Pkn

Mengapa Penduduk Indonesia Sebarannya Tidak Merata? Berikut Alasan dan Faktor Penyebabnya

Mengapa Penduduk Indonesia Sebarannya Tidak Merata? Berikut Alasan dan Faktor Penyebabnya – Persebaran penduduk secara umum merupakan persebaran atau distribusi penduduk. Persebaran penduduk ini memiliki kaitan erat dengan tingkat hunian maupun kepadatan penduduk indonesia yang tidak merata. Sekitar 60% penduduk yang bertempat tinggal di Pulau Jawa hanya mempunyai luas kurang lebih 6,9% dari luas wilayah daratan Indonesia.

Secara umum, tingkat kepadatan penduduk diartikan sebagai perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah atau wilayah yang ditempatinya berdasarkan satuan luas tertentu. Kepadatan penduduk di tiap daerah yang ada di wilayah Indonesia tidak sama, hal itu tentunya dapat memunculkan permasalahan kependudukan.

A. Faktor Mengapa Penduduk Indonesia Sebarannya Tidak Merata

Permasalahan ini berhubungan pada penyediaan sarana dan prasarana sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, dan pemerataan pembangunan. Akibatnya persebaran penduduk di wilayah Indonesia tidak merata. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk tidak merata diantaranya:

1. Faktor Fisik

Wilayah yang memiliki bentang alam yang mudah dibangun cenderung mempunyai jumlah penduduk yang lebih banyak bila dibandingkan dengan wilayah yang sukar dibangun.

2. Faktor Iklim

Wilayah dengan keadaan iklim ideal mempunyai kepadatan penduduk yang jauh lebih tinggi daripada wilayah dengan keadaan iklim ekstrim.

3. Faktor Tanah

Daerah dengan kualitas tanah yang tinggi bisa menampung lebih banyak penduduk dibandingkan wilayah dengan tanah yang marginal.

4. Faktor Vegetasi

Wilayah dengan vegetasi lebat cenderung sulit untuk menunjang penduduk yang lebih banyak.

5. Faktor Suplai Air

Wilayah dengan suplai air yang cukup mumpuni dan terjaga akan mampu menunjang lebih banyak penduduk dibandingkan dengan wilayah yang tidak mempunyai sumber air.

6. Faktor Kebencanaan dan Penyakit

Wilayah yang tidak berada di dalam kawasan rawan bencana atau penyakit yang cenderung mempunyai kepadatan penduduk yang cukup tinggi.

7. Faktor Sumber Daya Alam

Wilayah dengan sumber daya alam yang melimpah cenderung mempunyai konsentrasi penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang miskin sumber daya.

8. Faktor Komunikasi

Wilayah yang mudah untuk dibangun fasilitas komunikasi dan transportasi cenderung mempunyai konsentrasi penduduk yang lebih tinggi dibandingkan daerah terpencil.

9. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi mempunyai pengaruh yang sangat tinggi pada kepadatan penduduk. Ekonomi subsisten cenderung membutuhkan daerah yang luas guna memenuhi kebutuhan masyarakat sedangkan ekonomi komersial intensif hanya membutuhkan sedikit tempat.

B. Dampak Penduduk Indonesia yang Sebarannya Tidak Merata

Adanya persebaran penduduk yang tidak merata ini bisa dipengaruhi oleh daya tarik perkotaan dengan segala fasilitas sosial, bisnis, maupun budaya sudah berpeluang ekonomi mendorong terjadinya urbanisasi. Hal itu umum terjadi di sejumlah negara terutamanya di negara berkembang, tidak terkecuali di Indonesia.

Maka tidak khayal jika banyak masyarakat perkotaan yang padat memunculkan berbagai dampak negatif dalam pengelolaan sistem negara. Berikut adalah beberapa dampak yang menjadi akibat dari persebaran penduduk tidak merata, diantaranya:

1. Kesenjangan sosial, ekonomi dan budaya

Kehidupan dalam masyarakat terkadang mengalami terjadinya kesenjangan sosial, ekonomi dan budaya. Migrasi sering terjadi yang ditandai dengan berkurangnya jumlah penduduk yang artinya daerah pedesaan akan sering ditinggalkan oleh kaum muda. Hal tersebut akan mengakibatkan pada sector budaya pada suatu daerah karena terdapat tekanan pada kawasan tertentu dengan kepdatan yang tinggi. Secara umum kota merupakan wilayah atau daerah yang membutuhkan banyak ruang untuk menampung jumlah penduduk yang besar. Namun tidak semua wilayah mampu, karena ada beberapa wilayah atau daerah yang sangat urban sehingga hanya memiliki sedikit ruang hijau yang tersisa. Wilayah tersebut meliputi Amerika Serikat bagian timur laut, Cina bagian timur dan Jepang bagian tengah. Baik buruknya kualitas lingkungan dipengaruhi oleh jumlah ruang hijau yang tersedia.

2. Menipisnya sumber daya dan meningkatkan polusi udara

Kondisi lingkungan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu sumber daya yang dibutuhkan manusia sangatlah beragam jenis dan manfaatnya. Jumlah populasi yang besar membutuhkan sumber daya alam yang besar dan melimpah, contonnya sumber daya air, energy dan makanan. Cara penggunaan yang tidak efektif dan efisien akan menghabiskan berbagai jenis sumber daya alam. Selain itu mampu meningkatkan polusi dan merusak lingkungan sekitarnya, mislakan apabila suatu daerah padat penduduk maka akan mengakibatkan tingginya asap kendaraan bermotor serta kawasan industry-industri.

3. Kurangnya kontak dengan alam

Zaman sekarang kota-kota besar banyak membangun komplek-komplek perumahan dengan mengkosongkan suatu lahan hijau. Hal tersebut merupakan salah satu contoh bahwa di daerah kota tersebut mulai menciptakan lingkungan tanpa adanya kontak dengan alam dan manfaatnya. Perubahan tersebut memberikan dampak buruk untuk alam dengan hilangnya ruang terbuka hijau yang memiliki manfaat dalam kehidupan manusia.

4. Eksploitasi sumber daya alam

Manusia sekarang banyak melakukan eksploitas terhadap sumber daya alam yang dimiliki suatu daerahnya. Pandatnya penduduk dapat menyebabkan terjadinya eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Kebutuhan yang semakin meningkat (sandang, pangan dan papan) mampu melakukan suatu hal untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Hutan-hutan menjadi incaran para masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Penebangan hutan secara liar, pengosongan lahan hutan dan sebagainya akan menimbulkan suatu bencana alam tanpa kita sadari, misalnya banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lain-lain. Pengerusakan alam akan mengganggu keseimbangan alam itu sendiri, maka bijak-bijaklah dalam melakukan eksploitasi sumber daya alam.

5. Munculnya pemukiman liar (slum area) di daerah padat penduduk

Padatnya penduduk akan mengakibatkan munculnya kemiskinan apabila tidak diimbangi dengan adanya kemampuan dan ketrampilan yang memadai. Dampak buruk apabila mengalami kemiskinan akan berdampak pada kondisi lingkungannya, misalkan tempat tinggal atau pemukiman yang kumuh (slum area). Hal tersebut banyak terjadi di perkotaan, karena tingginya persaingan dalam bertahan hidup akan sulit yang pada akhirnya mereka memilih tinggal ditempat yang seadanya. Slum area banyak ditemukan di area-area pinggir sungai ataupun di gang-gang sempit dengan adanya slum area akan menyebabkan ruang terbuka hijau semakin berkurang dan lingkungan sekitar akan rawan mengalami pencemaran. Salah satunya di Indonesia banyak ditemukan kawasan-kawasan pemukinan kumuh yang tidak memiliki sanitasi yang layak dan pada akhirnya pembuangan akan langsung menuju ke sungai. Hal tersebut akan mengalir menuju ke perairan yang lebih luas (laut) dan kemungkinan besar dampak buruknya bisa saja meluas dan besar (bahaya).

6. Masalah sosial (pencurian, perampokan dan pelacuran)

Pada daerah yang padat penduduk akan memungkinan terjadinya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut kemungkinan besar akan banyak yang mengalami pengangguran (tidak mendapatkan pekerjaan), maka dalam hal tersebut mereka akan kesuslitan untuk bertahan hidup. Pada sudut pandang tersebut tidak menutup kemungkinan untuk mereka melakukan pencurian, perampoka bahkan menjadi pelacur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu masalah sosial sangat berbahaya, jadi baik-baiklah dalam menjaga diri dalam masalah sosial serta dalam pergaulan. Pergaulan juga dapat memberikan dampak yang buruk apabila tidak bisa memilah teman untuk bergaul.

7. Pencemaran air

Pencemaran air sering terjadi yang dimulai dari rumah tangga dan berakhir di laut. Jumlah penduduk yang meningkat akan mempengaruhi jumlah produksi sampah ataupun limbah domestick yang menjadi pencemaran lingkungan. Pada umumnya banyak masyarakat yang cenderung membuang sampah langsung ke sungai. Hal akan mengakibatkan penumpukan sampah dan disertai dengan perubahan kualitas air yang menjadi kotor karena tercemar akibat bahan-bahan yang terdapat dalam sampah tersebut.

8. Kurangnya ketenaga kerja di suatu daerah

Daerah yang mimiliki jumlah penduduk yang rendah akan memberikan dampak yang kurang baik. Pada system pembangunan akan relative mengalami kelambat karena ketersedian tenaga kerja kurang. Selain itu masyarakat pun akan melakukan urbanisasi yang tujuannya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dengan gaji yang lebih tinggi dan sesuai. Hal tersebut akan menyebabkan daerah asalnya akan kehilangan tenaga kerja yang produktif secara sedikit demi sedikit menghilang. Makah al tersebut akan berdampak pada penurunan produktifitas dan laju pertumbuhan produkai yang relative rendah yang pada akhirnya akan memperlambat pembangunan struktur ekonomi di suatu desa atau daerah tertentu. Kawasan-kawasan industry di Indonesia sekarang ini banyak dan memerlukan ketenaga kerja yang banya, maka hal tersebut perlu adanya pemerataan penduduk di seluruh wilayah.

9. Pendidikan kurang memadai

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, masih banyak daerah-daerah yang perkembangan pendidikannya tertinggal terutama pada daerah yang terpencil. Hal tersebut akan menyulitkan anak-anak mendapatkan pendidikan pada umumnya. Pendidikan merupakan asset yang harus dimiliki dan lebih bagusnya lagi mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Pada daerah terpencil secara umum pendidikan bagi mereka suatu hal yang biasa-biasa saja, namun pendidikan itu penting. Selain itu daerah terpencil memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang kurang mewadai dan memenuhi syarat ketentuan yang ada, oleh sebab itu banyak dari mereka yang pendidikannya tertinggal. Namun untuk sekarang ini banyak kegiatan pemerintah yang melakukan pendidikan di wilayah-wilayah terpencil, oleh sebab itu baik-baiklah untuk memanfaatkan saluran bantuan pengajaran untuk pendidikan anak-anak.

10. Kemacetan

Pada suatu kota sering mengalami kemacetan lalu lintas yang dikarenakan padatnya penduduk yang banyak mengendarai sepeda motor, mobil dan sebagainya. Kemacetan sering kali terjadi dan menjadi masalah pada setiap orang yang berangkat atau pulang dari kerja dan sebagainya. Kemacetan pun suatu hal yang membuang-buang waktu dengan sia-sia dan hal tersebut sering terjadi di kota-kota besar seperti di Jakarta. Semakin tinggu jumlah penduduk suatu daerah maka semakin tinggi pula volume kendaraan dengan kapasitas jalan yang kurang memungkinkan dan kemacetan pun tidak dapat dihindari. Selain itu masalah kemacetan juga dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas baik sebgaja ataupun tak sengaja. Kemacetan yang tidak bisa dihindari dapat melakukan solusi dalam penggunaan transportasi umum, hal tersebut akan mengurangi jumlah volume kendaraan yang ada.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Mochamad Aris Yusuf

Menulis merupakan skill saya yang pada mulanya ditemukan kesenangan dalam mencari informasi. tema tulisan yang saya sukai adalah bahasa Indonesia, pendidikan dan teori yang masuk dalam komunikasi Islam.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Aris Yusuf