Pendidikan Jasmani

Pengertian Atletik: Sejarah dan Jenis-Jenis Cabang Olahraga Atletik

Written by Albert A

Pengertian Atletik – Seperti yang kita ketahui, bahwa jenis cabang olahraga yang ada di dunia ini memang sangat banyak serta sangat beragam adanya. Mudahnya saja dapat kita ambil contoh dari olahraga yang sangat-sangat digemari dan digandrungi, yakni seperti olahraga bola tangan, bola kaki, dan atletik. Nah siapa sih yang tidak mengenal ketiga cabang olahraga tadi?

Apalagi ketiga cabang olahraga itu sangat populer dan sangat mudah untuk dimainkan oleh seluruh orang yang ada di dunia. Ngomong-ngomong soal olahraga nih, tahukah kalian kalau cabang olahraga atletik adalah cabang olahraga tertua yang ada di dunia? Hayo siapa yang baru tahu? Wah ternyata banyak sekali yang belum mengetahui fakta ini ya?

Dikarenakan menjadi cabang olahraga tertua yang ada di dunia, cabang olahraga atletik ini mendapat julukan sebagai induk dari semua atau segala cabang olahraga di dunia. Bahasa kerennya sih disebut dengan Mother of Sport. Nah olahraga atletik sendiri masih memiliki banyak sekali cabang olahraga di dalamnya. Olahraga-olahraga yang ada dalam atletik ini biasanya dilombakan, hamper seluruh kegiatan yang biasa kita lakukan sehari-hari menjadi sesuatu yang dapat memberikan kesehatan di cabang atletik ini.

Dari kegiatan yang sangat mudah seperti melompat, melempar, berlari, bahkan berjalan pun dijadikan menjadi bentuk olahraga yang dapat menyehatkan di cabang olahraga atletik ini. Nah pasti kalian menjadi lebih penasaran lagi kan dengan cabang olahraga atletik? Untuk itu, pada artikel kali ini kami akan mengajak kamu untuk mengenal lebih dalam mengenai cabang olahraga atletik. Simak penjelasan dari artikel ini sampai akhir ya!
Definisi Olahraga Atletik

Seperti biasa sebelum mengenal lebih dalam, kami akan mengajak kalian untuk mengetahui mengenai definisi dari atletik terlebih dahulu. Pengenalan dimulai dari apa itu atletik secara umum hingga definisi atletik menurut para ahli.

Pengertian Atletik

Secara umum, atletik merupakan salah satu jenis dari cabang olahraga yang dilombakan dengan bentuk olahraga yang berupa berbagai jenis aktivitas fisik yag melibatkan jasmani disertai dengan keselarasan yang harmonis serta dinamis. Olahraga yang ada dalam atletik sendiri, antara lain seperti olahraga lompat, lempar, lari, dan jalan.

Dalam ilmu Pendidikan Kesehatan Olahraga dan Jasmani pun menjadikan atletik menjadi salah satu komponen pendidikan dengan tujuan untuk mengutamakan kegiatan dan pembinaan jasmani disertai dengan pola hidup sehat. Olahraga atletik memiliki banyak sekali manfaat, salah satu manfaat terbesarnya adalah untuk membantu meningkatkan daya biomotorik.

Secara bahasa, atletik sendiri berasal dari kosa kata bahasa Yunani, yakni “Athlon”yang memiliki arti kontes. Atletik sendiri pertama kali diperlombakan pada sekitar tahun 776 SM (Sebelum Masehi). Di Indonesia sendiri, dibentuk sebuah organisasi yang bergerak khusus untuk menaungi atletik di Indonesia, organisasi tersebut dikenal dengan nama PASI atau singkatan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia.

Sejarah Olahraga Atletik

Strategi Pembelajaran Atletik

1. Sejarah atletik dunia

Menurut buku yang disusun oleh Hamerun yang mana menjadi buku sejarah dari atletik. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa asal muasal atau sejarah dari olahraga atletik sendiri dimulai dari seorang petualang Odysseus yang pergi mengunjungi kepulauan selatan daerah Negara Yunani.

