Pendidikan Jasmani

Sejarah Renang di Dunia & Indonesia serta Ragam Gaya Renang

Sejarah Renang
Written by Albert A

Sejarah Renang – olahraga bisa dikategorikan sebagai salah satu olahraga yang disukai oleh banyak orang, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Renang disukai karena dapat menjadi media pelatihan sistem pernafasan.

Tidak hanya itu, olahraga renang juga baik untuk memacu aliran darah ke jantung hingga paru-paru sehingga efektif dalam melancarkan pembuluh darah.

Renang sendiri dapat dipahami sebagai salah satu cabang olahraga yang menggunakan kecepatan tangan dan kaki pada saat berada di dalam permukaan air. Maka dari itu, olahraga renang masuk kategori sebagai cabang olahraga akuatik.

Olahraga ini biasanya dilaksanakan dalam sebuah kompetisi maupun hiburan semata. Menurut riset yang dilakukan oleh MindLab International, seseorang yang melakukan renang secara rutin dapat efektif menjadikan pikiran lebih positif, meningkatkan energi, dan meninggalkan kualitas tidur yang baik.

Namun, bagaimana olahraga renang bisa ada di dunia? Dan, bagaimana olahraga renang dapat menjadi salah satu olahraga populer di Indonesia? Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang sejarah renang dan berbagai hal yang perlu kamu ketahui lainnya. Yuk simak ulasan selengkapnya!

Sejarah Renang

Sejarah Renang

Sejarah Renang di Dunia

Sejarah renang sendiri mulai diketahui pada saat zaman prasejarah. Bukti tersebut didasarkan pada sebuah penemuan sebuah lukisan tentang olahraga renang yang sudah ada pada zaman batu atau sekitar 10.000 tahun yang lalu. Selain itu, bukti arkeologis juga menunjukkan bahwa olahraga renang telah dipraktekkan sejak 2500 SM di Mesir hingga berlanjut di peradaban Asyur, Yunani, dan Romawi.

Dalam perkembangannya, sejarah renang modern awalnya hanya digunakan sebagai kegiatan yang termasuk golongan rekreasi. Namun, pada sekitar tahun 1830-an di Inggris, diselenggarakan sebuah kompetisi renang. Sebelum itu, pada tahun 1828 dibuka sebuah tempat pemandian yang bernama St. George untuk umum sekaligus sebagai tempat untuk berenang.

Dikutip dari BBC, olahraga renang diciptakan oleh seorang bernama Matthew Webb. Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb untuk kali pertama memperkenalkan olahraga renang kepada masyarakat dunia.

Saat itu, ia sedang berenang untuk menyeberangi selat Inggris dengan renang gaya dada. Sang kapten mampu menempuh jarak sepanjang 34,12 KM dan sampai daratan kembali dalam waktu selama 21 jam 15 menit.

Berselang satu dekade kemudian, Inggris membuat sebuah perlombaan renang di sekitar Kota London dengan nama National Swimming Society.

Pada tahun 1880 itu juga dibentuk asosiasi renang amatir di Inggris dengan anggota yang berjumlah 300 klub regional. Kemudian, beberapa negara Eropa yang lain turut serta untuk mendirikan federasi renang, seperti Jerman pada 1882, Perancis 1890 hingga Hungaria 1896.

Kompetisi olahraga renang amatir di Eropa pertama kali diselenggarakan pada tahun 1889 di Kota Wina. Sementara itu, kompetisi renang untuk perempuan diadakan pertama kali pada tahun 1892 di Skotlandia.

Seiring berjalannya waktu, olahraga renang semakin populer dan disukai oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia. Hal tersebut pada akhirnya mengantarkan olahraga renang masuk sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade Athena 1896.

Setelah berhasil di Olimpiade Athena 1896, gaya punggung diperkenalkan sebagai salah satu nomor baru pada cabang olahraga renang di Olimpiade Paris tahun 1990. Awalnya, gaya yang digunakan dalam kompetisi renang hanya gaya dada atau biasa dikenal juga dengan breastroke.

Setelah keberhasilan olahraga renang masuk di Olimpiade, mulai banyak penelitian dan pengembangan tentang olahraga ini. Ada banyak gaya renang baru yang diperkenalkan sekaligus dimasukkan sebagai salah satu kategori kompetisi internasional. Misalnya, pada tahun 1902, Richmond Cavill yang berasal Australia memperkenalkan gaya bebas sebagai teknik baru dalam kompetisi renang.

Pada abad ke-19, renang kompetitif pun semakin banyak disukai oleh masyarakat. Renang kompetitif tingkat tinggi sendiri memiliki tujuan untuk memecahkan rekor pribadi atau dunia sekaligus mengalahkan pesaing di setiap perlombaan yang diadakan.

Hingga pada akhirnya didirikan sebuah Asosiasi Renang Dunia (FINA) pada tahun 1908 sebagai organisasi internasional yang menjadi wadah berbagai aktivitas renang.

Sekarang diketahui ada empat puluh acara renang individu yang diakui secara resmi oleh FINA. Hanya saja, Komite Olimpiade Internasional hanya mengakui 32 dari 40 acara renang tersebut.

Badan pengatur internasional untuk renang kompetitif dikenal sebagai Federasi Renang Internasional. Federasi Renang Internasional ini merupakan pengganti dari Asosiasi Renang Internasional sebelumnya.

Sejarah Renang di Indonesia

Sejarah Renang

unsplash.com

Sejarah renang di Indonesia pertama kali diketahui pada tahun 1904. Namun, pada saat itu olahraga renang hanya dilakukan oleh orang-orang kulit putih atau bangsa Belanda dan orang-orang berada saja.

Perkembangan olahraga renang mulai dapat dilihat pada saat didirikannya perkumpulan renang Bandungsche Zwembond atau bisa juga disebut Perserikatan Renang Bandung pada tahun 1917.

Setahun berselang, perkumpulan renang Indonesia ini menjadi bertambah luas, yaitu mulai dibentuknya Perserikatan Berenang Jawa Barat atau West Java Zwembond didirikan.

Setelah Jawa Barat, Jawa Timur pun menyusul dengan mendirikan Perserikatan Berenang Jawa Timur atau Oost Java Zwembond pada tahun 1927. Perserikatan ini sendiri pun berhasil menjadi induk atas 7 perkumpulan sekaligus, di antaranya yaitu perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOO

Setelah mulai banyak memiliki anggota, perserikatan renang mulai menyelenggarakan perlombaan renang antar daerah. Dikarenakan perlombaan ini masih dalam kekuasaan Belanda, maka berbagai rekor yang tercipta pada perlombaan tersebut juga dicatat sebagai rekor di Belanda.

Pada tahun 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam berhasil mencetak rekor 59,9 detik untuk lomba renang nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas, Bandung. Pet Stam merupakan atlet Hindia Belanda atau wakil Belanda yang dikirim untuk Olimpiade Berlin 1936

Apabila di dunia Internasional ada FINA sebagai organisasi induk olahraga renang seluruh dunia. Maka di Indonesia juga ada Persatuan Berenang Seluruh Indonesia atau disingkat PBSI yang dibentuk di Jakarta pada Maret tahun 1951. Ketua PBSI yang pertama adalah Prof. dr. Poerwo Soedarmo.

Olahraga renang di Indonesia semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat yakni pada saat masuk sebagai anggota PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia). PORI ini sendiri merupakan organisasi yang kita kenal sekarang sebagai KOI (Komite Olimpiade Indonesia).

Tidak berhenti di situ, kiprah PBSI berlanjut hingga diterima sebagai anggota FINA dan IOC pada tahun 1952. Dengan diterimanya Indonesia sebagai anggota dari FINA dan IOC, maka Indonesia berhak mengirimkan atlet renangnya untuk berlomba di Olimpiade Helsinki 1952.

Keberhasilan mengirim atlet renang untuk tampil di ajang olahraga internasional, PBSI pun mengadakan kongres keempatnya pada tahun 1957. Kongres keempat tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan bahwa kata “Persatuan” dalam PBSI diubah menjadi “Perserikatan”. Kemudian, pada kongres yang kelimanya, PBSI berhasil memilih anggota kepengurusannya yang baru.

Selain pemilihan anggota kepengurusan yang baru, kongres kelima juga memutuskan pengubahan nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).

Pengubahan nama itu sendiri berdasarkan pertimbangan adanya dua organisasi olahraga di Indonesia yang memiliki nama sama, yaitu PBSI (renang) dan PBSI (bulu tangkis). PRSI pun menjadi nama yang digunakan hingga saat ini sebagai induk olahraga renang di Indonesia.

Dilansir dari situs pbprsi.org, PRSI memiliki tugas untuk melakukan pelatihan dan pembinaan untuk para pelatih renang, mulai dari tingkat regional hingga nasional dengan mendatangkan pelatih dari luar negeri. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas para pelatih renang yang ada di tingkat daerah maupun nasional.

Selain itu, PRSI juga memiliki tanggung jawab dalam melakukan pelatihan sekaligus pembinaan kepada para wasit dan juri olahraga renang.

Hal ini perlu dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas para wasit dan juri, dari tingkat daerah, regional, hingga nasional. Tujuan pelatihan dan pembinaan tersebut adalah untuk mencetak wasit dan juri renang berstandar internasional.

Sejarah Renang

Macam-Macam Gaya Renang

Sejarah Renang

unsplash.com

Sesuai dengan apa yang disampaikan dalam sejarah renang, gaya dada merupakan gaya renang yang pertama kali digunakan dalam kompetisi. Seiring berjalannya waktu, banyak gaya renang yang dilombakan dalam kompetisi olahraga dunia internasional.

Nah, berikut ini adalah empat gaya renang yang diperlombakan dalam ajang seperti olimpiade, yaitu gaya dada, gaya punggung, gaya bebas, dan gaya kupu-kupu. Penjelasan dari keempat gaya renang tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gaya Dada

Gaya dada atau biasa juga juga dikenal dengan istilah gaya katak dapat dilakukan dengan memposisikan dada di atas permukaan air. Selanjutnya, perenang dapat melakukan gerakkan tangan dan kaki sama seperti seekor katak yang sedang berenang.

Pada saat tangan melakukan gerakan, posisi kedua kaki harus dalam keadaan lurus. Hal ini juga berlaku sebaliknya, ketika kedua kaki sedang mengayuh, maka kedua tangan dapat diluruskan ke depan.

Gerakan untuk gaya dada ini bisa dikatakan cukup mudah. Oleh karena itu, gaya dada atau gaya menjadi gaya yang paling sukai oleh pemula daripada jenis gaya lainnya.

Nomor lomba renang gaya dada atau breaststroke, yakni:

  • Gaya dada jarak 100 meter
  • Gaya dada jarak 200 meter

2. Gaya Bebas

Gaya bebas atau gaya front crawl ini merupakan salah satu gaya renang yang biasa digunakan untuk belajar berenang. Meskipun dikenal dengan nama gaya bebas, gaya ini tidak berarti membebaskan seorang perenang untuk bebas bergaya pada saat berenang.

Gaya bebas dapat dilakukan dengan memposisikan dada menghadap ke permukaan air. Selanjutnya, kedua belah lengan dapat digerakkan silih berganti jauh ke depan sama halnya dengan gerakan mengayuh. Kemudian, kedua belah kaki dapat digerakkan naik turun secara bergantian di atas permukaan air.

Nomor lomba renang gaya bebas atau front crawl, yaitu:

  • Gaya bebas jarak 50 meter
  • Gaya bebas jarak 100 meter
  • Gaya bebas jarak 200 meter
  • Gaya bebas jarak 400 meter
  • Gaya bebas jarak 800 meter
  • Gaya bebas jarak 1500 meter

3. Gaya Punggung

Berbeda dengan gaya dada, gaya punggung dapat dilakukan dengan cara memposisikan tubuh dengan terlentang. Kemudian, punggung diposisikan di atas permukaan air dengan kedua tangan dan kaki yang digerakkan seperti gaya bebas.

Gaya punggung sendiri mengharuskan posisi kepala berada di dalam permukaan air. Hal dilakukan untuk membuat pengambilan napas bisa dilakukan dengan bebas. Meskipun terlihat mudah, gaya punggung memerlukan teknik tertentu sehingga kurang cocok untuk pemula.

Gaya renang punggung atau backstroke yang dilombakan, sebagai berikut:

  • Gaya punggung jarak 100 meter
  • Gaya punggung jarak 200 meter

4. Gaya Kupu-Kupu

Gaya kupu-kupu merupakan gaya yang paling kompleks daripada gaya lainnya. Gaya ini merupakan sebuah variasi dari gaya dada. Gaya kupu-kupu dapat dilakukan dengan memposisikan dada menghadap ke bawah dengan kedua belah lengan menekan ke bawah, ke belakang, dan ke luar secara bersamaan sebelum diayunkan ke depan di atas permukaan air.

Pada saat tangan ditarik ke belakang, kedua belah kaki dapat ditekan ke bawah secara bersamaan. Hal ini dapat dilakukan dengan tujuan untuk memberikan dorongan badan ke depan sekaligus kesempatan mengambil nafas ke atas permukaan air.

Nomor lomba renang gaya kupu-kupu atau butterfly stroke yang dilombakan, yaitu:

  • Gaya kupu-kupu jarak 100 meter
  • Gaya kupu-kupu jarak 200 meter

Selain keempat gaya renang tersebut, ada nomor perlombaan, yaitu gaya ganti perorangan atau disebut campuran dan gaya ganti estafet. Perlombaan gaya ganti sendiri merupakan kombinasi dari empat gaya renang di atas.

  • Gaya ganti perorangan
    Perenang dapat memulai perlombaan dengan gaya kupu-kupu, kemudian dilanjutkan dengan gaya punggung, gaya dada, hingga diakhiri oleh gaya bebas.
    Gaya ganti perorangan yang dilombakan, yaitu:

    • Gaya ganti jarak 200 meter
    • Gaya ganti jarak 400 meter
  • Gaya ganti estafet
    Perenang pertama dapat memulai perlombaan dengan berenang gaya punggung, berikutnya dilanjutkan perenang kedua dengan gaya dada, selanjutnya perenang ketiga dengan gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang keempat dengan gaya bebas.
    Gaya ganti estafet yang dilombakan, yaitu:

    • Gaya ganti estafet jarak 100 meter
    • Gaya ganti estafet jarak 400 meter

Manfaat Renang

Sejarah Renang

unsplash.com

Sebagai salah satu cabang olahraga yang digemari oleh banyak orang, renang diketahui memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Berikut ini adalah beberapa manfaat olahraga renang bagi kesehatan sesuai dengan Mengenal Olahraga Renang karya Aisya Husein, antara lain yaitu:

1. Membentuk Otot

Renang merupakan sebuah olahraga yang mengharuskan hampir seluruh otot yang ada pada tubuh bergerak. Mulai dari anggota gerak atas seperti kepala, leher, dada, perut, punggung, pinggang, dan anggota gerak bawah hingga telapak kaki.

Selain itu, ketika bergerak di dalam air, tubuh dapat mengeluarkan energi lebih besar. Hal ini dikarenakan tubuh harus melawan massa air sehingga hampir semua otot tubuh menjadi lebih lentur dan kuat.

2. Meningkatkan Kemampuan Fungsi Jantung dan Paru-paru

Olahraga renang masuk kategori sebagai latihan lari dalam air. Hal ini disebabkan seperti berlari, ada gerakan mendorong dan mendorong air dengan anggota tubuh, terlebih lagi tangan dan kaki sehingga dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru.

3. Menambah Tinggi Badan

Tidak hanya basket dan voli, renang juga bisa diyakini efektif untuk menambah tinggi badan.

Seseorang yang berenang secara otomatis akan menggerakkan seluruh tubuhnya, terutama bagian kaki dan kanan. Hal ini akan berpengaruh untuk meningkatkan pertumbuhan tinggi badan.

Perlu diketahui, manfaat renang untuk menambah tinggi badan akan semakin efektif apabila dilakukan pada saat masa pertumbuhan. Maka dari itu, olahraga renang sangat disarankan untuk anak usia dini. Tentu saja perlu dilakukan secara rutin.

4. Melatih Pernapasan

Berenang secara rutin dapat menjadikan sistem pernapasan akan menjadi lebih kuat, sehat dan lancar. Maka dari itu, seorang perenang diharuskan menguasai teknik pernapasan dengan benar. Hal ini menjadikan udara yang ditarik semakin maksimal sehingga berpeluang besar untuk menahan napas dalam waktu yang lama ketika berada di dalam air.

5. Membakar Kalori

Olahraga renang masuk kategori sebagai olahraga yang disarankan untuk seseorang yang ingin memiliki kelebihan berat badan. Hal ini disebabkan tubuh akan terasa lebih berat ketika bergerak di dalam air sehingga perlu energi yang lebih banyak.

Sejarah Renang

Demikian ulasan mengenai sejarah renang sekaligus gaya-gaya dan manfaat yang perlu diketahui dari olahraga renang. Tentunya renang bisa menjadi pilihan olahraga harian yang sehat dan minim risiko. Grameds bisa membaca buku-buku terkait olahraga renang dengan mengunjungi Gramedia.com agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Humam

BACA JUGA:

  1. Pengertian Olahraga Renang: Teknik Dasar, Jenis Gaya, Peraturan, dan Peralatannya
  2. Macam-Macam Gaya Renang yang Wajib Anda Coba
  3. Pengertian Kebugaran Jasmani: Unsur, Bentuk, dan Manfaat
  4. Pengertian Endurance, Manfaat, dan Cara Melatihnya
  5. Pengertian Atletik: Sejarah dan Jenis-Jenis Cabang Olahraga Atletik

About the author

Albert A

Salah satu untuk menjaga agar tubuh tetap sehat adalah berolaharaga. Oleh sebab itu, saya suka dengan materi-materi pendidikan jasmani.