Pendidikan Jasmani

Pengertian Gerak Lokomotor: Ketahui Manfaat dan Contoh-Contohnya

Pengertian Gerak Lokomotor: Ketahui Manfaat dan Contoh-Contohnya
Written by Albert A

Gerakan lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dapat ditemukan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk saat melakukan berbagai kegiatan olahraga. Namun, tak banyak yang tahu tentang kedua jenis gerak tersebut.

Gerakan lokomotor sendiri merupakan gerakan yang menyebabkan perpindahan atau pergerakan tubuh dari satu tempat ke tempat lain. Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai keterampilan berpindahnya individu dari satu tempat ke tempat yang lain, misalnya saja melompat, berjalan, berlari, dan memanjat.

Dalam gerak lokomotor seseorang harus memindahkan tubuh dari posisi A ke B dan ketika berpindah, tubuh akan terangkat untuk pindah ke posisi kedua. Gerakan tersebut biasanya diajarkan kepada anak anak usia dini, yaitu saat latihan keterampilan gerak. Sebagian besar anak-anak akan belajar berjalan ketika berusia sekitar 1 tahun dan berlari saat berusia sekitar 2 tahun. Keterampilan gerak lokomotor bisa berkembang dari hasil tingkat kematangan perkembangan tertentu. Namun, latihan secara rutin dan pengalaman juga memiliki peran penting untuk mencapai kecakapan lokomotor seseorang.

Untuk memahami lebih dalam tentang gerak lokomotor, kamu bisa mencari tahu jenis, manfaat hingga contoh-contohnya. Berikut ini rangkuman mengenai jenis, manfaat hingga contoh-contoh gerak lokomotor. Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini!

Pengertian Gerak Lokomotor

Gerak lokomotor merupakan sebuah gerak tubuh dengan posisi berpindah-pindah dari satu posisi tempat ke posisi lain yang terdiri atas gerakan-gerakan dasar. Jadi, pada suatu gerak individu ini kemudian diharuskan mampu memindahkan tubuh dari posisi A ke posisi B atau ke posisi C. Saat berpindah sendiri tubuh akan terangkat kemudian diproyeksikan ke atas untuk menuju ke posisi kedua.

Pada dasarnya, gerak dasar lokomotor merupakan sebuah gerakan domain dari gerak dasar fundamental atau fundamental basic movement. Dalam suatu keterampilan lokomotor kemudian dapat didefinisikan sebagai keterampilan yang sifatnya berpindah individu dari satu tempat ke tempat lain.

Sebagian besar keterampilan lokomotor sendiri berkembang dari hasil dari tingkat kematangan tertentu. Namun, pengalaman dan latihan juga penting dalam mencapai kecakapan yang matang. Dalam sebuah keterampilan lokomotor misalnya gerak mencongklang, gerak meluncur, gerak berlari cepat, dan gerak melompat yang mungkin lebih sulit dilakukan karena hal tersebut merupakan kombinasi dari pola-pola gerak dasar lain.

Sebuah keterampilan lokomotor berbentuk dasar atau landasan koordinasi gerak kasar atau gross skill yang pada dasarnya melibatkan banyak gerak otot-otot besar. Gerakan-gerakan lokomotor juga sebagai gerakan-gerakan yang pergi ke mana saja. Para ahli juga mendefinisikan gerakan lokomotor sebagai salah satu gerakan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lain atau ke berbagai ruang tempat, sehingga dalam bahasa Inggris disebut juga dengan Traveling.

Hal ini tentunya merupakan kebalikan dari gerakan non-lokomotor, yang tidak menyebabkan tubuh berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sebuah gerakan lokomotor juga merupakan salah satu dasar bagi perkembangan koordinasi gerakan yang pada umunya melibatkan seperti otot-otot besar, pertumbuhan otot, daya tahan dan stamina atau tenaga.

Contoh Gerakan Lokomotor

Gerak lokomotor sebagai sebuah gerak dari seluruh tubuh untuk melalui ruang atau jarak tertentu. Gerakan ini juga akan membuat seseorang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan dengan gerak lokomotor ini.

Saat melakukan olahraga pun akan ada banyak gerak lokomotor yang dilakukan. Bukan hanya membantu teman berpindah berolahraga, gerak lokomotor juga memiliki berbagai manfaat. Ketahui contoh-contoh dari gerakan lokomotor berikut ini:

1. Berjalan

Contoh gerak lokomotor yang pertama adalah gerakan berjalan. Berjalan sebagai gerakan memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat yang lain. Berjalan adalah suatu proses menghilangkan keseimbangan dan mengembalikannya secara bergantian ketika bergerak ke depan dalam posisi tegak.

Pada pelaksanaannya, gerak berjalan hanya menunjukkan sedikit sekali gerakan ke atas dan ke bawah serta gerakan ke samping. Lengan dan kaki bergerak secara berlawanan. Dalam berjalan, kaki bergerak secara bergantian, dengan salah satu kaki selalu kontak dengan bumi atau lantai. Ini berarti bahwa kaki yang melangkah harus ditempatkan pada bumi sebelum kaki yang lain diangkat. Jadi tidak ada saat melayang.

Berat tubuh dipindahkan dari tumit ke arah bola kaki dan kemudian ke jari-jari untuk mendapatkan dorongan. Jari-jari kaki terarah lurus ke depan dan lengan diayun bebas dari bahu dengan arah berlawanan dengan kaki. Badan tegak, mata terfokus ke depan dan sedikit mengarah lebih rendah dari ketinggian mata sendiri. Tungkai berayun dengan lembut dari panggul, dengan lutut bengkok hingga cukup terangkat dari bumi.

Pola berjalan yang sudah mencapai tahap matang terlihat lembut, halus, dan diselesaikan dalam rangkaian yang mudah.  Menilai pola berjalan dari anak-anak, perhatikanlah pada aspek-aspek di bawah ini:

  • Berjalan memantul – terlalu banyak dorongan vertikal (ke atas).
  • Ayunan berlebihan dari lengan yang menjauh ke samping.
  • Gagalnya ayunan lengan pada (tidak bersumber dari) bahu.
  • Kaki melangkah terlalu dekat sehingga seluruh tubuh kelihatan kaku pada saat berjalan.
  • Kedua kaki melangkah terlalu jauh seperti jalan bebek.
  • Ibu jari kaki mengarah keluar.
  • Ibu jari kaki mengarah ke dalam – jari merpati.
  • Kepala terlalu jauh ke depan – tubuh condong ke depan sebelum kaki yang memimpin menyentuh tanah.

2. Berlari

Berlari juga termasuk dalam gerak lokomotor. Berlari sebagai salah satu gerakan memindahkan tubuh dari tempat satu ke tempat lainya dengan teknik pergantian langkah dalam keadaan tubuh melayang di udara. Dibandingkan dengan berjalan, berlari adalah pergerakan kaki yang cepat secara bergantian, pada saat yang sekejap, kedua kaki meninggalkan bumi sebelum salah satu kaki segera bertumpu kembali.

Berlari dibedakan dari yang cepat (sprint) hingga yang pelan. Tubuh, walaupun berbeda tingkatnya sesuai kecepatan, harus sedikit condong ke depan. Lutut dibengkokkan dan diangkat, kedua lengan berayun depan dan belakang dari bahu, dan siku bengkok.

Selama tahapan awal berlari (umur 2 tahun), seorang anak akan menghasilkan keseimbangan yang tidak stabil. Anak membuat gerakan kaki yang berlebihan, khususnya lutut dari kaki yang mengayun mengarah keluar kemudian berputar ke depan dalam persiapan untuk fase bertumpu. Aksi lutut ini dibarengi oleh kaki yang jarinya mengarah keluar. Gerakan yang berlebihan ini secara bertahap menghilang ketika tungkai anak menjadi lebih panjang dan lebih kuat.

3. Berjingkat

Selain berlari, contoh gerak lokomotor lain adalah gerak berjingkat atau gerakan memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lainya dengan menggunakan satu kaki untuk mendarat dan bertumpu.

4. Meloncat

Contoh gerak lokomotor lainnya adalah meloncat. Gerakan meloncat sebagai salah satu jenis gerak keterampilan memproyeksikan tubuh dan melibatkan gerakan mendarat dan menolak dengan menggunakan kedua kaki.

5. Melompat

Melompat adalah gerakan menolak dan menyerap kekuatan dengan mendarat menggunakan satu kaki. Gerakan ini membutuhkan kekuatan otot, koordinasi tubuh, dan keseimbangan dinamis.

6. Menderap

Selain meloncat, contoh gerak lokomotor lainnya adalah menderap. Gerakan ini sering disebut dengan mencongklang. Menderap sebagai aktivitas gerak berjalan yang dipadukan dengan lompat (leaping). Arah menderap juga dapat ke belakang maupun ke depan. Gerakan ini sendiri dilakukan dengan dua kaki.

7. Merayap

Contoh gerak lokomotor selanjutnya adalah Gerakan merayap. Gerakan merayap sendiri dapat diartikan sebagai gerak memindahkan tubuh dari tempat A ke tempat B atau B ke A dengan posisi tubuh telungkup di atas permukaan.

8. Memanjat

Selain merayap, contoh gerak lokomotor selanjutnya adalah memanjat sebagai gerakan memindahkan tubuh ke atas dan ke bawah dengan menggunakan kedua tangan dan kaki. Anggota tubuh bagian atas sendiri bertugas menjaga tubuh agar tidak terjatuh.

9. Leaping

Contoh gerak lokomotor selanjutnya adalah leaping. Leaping sendiri dapat diartikan sebagai gerakan split di udara dengan memanjangkan suatu langkah untuk mencapai perpindahan yang cukup jauh. Biasanya gerakan ini juga dipadukan dengan gerakan berlari.

10. Sliding

Selain leaping, terdapat juga gerak lokomotor yang disebut sliding. Slidding merupakan gerakan melompat ke samping kanan atau kiri dengan satu kaki selalu berada di depan, dari posisi kedua kaki terbuka lebar.

11. Skipping

Contoh gerak lokomotor yang berikutnya adalah skipping yang dapat diartikan sebagai gerakan yang berasal dari paduan gerakan berjalan dan gerakan jingkat secara bergantian. Satu kali berjalan, satu kali berjingkat dan seterusnya.

12. Rolling

Contoh gerak lokomotor yang terakhir adalah rolling atau mengguling. Dalam pengertian sederhana, rolling merupakan gerak berputar tanpa berhenti di sepanjang permukaan. Gerakan ini juga dapat dilakukan dengan arah ke depan, ke belakang, dan ke arah samping.

Contoh Permainan Lokomotor

Melakukan gerak lokomotor juga akan membantu membuat teman-teman menyadari tentang tubuh. Selain itu gerak ini juga akan membantu melatih kelincahan serta ketangkasan dalam bergerak. Gerak lokomotor ini juga merupakan gerakan dasar yang dapat dilakukan oleh manusia.

Melatih gerakan lokomotor ini juga dapat membantu melatih kekuatan serta keseimbangan tubuh. Gerakan ini juga akan menjadi gerakan dasar dalam beragam jenis olahraga. Karenanya, gerakan ini pun akan menyehatkan tubuh. Berikut dibawah ini beragam jenis gerak lokomotor yang dapat sering kamu lakukan.

Gerakan lokomotor sebagai sebuah gerakan yang melibatkan tubuh pada manusia. Gerakan lokomotor juga biasanya sering diterapkan oleh para olahragawan seperti olahragawan sepak bola, basketball, voli, berlari dan lain sebagainya.

Karena pada dasarnya gerakan lokomotor juga memiliki ciri berpindah-pindah tempat. Misalnya saja pindah dari tempat satu ke tempat lain. Sementara ketika bermain sepak bola tanpa kita sadari, kita sudah melakukan sebagian dari gerak lokomotor.

Gerak dasar fundamental menurut Harrow (1972) adalah sebuah pola gerak yang inheren yang membentuk dasar-dasar untuk keterampilan gerak yang kompleks meliputi gerak non lokomotor, gerak lokomotor; dan gerak manipulatif.

Permainan softball sendiri memiliki rangkaian gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif. Gerak lokomotor sebagai gerakan berpindah tempat. Dalam gerak lokomotor, bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat. Contoh gerak lokomotor di antaranya berlari, melompat, dan memanjat. Sementara itu, pada gerakan non-lokomotor di antaranya gerakan yang tidak disertai dengan perpindahan tempat.

Setelah melakukan pukulan dalam softball, artinya bagian tubuh tertentu melakukan gerakan dengan posisi tubuh berada di tempatnya. Contoh gerak non-lokomotor sendiri adalah menggeleng, membungkuk, memutar, dan mengayun. Terdapat gerak manipulatif adalah gerakan yang melibatkan penguasaan pada sebuah objek atau gerak yang melibatkan suatu alat.