Kedatangan Odysseus di pulau tersebut mendapat sambutan yang sangat hangat dari penduduk setempat. Oleh kepala suku penduduk setempat diadakan sebuah acara dengan maksud untuk menyambut kedatangan dari Odysseus. Acara sambutan ini berisi perlombaan dengan berbagai jenis acara perlombaan, seperti lomba lempar cakram, lomba lari, lomba tinju serta gulat. Setelahnya, penduduk setempat mengabadikannya menjadi sebuah olimpiade atau lomba yang menjadikan peserta terkuat sebagai pemenang dalam perlombaan tersebut. Pemenang dalam perlombaan mendapat julukan sebagai juara perlombaan/olimpiade.

Pada tahun sekitar 490 SM (Sebelum Masehi), telah ditetapkan nomor perlombaan pertama, yakni nomor lari marathon (lari jarak jauh). Mengapa disebut dengan marathon? Karena nomor perlombaan tersebut pertama kali diadakan di kota bernama Kota Marathon yang ada di Negara Yunani. Nomor lomba lari marathon mulai dikukuhkan sebagai lomba lari dengan jarak sekitar 42.195 km ada tahun 1908. Nah dari kisah tersebutlah yang membuar nomor lomba lari marathon menjadi lomba yang membuka serta menutup olimpiade atletik yang ada di seluruh dunia.

Selanjutnya pada sekitar tahun 1896, ada seorang warga kewarganegaraan Perancis bernama Baron Pierre Louherbin mengusulkan diadakannya sebuah olimpiade modern di Kota Athena, Yunani. Olimpiade modern sendiri berisi cabang olahraga yang melibatkan kegiatan menambang serta diakhiri dengan memperebutkan sebuah medali. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, olimpiade atletik sekarang tidak sama lagi dengan olimpiade atletik yang dulu. Hal itu dikarenakan oleh adanya peristiwa globalisasi tinggi yang jelas-jelas mempengaruhi perubahan bumi dan adanya perkembangan teknologi yang pesat saat ini

Lalu tepat pada tanggal 17 Juli tahun 1912 bertepatan dengan olimpiade ke-5 di Negara Swedia, dibentuklah sebuah organisasi internasional yang menaungi olahraga atletik. Organisasi atletik itu dikenal dengan singkatan IAAF (International Association of Athletics Federations). Sekarang, organisasi tersebut telah berkembang pesat dan mulai masuk ke Negara Indonesia tepat pada tanggal 3 September tahun 1950.

2. Sejarah atletik di Indonesia

Seperti yang kita ketahui bahwa cabang olahraga atletik mengalami berbagai jenis perkembangan, tidak luput untuk olahraga atletik yang ada di Indonesia. Olahraga atletik masuk ke Negara Indonesia melalui Negara Belanda saat Negara Belanda menjajah Negara Indonesia selama kurang lebih 3,5 abad. Tentu saja, pada saat itu olahraga atletik belum dapat dikenal oleh rakyat Indonesia secara keseluruhan. Mengapa demikian? Seperti yang kalian ketahui pada saat itu, tidak semua rakyat Indonesia bersekolah dan diizinkan untuk mengikuti berbagai kegiatan dengan intensitas besar seperti olimpiade.

Saat Negara Indonesia masih dijajah oleh Negara Belanda, diketahui Negara Belanda sudah terlebih dahulu mendirikan sebuah organisasi yang menaungi olahraga atletik yang ada di Negara Indonesia. Organisasi atletik yang didirikan oleh Negara Belanda tersebut dikenal dengan singkatan NIAU (Nederlands Indische Athletiek Unie). Organisasi tersebut diketahui telah ikut serta dalam berbagai jenis olimpiade dengan cabang olahraga yang sudah ditetapkan oleh organisasi pusar seluruh dunia.

Selanjutnya muncul sebuah ide usaha untuk membuat cabang organisasi tersebut di beberapa kota besar di Indonesia. Akhirnya usaha tersebut membuahkan hasil dan dibangunlah beberapa bcabang organisasi di kota besar, seperti Kota Jakarta, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Solo, Kota Jogjakarta, dan juga Kota Medan. Peluasan cabang organisasi direalisasikan dengan dibangnnya beberapa sekolah dan tempat yang berguna untuk kegiatan kemiliteran.

