Sosiologi

Pengertian Asosiatif, Bentuk, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sosial

asosiatif adalah
Written by Aris

Asosiatif adalah – Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang bersangkutan dengan hubungan antara orang perorangan, kelompok manusia serta orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus, dikarenakan manusia adalah makhluk sosial. Di dalam masyarakat, sebuah interaksi sosial dapat menghasilkan bentuk hubungan yang mampu mempererat maupun merubah kondisi suatu masyarakat.

Pada umumnya, interaksi sosial terbagi menjadi dua yaitu interaksi sosial asosiatif serta interaksi sosial disosiatif. Interaksi disosiatif merupakan interaksi yang mengarah pada perpecahan, sedangkan interaksi sosial asosiatif menuju pada kesatuan.

Dikarenakan interaksi asosiatif lebih mengarah pada kesatuan, maka interaksi asosiatif lebih diharapkan terjadi dalam masyarakat. Lalu, seperti apa bentuk dari interaksi sosial asosiatif ini? Apa saja bentuk-bentuknya dan apa manfaatnya? Simak penjelasan interaksi asosiatif berikut ini ya!

Pengertian Interaksi Sosial Asosiatif

asosiatif adalah

Sumber: Pexels

Sebelum memahami pengertian interaksi sosial asosiatif, ada baiknya apabila Grameds mengetahui pengertian interaksi sosial lebih dulu.

Proses sosial adalah suatu interaksi maupun ikatan timbal balik atau silih pengaruhi antara manusia yang berlangsung selama hidupnya di dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial yang dimaksud merupakan cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang maupun kelompok sosial memilih untuk berjumpa kemudian memastikan sistem dan wujud ikatan sosial.

Sementara itu menurut Homans, interaksi adalah suatu peristiwa yang terjadi ketika sesuatu kegiatan dicoba oleh seseorang pada orang lain dan diberi suatu ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu aksi dari orang lain yang berperan sebagai pendampingnya.

Konsep interaksi yang dikemukakan oleh Homans, memiliki suatu penafsiran bahwa interaksi adalah aksi yang dicoba oleh seseorang dan berupa stimulus untuk aksi orang lain yang menjadi pendampingnya.

Sebaliknya, menurut Shaw interaksi sosial adalah sebuah pertukaran yang terjadi antar individu dan setiap individu menampilkan perilakunya antar satu sama lain dalam kedatang mereka, kemudian masing-masing sikap akan dipengaruhi oleh satu sama lain.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Thibaut dan Kelley yang berpendapat bahwa interaksi sosial adalah sebuah peristiwa yang terjadi karena dipengaruhi oleh individu ketika dua individu atau lebih saling bertemu dan menghasilkan suatu hal yang sama atau berbicara pada satu sama lain, sehingga dalam interaksi sosial, aksi dari setiap individu bertujuan untuk mempengaruhi orang lain.

https://www.gramedia.com/products/smama-kl-10-sosiologi-revisi-kur-2013?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Interaksi sosial yang terjadi pada setiap individu maupun kelompok dapat bersifat positif maupun negatif. Interaksi sosial yang sifatnya positif adalah interaksi asosiatif, interaksi satu ini terjadi untuk menuju pada persatuan, karena interaksi terjalin di antara individu maupun kelompok yang ikut serta untuk menuju pada persatuan.

Interaksi sosial asosiatif juga dapat diartikan sebagai bentuk kerjasama atau suatu bentuk hubungan interaksi sosial yang dilakukan oleh sekelompok orang atau seorang individu yang mengarah pada kontak sosial positif dan kesatuan pandangan.

Proses dari asosiatif ini bersifat membangun dan memperkuat maupun mempererat hubungan jalinan solidaritas dari kelompok masyarakat untuk menjadi satu kesatuan yang lebih solid lagi.

Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

asosiatif adalah

Sumber: Pexels

Menurut Charles Horton Cooley, dalam proses interaksi sosial asosiatif ada kerja sama yang dapat dilakukan dengan penuh kesadaran antar individu dengan individu atau antar kelompok, sehingga interaksi asosiatif biasanya bersifat positif dan memungkinkan terjadinya penyelesaian masalah. Berikut beberapa bentuk dari interaksi sosial asosiatif yang perlu Grameds ketahui.

1. Kerja Sama

Kerja sama adalah sebuah usaha bersama yang dibangun antara individu atau kelompok untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Kerja sama dapat terjadi karena orang berinteraksi dengan satu sama lain.

Dalam kerja sama individu dengan individu yang lain akan saling mendukung dan membantu serta membangun sinergi untuk mencapai tujuan bersama yang dimaksud oleh individu yang terlibat. Ada pula bentuk kerja sama berdasarkan pelaksanaannya, di antaranya adalah sebagai berikut ini:

  • Kerukunan atau gotong royong merupakan suatu bentuk kerja sama yang dilakukan dengan sukarela demi mengerjakan suatu pekerjaan tertentu yang memiliki kaitan langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam gotong royong tersebut.
  • Bargaining merupakan suatu kegiatan perjanjian tentang pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau bahkan lebih.
  • Kooptasi merupakan sebuah prosedur penerimaan unsur baru pada kepemimpinan serta pelaksanaan ketatanegaraan organisasi sebagai satu-satunya tips untuk dapat menghindari adanya konflik yang mampu mengguncang organisasi.
  • Koalisi merupakan suatu kombinasi yang dilakukan dari dua organisasi atau lebih dengan tujuan yang sama. Koalisi menghasilkan suatu keadaan yang tidak stabil yang disebabkan oleh kedua organisasi yang terlibat memiliki struktur sendiri.
  • Joint venture merupakan suatu bentuk kerja sama dalam perusahaan proyek khusus, contohnya seperti pengeboran minyak serta perhotelan.
  • Berdasarkan bentuk kerja, maka kerja sama dibagi menjadi beberapa macam antara lain adalah sebagai berikut.
  • Kerja sama spontan yaitu kerja sama yang terjadi serta merta
  • Kerja sama langsung merupakan kerja sama yang dilakukan dari hasil perintah dari atasan atau penguasa
  • Kerja kontak merupakan kerja sama yang terjadi atas dasar perintah tertentu
  • Kerja sama tradisional merupakan kerja sama sebagai bagian dari antar unsur yang ada dalam sistem sosial.

2. Akomodasi

Jenis kerja sama yang kedua adalah akomodasi yaitu sebuah proses penyesuaian oleh individu maupun kelompok orang yang seluruh anggotanya berkonflik untuk dapat mengatasi ketegangan.

Tujuan dari perjanjian tersebut adalah untuk menciptakan keseimbangan dalam interaksi sosial dengan norma serta nilai yang sudah ada di masyarakat. Hal ini dapat digunakan untuk menyelesaikan konflik, baik itu dengan menghormati kepribadian bertentang maupun dengan tekanan atau paksaan. Berikut adalah beberapa bentuk dari akomodasi.

Koersi

Koersi merupakan suatu bentuk dari akomodasi yang berlangsung karena adanya paksaan kehendak dari suatu pihak kepada pihak lainnya yang lemah dengan didominasi oleh suatu kelompok atas kelompok lain. Contoh dari koersi adalah sistem rezim atau pemerintahan yang totaliter.

Kompromi

Kompromi merupakan suatu bentuk dari akomodasi dengan pihak-[pihak yang terlibat dalam perselisihan dan saling meredakan tuntutan, sehingga tercapai suatu penyelesaian.

Sikap dasar dari kompromi adalah seluruh pihak bersedia memahami serta merasakan suatu keadaan yang dialami oleh pihak lain. Contohnya seperti perjanjian gencatan senjata antara negara-negara yang sedang terlibat dalam perang.

Arbitrase

Arbitrase merupakan suatu bentuk akomodasi yang terjadi karena ada pihak yang berselisih dan tidak sanggup mencapai kompromi sendiri. Oleh dari itu, maka diundang kelompok ketiga yang tidak berat sebelah atau bersikap netral untuk mengusahakan suatu penyelesaian. Pihak ketiga biasanya berasal dari badan berwenang, contohnya penyelesaian pertentangan antara pengusaha dan serikat buruh yang dapat diselesaikan melalui arbitrase.

Mediasi

Mediasi merupakan pihak ketiga yang berperan sebagai penengah atau juru damai. Keputusan untuk berdamai bergantung pada pihak yang bertikai. Contohnya adalah mediasi pemerintah Republik Indonesia untuk mendamaikan faksi yang mengalami perselisihan di Kamboja.

Konsiliasi

Konsiliasi merupakan suatu upaya untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk tercapainya suatu persetujuan bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak serta dapat membuka kesempatan untuk mengadakan asimilasi. Contohnya adalah panitia tetap menyelesaikan masalah ketenagakerjaan dengan mengundang perusahaan serta wakil karyawan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Toleransi

Toleransi merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi, sebab terjadi tanpa disadari serta tanpa direncanakan. Adanya keinginan untuk menghindarkan diri dari suatu perselisihan yang saling merugikan.

Stalemate

Stalemate merupakan bentuk dari akomodasi yang terjadi ketika ada kelompok terlibat dalam pertentangan dengan kekuatan yang seimbang. Dengan kesadaran dari kedua belah pihak, maka tidak ada yang maju atau mundur sehingga suatu pertentangan akan berhenti dengan sendirinya.

Ajudikasi

Ajudikasi merupakan proses penyelesaian masalah atau sengketa yang diselesaikan melalui jalur hukum di meja hijau atau peradilan.

Akomodasi ada untuk mencapai suatu tujuan tertentu, seperti berikut ini.

  • Mengurangi adanya pertentangan antara individu antar individu atau kelompok manusia yang terjadi karena adanya perbandingan mengerti.
    Menghindari meledaknya suatu pertentangan, sedangkan waktu atau secara temporer.
  • Memperbolehkan terwujudnya suatu kerja sama yang terjadi antar kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai suatu akibat dari faktor sosial psikologis dan kebudayaan.
  • Mengusahakan adanya peleburan antara kelompok sosial yang terpisah, contohnya seperti melalui pernikahan kombinasi.

3. Asimilasi

Asimilasi adalah suatu proses sosial yang ditandai oleh adanya suatu upaya untuk mempersempit perbedaan yang terjadi antar individu maupun kelompok manusia, termasuk upaya untuk memperkuat kesatuan tindakan, sikap maupun proses mental dengan cara menghormati tujuan dan kepentingan bersama.

Artinya, ketika ada seseorang yang berintegrasi ke dalam suatu kelompok orang atau dalam masyarakat, maka mereka tidak lagi berbeda dari kelompok tersebut. Singkatnya, proses asimilasi merupakan penggabungan antar dua budaya menjadi satu budaya. Akan tetapi, proses ini tidak semudah seperti yang diharapkan, sebab ada banyak faktor yang mempengaruhi suatu budaya sehingga dapat digabungkan menjadi satu budaya. Beberapa faktor yang akan mempermudah terjadinya proses asimilasi di antaranya adalah sebagai berikut ini:

  • Sikap toleransi pada kebudayaan lain.
  • Kesempatan yang seimbang pada bidang ekonomi
  • Sikap terbuka yang datang dari golongan berkuasa dalam kelompok masyarakat
  • Persamaan yang ada dalam unsur-unsur kebudayaan
  • Perkawinan campuran atau amalgamation
  • Adanya musuh bersama yang berasal dari luar

Selain faktor yang dapat mempermudah terjadinya proses asimilasi, ada pula beberapa faktor yang dapat menghambat terjadinya asimilasi, berikut penjelasannya.

  • Terisolasinya kehidupan dari suatu golongan tertentu yang ada dalam masyarakat.
  • Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi.
  • Munculnya perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yang sedang dihadapi oleh seseorang.
  • Munculnya suatu perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan maupun kelompok tertentu lebih tinggi dibandingkan kebudayaan dari golongan maupun kelompok yang lain.
  • Ada perbedaan ciri-ciri fisik atau badaniah seperti warna kulit, rambut, warna mata dan lainnya.
  • In group feeling atau adanya suatu perasaan yang kuat terhadap budaya dari kelompok.
  • Apabila golongan minoritas mengalami suatu gangguan dari golongan yang berkuasa.

4. Akulturasi

Akulturasi didefinisikan sebagai suatu proses sosial yang muncul ketika ada sekelompok orang yang memiliki budaya tertentu dan dihadapkan oleh unsur budaya asing. Sehingga unsur budaya asing tersebut secara bertahap dapat diterima tanpa menyebabkan suatu kerugian.

Kepribadian dari budaya itu sendiri, merupakan sebuah proses akulturasi yang teratur dan dapat melibatkan integrasi elemen budaya-budaya asing dengan elemen budaya sendiri. Budaya asing paling mudah diterima adalah generasi muda.

Jenis, Ciri, dan Manfaat dari Interaksi Sosial Asosiatif

asosiatif adalah

Sumber: Pexels

Secara umum, ada dua jenis dari interaksi sosial asosiatif yang perlu Grameds ketahui berikut penjelasannya.

1. Paternalisme

Jenis asosiatif yang pertama adalah paternalisme yaitu suatu penguasaan kelompok pendatang pada kelompok anak negeri. Penguasaan tersebut dapat terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam bidang perdagangan, bidang pertahanan, bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang permodalan dan lain sebagainya. Paternalisme menjadikan masalah sosial dapat cepat diselesaikan agar tidak timbul suatu rasa kebencian ataupun konflik yang datang dari kaum pendatang maupun warga pribumi atau warga asli.

2  Adaptasi (Adaptation)

Adaptasi adalah suatu proses untuk menyesuaikan diri yang dilakukan oleh individu, personal maupun kelompok yang sebelumnya sedang mengalami konflik ataupun pertentangan dalam rangka untuk mengurangi ketegangan yang diakibatkan oleh konflik yang sedang terjadi.

Dari penjelasan tentang interaksi sosial asosiatif di atas, maka dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial asosiatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini.

  • Adanya suatu bentuk kerja sama.
  • Ada suatu hubungan yang mengarah pada persatuan antar individu yang satu dengan yang lainnya.
  • Terjadi lebih dari satu orang jumlah pelakunya, bisa dua atau kelompok.
  • Komunikasi yang terjadi antar pelaku interaksi sosial asosiatif berlangsung dengan hubungan sosial.
  • Memiliki suatu tujuan serta maksud yang baik dan jelas yang ingin dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat.
  • Diimplementasikan oleh suatu model kinerja sosial dengan sistem tertentu.
  • Lalu apa manfaat dari interaksi sosial asosiatif ini? Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa interaksi sosial asosiatif lebih diharapkan terjadi di antara masyarakat dibandingkan interaksi disosiatif. Hal ini karena interaksi sosial disosiatif memiliki nilai negatif dan dapat memunculkan suatu konflik yang akan memicu perpecahan.

Sedangkan interaksi sosial asosiatif adalah interaksi dengan nilai positif yang akan memunculkan persatuan, kesatuan dan solidaritas serta dapat mengatasi konflik-konflik yang terjadi antar individu atau kelompok.

Dari perbedaan jenis interaksi sosial ini saja, Grameds tentu sudah bisa menarik kesimpulan bahwa interaksi sosial asosiatif memiliki banyak manfaat bukan? Beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut ini.

  • Dapat mempersatukan masyarakat untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi.
  • Dapat membawa masyarakat mengarah pada kesatuan serta persatuan.
  • Tidak akan menimbulkan perpecahan.
  • Mencegah terjadinya suatu konflik dalam suatu kelompok atau antar individu.
  • Menjalin kesatuan dan meningkatkan solidaritas antar anggota kelompok.

Ada beberapa contoh asosiatif yang bisa Grameds ketahui untuk memahami interaksi sosial asosiatif lebih dalam. Berikut beberapa contohnya.

  • Adanya toleransi antar umat beragama.
  • Para siswa yang mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama.
  • Tim sepakbola yang harus bekerja sama demi mencetak skor ke gawang lawan, sehingga dapat memenangkan sebuah kompetisi.
  • Warga desa yang membentuk suatu organisasi koperasi.
  • Pernikahan yang terjadi antara orang Palembang dengan orang Jawa dan masing-masing mempelai memiliki latar kebudayaan yang berbeda, akan tetapi keduanya dapat dipersatukan dengan pernikahan.

https://www.gramedia.com/products/proses-sosial-interaksi-sosial-dalam-pendidikan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Itulah penjelasan tentang asosiatif adalah suatu bentuk kerja sama atau hubungan interaksi sosial yang dilakukan oleh seorang individu atau sekelompok orang dan interaksi yang terjadi mengarah pada kontak sosial positif serta kesatuan pandangan yang bersifat membangun dan memperkuat hubungan.

Jika Grameds ingin mempelajari materi tentang asosiatif atau materi interaksi sosial, dan pelajaran Sosiologi kelas 10, maka Grameds dapat mencari tahu segala informasinya dengan membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Gramedia menyediakan buku-buku Sosiologi sebagai bahan ajar dan belajar agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Baca juga:

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris