Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal Online – Apakah Grameds pernah membuat karya ilmiah seperti artikel atau jurnal? Biasanya karya ilmiah ditugaskan pada mahasiswa untuk melaporkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Ketika menulis karya ilmiah, tentunya ada etika dan teknik penulisan karya ilmiah yang harus dipatuhi oleh penulis seperti mencantumkan daftar pustaka pada akhir halaman karya ilmiah tersebut.
Apa sih daftar pustaka itu? Secara sederhananya, daftar pustaka merupakan daftar referensi yang berisi sumber-sumber yang digunakan oleh penulis ketika membuat suatu karya ilmiah.
Daftar pustaka merupakan hal penting yang harus dicantumkan oleh penulis sebagai bentuk penghargaan serta menghindari dugaan plagiasi dari artikel yang Grameds tulis. Tetapi, daftar pustaka ini memiliki kaidah penulisan khusus yang mungkin sedikit rumit.
Tentunya Grameds bisa belajar cara menulis daftar pustaka dari sumber jurnal online dan sumber lainnya agar dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang baik dengan membaca artikel satu ini hingga akhir!
Table of Contents
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal Online
Berikut ini cara menulis daftar pustaka dari jurnal online.
Periksa informasi dari Jurnal, apakah sudah sesuai digunakan
Ketika ingin menulis daftar pustaka dari jurnal online, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah koreksi kembali informasi dari jurnal yang diambil. Lalu, cek apakah semua informasi yang dibutuhkan sudah ada atau belum.
Perhatikan nama penulis dan tahun publikasi
Langkah kedua dari menulis daftar pustaka dari jurnal online adalah jangan lupa perhatikan nama penulis dan tahun publikasi. Benar sekali, kedua hal itu harus dicantumkan di daftar pustaka, sehingga jangan sampai ketinggalan ya.
Mencatat judul jurnal yang dijadikan sebagai referensi
Langkah ketiga dalam menulis daftar pustaka dari jurnal online adalah mencatat judul jurnal yang dijadikan sebagai referensi. Hal ini perlu dilakukan agar penulisan judul jurnal tidak salah.
Memberikan informasi Jurnal dan DOI
Langkah terakhir dari menulis daftar pustaka dari jurnal online adalah memberikan informasi jurnal sangat jelas dan DOI atau URL.
Dikutip dari kompas.com, cara penulisan daftar pustaka dari jurnal online atau disebut pula sebagai e-journal harus mencakup beberapa informasi seperti nama penulis, tahun terbit, judul artikel, judul jurnal ditulis miring, volume dan nomor terbit, halaman, alamat web atau DOI dan terakhir informasi kapan jurnal tersebut diakses.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Secara lengkap, daftar pustaka dari jurnal online dapat ditulis dengan urutan sebagai berikut:
Nama penulis. (tahun). Judul artikel. Judul jurnal. Volume, nomor halaman. Alamat web. DOI. tanggal akses jurnal.
Contoh:
Pamungkas, B. (2023) Perilaku Kucing Berdasarkan Warna Bulu. Jurnal Biologi 325(17), 128. https://www.jurnalbio.com/content/325/17/128 Diakses 19 Juni 2023.
Ketika menulis daftar pustaka dari jurnal online, Grameds boleh menulisnya dengan format jurnal online apabila e-journal tersebut tidak memiliki volume dan nomor halaman, tidak tersedia versi cetaknya.
Sementara itu jika e-journal tersebut dalam proses diterbitkan dan belum diberi nomor halaman, Grameds perlu mencantumkan informasi “”Epub sebelum dicetak” menggantikan informasi volume, terbitan, dan nomor halaman.
Tentang Daftar Pustaka
Saat menulis karya ilmiah, penulis perlu mengutip sumber dengan benar untuk menjaga integritas karyanya. Oleh karena itu, menyusun daftar pustaka menjadi suatu keharusan dalam penulisan karya ilmiah.
Daftar pustaka adalah kumpulan buku-buku atau sumber lain yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah. Daftar pustaka ini juga memiliki istilah lain yaitu sumber pustaka, pranala, rujukan hingga referensi.
Pada umumnya penulisan daftar pustaka akan ditempatkan pada halaman paling akhir dari karya ilmiah. Menyertakan daftar pustaka ini memiliki beberapa manfaat bagi penulis karya ilmiah tersebut.
Beberapa manfaat yang akan diperoleh penulis adalah sebagai petunjuk bahwa karya ilmiah yang disajikan dan dibuat merupakan sebuah karya tulis dengan data-data yang benar tanpa adanya manipulasi.
Selain itu manfaat daftar pustaka adalah memenuhi etika dari menulis karya ilmiah dan menjadi penanda rasa terima kasih pada penulis atau peneliti sebelumnya. Menyertakan daftar pustaka juga menjadi wujud dukungan akan ide dari penulis.
Apa Saja Tujuan Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka tidak hanya memberikan manfaat, tetapi juga ditulis untuk memenuhi suatu tujuan tertentu. Apa saja tujuan menulis daftar pustaka tersebut? Simak penjelasannya berikut.
1. Menguatkan hasil penelitian
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa salah satu manfaat dari menulis daftar pustaka adalah membuktikan bahwa penelitian serta data yang tercantum dalam karya tulis tersebut benar dan tidak mengada-ada.
Dengan menyertakan daftar pustaka, maka karya tulis ilmiah pun menjadi lebih kuat karena disusun berdasarkan sumber yang jelas serta terpercaya. Oleh karena itulah, penyertaan daftar pustaka adalah suatu hal yang penting.
Daftar pustaka membuat karya tulis dinilai lebih kredibel dibandingkan artikel lain yang tidak menggunakan sumber jelas.
2. Menghindari adanya tuduhan melakukan plagiasi
Tujuan kedua dari menulis daftar pustaka adalah untuk menghindari adanya tuduhan plagiasi pada karya yang Grameds tulis. Ketika menulis karya ilmiah, tentu saja ada pemikiran penulis sebelumnya yang Grameds kutip.
Pemikiran dari penulis terdahulu dan penemuan pada penelitian lain membuat karya tulis yang Grameds susun menjadi lebih kredibel. Akan tetapi, mencantumkan kredit dari ide dan karya orang lain adalah keharusan.
Jika tidak, penemuan dari penelitian orang lain yang dicantumkan dalam karya tulis milik Grameds akan dianggap sebagai plagiasi. Sehingga Grameds perlu lebih teliti mencantumkan karya orang lain yang dikutip pada artikel Grameds.
3. Bentuk penghargaan dari penulis lain
Menyusun karya ilmiah dari sebuah penelitian tentu saja bukanlah suatu hal yang mudah, ada rangkaian proses yang harus dilakukan oleh penulis untuk menghasilkan suatu karya yang berkualitas.
Selain itu ide dari penulis tentu tidak didapatkan secara instan, oleh karena menuliskan kredit dari pemikiran orang lain sangatlah penting sebagai bentuk penghargaan atas karya tulis penulis tersebut.
Menulis daftar pustaka juga menjadi bukti Grameds telah menyetujui ide penulis sebelumnya dengan mengutip pemikiran dan hasil penelitian dari penulis tersebut.
4. Dapat membantu penulis lain
Penelitian dalam keilmuan tertentu pasti akan selalu diperbarui karena akan lahir peneliti baru yang menemukan beberapa aspek baru serta pemikiran baru yang akhirnya dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah.
Peneliti baru tentunya harus mencantumkan kutipan dari penelitian terdahulu untuk membuat karya tulisnya kredibel. Dalam proses tersebut, mencari sumber akan lebih mudah dengan melihat daftar pustaka dari karya ilmiah seseorang.
Daftar pustaka akan membantu penulis serta pembaca lain menelusuri sumber-sumber yang dapat digunakan untuk menyusun karya ilmiah dengan baik.
Jadi dari pengertian serta penjelasan tentang penulisan daftar pustaka tersebut, kini Grameds tentu sudah mengetahui bahwa menyertakan daftar pustaka atau referensi adalah suatu hal yang penting.
Tetapi menulis daftar pustaka bisa menjadi suatu hal yang merepotkan karena dalam penyusunan karya ilmiah biasanya menggunakan banyak sumber rujukan. Meskipun begitu, Grameds tidak perlu khawatir karena tersedia buku tentang teknik penulisan karya ilmiah.
Salah satunya adalah Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif buku satu ini tidak hanya menjelaskan soal teknik penulisan saja, tetapi juga contoh yang dapat dengan mudah dimengerti.
Tersedia dalam bentuk EBook, Grameds bisa mengakses serta membeli buku satu ini dengan mudah di gramedia.com!
Teknik Penulisan Daftar Pustaka Secara Umum
Cara penulisan daftar pustaka yang berasal dari sumber berbeda harus dituliskan dengan urutan, teknik hingga keterangan yang berbeda-beda. Tetapi, secara umum ada urutan yang harus ada ketika menulis daftar pustaka.
Bagaimana teknik dan urutan menulis daftar pustaka secara umum? Berikut penjelasannya:
1. Nama penulis
Urutan pertama yang harus ditulis ketika menyusun daftar pustaka ialah nama penulis. Nama penulis harus ditulis dari nama belakangnya lebih dahulu, kemudian baru nama depan atau inisialnya.