Pada sekitar tahun 1942 hingga tahun 1945, tepatnya saat masa penjajahan jatuh ditangan Negara Jepang, cabang olahraga atletik berkembang pesat-pesatnya, perkembangan ini diawali dari siaran yang ada di Radio Taiso yang membuat seluruh pelajar Indonesia mula mengetahui cabang olahraga apa saja yang akan dilombakan, dilanjut dengan melatih kemampuan dari berbagai jenis olahraga atletik serta senam.

Olahraga atletik mendapat respon yang sangat baik dari Negara Indonesia tepat saat masa penjajahan oleh Negara Jepang. Pada saat itu, banyak sekali perlombaan yang diadakan, mulai dari lomba lari, lomba lompat tinggi, dan berbagai jenis cabang atletik lainnya pun juga dilombakan.perlombaan tersebut paling banyak diadakan di sekolah, lalu antar kota, hingga ke tahap yang lebih tinggi. Budaya lomba tersebut masih dilaksanakan hingga saat ini.

Kisah Atlet Difabel-Separuh Lengan Mengukir Prestasi

Jenis-Jenis Cabang Olahraga Atletik

Seperti yang sudah kalian ketahui diawal bahwa olahraga atletik ini merupakan cabang olahraga yang memiliki berbagai jenis nomor olahraga yang semuanya adalah kegiatan dasar sehari-hari yang dilakukan oleh manusia, seperti berjalan, berlari, melompat, melempar dan bahkan kombinasi dari keempat kegiatan tersebut. Nah, pasti hanya sebatas itu saja kalian hanya mengetahui nomor cabang olahraga atletik, bukan? Berikut ini jenis-jenis dari cabang olahraga atletik dari nomor olahraga yang dilombakan dalam perlombaan atau olimpiade atletik.

1. Cabang olahraga jalan

Siapa yang tidak mengenal kegiatan jalan? Kegiatan yang sangat-sangat bahkan menjadi kegiatan basic yang dilakukan oleh manusia ini ternyata menjadi salah satu nomor olahraga yang diperlombakan dalam setiap olimpiade atletik loh. Jangan salah, dalam melakukan kegiatan jaan, ada beberapa hal yang harus diutamakan, seperti kecepatan dan keteraturan.

– Jalan cepat

Jalan cepat atau yang biasa dikenal dengan sebutan Racewalking dalam Bahasa Inggris merupakan salah satu cabang olahraga yang dilombakan dalam olimpiade atletik. Dalam pelaksanaanya, peserta lomba berjalan ke arah lurus atas mahy dengan cara melangkah, tidak boleh berlari tanpa terputus dengan tanah. Setiap kaki yang melangkah harus benar-benar menyentuh tanah sebelum kaki yang di belakang terangkat dan meninggalkan tanah. Langkah luruh maju ke depan hingga badan membentuk posisi vertikal.

2. Cabang olahraga lari

Cabang olahraga kedua adalah olahraga lari. Untuk cabang olahraga ini difokuskan untuk menekan beberapa materi, seperti ketahanan tubuh, ketangkasan, dan yang paling utama adalah kecepatan.

– Lari jarak pendek (Sprint)

Cabang olahraga lari yang dilombakan dalam olimpiade atletik pertama adalah lari jarak pendek atau yang lebih akrab dikenal dengan sebutan sprint. Dalam sprint sendiri sangat teramat mengutamakan kecepatan dari peserta. Sistematis dari cabang olahraga sprint adalah lari dengan sekuat tenaga untuk menempuh jarang yang sudah ditentukan menggunakan kecepatan yang maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya untuk mencapai garis finish.

– Lari jarak menengah

Untuk dapat menyelesaikan cabang olahraga lari jenis kedua ini tidak hanya membutuhkan kecepatan saja, namun peserta juga sangat membutuhkan stamina, kekuatan mental, serta daya tahan tubuh yang tinggi. Mengapa demikian? Sebab dalam satu pertandingan lari jarak menengah saja dapat menempuh jarak yang sangat jauh, mulai dari jarak 800 meter hingga 10.000 meter. Sama seperti namanya, tentunya jarak yang dilombakan tidak main-main.

– Lari estafet (Relay Race)

Jenis cabang olahraga lari ketiga ini merupakan bentuk variasi dari lari jarak pendek (sprint). Untuk lari estafet dibutuhkan empat orang peserta dalam satu tim. Sistem lomba dari cabang olahraga lari satu ini adalah seorang pemain pertama membawa tongkat dan akan mulai lari dari garis start menuju ke pelari kedua, dan seterusnya hingga mencapai garis finish. Jarak yang diperlombakan dalam cabang olahraga lari satu ini ada 2 varian, yakni jarak 4×100 meter dan yang kedua 4×400 meter.

– Lari gawang (Hurdles)

Jenis cabang olahraga lari berikutnya ini juga merupakan bentuk variasi dari lari jarak pendek (sprint). Pengertian dari lari gawang sendiri adalah merupakan bentuk dari lari dengan kecepatan tinggi disertai dengan rintangan melewati gawang dengan jumlah gawang 10 buah. Gawang-gawang tersebut dipasang di dalam lintasan. Untuk acara olimpiade atletik nasional, biasanya dilombakan dengan berbagai jenis jarak, antara lain 110 meter untuk putra, 100 meter untuk putri, serta 400 meter untuk putra dan putri.

– Lari jarak jauh (Marathon)

Jenis cabang olahraga lari terakhir dan juga yang membuat sangat lelah adalah lari marathon. Dalam olahraga ini jarak yang ditempuh sudah bukan 10 atau 20 km lagi melainkan bisa sampai 42.000 km. pada lari marathon, peserta yang berpartisipasi pun dikenal juga sangat banyak.

3. Cabang olahraga lompat

Cabang olahraga lompat dalam atletik dikenal sangat memerlukan daya ledak otot kaki yang besar serta kecepatan yang tinggi pula untuk dapat mencapai jarak ketinggian serta jarak yang sudah ditentukan. Selain itu, untuk dapat melakukan cabang olahraga atletik satu ini, peserta diminta untuk memiliki ketangkasan dan kelenturan diri.

– Lompat tinggi (High Jump)

Lompat tinggi atau yang akrab dikenal dengan istilah long jump merupakan salah satu cabang olahraga lompat dengan bentuk penerapan melompat ke atas sambil mengangkat kaki kedepan sebagai bentuk upaya untuk dapat membawa titik berat badan menjadi setinggi mungkin dan dengan secepat mungkin untuk mendarat. Cara mendarat dilakukan dengan cara melakukan gerakan tolakan yang bertumpu pada satu kaki untuk dapat mencapai jarak ketinggian tertentu.

– Lompat jauh (Long Jump)

Jenis cabang olahraga kedua adalah lompat jauh atau juga long jump. Lompat jauh sendiri merupakan suatu olahraga yang dilakukan dengan cara melakukan gerakan melompat sambil mengangkat kaki ke arah atas ke depan sebagai bentuk upaya untuk membawa titik berat badan selama mungkin melayang di udara. Dalam melakukan lompat jauh ini dilakukan dengan cepat dan tidak lupa melakukan tolakan pada satu kaki dengan tujuan agar meraih jarak terjauh.

– Lompat galah (Pole Vault)

Seperti lompat tinggi, pada cabang olahraga lompat ini peserta diharuskan untuk melewati sebuah mistar tanpa boleh menjatuhkan mistar tersebut di ketinggian yang sudah ditentukan. Untuk cabang olahraga lompat satu ini menggunakan alat bantu sebuah galah yang panjang serta fleksibel. Sistem dari lompat galah ini adalah awal seorang peserta akan membawa galah lalu galah itu ditancapkan pada stop board atau papan henti yang data membantu peserta melompat melewati mistar.

– Lompat jangkit (Triple Jump)

Cabang olahraga lari yang terakhir adalah lompat jangkit atau yang bisa dikenal dengan triple jump. Lompat jangkit sendiri merupakan teknik melompat ke arah depan seperti lompat jauh. Lantas apa yang membedakan antara lompat jangkit dengan lompat jauh? Yang membedakan antara keduanya adalah pada lompat jangkit, setelah peserta melakukan awalan berupa belali dilanjutkan dengan melakukan sebuah tolakan, peserta tidak melakukan sebuah pendaratan melainkan melakukan dua kali tolakan di lintasan tersebut. Nah, barulah diakhiri oleh sebuah pendaratan di bak pasir yang sudah disediakan.

SADAR ATLET AMATIR

4. Cabang olahraga lempar

Selain cabang olahraga yang menggerakan otot kaki, ternyata ada cabang olahraga atletik yang berfokus pada kinerja kekuatan otot lengan manusia. Cabang olahraga keempat ini merupakan cabang olahraga melempar yang jelas memusatkan pada kinerja otot tangan manusia. Pada cabag olahraga lempar juga membutuhkan beberapa alat bantuan, seperti peluru (bola logam), martil, cakram, dan lembing.

– Lempar lembing (Javelin Throw)

Jenis cabang olahraga lempar pertama adalah lempar lembing atau yang juga dapat dikenal dengan sebutan javelin throw. Pada lempar lembing menggunakan alat bantu berupa lembing yang merupakan sejenis tombak ringan dengan ujung terbuat dari logam. Pada lempar lembing, lembing harus digenggam menggunakan satu tangan dengan posisi jari bagian kelingking di dekat ujung lembing. Lembing yang digunakan memiliki ukuran dan berat yang beragama, yakni untuk lembing putra mulai dari minimal 800 gram dan dengan panjang minimal 2,6 meter hingga 2,7 meter. Sedangkan untuk lembing putri mulai dari minimal 600 gram dan dengan panjang minimal 2,2 meter hingga 2,3 meter

– Lempar cakram (Discus Throw)

Pada jenis cabang olahraga lempar kedua ini mengharuskan seorang peserta untuk dapat melempar alat bantu berupa cakram yang terbuat dari logam. Cakram tersebut haruslah dapat mendarat tepat di posisi atau bagian tertentu yang telah ditandai oleh pihak penyelenggara. Untuk ukuran cakram sendiri dibedakan sesuai gender, untuk putra cakram logam dengan berat 2 kg serta diameter sekitar 22 cm. Sedangkan untuk putri cakram logam dengan berat 1 kg serta diameter sekitar 18 cm.

– Lempar martil (Hammer Throw)

Untuk lempar martil atau dengan nama lain hammer throw ini diketahui membutuhkan kekuatan otot lengan yang sangat banyak untuk dapat melempar sebuah benda dengan jarrah sejauh mungkin pada area atau daerah yang sudah ditentukan. Alat bantu yang dinamakan martil tersebut tidak sembarangan dan bukan yang umum ditemukan. Martil yang digunakan adalah sebuah bola logam yang diberi pegangan berupa kawat baja dengan panjang sekitar 1,22 meter. Berat bola logam itu sendiri dibedakan menurut gender, untuk pria seberat 7,26 kg dan untuk wanita seberat 4 kg.

– Tolak Peluru (Shot Put)

Jenis cabang olahraga lempar terakhir adalah tolak peluru atau yang biasa disebut dengan shot put. Nah siapa nih yang asing dengan tolak peluru? Pasti dari kalian sudah sangat akrab dengan cabang olahraga lempar satu ini bukan. Seperti yang kalian ketahui, dalam tolak peluru ini dilakukan dengan melakukan gerakan menolak atau bisa juga dengan mendorong bola logam, ingat bukan melempar ya! Pada tolak peluru mengandalkan kekuatan satu tangan. Untuk ukuran bola pelurunya sendiri dibedakan menurut gender dan sama seperti ukuran alat bantu pada lempar martil. Untuk pria seberat 7,26 kg dan untuk wanita seberat 4 kg.

Nah itulah beberapa hal yang dapat kalian ketahui mengenai olahraga atletik yang mana menjadi induk dari segala jenis olahraga yang ada di dunia. Bagaimana? Apakah kalian tertarik untuk melakukan olahraga atletik yang memiliki banyak varian olahraga ini?

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Albert A

Salah satu untuk menjaga agar tubuh tetap sehat adalah berolaharaga. Oleh sebab itu, saya suka dengan materi-materi pendidikan jasmani.