti pengokot, jegrekan, jepretan, atau cekrekan.

Meski populer, banyak yang tidak memperhatikan satu bagian tersembunyi dari stapler, yaitu pelat logam kecil yang terletak di bagian bawah alat ini. Rupanya, bagian ini mempunyai fungsi tersendiri dalam penggunaan stapler.

Pelat logam kecil pada alat ini tersebut berfungsi untuk memperpanjang lebar dari staples. Jadi, ketika menyatukan sejumlah kertas kalian dapat dengan mudah mengatur mau seberapa lebar staples yang akan kalian cekrekan.

Jika kalian ingin melakukan pekerjaan dekorasi, produk stapler ini sangat membantu dalam pemasangan kertas dekorasi, karpet, hingga hiasan dinding. Selain itu, bagi kalian yang ingin memasang jok di kendaraan, stapler juga bisa menjadi solusi yang membantu kalian karena sangat praktis dan mudah digunakan.

Ukuran Stapler

Alat ini terdiri atas beberapa ukuran yang menggunakan staples yang berbeda-beda, yaitu:

  • Ukuran kecil, memakai isi ukuran No.10 (standar Japanese Industrial Standards) atau No.23 (standar Eropa-Amerika), bisa menjilid kertas fotokopi hingga 20 lembar;
  • Ukuran sedang, memakai isi ukuran No.3 atau No.35, menjilid kertas fotokopi 30 hingga 75 lembar bergantung kepada panjang kokot atau tangkai;
  • Ukuran besar, memakai isi ukuran No.1 atau No.12, bisa menjilid kertas fotokopi dari 50 hingga sekitar 250 lembar bergantung kepada panjang kokot. Tidak bisa digunakan untuk menjilid kertas dalam jumlah sedikit, karena bagian kokot yang keluar dari kertas terlalu panjang.

Metode Stapler

1. Stapler Permanen

Metode ini merupakan cara kerja yang paling sering digunakan. Bahan yang ingin dijilid disatukan dengan staples. Tekanan dari lengan bagian atas stapler melipat ujung staples yang melebihi tebal kertas. Staples yang mengunci di bagian belakang kertas bisa berbentuk standar atau datar sesuai dengan pola yang ada di lengan bagian bawah stapler.

Pola standar membuat staples yang terlipat di bagian belakang kertas menjadi agak melengkung, sedangkan pola datar membuat staples terlipat dengan rata, sehingga tumpukan kertas yang sudah dijilid bisa terlihat lebih rapi.

Pembuka staples adalah alat sederhana yang digunakan untuk membuka staples yang tertanam di dalam kertas. Alat ini berbentuk seperti kait ganda yang menarik bagian staples yang terlipat dan meluruskannya.

2. Stapler Pemaku

Jenis selanjutnya ini bisa digunakan untuk memaku poster atau kertas tebal di dinding atau papan pengumuman. Stapler tersebut sering disebut tacker. Sebagian stapler kantor memiliki lengan bagian bawah yang bisa dilipat keluar, sehingga lengan alat ini pada bagian atas bisa dipakai untuk memaku.

Pekerja konstruksi menggunakan stapler khusus yang disebut staple gun (pistol staples) untuk memaku permadani, kayu lapis, dan sebagainya.

3. Stapler Penjilid Majalah

Stapler penjilid majalah mempunyai lengan bagian bawah yang tetap dan lengan bagian atas yang bisa digeser-geserkan. Lembaran kertas yang hendak dijilid menjadi majalah atau brosur harus dijilid di lipatan bagian tengah yang tidak bisa dicapai stapler biasa.

4. Stapler Listrik

Stapler berdaya listrik sering digunakan di kantor yang berhubungan dengan penjilidan, penerbitan, dan pengemasan. Penjilidan kertas bisa dilakukan secara cepat dan akurat dengan stapler otomatis ini. Mesin fotokopi model mutakhir yang dilengkapi penjilid otomatis bisa mengeluarkan salinan yang sudah dijilid dengan stapler secara otomatis.

Cara Pemakaian Stapler

  1. Buka stapler. Sebagian besar alat memiliki model top load. Untuk membuka alat tersebut, pegang bagian dasar alat, lalu tarik bagian atasnya sampai terbuka penuh dan penampung staples terlihat. Adapun stapler model back load biasanya memiliki tombol di bagian belakang. Untuk membukanya, tekan tombol tersebut sampai penampung staples sedikit. Setelah itu, tarik wadah sampai benar-benar keluar.
  2. Masukkan isi staples. Masukkan staples yang direkomendasikan dengan mengarahkan bagian yang runcing ke dasar wadahnya. Untuk menutup stapler model top load, cukup tekan bagian atas stapler ke bawah sampai terpasang kuat ke tempatnya. Untuk model back load, tekan penampung staples ke dalam untuk menutupnya.
  3. Kumpulkan 20 lembar kertas. Ini adalah jumlah rata-rata kertas yang bisa disatukan dengan stapler manual dan elektrik, tetapi stapler besar bisa menyatukan hingga lebih dari 100 lembar kertas. Pastikan kertas menghadap ke arah yang sama dan berada dalam urutan yang benar sebelum menyatukannya.
  4. Posisikan bagian pojok kiri atas dari tumpukan kertas di mulut stapler. Staples akan keluar dari celah pelontar stapler (terletak di bagian penampung staples paling ujung). Jadi, letakkan bagian yang ingin disatukan di bawah celah tersebut. Jika kalian memakai stapler elektrik, staples akan langsung keluar. Namun, apabila stapler elektrik tidak menembak kokot secara langsung, tekan kertas ke belakang dan pastikan alat tersebut sudah dicolokkan. Kalian selanjutnya akan mendengar stapler elektrik berbunyi “klik” saat kertas disatukan.

Sejarah Stapler

Stapler pertama menurut catatan tertulis berasal dari abad ke-18 di Prancis. Menurut legenda, mesin stapler yang dioperasikan dengan tangan sudah dibuat untuk Raja Louis XIV dari Prancis pada 1700-an. Setiap mesin yang ada diberi lambang kerajaan.

Pemakaian kertas selanjutnya semakin meluas pada abad ke-19 dan membutuhkan alat penjilid kertas yang lebih praktis. Seorang penemu bernama Samuel Slocum memperoleh paten untuk alat penjilid kertas modern pada 30 September 1841. Berdasarkan gambar paten dan penjelasannya, alat ini belum bisa disebut stapler.

Alat ciptaan Slocum hanya menyatukan kertas dengan semacam paku supaya lebih mudah dikemas dalam jumlah banyak. Penciptanya memang mengabdikan seumur hidupnya untuk menjual paku sambil menyempurnakan desain paku. Alat tersebut diciptakan semata-mata untuk memasarkan paku yang diproduksinya.

Pada 7 Agustus 1866, alat bernama Novelty Paper Fastener dipatenkan oleh perusahaan bernama Patent Novelty Mfg Co. Alat ini hanya dapat diisi dengan satu staples, bisa digunakan untuk menjilid kertas, buku, hingga memaku karpet, mebel, atau kotak. Staples dibuat dalam berbagai ukuran, yaitu 3/16 inci, 1/4 inci, 3/8 inci, dan 1/2 inci.

Pada 24 Juli 1866, George W. McGill memperoleh U.S. Patent No. 56,587 untuk prototipe stapler modern berupa penyatu kertas dari kuningan yang bisa dibengkokkan. Pada tahun berikutnya, tepatnya tanggal 13 Agustus 1867, George W. McGill kembali menerima U.S. Patent No. 67,665 untuk alat tekan yang bisa memasukkan staples ke dalam kertas.

Alat ini ikut dipamerkan di Centennial Exhibition tahun 1867 yang diselenggarakan di Philadelphia. McGill terus bekerja menyempurnakan berbagai alat stapler dan isinya hingga tahun 1880-an. Pada 18 Februari 1879, hak paten No. 212,316 diterima McGill dari kantor paten Amerika Serikat untuk alat tekan memasukkan staples yang disebut McGill Single-Stroke Staple Press. Alat ini beratnya 1,1 kilogram dan bisa diisi dengan satu staples ukuran 1/2 inci untuk satu kali pengisian. Staples itu bisa menembus beberapa lembar kertas sekaligus.

Beberapa alat untuk menjilid atau mengikat kertas saat itu sebenarnya tidak menggunakan klip, paku, kokot, atau staples. Kertas hanya dilubangi dan dilipat, sehingga sejumlah kertas bisa dijilid sekaligus. Sebagian di antaranya bahkan sudah mendapat hak paten, termasuk alat yang disebut Clipless Stand Machine. Alat tersebut dibuat di Newton, Iowa dan dijual antara tahun 1880-an hingga tahun 1920-an.

Kertas hanya dilubangi membentuk bagian kertas seperti lidah yang bisa dilipat di bagian belakang kertas. Cara kerja yang sama juga digunakan alat yang disebut Bump’s New Model Paper Fastener.

Perbedaan Stapler dan Staples

Salah satu fenomena yang membingungkan mengenai istilah dalam dunia percetakan adalah kata “staples” dan “stapler”. Keduanya terdengar sama, tetapi sebenarnya merupakan benda yang berbeda. Dikarenakan memiliki tatanan huruf yang hampir sama, masyarakat sering menganggap keduanya adalah benda yang sama.

Lalu apakah yang dimaksud dengan staples dan stapler? Apakah ada perbedaan di antara keduanya, atau memang merupakan istilah yang sama untuk satu jenis benda saja?

Perlu diperhatikan pula jika besar dan tebal staples juga memengaruhi kekuatannya untuk menggabungkan media. Sebagai patokan, sebuah staples dikatakan mampu merekatkan kumpulan media dengan baik jika panjang kedua ujungnya melebihi tebal media. Namun, jika ujungnya tidak terlihat terlipat, disarankan untuk mencari staples dengan ukuran yang lebih besar dan tebal, supaya penggabungan media bisa merekat dengan kuat dan maksimal.

Staples, kokot, atau isi staples adalah sebuah pengencang dua arah, biasanya terbuat dari metal dan berbentuk seperti “U” yang digunakan untuk menyatukan dua atau beberapa material. Adapun staples yang berukuran besar bisa digunakan bersama dengan palu atau staple gun untuk menyatukan atap, kayu, kardus dan kegunaan kelas berat lain.

Staples yang lebih kecil biasanya dipasangkan dengan stapler untuk menyatukan lembaran-lembaran kertas. Tidak seperti klip atau penjepit kertas, kertas yang disatukan dengan staples lebih kuat dan permanen.

Ivan Lanin (aktivis yang menganjurkan penggunaan bahasa Indonesia baku) menjelaskan jika stapler adalah alat untuk menjepit kertas dengan staples. Alat ini kadang disebut hekter (dari bahasa Belanda haakje), jekrekan, ceklekan, atau pengokot. Adapun staples adalah potongan logam berbentuk “U” untuk menjepit kertas; pengisi stapler; kokot pemaut.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat melalui pranala berikut.

Jika staples merupakan isi stapler, pengertian paling sederhana atas stapler adalah alat yang digunakan untuk menyimpan staples. Secara lengkap, pengertian staples adalah alat atau mesin yang merekatkan isi staples ke media yang diinginkan, seperti kertas dan berfungsi menyatukan kumpulan media tersebut dengan cara memasukkan staples yang terlipat di sisi bawah media.

Nah, sekarang berarti sudah jelas ya untuk perbedaan staples dan stapler. Stapler adalah alat yang digunakan untuk membantu memasukkan isi staples dan menggabungkan media, sedangkan staples adalah isi yang berada di dalam stapler, berupa potongan metal kecil dan ramping.

Bentuk Staples

Tidak hanya berbentuk memanjang, staples juga ada yang berbentuk berupa roll. Dengan bentuk yang berbeda, staples juga memiliki perbedaan alat dan mesin untuk menggunakannya.

1. Full Strip Staples

Staples ini memiliki ukuran yang memanjang dan disebut dengan full strip staples atau staples lajur penuh. Staples ini biasanya berisi sekitar kurang lebih 200 biji staples, sehingga membentuk lajur staples yang memanjang sesuai namanya.

Meskipun berukuran panjang, staples ini juga bisa dipotong menjadi beberapa bagian. Hanya saja, untuk dapat menggunakan staples ini secara utuh, dibutuhkan stapler yang berukuran panjang dan besar. Biasanya, alat untuk full strip staples digunakan untuk usaha percetakan atau pekerjaan yang banyak, tidak seperti stapler biasa yang dijumpai di rumah dan kios terdekat.

2. Half Strip Staples

Sesuai dengan namanya, staples ini memiliki setengah dari bagian full strip staples. Half strip staples atau staples lajur separuh biasanya berisi sekitar kurang lebih 100 biji staples, sehingga membentuk lajur staples yang memanjang, tetapi hanya sekitar separuh dari full strip staples.

Sama seperti full strip staples, half strip staples ini juga bisa dipotong menjadi beberapa bagian. Biasanya stapler untuk half strip staples ini mudah dijumpai di sekitar kita karena dapat digunakan sehari-hari untuk keperluan di rumah, kantor, sekolah, dan lain-lain.

3. Roll Staples

Tidak seperti full strip staples dan half strip staples yang memiliki bentuk memanjang, untuk staples jenis roll ini tentunya berbentuk seperti gulungan. Untuk staples jenis itu biasanya bentuk staplesnya adalah flat atau lurus, karena tidak membentuk seperti tapal kuda atau huruf “U” pada umumnya, sehingga terlihat berbeda dari full strip staples dan half strip staples.

Dalam penggunaan staples jenis ini, tidak bisa ditebak jumlah yang bisa dihasilkan, karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Staples yang tergulung menjadi satu roll besar ini digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan staples bertekanan besar, serta hanya dapat dipakai dengan menggunakan alat atau mesin berupa stapler elektrik.

Bagian Staples

  • Crown atau mahkota adalah bagian atas staples yang tentunya menjadi sisi permukaan jika staples sudah menempel pada media yang diinginkan, seperti kertas, kardus atau plastik. Sebagai jembatan untuk menggabungkan sekumpulan media, sisi ini memiliki permukaan yang halus;
  • Leg atau kaki merupakan bagian tengah staples yang bertugas sebagai penghubung crown dan teeth. Bagian ini memiliki sisi kanan dan kiri yang nantinya akan melekat satu sama lain sebagai sisi bawah atau punggung staples. Leg juga berguna untuk menahan media yang digabungkan agar tetap menyatu;
  • Teeth atau gigi atau taring ialah bagian ujung dari staples yang berupa sudut tajam atau runcing. Sisi ini digunakan untuk menyobek media agar bisa dilubangi dan dimasuki oleh staples. Meskipun bersifat merobek atau melukai media, teeth tidak akan merusak kertas karena hanya membuat lubang kecil saja.

Kelebihan Staples

Sebagai bahan yang berguna untuk menggabungkan dan merekatkan dua media atau lebih, staples memiliki kelebihan dibandingkan bahan lainnya, antara lain:

  • Tidak meninggalkan noda sisa seperti lem saat digunakan;
  • Dapat menggabungkan media tanpa ada tekanan dari sisi lainnya;
  • Permukaan crown lebih luas dan besar dibandingkan bahan lain yang dapat digunakan sebagai pengencang seperti benang, sehingga cocok untuk media yang tipis;
  • Crown sebagai penghubung antara leg sisi kanan dan kiri, merupakan jembatan penggabung media satu dengan lainnya;
  • Produksi staples lebih mudah dibandingkan sekrup dan paku;
  • Harganya murah, terutama untuk penggunaan personal dengan ukuran staples yang standar;
  • Pembelian satu wadah, biasanya berisi minimal 50–100 staples, sehingga hemat untuk pemakaiannya, dan lain-lain.

Nah, itulah penjelasan ringkas tentang perbedaan antara stapler dan staples. Sahabat Grameds juga dapat mengunjungi situs Gramedia di www.gramedia.com untuk mendapatkan kedua peralatan tersebut.

stapler

 

isi stapler

Temukan hal-hal menarik lainnya dalam www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Apa Itu Stapler



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Siti Marliah

Buat saya, menulis bukan hanya sekedar merangkai kata agar terlihat bagus. Saya suka menulis dengan tema-tema seperti manfaat dari suatu bahan alami dan juga ilmu pengetahuan.

Kontak media sosial Instragram saya Siti Marliah