Nama belakang dan nama depan penulis dipisahkan dengan tanda koma (,) dan gelar penulis tidak perlu disertakan dalam daftar pustaka. Contohnya penulisan dengan Dewi Lestari, maka ditulis menjadi Lestari, Dewi.
Sementara itu apabila ada dua atau bahkan lebih penulis pada sumber yang digunakan, maka Grameds hanya perlu membalik nama dari penulis pertama dan selanjutnya ditulis seperti biasa.
Grameds juga perlu menyertakan kata sambung dan pada ketiga, untuk memisahkan penulis pertama dan kedua, Grameds hanya perlu menggunakan tanda titik (.) simak contoh berikut:
Contoh: Lestari, Dewi dan Andrea Hirata.
Lestari, Dewi. Andrea Hirata dan Marta Susilo.
Jika Grameds menggunakan sumber dengan penulis lebih dari tiga, Grameds tidak perlu menuliskan semua nama penulis dan hanya perlu menuliskan nama penulis pertama dan menambahkan dkk pada akhirnya.
2. Tahun terbit
Urutan kedua yang harus dituliskan pada daftar pustaka adalah tahun terbit dari buku yang menjadi sumber referensi. Tahun terbit dituliskan dengan menggunakan tanda kurung. Berikut contohnya:
Contoh: Lestari, Dewi. (2006).
3. Judul buku
Tidak boleh ketinggalan, judul buku yang dijadikan referensi pun harus dicantumkan dengan lengkap pada daftar pustaka dan tidak boleh dikurangi atau dilebihkan. Judul harus ditulis dengan huruf miring atau italic.
Contoh: Lestari, Dewi (2006). Aroma Karsa.
4. Tempat terbit
Setelah judul buku, Grameds perlu menyertakan informasi tempat terbit dari buku tersebut dengan disertai tanda titik dua (:) berikut contohnya:
Contoh: Lestari, Dewi (2006). Aroma Karsa. Yogyakarta:
5. Nama penerbit
Setelah tempat terbit, selanjutnya Grameds perlu menyertakan informasi nama penerbit dari buku yang dijadikan sebagai referensi atau sumber dalam penulisan karya ilmiah.
Contoh: Lestari, Dewi (2006). Aroma Karsa. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Ketika menuliskan daftar pustaka untuk karya tulis ilmiah, kelima urutan tersebut haruslah ada terutama ketika Grameds mengambil sumber yang berasal dari buku cetak.
Agar mudah mengingatnya, Grameds bisa membeli buku saku untuk teknik penulisan karya ilmiah seperti buku Etika Penulisan Karya Ilmiah yang secara khusus disusun untuk penulis karya ilmiah agar dapat menghasilkan suatu karya yang etis dan juga relevan. Beli bukunya hanya di gramedia.com ya!
Perhatikan Ini Ketika Menulis Daftar Pustaka
Selain kelima urutan yang harus disertakan pada penulisan daftar pustaka secara umum, ada pula beberapa hal yang mungkin akan muncul ketika akan menulis daftar pustaka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ini mungkin akan membuat Grameds bingung, karena dalam beberapa sumber bisa saja informasi yang tersedia tidak lengkap atau bahkan ada informasi tambahan yang membingungkan. Apa saja yang perlu diperhatikan ketika menulis daftar pustaka? Berikut penjelasannya:
1. Angka pada nama penulis
Ketika mengutip buku dari luar negeri, tak jarang Grameds akan menemukan nama penulis yang menggunakan angka seperti George III atau nama dengan angka lainnya.
Apabila menemui sumber dengan nama penulis yang disertai angka, Grameds perlu menulis angka setelah nama penulisnya. Penulisan nama penulis juga perlu dibalik seperti biasa.
Contoh: Anderson, Michael., III.
2. Tidak ada nama penulis yang tertera
Ketika mengutip dari jurnal, buku atau sumber lain yang tidak mencantumkan nama penulis, tentu akan membuat Grameds bingung untuk menyusun daftar pustaka.
Pasalnya urutan pertama yang harus tertera pada daftar pustaka adalah nama penulis. Namun apabila sumber yang Grameds gunakan tidak mencantumkan nama penulis, maka Grameds hanya perlu menyertakan judul buku, tahun dan tempat terbit saja.
Contoh: American Oxford Dictionary. (2009). Heatherton, Australia.
3. Sumber dengan penulis yang sama
Ketika menyusun karya ilmiah, tidak jarang Grameds akan menemukan beberapa sumber dengan nama penulis yang sama. Contohnya seperti Abdul Chaer yang banyak menerbitkan buku-buku linguistik dan sering dijadikan rujukan.
Apabila Grameds menggunakan banyak buku Abdul Chaer dalam satu karya tulis ilmiah, maka Grameds perlu menulis sumber tersebut diurutkan berdasarkan pada tahun terbit paling awal.
Contoh:
Chaer, Abdul. (2012). Linguistik Umum (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
Chaer, Abdul. (2018). Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
4. Buku yang ditulis oleh institusi atau organisasi
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah, Grameds mungkin akan menggunakan referensi dari buku yang ditulis oleh instansi maupun organisasi tertentu. Apabila menggunakan sumber seperti ini, Grameds perlu menulis nama organisasi dan nama organisasi yang bertanggung jawab di akhir.
5. Sumber dengan buku edisi tertentu
Ada beberapa jenis buku yang diterbitkan berulang kali dikarenakan laris manis dan banyak dicari oleh orang. Selain itu, edisi dari buku tertentu biasanya juga berisi informasi terbaru atau revisi yang dilakukan oleh penulis.
Dengan sumber satu ini, Grameds bisa menuliskan daftar pustaka dengan menggunakan urutan sebagai berikut: nama penulis dibalik, tahun terbit, judul buku lengkap (edisi ke), tempat terbit dan nama penerbit.
Contoh:
Chaer, Abdul. (2012). Linguistik Umum (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta
6. Buku yang telah diedit oleh editor
Mengutip sumber dari buku yang diedit atau diorganisir oleh editor dalam daftar pustaka Grameds perlu mencantumkan sumber tersebut dengan urutan berikut ini: nama editor (Eds). (tahun terbit). Judul buku. tempat terbit: nama penerbit.
Contoh:
Friedman, S. & Wachs, T.D. (Eds). (1999). Measuring environment across the lifespan. Washington, D.C.: American Psychology Association.
7. Sumber dari buku berseri
Tak hanya buku dengan edisi tertentu, biasanya beberapa buku juga memiliki seri. Apabila mengambil sumber dari buku dengan seri, Grameds perlu menuliskan daftar pustaka dengan urutan yang sama seperti biasanya, tetapi diberikan informasi tambahan seri setelah judul buku.
Contoh:
Friedman, S. & Wachs, T.D. (Eds). (1999). Measuring environment across the lifespan (judul buku). Series in affective science (nama seri buku). Washington, D.C.: American Psychology Association.
8. Sumber dari EBook
Sebenarnya penulisan daftar pustaka dari EBook tidak jauh berbeda dengan penulisan daftar pustaka dari buku. Perbedaannya pada akhir daftar pustaka, Grameds perlu mencantumkan informasi nama database atau url.
Contoh:
Dinar Andari. (2019). Manajemen Keperawatan Berbasis Kearifan Lokal. https://manajemen-keperawatan-berbasis-kearifan-lokal (menyertakan link) diakses pada 19 Agustus 2020 (informasi waktu mengakses buku).
9. Buku terjemahan
Terakhir adalah cara penulisan daftar pustaka apabila sumber yang diambil adalah buku terjemahan. Berikut urutan yang perlu diperhatikan: nama asli. (tahun terbit). judul buku. Inisial penerjemah dan nama penerjemah. Tempat terbit: nama penerbit buku terjemahan.
contoh:
Doe, John. (2006). Sistem Informasi dan Komunikasi. (M. Harianto, Terjemahan) (nama penerjemah). Jakarta: Gramedia.
Karya tulis ilmiah tidak hanya berupa hasil penelitian saja lho Grameds, artikel ilmiah kini juga disusun sebagai sebuah dokumen administrasi yang akan bermanfaat di masa depan.
Salah satunya adalah dokumen-dokumen yang harus ditulis oleh guru ketika melakukan pengamatan ketika sedang mengajar. Agar artikel ilmiah tersebut dapat disusun dengan baik, Grameds bisa mengantongi buku Guru Dahsyat Menulis.
Dalam buku tersebut, penulis menjelaskan tiga teknik menulis jenis-jenis tulisan seperti artikel populer, artikel ilmiah hingga penelitian tindakan kelas. Tersedia dalam bentuk EBook dan soft cover, buku ini bisa dibeli di gramedia.com!
Demikianlah cara menulis daftar pustaka dari jurnal online. Grameds bisa mendapatkan informasi lebih lanjut tentang teknik penulisan karya ilmiah pada buku teknik penulisan karya ilmiah.
Buku-buku tentang karya ilmiah tersebut bisa Grameds beli hanya di gramedia.com karena sebagai #SahabatTanpaBatas selalu menyediakan segala kebutuhan Grameds! Jadi segera beli bukunya sekarang juga! Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Penulis: khansa
Sumber:
https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/13/074500465/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-jurnal-elektronik?page=all
Baca juga:
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien