Biologi

Contoh Teknik Perkembangbiakan Vegetatif Buatan Tumbuhan

Vegetatif Buatan
Written by Nandy

Vegetatif Buatan – Setiap makhluk hidup tentunya melakukan perkembangbiakan untuk melanjutkan keturunannya. Perkembangbiakan di sini diartikan menciptakan makhluk baru yang berasal dari spesies sama. Makhluk hidup berkembang biak untuk memperbanyak keturunan serta mencegah spesies atau jenis mereka mengalami kepunahan keturunan. Makhluk hidup yang bisa berkembang biak merupakan makhluk yang sudah dewasa.

Tidak hanya manusia dan hewan, tumbuhan juga mengalami perkembangbiakan. Mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memperbanyak spesies. Proses perkembangbiakan atau pembentukan individu baru pada tumbuhan dilakukan untuk menjaga kelangsungan keturunan dari spesies tersebut. Proses perkembangbiakan dapat dilakukan secara seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif).

Perkembangbiakan seksual menghasilkan keturunan baru melalui peleburan gamet dari orang tua. Keturunan yang dihasilkan mempunyai karakteristik genetik yang berbeda dengan induknya. Adapun perkembangbiakan aseksual menghasilkan individu baru tanpa fusi gamet, sehingga individu baru yang dihasilkan mewarisi karakteristik genetik yang sama dengan orang tuanya (kecuali terjadi mutasi).

Pada kesempatan kali ini, Gramedia akan menjelaskan tentang teknik perkembangbiakan tumbuhan vegetatif buatan. Untuk mengetahuinya secara lengkap, simak uraian artikel berikut ini.

Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan

Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu perkembangbiakan vegetatif buatan dan alami. Berikut adalah perbedaannya.

1. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah proses reproduksi tanaman tidak melalui perkawinan, tetapi menggunakan campur tangan manusia (dengan bantuan manusia). Perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin dengan bantuan manusia disebut perkembangbiakan vegetatif buatan. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetatif buatan.

2. Perkembangbiakan Vegetatif Alami

Perkembangbiakan vegetatif secara alami artinya tumbuhan berkembang biak tanpa adanya bantuan manusia. Perkembangbiakan ini juga tidak melalui perkawinan atau penyerbukan. Namun, perkembangbiakan ini dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dan juga tumbuhan lain. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetaif alami.

Contoh Vegetatif Buatan

1. Cangkok

Cangkok adalah proses mengembangbiakan tanaman dengan cara merusak bagian batang. Cangkok ini akan membuat batang akan memiliki akar. Karena tumbuhan tidak bisa melakukan hal ini sendirian maka ia membutuhkan bantuan manusia.

Setelah cabang batang terluka, tutup dengan tanah dengan bungkus plastik. Gunakan plastik bening untuk memudahkan kalian dalam mengamati perkembangbiakan tumbuhan. Setelah tanaman tumbuh, akarnya bisa dipotong.

Lalu, ketika pemotongan selesai, tanaman dapat ditanam di dalam pot atau di tempat lain. Tanaman yang dapat ditanam dengan cara cangkok biasanya yang memiliki biji dikotil. Dikotil adalah tumbuhan yang memiliki unsur kayu. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas cangkok adalah mangga, jambu air, sawo, jeruk, Kelengkeng, rambutan, dan jambu biji.

a. Keuntungan Mencangkok

Keuntungan melakukan pencangkokan antara lain:

1) Lebih Cepat dalam Menghasilkan Tanaman Baru

Mencangkok bisa dilakukan tanpa menunggu pertumbuhan, penyerbukan bunga, tumbuhnya biji, serta pembenihan. Mencangkok hanya butuh untuk memotong atau menyayat kulit pada cabang tanaman, sehingga metode ini akan menjadi jauh lebih cepat apabila dibandingkan dengan perkembangbiakan alami secara kawin (generatif).

2) Menghasilkan Tanaman Baru yang Seragam Sifatnya

Mencangkok ialah perkembangbiakan dengan cara vegetatif (tak kawin) sehingga tanaman anakan yang dihasilkan mempunyai sifat serta materi genetik yang sama persis dengan tanaman induknya. Hal ini dikarenakan tak ada penggabungan materi genetik antara dua individu seperti pada perkembangbiakan dengan melalui cara kawin (generatif).

Dikarenakan memiliki sifat yang sama dengan induknya, metode ini dapat digunakan untuk menghasilkan anakan dari varietas yang unggul dengan jumlah banyak seperti untuk menghasilkan tanaman dengan ukuran serta rasa buah yang seragam.

