Pkn

Pengertian Nepotisme: Jenis-jenis, Dampak, dan Cara Menghadapinya

Pengertian Nepotisme – Perilaku Korupsi Kolusi dan Nepotisme atau KKN adalah suatu hal yang harus kita basmi bila ingin negara maju. Sebab, perilaku tersebut sangat merugikan negara dan masyarakat umum. Akan tetapi, sekarang ini masyarakat Indonesia sepertinya hanya fokus kepada korupsi daripada kolusi dan juga nepotisme. Jadi, dua istilah tersebut justru jarang kita dengar, bahkan mungkin masih asing bagi beberapa orang. Korupsi sendiri merupakan tindak pidana sebagaimana yang telah dimaksud di dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai tindak pidana korupsi.

Sementara itu, kolusi merupakan permufakatan atau kerjasama untuk melawan hukum antar penyelenggara negara dan pihak lain yang merugikan orang lain, negara, dan juga masyarakat. Kemudian untuk pengertian nepotisme, ini adalah setiap perbuatan penyelenggara negara dalam melawan hukum yang mana akan menguntungkan kepentingan keluarganya sendiri ataupun kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan juga negara.

Sederhananya, nepotisme merupakan suatu kegiatan yang mana ada seseorang yang berkedudukan tinggi lebih memilih teman atau saudaranya untuk mengisi suatu pekerjaan, bukan karena kemampuan mereka sendiri. Contoh yang paling mudah untuk kita temukan dari aktivitas nepotisme yaitu manajer yang lebih memilih untuk mengangkat jabatan seseorang karena mereka teman atau saudaranya, bukan karena kompetensi.

Aktivitas nepotisme ini merupakan suatu kegiatan yang merugikan banyak orang dan hanya akan memberikan keuntungan kepada beberapa orang dan kelompok saja. Ada banyak sekali orang yang sudah bekerja dengan giat di dalam suatu perusahaan, namun belum memperoleh promosi ke jabatan yang lebih tinggi. Sementara itu, atasannya justru lebih memilih teman atau saudaranya untuk mengisi jabatan yang lebih tinggi.

Perbuatan yang satu ini pastinya bukanlah perbuatan yang baik. Bahkan, nepotisme dapat memberikan dampak besar bagi masa depan suatu instansi ataupun negara. Lalu, apa saja ciri-ciri nepotisme dan apa saja jenisnya? Yuk simak penjelasan lebih lengkap di bawah ini.

Pengertian Nepotisme

Secara umum, nepotisme merupakan suatu kegiatan seseorang dalam memanfaatkan kedudukan ataupun posisinya untuk lebih memprioritaskan teman atau keluarganya di atas kepentingan umum. Hal itu dilakukan atas dasar hubungan kedekatan atau hubungan keluarga saja, bukan atas dasar kompetisi. Beberapa ahli juga mengatakan bahwa nepotisme adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki pengaruh atau kekuatan supaya bisa mengutamakan teman dekat ataupun kerabatnya. Seperti misalnya memberikan posisi yang penting atau tugas tertentu atas dasar kedekatan saja, bukan karena kompetensi dari orang yang dipilih.

Nepotisme sendiri sebenarnya berasal dari Bahasa Latin yaitu “Nepos” yang memiliki arti sebagai keponakan atau cucu. Jadi, arti dari nepotisme ini yaitu suatu tindakan dalam memilih seseorang tanpa berdasar pada kemampuannya, akan tetapi berdasarkan kedekatan atau hubungan keluarga saja.

Kemudian, pengertian nepotisme menurut KBBI adalah suatu perilaku yang menunjukkan kesukaan yang berlebihan kepada teman atau kerabat dekat. Adapun arti lain dari nepotisme adalah kecenderungan untuk mengutamakan atau memprioritaskan keluarga sendiri, terutama dalam jabatan ataupun pangkat di lingkungan pemerintahan. Selain itu, nepotisme juga bisa diartikan sebagai tindakan dalam memilih kerabat atau keluarga sendiri untuk memegang pemerintahan.

Dari pengertian diatas, sudah bisa kita simpulkan bahwa nepotisme akan sangat merugikan. Misalnya saja di dalam sekolah negeri, kepala sekolah memasukkan anak, ipar, keponakan, sepupu, atau lainnya sebagai pegawai ataupun pejabat di dalamnya, padahal pada kenyataannya mereka memiliki kemampuan di bawah rata-rata. Hal tersebut jelas akan merugikan kandidat lain yang seharusnya lebih berhak dan pantas mengisi posisi tersebut. Akan tetapi, nepotisme ini masih lebih disorot daripada tindak pidana korupsi. Sehingga istilah nepotisme ini masih cukup menjamur, khususnya di daerah.

Pengertian nepotisme menurut UU No. 28 Tahun 1999 Pasal I angka 5, tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.

Sosiologi Korupsi

Pengertian Nepotisme Menurut Para Ahli

Supaya lebih mudah dalam memahami pengertian nepotisme, berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai pengertian nepotisme dari para ahli, diantaranya yaitu:

1. Komaruddin Hidayat

Menurut Komarudin Hidayat, nepotisme adalah manajemen kepegawaian yang menunjukkan suatu sistem, mulai dari pengangkatan, penempatan, penunjukkan, hingga kenaikan pangkat atas dasar pertalian darah, kawan dekat, atau kerabat.

2. Cambridge

Menurut Cambridge, nepotisme adalah sebuah tindakan yang menggunakan kekuatan ataupun pengaruh untuk memperoleh pekerjaan atau ketidakadilan untuk bisa menguntungkan keluarga atau kelompok kamu sendiri.

3. Oxford

Menurut Oxford, nepotisme adalah praktis diantara orang-orang yang mempunyai kekuatan atau pengaruh demi menguntungkan teman atau kerabat mereka, terutama dalam hal memberikan sebuah pekerjaan.

Ciri-ciri Nepotisme

Aktivitas nepotisme ini dapat kita kenali secara mudah dengan memperhatikan berbagai ciri-ciri yang ada di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri nepotisme yang perlu kamu pahami, antara lain:

1. Semua keputusan dan juga pelaksanaan suatu jabatan umumnya akan dilakukan secara otoriter.
2. Penempatan orang yang ada di dalam jabatan tertentu tidak merujuk pada kompetensi, tapi justru merujuk pada faktor kedekatan secara kekeluargaan.
3. Kurang atau tidaknya kejujuran seseorang di dalam menjalankan amanat yang diberikan kepada mereka.
4. Mengabaikan kesempatan seseorang yang mempunyai kompetensi di bidangnya dan lebih memilih orang yang dekat secara keluarga.
5. Umumnya pemimpin yang ada di dalamnya memiliki sifat tidak jujur dan tidak mengutamakan kualitas karena berniat menjadi otoriter di lembaga ataupun instansi yang mereka pimpin.
6. Umumnya, pemimpinnya tidak kompeten, sehingga membutuhkan dukungan dari sanak saudara di instansinya tersebut.
7. Terdapat kesenjangan dan juga ketidakadilan dalam melaksanakan pekerjaan atau pemberian fasilitas. Misalnya saja orang-orang tertentu mempunyai gaji lebih tinggi walaupun pekerjaannya lebih sedikit dan lebih mudah.

Jenis-jenis Nepotisme

Aktivitas nepotisme ini terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis nepotisme yang perlu dipahami, antara lain:

1. Nepotisme Ikatan Kekeluargaan

Nepotisme ikatan kekeluargaan merupakan suatu jenis nepotisme yang paling mudah kita kenali dan paling simpel. Misalnya saja, di dalam posisi tertentu dalam jajaran staff pegawai negeri, akan ada banyak anggota yang berasal dari satu keluarga. Hal itu dapat diketahui dengan mudah dari nama belakang yang sama ataupun kemiripan wajahnya.

2. Nepotisme College Tribalism

Jenis nepotisme yang kedua yaitu nepotisme college tribalism. Kegiatan nepotisme yang satu ini dilakukan berdasarkan asal kampus ataupun jurusan kampus yang sama. Misalnya saja, terdapat sebuah perusahaan yang mana pemimpinnya berasal dari kampus A, ketika ada pelamar yang berasal dari kampus tersebut, maka pemimpin akan lebih mengutamakan pelamar tersebut untuk masuk ke dalam perusahaan dibandingkan dengan orang lain.

3. Organizational Tribalism

Nepotisme organizational tribalism merupakan suatu aktivitas nepotisme yang dilakukan dengan berdasar kepada organisasi tertentu saja, seperti misalnya organisasi partai politik, profesi, dan lain sebagainya. Misalnya saja, menempatkan seseorang yang berasal dari partai yang sama supaya bisa mengisi posisi penting yang ada di dalam kepemerintahan.

4. Institutional Tribalism

Jenis nepotisme yang satu ini seringkali dilakukan oleh mereka yang berasal dari instansi yang sama di luar instansinya sendiri pada saat itu. Misalnya saja, ada seorang pemimpin perusahaan yang pindah kerja, kemudian membawa serta karyawan terbaiknya untuk pergi kerja bersama di tempat baru.

Psikologi Korupsi

Dampak Nepotisme di Dunia Kerja

Dari ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, dapat kita lihat bahwa istilah yang satu ini mempunyai konotasi yang negatif. Lalu, apa saja dampak yang akan kita rasakan dari adanya nepotisme di lingkungan kerja? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

1. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Kurang Sehat

Kegiatan nepotisme ini akan menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat, dimana karyawan akan merasa diremehkan. Hal tersebut bisa saja terjadi saat seseorang dalam posisi eksekutif ataupun manajer mempekerjakan salah satu anggota keluarganya untuk sebuah posisi dan memberikan mereka tunjangan ataupun tanggung jawab yang tidak diterima oleh karyawan lainnya. Hal itulah yang nantinya akan menciptakan perasaan dendam terhadap anggota keluarga dan manajer.

2. Menurunkan Semangat Kerja

Bila nepotisme terjadi di tempat kerja kamu, maka hal tersebut bisa mempengaruhi kepuasan kerja dan opini pegawai mengenai perusahaan itu. Jika satu orang mulai memperlihatkan semangat kerja yang rendah, maka otomatis karyawan lainnya juga akan melakukan hal yang serupa. Hasilnya, loyalitas akan berkurang dan dedikasi terhadap pekerjaan yang ada juga berkurang.

3. Menurunkan Produktivitas Kerja

Dampak lainnya yaitu bisa menyebabkan penurunan produktivitas pegawai karena berbagai alasan. Contohnya saja dampak yang pertama yaitu penurunan produktivitas yang terjadi karena manajer mengizinkan salah satu anggota keluarganya yang tidak memenuhi syarat untuk bergabung di dalam posisi pekerjaan yang tidak mereka punya. Hal itu akan berakibat fatal, dimana para pegawai bisa menurunkan eots kerjanya karena mereka merasa bahwa pekerjaannya tidak dihargai.

4. Meningkatkan Angka Turnover

Apabila di sebuah perusahaan membiarkan kegiatan nepotisme terjadi, maka karyawan yang memiliki bakat mungkin akan mencari peluang kerja di perusahaan lain. Hal itu bisa menjadi salah satu masalah besar untuk perusahaan karena telah membatasi kesempatan karyawan terbaik dan pekerja keras untuk membantu mensukseskan perusahaan.

Solusi Menghadapi Nepotisme di Kantor

Berikut ini adalah beberapa solusi yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi adanya kegiatan nepotisme di kantor, antara lain:

1. Lakukan Observasi

Cara yang pertama untuk menghadapi nepotisme yaitu dengan melakukan observasi pada karyawan lain yang memiliki anggota keluarga atau teman yang bekerja di dalam perusahaan, divisi, atau departemen yang sama. Selain itu, kamu juga bisa mengamati pasangan suami istri yang bekerja didalam perusahaan yang sama. Apabila kamu menemukan sebuah kejanggalan, maka kamu harus sesegera mencatatnya. Dengan melakukan observasi semacam ini, maka kamu akan mendapatkan indikasi siapa saja pegawai yang melakukan kegiatan nepotisme.

2. Lakukan Evaluasi Kompetensi

Cara yang satu ini hanya bisa kamu lakukan jika berada di dalam posisi hiring manager, Jika memang kamu menemukan kandidat karyawan yang memiliki hubungan kerabat dengan karyawan yang sudah bekerja diperusahaan ini, maka kamu harus bisa mengevaluasi dan juga mengklasifikasi supaya bisa menempati posisi yang cocok. Pada dasarnya, merekrut karyawan yang sudah memiliki hubungan dengan pegawai lama tidaklah masalah, akan tetapi, mereka juga harus benar-benar memiliki kemampuan dan juga komitmen yang tinggi dalam bekerja.

Memilih kandidat pelamar yang sudah berhubungan atau berkerabat dengan karyawan alam akan menjadi salah satu masalah nepotisme jika posisi atau pekerjaan tersebut diserahkan tanpa melihat lagi kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Jujur Pangkal Kaya; Sekumpulan Kisah Remaja Untuk Pendidikan Anti-Korupsi

3. Diskusikan dengan HRD dan Juga Manager

Jika memang kamu menemukan ada hal yang aneh dan berhubungan dengan kegiatan nepotisme, maka kamu harus mendiskusikannya dengan tim HR. Selain itu, kamu juga bisa mendiskusikannya dengan para pejabat tinggi yang ada di perusahaan. Akan tetapi, sebelum membahas isu itu, kamu harus memikirkan terlebih dahulu bagaimana cara yang baik untuk menyampaikannya. Kemudian, perhatikan juga mereka yang akan kamu ajak diskusi, apakah mereka memiliki kerabat di dalam perusahaan tersebut?

Kamu juga harus bisa memberikan pandangan atau opini yang tepat mengenai bagaimana nepotisme bisa memberikan dampak yang buruk, khususnya untuk hal pendapatan profit. Setelah itu, kamu juga harus bisa memperoleh perspektif yang berasal dari berbagai industri yang sama atas nepotisme yang terjadi di dalam tempat kerjamu. Selain itu, kamu juga tidak boleh berpikir subjektif dan memprioritaskan perasan pribadi, terlebih jika kamu dirugikan dalam suatu keputusan yang berhubungan dengan nepotisme.

Hindari pula memberikan tuduhan kepada beberapa pihak tertentu dan cobalah untuk lebih fokus pada kerugian yang mungkin saja akan didapatkan oleh perusahaan dari adanya praktik nepotisme.

4. Pertimbangkan Keuntungan Merekrut Kerabat

Sebenarnya, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh jika kamu merekrut teman atau keluarga yang berasal dari seorang karyawan yang sebelumnya sudah pernah bekerja di perusahaanmu. Pertama yaitu kamu akan lebih menghemat pengeluaran untuk kebutuhan perekrutan. Kemudian yang kedua adalah tingkat retensi karyawan akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki keluarga di dalam sebuah perusahaan.

Apabila memang kandidat karyawan yang ingin direkrut memiliki kualitas yang baik, maka pastinya perusahaanmu akan melakukan berbagai cara untuk bisa mempertahankannya. Dengan adanya kerabat yang sudah lebih dulu bekerja di dalam perusahaanmu, maka kamu juga akan lebih mudah dalam mempertahankan karyawan untuk bisa bekerja lebih lama.

5. Buatlah Aturan yang Mengatur Hubungan Kerabat di Kantor

Jika kamu memiliki posisi strategis di perusahaan, maka kamu bisa membuat suatu kebijakan yang isinya melarang anggota keluarga menjadi atasan langsung untuk keluarga lainnya. Selain itu, kamu juga bisa membuat keuntungan yang akan diperoleh dari membuat peraturan tersebut dan ajukanlah saran ketika rapat dengan para petinggi perusahaan. Dengan adanya peraturan tersebut, maka atasan dapat melakukan feedback atau timbal balik pada bawahan tanpa merasa takut akan melukai perasaan anggota keluarganya.

Demikian penjelasan mengenai pengertian nepotisme, jenis, dan juga beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari adanya kegiatan tersebut. Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian nepotisme adalah suatu kegiatan seseorang yang memanfaatkan posisi ataupun kedudukan mereka untuk lebih mengutamakan kerabat atau keluarganya sendiri di atas kepentingan umum.

Beberapa jenis nepotisme yang banyak dilakukan yaitu nepotisme ikatan kekeluargaan, nepotisme college tribalism, organizational tribalism, dan juga institutional tribalism. Tindakan tersebut tentu akan memberikan dampak yang buruk di lingkungan kerja, sehingga karyawan lain merasa tidak betah. Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa tidak semua perekrutan manajerial kerabat atau teman adalah nepotisme. Apabila teman ataupun kerabat yang direkrut memang mempunyai pengalaman, kompeten, dan juga pekerja keras, maka hal tersebut tidak bisa kita anggap sebagai nepotisme.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Mochamad Aris Yusuf

Menulis merupakan skill saya yang pada mulanya ditemukan kesenangan dalam mencari informasi. tema tulisan yang saya sukai adalah bahasa Indonesia, pendidikan dan teori yang masuk dalam komunikasi Islam.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Aris Yusuf