in

10 Ciri-Ciri Masa Pubertas Bagi Anak Laki-Laki, Apa Saja Ya?

Ciri-Ciri Masa Pubertas Bagi Anak Laki-Laki – Apakah Grameds memiliki anak, adik, atau keponakan yang sudah berusia remaja? Masa remaja alias masa pubertas ini menjadi masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

Jadi, dapat disebut bahwa masa remaja ini berada di pertengahan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Semua orang di dunia pasti mengalami masa pubertas ini, baik perempuan maupun laki-laki.

Hanya saja, usia untuk mengalami masa pubertas ini tidaklah semuanya sama, pun di kisaran 10-17 tahun bagi anak perempuan, sementara anak laki-laki di kisaran 11-17 tahun. Perbedaan usia untuk mengalami masa pubertas ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor internal dan eksternal.

Mengingat perempuan dan laki-laki itu memiliki postur tubuh fisik yang berbeda, maka tentu saja dalam pertumbuhannya di masa pubertas juga berbeda. Lantas, apa saja ciri-ciri masa pubertas bagi anak laki-laki itu?

Apa saja pula faktor pengaruh akan terjadinya masa pubertas bagi anak-anak, baik perempuan maupun laki-laki? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk segera simak ulasannya berikut ini!

Ciri-Ciri Masa Pubertas Bagi Anak Laki-Laki
https://safesex808.org/

Memahami Apa Itu Masa Pubertas Pada Anak

Istilah “puber” berasal dari kata “pubertas” dari Bahasa Yunani yang berarti ‘kelaki-lakian’ dan ‘menunjukkan kedewasaan yang ditandai oleh adanya sifat kelaki-lakian secara fisik’. Tidak hanya itu saja, istilah ini juga berasal dari kata “pubes” yang berarti ‘rambut kemaluan sebagai penanda kematangan fisik’. Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara bahasa, pubertas ini adalah,

“Masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa dengan ditandainya kematangan fisik dan rentang usia sekitar 11 hingga 17 tahun.”

Seseorang baik itu perempuan maupun laki-laki yang tengah masa pubertas ini disebut sebagai remaja, yang nantinya mengalami beberapa perubahan secara biologis, kognitif, hingga sosio-emosional.

Perubahan secara fisik diantaranya adalah dengan bertambah tinggi dan berat badan, muncul buah dada bagi anak perempuan, suara semakin membesar bagi anak laki-laki, dan lainnya. Nah, berhubung pada masa pubertas ini hormonal akan meningkat, maka para remaja akan mudah mengalami kenaikan berat badan dan itu adalah hal yang wajar. Itulah mengapa, remaja akan mudah terpengaruh adanya diet, latihan fisik, dan mengatur gaya hidupnya, terlebih pada remaja perempuan.

Cek di Balik Pena : Baby Chaesara

Masa pubertas juga disebut sebagai masa adolescent yang menjadi awal terjadinya kematangan seksual dan kemampuan bereproduksi. Masa ini juga ditandai dengan meningkatnya produksi hormon reproduksi pada remaja, seperti FSH, LH, testosteron, dan estrogen. Sedikit trivia saja nih, anak perempuan justru mengalami masa pubertas lebih dahulu dibandingkan dengan anak laki-laki, perbedaannya sekitar 2-3 tahun.

Pada masa pubertas, ada tahap awal yang kemudian dilanjutkan oleh masa adolesensi alias pubertas lanjut. Pada tahap ini, memang kepribadian anak masih bersifat kekanak-kanakan, tetapi lambat laun akan mulai tumbuh dan berkembang hingga muncul kepercayaan diri. Masa puber dianggap sebagai periode Strum Und Drang alias masa penuh badai dan nafsu, itulah mengapa para remaja di usia puber akan sering emosi seolah berjuang untuk menemukan jati dirinya.

Gejala Umum Pada Masa Pubertas

Terdapat beberapa gejala yang akan dialami oleh anak-anak di masa puber. Perlu diketahui ya bahwa beberapa gejala berikut ini adalah hal yang wajar alias semua orang di dunia ini pasti tumbuh berkembang dengan melalui gejala-gejala tersebut.

1. Adanya Kecenderungan Untuk Meniru

Baik anak perempuan maupun laki-laki di masa puber, pasti akan memiliki kecenderungan untuk meniru sebagai bagian dari pencarian jati dirinya. Biasanya, yang mereka tiru adalah hal-hal kesukaannya, seperti mode pakaian hingga kebiasaan idolanya.

Tak jarang, mereka akan meniru hal-hal tersebut tanpa mempertimbangkan bagaimana kondisi sosial dan kepribadiannya, sehingga akan terlihat menyimpang dari sistem tatanan masyarakat. Itulah mengapa, peran orang tua, keluarga, dan sekolah turut andil dalam mengawasi masa pubertas ini.

2. Merasa Bosan

Apabila anak, adik, maupun keponakanmu yang tengah berada di usia masa pubertas, tiba-tiba merasa bosan dengan permainan yang dahulu disenanginya maka itu adalah hal wajar. Bahkan mereka tidak akan segan menunjukkan rasa bosannya dengan menolak mengerjakan kegiatan yang pernah disenanginya di masa kanak-kanak.

3. Keinginan Untuk Menyendiri

Yap, di masa pubertas memang para remaja akan selalu ingin menyendiri. Mereka lebih senang mengasingkan diri di kamar atau di tempat-tempat tertentu. Itulah mengapa, sejatinya di usia remaja, mereka sudah memiliki kamar pribadi.

4. Cenderung Mencari Perhatian Lebih

Gejala selanjutnya adalah di masa pubertas ini, mereka akan mulai mencari perhatian dari lingkungannya. Seolah ingin mendapatkan status dan peranan di kegiatan-kegiatan lingkungan sekitarnya. Jadi, wajar saja mereka akan over-acting baik dalam tingkah laku maupun model pakaiannya.

Bahkan tak jarang, mereka akan bertindak negatif demi mendapatkan perhatian. Nah, disinilah peran orang tua, keluarga, dan sekolah bertindak untuk mengajak mereka dari penyimpangan tatanan sosial.

5. Mulai Tertarik Dengan Lawan Jenis

Gejala yang paling kentara dari masa pubertas ini adalah ketertarikan mereka dengan lawan jenisnya. Jika anak laki-laki sudah berani menggoda anak perempuan baik itu teman atau tetangganya, maka anak perempuan akan senang berdandan secantik mungkin untuk menarik simpati dari anak laki-laki. Berhubung tumbuhnya rasa cinta kasih sayang antara perempuan dan laki-laki itu wajar, maka anggap saja hal ini adalah permulaan mereka menuju masa dewasa.

Para orang tua, keluarga, sekolah, dan lingkungan harus turut serta mengawasi mereka supaya tidak melampaui batas, terutama ketika bergaul dengan lawan jenisnya. Ajarkan pentingnya sex education supaya mereka menyadari untuk tidak berbuat hal-hal tidak senonoh dengan teman lawan jenisnya.

6. Mulai Mencari Idola

Idola baik itu penyanyi, aktris, aktor, maupun idol K-Pop yang saat ini tengah “menguasai” pasaran dunia, pasti akan dijadikan sebagai role-model bagi anak remaja di usia pubertas mereka. Mengingat pada masa pubertas ini menjadi masa bingungnya seorang anak untuk mencari sosok yang dapat dijadikan contoh dalam kehidupannya.

Maka tak heran, bila kita masuk ke kamar remaja, akan terpampang tempelan poster baik itu grup band, boyband, girlband, aktris, aktor, maupun penyanyi favoritnya.

7. Emosi yang Menggebu-Gebu

Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa dalam masa pubertas itu hormon serotonin di dalam tubuh akan meningkat sehingga membuat emosi yang dimiliki para remaja di usia puber akan menggebu-gebu. Keadaan emosi mereka belum stabil karena perubahan hormon tersebut. Namun, hormon ini juga akan membuat semangat menggebu-gebu terutama ketika tengah melakukan bakat dan hobinya.

Itulah mengapa, tak jarang para remaja akan kesulitan mengontrol emosinya sehingga terjadi perkelahian dengan teman-temannya.

8. Selalu Ingin Mencoba Hal-Hal Baru

Gejala yang selanjutnya adalah para remaja akan memiliki keinginan untuk mencoba hal-hal baru, baik itu negatif maupun positif. Jika hal-hal baru tersebut bersifat positif seperti mengeksplor bakat dan hobinya, maka orang tua maupun keluarga tentu tidak akan merasa khawatir secara berlebih. Namun, apabila hal-hal baru tersebut bersifat negatif seperti mencicipi miras, narkoba, ganja, hingga menonton film porno, pasti akan membuat kita resah kan.

Keingintahuan mereka mendorong anak pada masa puber ingin mencoba sesuatu yang dilarang untuk dikerjakan. Nah, jika mereka justru melakukan hal-hal baru yang bersifat negatif, jangan langsung memarahinya. Nasihati saja akan dampak akibatnya secara pelan-pelan dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Ciri-Ciri Masa Pubertas Bagi Anak Laki-Laki

Ciri-Ciri Masa Pubertas Bagi Anak Laki-Laki, Apa Saja?

Ciri-Ciri Masa Pubertas Bagi Anak Laki-Laki
https://prod.medicalnewstoday.com/

Secara Umum

Nah, sebelumnya ‘kan sudah dituliskan bahwa masa pubertas baik perempuan maupun laki-laki pasti muncul ciri-cirinya masing-masing. Ciri-ciri masa pubertas tersebut mencakup perubahan fisik hingga perubahan hormon.

1. Bentuk Tubuhnya Berubah

Ciri-ciri masa pubertas bagi anak laki-laki yang pertama adalah perubahan bentuk tubuhnya. Mulai dari lengan, kaki, hingga bahunya akan tampak lebih lebar dan berotot. Tak jarang, anak laki-laki juga akan mengalami kenaikan berat badan tetapi tidak semua, bergantung pada faktor genetik.

2. Tumbuh Bulu Di Bagian Ketiak dan Kemaluan

Ciri-ciri masa pubertas bagi anak laki-laki selanjutnya adalah tumbuhnya bulu-bulu halus di bagian ketiak dan kemaluan, terutama di pangkal penis mereka. Seiring berjalannya waktu, bulu-bulu halus tersebut juga akan tumbuh di sekitar bawah pusar.

3. Bertambahnya Tinggi Badan

Perubahan fisik yang juga kentara bagi anak laki-laki ketika di masa pubertas adalah tingginya bertambah. Yap, anak laki-laki akan terlihat begitu bongsor ketika masa pubertas, bahkan tingginya mampu bertambah sekitar 7-8 cm di setiap tahunnya. Badannya pun akan terlihat lebih tegap yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan asupan makannya.

4. Mengalami Mimpi Basah

Adanya mimpi basah ini berupa terjadinya ejakulasi yang tidak disengaja ketika anak laki-laki tengah tidur dan itu adalah hal wajar di masa pubertas. Apabila anak, adik, maupun keponakanmu laki-laki mengalami mimpi basah ini di usia pubertas mereka, jangan dimarahi atau bahkan diolok-olok begitu saja. Justru hal itu akan membuat mereka malu dan bersalah, sehingga akan merasa dirinya begitu “kotor”.

Sebaiknya, jelaskan arti dari terjadinya mimpi basah itu kepada mereka tanpa harus menghakiminya. Ingat, terjadinya mimpi basah ini adalah hal wajar untuk pertumbuhan sistem reproduksinya dan tidak dapat dicegah.

5. Lebih Mudah Berkeringat

Memang di masa pubertas, anak laki-laki yang umumnya aktif menjalani kegiatan tertentu, akan mengalami peningkatan produksi keringat. Bahkan tak jarang, bau badan mereka pun khas. Nah, disinilah peran orang tua dan keluarga harus mengajarkan mereka untuk menggunakan deodorant dan rutin mengganti pakaian setelah sepulang sekolah.

6. Munculnya Kumis dan Janggut

Berhubung masa pubertas ini adalah proses menuju dewasa, maka munculnya kumis dan janggut layaknya pria dewasa juga akan dialami oleh para anak laki-laki. Tak jarang, anak laki-laki di masa puber yang mengalami hal tersebut akan merasa ingin tahu untuk bagaimana cara mencukur kumis dan janggut mereka secara benar.

7. Muncul Jerawat

Ciri-ciri masa pubertas bagi anak laki-laki selanjutnya adalah munculnya jerawat di wajah. Sebenarnya, kemunculan jerawat ini juga dialami oleh remaja perempuan dalam proses pubernya. Hal tersebut dipicu oleh kelenjar keringat yang memang akan lebih aktif ketika di masa pubertas.

8. Suara Membesar

Suara membesar menjadi ciri-ciri masa pubertas bagi anak laki-laki selanjutnya. Suara anak laki-laki di masa puber cenderung akan lebih berat dan dalam dibandingkan ketika di masa kanak-kanak. Hal itu adalah wajar dan akan terus berubah hingga usianya dewasa.

9. Cenderung Emosional

Tidak hanya anak perempuan saja yang mengalami perubahan suasana hati yang cenderung emosional, anak laki-laki pun di masa pubertas pun juga mengalami hal demikian. Mereka akan lebih mudah marah karena hal-hal sepele dan tak jarang berkelahi dengan temannya sendiri. Itu karena emosi mereka memang belum stabil dan perlu adanya pengawasan dari orang tua maupun pihak sekolah.

10. Mengalami Ereksi Penis

Dilansir dari sehatq.com, ciri-ciri masa pubertas bagi anak laki-laki yang paling berdampak adalah bagian penis dengan mengalami ereksi tanpa alasan dan bahkan bisa muncul kapan saja. Jika sudah demikian, anak pasti akan merasa malu, bingung, dan khawatir, terutama ketika hal tersebut terjadi pertama kalinya. Nah, disinilah peran orang tua dan keluarga menjelaskan bahwa ereksi penis yang mereka alami adalah hal wajar di masa pubertas dan semua laki-laki di dunia ini mengalaminya.

Tegaskan pula bahwa dengan seiring bertambahnya usia, mereka akan dapat mengontrol ereksi penis tersebut.

Ciri-Ciri Masa Pubertas Bagi Anak Laki-Laki

Faktor Pengaruh Terjadinya Masa Pubertas Pada Anak

https://momjunction.com/

Ada banyak faktor pengaruh terjadinya masa pubertas pada anak perempuan maupun laki-laki. Mulai dari faktor genetik hingga faktor lingkungan. Itulah mengapa, terjadinya masa pubertas pada setiap anak akan berbeda-beda, walaupun masih dalam rentang usia yang sama. Nah, berikut ini adalah faktor-faktor pengaruh terjadinya masa pubertas pada anak.

1. Faktor Pertumbuhan Fisik

a) Faktor Internal

Yakni faktor yang berasal dari dalam diri anak, terutama sifat jasmaniah yang diwariskan oleh orang tua mereka. Singkatnya, faktor internal ini berkaitan dengan faktor genetik.

b) Faktor Eksternal

Yakni faktor yang berasal dari luar diri anak, terutama kesehatan. Yap, faktor kesehatan dan pemenuhan gizi pada anak tentunya berkaitan erat dengan bagaimana kondisi sosial ekonomi keluarga dan lingkungannya.

2. Faktor Perkembangan Emosi

a) Perubahan Jasmani

Yakni ditunjukkan dengan bertumbuhnya anggota tubuh mereka. Mulai dari bertambah berat dan tinggi badan, tumbuhnya payudara pada anak perempuan, bertambahnya volume dan ukuran testis pada anak laki-laki, dan lainnya.

b) Perubahan Pola Interaksi dengan Orang Tua

Grameds pasti tahu dong jika pola asuh orang tua di setiap keluarga itu berbeda-beda. Nah, perbedaan tersebut juga berpengaruh pada perkembangan emosi anak di masa pubertas mereka.

c) Perubahan Interaksi Dengan Teman Sebaya

Dalam hal ini, remaja di usia pubertas memang cenderung membangun interaksi dengan teman sebayanya dan membentuk semacam geng. Hal ini berkaitan dengan perkembangan emosi mereka, terutama dalam hal perasaan cinta dengan lawan jenisnya.

d) Perubahan Pandangan Atas Dunia Luar

  • Berkaitan dengan sikap dunia luar terhadap remaja yang sering kali tidak konsisten. Mereka dianggap sudah dewasa, tetapi mereka juga tidak mendapatkan kebebasan penuh sebagaimana orang dewasa. Hal itu sering menimbulkan kejengkelan pada diri remaja.
  • Berkaitan dengan masyarakat yang masih menerapkan nilai-nilai berbeda antara remaja perempuan maupun laki-laki. Misalnya, jika remaja laki-laki memiliki banyak teman lawan jenis, akan dianggap populer. Sementara jika remaja perempuan memiliki banyak teman lawan jenis, justru akan dianggap sebagai hal yang tidak baik. Hal itu sering menyebabkan remaja emosional.

e) Perubahan Interaksi Dengan Sekolah

Dalam hal ini, posisi guru menjadi tokoh paling pada kehidupan remaja. Terutama dalam hal penyampaian materi-materi yang positif.

3. Faktor Perkembangan Hubungan Sosial

a) Lingkungan Keluarga

Beberapa faktor pendukung dari keluarga yang sangat dibutuhkan oleh setiap anak remaja di masa pubertas mereka adalah kebutuhan akan rasa aman, dihargai, disayang, diterima dan kebebasan untuk menyatakan diri.

b) Lingkungan Sekolah

Dalam hal ini, keberadaan guru dan teman-teman sekelas menjadi sistem yang kemudian membentuk suatu lingkungan normal bagi setiap remaja di masa pubertas.

c) Lingkungan Masyarakat

Salah satu masalah yang dialami oleh remaja dalam proses sosialisasinya adalah bahwa tidak jarang masyarakat bersikap tidak adil terhadap remaja. Seperti yang diungkapkan sebelumnya, mereka dianggap sudah dewasa, tetapi mereka juga tidak mendapatkan kebebasan penuh sebagaimana orang dewasa. Hal itu sering menimbulkan kejengkelan pada diri remaja.

4. Faktor Perkembangan Nilai, Moral, dan Sikap

Berkaitan dengan nilai, moral, dan sikap dalam kehidupan bermasyarakat, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitarnya.

Sumber:

https://digilib.uinsa.ac.id/9484/4/bab2.pdf

Baca Juga!



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Widiastuty

Saya suka menulis terutama pada tema-tema parenting. Lewat tulisan, saya bisa mendapatkan informasi sekaligus menambah wawasan saya tentang dunia parenting.

Kontak media sosial Instagram saya Widiastuty