3) Menghasilkan Tanaman Baru dalam Jumlah yang Banyak

Dikarenakan porses mencangkok yang relatif cepat, kita bisa menggunakan metode cangkok ini untuk mendapatkan banyak bibit tanaman baru dalam waktu yang cepat.

b. Kekurangan Mencangkok

Kekurangan melakukan pencangkokan antara lain:

1) Tidak Ada Keragaman Genetik Baru

Tanaman anakan yang dihasilkan dari proses cangkok akan sama persis karena merupakan hasil kloning dari induk.  Cangkok tak dapat mengembangkan varietas baru karena tidak adanya penggabungan gen.

2) Tidak Bisa Melakukan Persilangan Dua Jenis Tanaman

Melalui cangkok berarti tak dapat menyilangkan dari dua varietas yang berbeda, sehingga tanaman hibrida jenis baru tak dapat dihasilkan.

3) Tanaman yang Dihasilkan Rawan Terkena Wabah Penyakit

Dikarenakan materi genetik dari tanaman anakan hasil cagkok adalah sama persis, apabila ada satu tanaman terkena penyakit maka tanaman lain juga beresiko tertular oleh penyakit yang sama.

2. Okulasi

Okulasi adalah mengembangbiakan tanaman dengan menempelkan potongan pucuk dari batang satu tanaman ke batang tanaman lain. Metode okulasi membantu meningkatkan kualitas dan mutu dari tanaman. Okulasi dilakukan untuk menghasilkan sifat tanaman yang terbaik dan memperoleh benih yang berkualitas. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan cara okulasi adalah kakao, karet, mangga, kelengkeng, alpukat, jeruk nipis, dan kamboja.

Prinsip dasar dari okulasi adalah penempelan atau penggabungan batang bawah dengan batang bagian atas. Okulasi memerlukan teknik tersendiri supaya tujuan okulasi dapat berhasil. Keuntungan yang diharapkan dari batang bawah pada umumnya adalah sistem perakarannya yang baik, sedangkan batang bagian atas diharapkan hasil perkembangbiakan yang lebih baik.

Apabila bibit hasil okulasi ditanam di lapangan, biasanya disebut tanaman okulasi dan jika yang ditanam berasal dari biji biasanya disebut dengan tanaman semai. Teknik okulasi ada dua macam yaitu teknik okulasi tradisional dan teknik okulasi hijau.

a. Manfaat Okulasi

Perkembangbiakan okulasi sendiri ternyata memiliki beberapa manfaat. Berikut ini manfaat dari melakukan okulasi.

1) Proses Pembuahan atau Perkembangbiakan Lebih Cepat

Adanya okulasi dapat berimbas pada proses perkembangbiakan yang lebih cepat. Pasalnya, ini dipengaruhi oleh faktor usia tanaman dan sifat induk yang unggul, serta pertumbuhan yang cepat.

2) Produktivitas Tanaman Akan Meningkat

Sebagai salah satu teknik perbanyakan vegetatif, okulasi dapat meningkatkan produktivitas suatu tanaman. Sebab, proses ini didukung oleh induk atau bibit dengan produksi tinggi. Inilah yang mendorong meningkatnya mutu dan produktivitas tanaman hasil okulasi yang menguntungkan.

3). Tanaman Tumbuh dengan Lebih Seragam

Sifat seragam akan muncul dari hasil tanaman yang dibiakkan dengan okulasi. Hal ini dikarenakan okulasi ialah teknik perkembangbiakan vegetatif tanpa adanya peleburan, sehingga satu induk tanaman dapat memperbanyak diri dan keturunannya memiliki sifat identik.

b. Syarat Okulasi

1) Bukan Tanaman dengan Tumbuhnya Daun Baru

Jendela okulasi berupa kulit mempunyai sifat yang salah satunya dipengaruhi oleh proses pembentukan daun baru. Ketika pada suatu tanaman sedang tumbuh daun baru, kulit yang disayat untuk jendela okulasi akan lebih cepat kering. Sebab itulah, daun baru ini menentukan suksesnya teknik okulasi.

2) Bebas Hama atau Penyakit

Baik tanaman asal mata tunas atau tanaman induk, keduanya harus terbebas dari infeksi penyakit ataupun hama. Hal ini perlu diantisipasi agar okulasi terhindar dari risiko kegagalan. Sebab, hama dan penyakit pada tanaman dapat mengganggu proses okulasi.
Tak hanya itu, tanaman yang diserang hama atau sakit justru nantinya akan menjadi sumber penularan pada tanaman hasil okulasi.

3) Usia Batang Atas dan Bawah Sama

Kesamaan usia batang atas dan batang bawah akan mendukung keberhasilan proses okulasi karena sangat berpengaruh terhadap kecepatan pembentukan tunas. Hal inilah yang mendukung perlunya keselarasan umur antara kedua tanaman induk.

Tanaman yang dibuat sebagai batang bawah, sebaiknya berasal dari biji agar akarnya lebih kuat, sehingga relatif tahan kekering. Tak hanya itu, batang bawah tersebut juga harus mampu mengaitkan dengan baik dan mendukung pertumbuhan batang atasnya tanpa mengakibatkan efek negatif. Inilah sebabnya diperlukan usia batang yang sama.

4) Kedua Tanaman Harus Berasal dari Satu Genus yang Sama

Penting bahwa kedua tanaman yang digunakan untuk okulasi berasal dari satu family atau genus yang sama. Okulasi sendiri jarang diterapkan pada tanaman dengan genus berbeda karena memiliki tingkat keberhasilan yang rendah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan fisiologis antar tanaman yang bisa terjadi, sehingga perlu dihindari melakukan okulasi dengan menggunakan tanaman bergenus sama.

3. Stek

Stek adalah proses perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian tubuh tanaman seperti akar, daun dan batang. Tumbuhan bersifat totipoten, yaitu memotong untuk membentuk sel lain. Sel-sel lainnya lengkap dan menyerupai orang tuanya.

Beberapa jenis tumbuhan memiliki kondisi tersendiri dalam mempercepat propagasi setek. Intensitas cahaya yang tinggi dapat membuat potongan setek membentuk akar lebih cepat, tetapi temperatur harus dijaga karena dapat menyebabkan stres. Sebuah studi yang dilakukan USDA terhadap azalea memperlihatkan bahwa disinfeksi dengan air hangat dapat mencegah pertumbuhan jamur yang mengganggu propagasi.

Tanaman teh pun sebaiknya tidak diperbanyak dari potongan tubuh tanaman teh tua karena calon sel vegetatif tidak lagi banyak tersedia dan posisinya digantikan oleh calon sel generatif. Setek dari potongan tanaman teh tua menyebabkan tanaman hasil setek berbunga dini.

Cara stek ini dapat dilakukan dengan tiga cara lain seperti berikut.

a. Stek Batang

Cara ini banyak digunakan karena paling mudah dipahami dan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Cara perkembanbiakan menggunakan stek batang dengan cara memotong bagian batang yang mempunyai ruas atau mata.

Caranya dengan memilih bagian tanaman yang dapat dipotong harus sudah tua. Pastikan ada 3-4 simpul pada batang. Lalu, pastikan jarak potong antara ruas bawah 0,5 cm dan jarak atas 1 cm. Setelah memotongnya dengan tajam, kalian bisa menancapkannya ke dalam tanah. Contoh tanaman yang dapat dibudidayakan dengan stek batang antara lain sukun, singkong, kelengkeng, rosemary, delima, cabe, tomat, kopi, pohon kelor, kangkung, anggur, dan mawar.

b. Stek Daun

Jika stek batang menggunakan batang untuk mengembangbiakan tanaman maka stek daun menggunakan daun untuk mengembangbiakan tanaman. Caranya adalah dengan memetik daun yang sudah tua dan memotongnya beserta batang di bawahnya agar lebih mudah tumbuh.

Selain itu, daunnya harus direndam terlebih dahulu dalam larutan auksin. Setelah itu, memasuki tahap pembibitan stek daun. Pada tahap ini, daun ditancapkan di tanah dan ditutup dengan plastik berlubang. Tanaman yang berkembang biak dengan menggunakan stek daun adalah tanaman wijayakusuma, sri rejeki, kaktus, lidah buaya, cocor bebek, dan juga begonia.

c. Stek Akar

Cara perkembangbiakan stek akar ini adalah dengan menggunakan bagian tubuh tumbuhan yaitu akar. Biasanya digunakan untuk mengangkat akar tanaman. Rahasianya adalah mencabut akar yang tumbuh dan memotong akar dengan diameter 5 hingga 10 cm.

Setelah memotong akar, tahap selanjutnya adalah disemai, akar dikubur di dalam campuran tanah dan pupuk organik. Selama proses penimbunan akar, perawatan harus dilakukan agar tidak merusak akar. Kemudian menyirami tanaman secara teratur. Contoh tumbuhan yang diperbanyak dengan stek akar antara lain stroberi, jambu biji, cemara, apel, albasia, dan sukun.

4. Mengenten

Mengenten atau kopulasi adalah kegiatan menggabungkan batang bawah dan batang atas tanaman. Kegiatan ini tentu membutuhkan bantuan manusia. Jadi, pengikatan melibatkan perbanyakan buatan. Namun, penyambungan hanya bisa dilakukan dengan tanaman sejenis.

Teknik kopulasi hampir sama dengan teknik okulasi karena memerlukan tanaman yang baik. Oleh karena itu, hubungkan antara tanaman yang memiliki satu keunggulan dan tanaman yang memiliki yang lain. Tanaman yang dapat berkembang biak dengan cara kopulasi meliputi kopi, durian, singkong, tomat, terong, dan mangga.

Mengenten merupakan metode perkembangbiakan tak kawin (vegetatif) buatan, dimana dua jenis tanaman yang berbeda digabungkan menjadi satu dengan bagian bawah (akar dan pokok batang) berasal tanaman yang sama (satu tanaman).

Mengenten memiliki manfaat bisa mengabungkan sifat unggul dari dua jenis tanaman yang berbeda. Misalnya ada varietas mangga yang mempunyai bentuk akar yang kuat dan dalam tetapi buahnya tidak berasa manis, sementara varietas lain mempunyai akar yang tidak kuat tetapi rasa buahnya manis.

Dengan mengenten, akan bisa menggabungkan kedua sifat ini, dengan bagian bawah bibit diambil dari varietas tumbuhan yang berakar berakar kuat, sementara pada bagian atas diambil dari varietas yang memiliki rasa buah manis.

Mengenten juga bisa untuk mengabungkan dua tanaman yang memiliki spesies berbeda. Misalnya, kita bisa mengenten dengan bagian bawah dari tumbuhan kentang, sementara bagian atas diambil dari pohon tomat. Hasilnya ialah tanaman yang menghasilkan umbi kentang dan buah tomat.

Tomat (Solanum lycopersicum) dengan kentang (Solanum tuberosum) bisa digabungkan meski spesiesnya berbeda, karena keduanya berasal dari genus yang sama yakni Solanum sehingga berkerabat dekat dan mempunyai struktur tanaman yang sama.

Mengenten dilakukan dengan cara memotong tunas tanaman dalam bentuk V, sehingga pada bagian atas dan bawah bisa digabungkan. Sambungan ini lalu ditutup dan diikat. Pada bagian atas biasanya dipotong daunnya, tetapi disisakan sedikit, untuk mengurangi penguapan sekaligus mempercepat pertumbuhan tunas.

Rekomendasi Bacaan terkait Perkembangbiakan Tumbuhan

1. Buku Pintar Tumbuhan

Vegetatif Buatan

Buku ini menghadirkan segala yang perlu kita tahu tentang dunia tumbuhan dengan cara paling mudah namun padat dan kaya akan pengetahuan. Dilengkapi dengan ratusan foto dan ilustrasi yang menunjang, menjadikan buku ini tidak hanya enak dibaca, namun juga akan mempermudah pembaca untuk mempelajari tentang kehidupan tumbuhan dengan cara yang menyenangkan.

2. Kultur Jaringan Pisang Kepok Tanjung

Vegetatif Buatan

E-book tentang kultur jaringan pisang kepok tanjung ini masih sulit diperoleh, padahal kebutuhan tentang buku petunjuk teknis produksi bibit pisang kepok tanjung dengan teknik kultur jaringan ini sangat dibutuhkan. E-book ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pelajar, mahasiswa, dosen/akademisi, peneliti, praktisi di bidang kultur jaringan tanaman, yang memiliki ketertarikan dan kepedulian terhadap pisang kepok tanjung sebagai sumber daya alam hayati (SDAH) langka dan unik yang perlu dilestarikan.

3. Anatomi Tumbuhan

Buku ini membahas bagian tubuh tumbuhan, struktur sel dan fungsi setiap organel sel, dan berbagai jaringan penyusun tumbuhan. Secara terperinci buku ini juga membahas organ-organ penyusun tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, dan bunga, serta pertumbuhan primer dan sekunder maupun pertumbuhan yang menyimpang. Disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti serta contoh-contoh yang lengkap.

4. Pesona Tanaman Purba

Buku ini dibaca mulai dari kalangan remaja hingga orang dewasa. Buku yang berjudul Pesona Tanaman Purba karya Drs. Agus Andoko dan Setyoaji Koemoro ini ditulis dengan menggunakan kosakata yang ringan sehingga para pembaca dapat dengan mudah memahami isi dari buku ini. Diharapkan dengan adanya buku ini para pembaca dapat memahami terkait pengetahuan terkait tanaman purba.

Buku ini dihadirkan sebagai panduan praktis bagi para pencinta keempat tanaman purba yang usianya jauh lebih tua daripada dinosaurus ini. Di dalamnya dijelaskan cara menanam, merawat, memperbanyak, serta cara mengatasi gangguan hama dan penyakit sehingga tanaman purba yang Anda miliki dapat tampil prima.

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya