Pkn Politik Ekonomi Sosiologi

Pengertian Disintegrasi, Dampak, dan Bentuk-bentuknya dalam Keseharian

disintegrasi adalah
Written by M. Aris Yusuf

Disintegrasi adalah – Disintegrasi adalah suatu keadaan tidak bersatu padu yang membuat keutuhan atau persatuan hilang dan dapat menyebabkan terjadinya perpecahan. Kebalikan dari disintegrasi adalah penyatuan yang menyebabkan kesatuan dan persatuan sehingga menjadi utuh.

Disintegrasi berbentuk aksi demonstrasi, pergolakan daerah bagi kelompok atau individu yang merasakan adanya diskriminasi, aksi kriminalitas tidak terkendali, perilaku menyimpang dan konflik-konflik yang melibatkan isu agama, suku, rasa serta antar golongan (SARA).

Fenomena sosial disintegrasi menjadi salah satu contoh fenomena yang paling ditakuti dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini karena disintegrasi dapat menimbulkan suatu gejolak pada serangkaian perpecahan. Maka, atas dasar hal tersebut, berbagai macam disintegrasi berusaha dihindari atau diselesaikan agar tidak menimbulkan perpecahan.

Agar dapat menghindari atau menyelesaikan disintegrasi, maka Grameds perlu mengetahui apa itu disintegrasi lebih dulu. Simak penjelasannya lebih detail berikut ini.

Pengertian Disintegrasi

disintegrasi adalah

Sumber: Pexels

Disintegrasi menjadi suatu gambaran atas situasi yang tidak memiliki aturan maupun kesatuan yang berlaku dalam kehidupan di dalam masyarakat. Keadaan ini dapat mengancam terjadinya perpecahan yang mengakibatkan pada rusaknya tatanan sosial yang disebabkan oleh tidak berjalannya keteraturan sosial.

Oleh sebab itu, disintegrasi secara umum merupakan lawan kata dari integrasi sosial yang memiliki pandangan terhadap kesatuan serta persatuan. Perkembangan hidup yang dialami dalam masyarakat, memang sering kali berubah sesuai dengan kondisi maupun faktor dari penyebab adanya perubahan sosial.

Disintegrasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk perilaku dari setiap individu maupun kelompok yang hidup dalam keadaan ketidakaturan, penyebab dari disintegrasi bisa saja dikarenakan adanya bentuk perubahan sosial terus menerus yang terjadi pada setiap sisi kehidupan, sehingga masyarakat semakin tidak terkontrol dalam menjalankan setiap aktivitasnya di keseharian.

Berikut beberapa pendapat para ahli tentang definisi disintegrasi.

  1. Soekanto soekamto berpendapat bahwa disintegrasi merupakan suatu keadaan yang terjadi di dalam masyarakat dalam situasi ketidakaturan, hal ini didasari pada memudarnya nilai dan norma yang telah hilang. Ada pula faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya disintegrasi yaitu perubahan sosial, lembaga sosial yang melalui perubahan karena terjadi sikap serta tuntutan hidup manusia yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
  2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disintegrasi merupakan realitas sosial yang menunjukan adanya ketidak bersatuan, karena keadaan yang terpecah belah dan menyebabkan hilangnya keutuhan dalam hidup.
  3. Menurut Webster’s New Encyclopedic Dictionary, disintegrasi merupakan suatu perpecahan yang terjadi pada bangsa dan negara hingga pada akhirnya menjadi bagian yang saling terpisah atau berbeda.
  4. Mohammad Ali Al Humaidy berpendapat bahwa disintegrasi sosial merupakan suatu proses dalam interaksi masyarakat majemuk, di mana ada satu atau beberapa kelompok yang berupaya untuk menanggalkan identitasnya sendiri serta melakukan suatu tindakan diskriminasi pada pihak lain, sebab pihak lain dianggap tidak mengamalkan nilai-nilai yang dianggap benar.

Bentuk-bentuk Disintegrasi

disintegrasi adalah

Sumber: Pexels

Secara umum, ada tiga bentuk dari disintegrasi, berikut penjelasan bentuk-bentuk dari disintegrasi.

1. Disintegrasi Sosial

Bentuk disintegrasi yang pertama adalah disintegrasi sosial yaitu sebuah ketidak adanya fungsi dan norma sosial yang berjalan. Keadaan dari disintegrasi sosial dapat disebabkan oleh masyarakat yang merasa kurang puas dengan kondisinya, sehingga ia ingin melakukan suatu perubahan yang mendasar.

Contoh dari disintegrasi sosial adalah kekacauan yang terjadi di Timor Timur setelah jejak pendapat dan kekacauan yang terjadi di Maluku ketika terjadi kerusuhan SARA. Lalu apa yang menjadi penyebab terjadinya disintegrasi sosial ini? Disintegrasi sosial terjadi karena lima penyebab, berikut penjelasannya.

  • Adanya perbedaan pandangan tentang tujuan yang ingin dicapai bersama. Contohnya masyarakat Indonesia memiliki cita-cita terbentuknya masyarakat yang adil serta makmur, seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Apabila ada kota atau provinsi yang mendirikan suatu negara sendiri, maka sudah pasti akan terjadi disintegrasi sosial.
  • Norma yang ada pada masyarakat mulai hilang atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Contohnya adalah permasalahan hukum di Indonesia yang tidak tegak dengan adil.
  • Terjadinya pertentangan antara norma yang ada di dalam masyarakat. Biasanya terjadi pada di tingkat RT atau RW. Contohnya tentang minuman keras, ada beberapa yang beranggap bahwa minuman keras adalah suatu hal yang salah, namun ada pula yang berbeda pendapat.
  • Adanya ketidak konsekuenan terhadap pemberian sanksi pada pelanggar norma. Hal ini berhubungan dengan penyebab lain seperti hukuman untuk koruptor dan rakyat kecil yang berbeda dan menyebabkan terjadi disintegrasi sosial.
  • Penyebab disintegrasi sosial yang terakhir adalah tindakan warga yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, sehingga menjadi faktor penghambat perubahan sosial serta budaya.

Lalu, bagaimana cara mencegah agar disintegrasi sosial ini tidak terjadi? Tentu saja suatu bangsa dan masyarakat ingin segala bentuk disintegrasi termasuk disintegrasi sosial tidak terjadi atau dihindari, sebab memiliki dampak negatif atau buruk dalam berbagai macam aspek. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pencegahan seperti berikut ini.

  • Hukum perlu ditegakan seadil-adilnya dan tidak boleh tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Hukum perlu tegas dan tegak kepada siapapun yang melanggar hukum. Meskipun seseorang memiliki jabatan yang tinggi atau berkuasa, jika orang tersebut melanggar hukum, maka ia pantas mendapatkan suatu sanksi.
  • Rasa nasionalisme yang perlu tumbuh dan ditingkatkan dalam diri seseorang. Sebab dengan meningkatnya rasa nasionalisme pada diri masyarakat, maka warga masyarakat pun akan mematuhi seluruh norma yang ada. Selain itu, ketika rasa nasionalisme tumbuh maka warga masyarakat pun akan menjadikan pancasila sebagai ideologi yang sudah sepatutnya ditaati atau dijadikan acuan dalam bermasyarakat.
  • Hukum yang berlaku dalam masyarakat harus sesuai dengan UUD 1945.
  • Rasa toleransi pada setiap agama, suku dan kebudayaan. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia memiliki beragam penganut agama, suku dan budaya. Oleh sebab itu, maka setiap masyarakat harus saling menghargai meskipun adanya perbedaan, jangan sampai terjadi suatu perpecahan yang diakibatkan oleh perbedaan.
  • Integrasi nasional harus berjalan dengan maksimal dan setiap warga negara wajib melakukannya.

2. Disintegrasi Bangsa

Bentuk disintegrasi yang kedua adalah disintegrasi bangsa yaitu perpecahan hidup di dalam masyarakat yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari negara lain. Disintegrasi ini dapat disebabkan pula oleh pengaruh dari suatu negara sendiri. Contohnya seperti kurang berterimanya masyarakat terhadap perbedaan, sehingga muncul sikap diskriminatif.

Sebelum disintegrasi budaya terjadi, biasanya akan terjadi disorganisasi dalam lingkungan masyarakat lebih dulu. Disorganisasi terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat, norma sosial, nilai dan perbedaan tindakan dalam lingkungan masyarakat.

Apabila disorganisasi tidak segera diselesaikan atau diatasi maka akan menimbulkan suatu konflik dalam masyarakat yaitu disintegrasi budaya. Pada umumnya, disintegrasi ini dapat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu kelompok, sistem sosial, sistem sanksi, dan sistem tindakan. Berikut penjelasannya.

  • Tidak ada lagi kesepakatan antar anggota kelompok yang membahas tentang tujuan sosial yang ingin dicapai, yang mulanya tujuan tersebut menjadi suatu pegangan bagi kelompok itu.
  • Norma sosial yang ada di dalam masyarakat tidak lagi berfungsi untuk membantu anggota masyarakat guna mencapai tujuan yang telah disepakati.
  • Norma dalam kelompok yang dihayati oleh setiap anggota, tidak lagi sesuai dengan anggota kelompok. Sehingga setiap anggota kelompok menjadi abai terhadap norma yang berlaku.
  • Sanksi sosial yang hadir di lingkungan masyarakat menjadi suatu hal yang lemah dan bahkan sudah tidak dilaksanakan dengan baik. Sanksi yang dikenakan pada seseorang yang melanggar suatu norma sudah dianggap tidak berlaku.
  • Segala tindakan yang dilakukan oleh setiap masyarakat telah bertentangan dengan norma yang ada dan berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.

Ada beberapa ciri atau karakteristik dari disintegrasi budaya, hal ini dijelaskan dalam sebuah jurnal Disintegrasi Sosial (Studi Regulasi Perlindungan Ikan Pari Manta Masyarakat Lamakera Kabupaten Flores Timur) yang ditulis oleh Randi M. Prakon. Berikut penjelasannya.

  • Adanya ketidaksamaan tujuan antara anggota dari suatu kelompok, sehingga tidak muncul keseragaman atau kesamaan dalam kelompok.
  • Sebagian besar dari anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang telah berlaku.
  • Wibawa dari para tokoh kelompok dan pemimpin mulai menurun di masyarakat.
  • Sanksi tidak lagi berfungsi atau fungsinya berkurang dan tidak sebagaimana mestinya.

3. Disintegrasi Keluarga

Bentuk ketiga disintegrasi merupakan disorganisasi yang terjadi dalam lingkungan keluarga dan disebabkan karena adanya kekurang pahaman antar anggota keluarga. Bentuk disintegrasi satu ini dapat dilihat dari berbagai macam kasus, seperti pisah ranjang antar suami istri, perselingkuhan atau perceraian.

Contoh lainnya dari disintegrasi keluarga adalah kurangnya kasih sayang serta perhatian dari orang tua, sikap anak yang melawan pada kedua orang tuanya, tidak adanya rasa kekeluargaan dalam keluarga, tidak adanya komunikasi yang lancar di dalam keluarga, nafkah dari suami yang tidak mencukupi kebutuhan anggota keluarga, orang tua atau anak atau salah satu anggota keluarga yang terlalu sibuk bekerja hingga kurang memperhatikan keluarga, masalah yang terjadi dalam hubungan intim, sikap egois dan lain sebagainya.

https://www.gramedia.com/products/sosiologi-ilmu-pengetahuan-berparadigma-ganda?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Faktor dan Dampak dari Disintegrasi

disintegrasi adalah

Sumber: Pexels

Permasalahan-permasalahan yang menyebabkan terjadinya disintegrasi antara lain adalah sebagai berikut ini.

  1. Konflik, konflik menjadi salah satu hal yang melatar belakangi seseorang melakukan disintegrasi. Konflik merupakan suatu kondisi ketidakpuasan yang dirasakan oleh masyarakat terhadap keadaan yang ada. Ketidakpuasan inilah yang pada akhirnya menyebabkan orang-orang tertentu tidak berada dalam persatuan.
  2. Peperangan adalah faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya disintegrasi.
  3. Entah itu peperangan antar suku, etnis maupun peperangan yang terjadi karena perbedaan budaya. Peperangan akan menimbulkan suatu dampak yang cukup besar baik itu dari segi material maupun immaterial.
    Pertikaian merupakan salah satu landasan suatu kelompok dalam masyarakat mengalami perpecahan. Kondisi masyarakat satu ini menjadi suatu dasar mengapa masyarakat yang terlibat atau mengalami pertikaian juga rawa mengalami disintegrasi.
  4. Kesenjangan sosial merupakan faktor lain yang menyebabkan terjadinya disintegrasi. Hal ini karena status sosial dari seseorang dibedakan berdasarkan masyarakat kaya maupun miskin. Permasalahan tentang kependudukan di Indonesia seperti hal ini pada akhirnya akan menjadikan banyak kepentingan yang lebih mengutamakan si kaya dibandingkan si miskin.
  5. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang memiliki sifat heterogen.
  6. Kurangnya toleransi yang terjadi antar golongan.
  7. Kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap segala ancaman maupun gangguan yang berasal dari luar.
  8. Berkembanganya ideologi yang sangat bertentangan dengan ideologi bangsa yaitu
  9. Pancasila, contohnya seperti ideologi komunisme, marxisme, leninisme dan lain sebagainya.
  10. Adanya golongan atau masyarakat yang tidak mengikuti peraturan baik itu aturan daerah maupun negara dengan baik dan benar.
  11. Memudarnya rasa kepercayaan rakyat pada pemimpin dan pengelola negara.
    Setiap tindakan yang dilakukan oleh masyarakat sudah tidak berdasarkan Pancasila serta UUD 1945 sebagai dasar negara.
  12. Tercipta suasana politik yang tidak sehat serta tidak kondusif, sehingga memecah belah masyarakat.
  13. Meningkatnya sikap apatis serta egois dari masyarakat.
  14. Tidak meratanya pendidikan, pembangunan dan bidang lainnya di beberapa wilayah tertentu.

Jika masyarakat paham bahwa faktor di atas menjadi penyebab dari disintegrasi dan terpisahnya masyarakat, lalu mengapa masih ada beberapa orang yang melakukan sikap-sikap tersebut? Menurut Simon Fisher, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab konflik sehingga memicunya terjadi disintegrasi, berikut penjelasannya.

  1. Teori relasi masyarakat, menurut teori ini, konflik terjadi dikarenakan ada polarisasi secara terus meneru, ketidakpercayaan, kecurigaan serta pertentangan yang ada pada kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
  2. Teori negosiasi berprinsip, merupakan teori yang menjelaskan bahwa konflik terjadi karena posisi yang bertentangan dengan pandangan konflik zero sum yang diadopsi oleh pihak konflik.
  3. Teori kebutuhan manusia yaitu teori yang menjelaskan bahwa konflik berakar mendalam biasanya disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, psiko sosial, kebutuhan primer termasuk di dalamnya adalah keamanan, perhatian, identitas, partisipasi dan otonomi.
  4. Teori identitas, konflik disebabkan oleh perasaan identitas yang terancam dan seringkali tidak terpecahkan masalah kerugian dan penderitaan.
  5. Teori miskomunikasi antar budaya yaitu konflik terjadi karena tipe komunikasi kultural yang berbeda atau bertentangan.
  6. Teori transformasi konflik yaitu teori yang menjelaskan bahwa konflik dapat terjadi karena masalah nyata seperti ketidakadilan atau ketidaksetaraan yang diekspresikan dalam persaingan kerangka kerja sosial, ekonomi dan budaya.

Lalu apa dampak dari disintegrasi yang terjadi? Disintegrasi baik itu disintegrasi sosial, budaya maupun keluarga setidaknya akan memberikan dua dampak yang cukup besar yaitu timbulnya perpecahan, dan munculnya masalah-masalah sosial. Berikut penjelasannya lebih lanjut.

1. Timbulnya Perpecahan

Contoh dari kasus-kasus disintegrasi yang menyebabkan perpecahan adalah kasus yang terjadi antara Korea Selatan dan Korea Utara. Pada mulanya, kedua negara ini bersatu, akan tetapi karena ada perbedaan dalam segi pemerintahan sosialis serta demokratis, maka pada akhirnya kedua negara ini pun menjadi saling bersebrangan, bahkan saling berperang untuk memperkuat pengaruh satu sama lain.

2. Munculnya Masalah-masalah Sosial

Dampak kedua dari kasus disintegrasi adalah munculnya masalah sosial, sebab disintegrasi akan menyebabkan kondisi masyarakat menjadi tidak bersatu dan akhirnya memicu keadaan yang cukup rumit untuk mencapai tujuan bersama-sama.
Di Indonesia sendiri, ada beberapa contoh kasus disintegrasi, contohnya seperti demonstrasi yang terjadi pada tahun 1998 yaitu para mahasiswa dan masyarakat memberontak serta melakukan protes pada pemerintahan yang dipimpin oleh Orde Baru atau Orba.

Contohnya lainnya adalah PKI yang terjadi pada masa Orde Lama, PKI merupakan partai komunis yang melakukan kudeta pemerintah dengan cara yang cukup brutal seperti membunuh banyak jenderal dan tokoh-tokoh penting.

https://www.gramedia.com/products/sosiologi-gender?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Itulah penjelasan terkait disintegrasi adalah bentuk perilaku dari setiap individu dan kelompok yang hidup dalam ketidak-aturan, sehingga menyebabkan terjadinya perpecahan.

Jika Grameds tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang disintegrasi atau materi lain dalam mata pelajaran Sosiologi, maka Grameds bisa mencari tahu informasinya lebih lanjut dengan membaca buku.

Selain materi disintegrasi, di Gramedia.com juga terdapat buku-buku materi Sosiologi atau buku mata pelajaran lain yang bermanfaat untuk Grameds. Jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia karena dijamin original dan berkualitas, juga membuatmu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Baca juga:

About the author

M. Aris Yusuf

Politik dan ekonomi merupakan dua hal yang berbeda, tetapi saling berkaitan satu sama lain.