Beberapa contoh dalam gerak manipulatif adalah memukul, menangkap, melempar, dan memantulkan bola. Dalam permainan softball sendiri terdapat kombinasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif. Berikut adalah contoh-contoh permainan lokomotor tradisional:

  • Cak Engkleng atau Engklek.
  • Gobak Sodor.
  • Patil Lele.
  • Egrang Yeye atau Lompat Karet.
  • Bola Bekel Rangku Alu atau Tari Tongkat.

Manfaat gerakan lokomotor sendiri adalah mengembangkan sebuah kesadaran yang berkaitan dengan sebuah keberadaan tubuh dalam ruang. Para ahli biasanya menyebutnya sebagai kesadaran persepsi motorik yang terdiri dari: Kesadaran tubuh sendiri, Kesadaran akan suatu hubungan ruang (spasial), Kesadaran konsep arah dan Kesadaran visual dan pendengaran dari Sejak usia dini, kesadaran ini juga akan terlihat pada seorang anak-anak ketika meniru gerakan gurunya atau meniru anak-anak yang lainnya.

Beda gerakan lokomotor dan non-lokomotor adalah pada aktivitas sehari-hari. Dua gerak dasar tersebut kemudian muncul secara alami. Namun, sebagai sarana latihan kelincahan, gerakan ini kemudian diajarkan sejak dini pada anak-anak. Para pendidik kemudian menyadari pentingnya mengasah gerak lokomotor maupun non lokomotor, sehingga dua hal ini kemudian banyak dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan olahraga pada jenjang sekolah dasar.

Sementara Gerakan non lokomotor dapat diketahui dari awal gerakan. Gerakan non lokomotor sebagai gerak dasar yang kemduian dapat dilakukan tanpa adanya perpindahan tempat. Keterampilan gerakan ini juga dilakukan dengan menggerakan anggota badan yang melibatkan otot dan sendi dalam keadaan badan menetap atau statis.

Gerak non lokomotor juga dibagi menjadi empat jenis, di antaranya memuntir tubuh, menekuk tubuh, gerakan memutar tubuh, dan gerakan merubah posisi anggota tubuh. Jika Gerakan lokomotor digambarkan dengan berlari, berjingkat, merayap, dan berjalan. Sementara Gerakan non lokomotor adalah memuntir tubuh, menekuk dan mengubah posisi tubuh atau gerakan mengubah posisi anggota tubuh yang tidak disertai membuat tubuh berpindah menyeluruh ke tempat lain.

Manfaat dan Tujuan Gerakan Lokomotor

Manfaat Gerak Lokomotor

Gerak lokomotor memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  • Kesadaran tubuh sendiri.
  • Kesadaran konsep arah.
  • Melatih kelincahan dan ketangkasan.
  • Sebagai gerakan dasar yang biasa dilakukan manusia.
  • Melatih keterampilan dan keberanian dalam melakukan suatu gerakan.
  • Melatih kekuatan dan keseimbangan tubuh.
  • Mengembangkan kemampuan mengenali ruang.
  • Menjaga kesehatan dan kebugaran badan.

Tujuan Gerak Lokomotor

Tujuan gerak dasar lokomotor dalam senam irama yaitu untuk menunjang tercapainya tujuan penyempurnaan gerak yang digunakan sebagai landasan untuk menyalurkan minat dan bakat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Dari tujuan tersebut dapat tercipta gerak anak dimasa mendatang yang kemudian dapat diarahkan kepada kegiatan yang bermanfaat lainnya khususnya pada pembinaan cabang olahraga.

Tujuan aktivitas ritmik dalam senam irama yang pertama adalah merangsang kreatifitas melalui kebebasan berfantasi dan penekanan pada gerak yang spontan. Kedua, membentuk kepribadian terutama kemampuan individu, kematangan pribadi dan sosial. Ketiga, memupuk kerjasama gerak yang ditujukan kepada diri sendiri tak mungkin terjadi tanpa memperhatikan gerak orang lain. Sehingga dalam senam irama ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu irama, kelentukan tubuh (fleksibilitas), dan kontiunitas gerakan.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Gerakan Lokomotor

About the author

Albert A

Salah satu untuk menjaga agar tubuh tetap sehat adalah berolaharaga. Oleh sebab itu, saya suka dengan materi-materi pendidikan jasmani.