in

11 Posisi Tidur Agar Bayi Tidak Sungsang

Posisi tidur agar bayi tidak sungsang – Bayi sungsang merupakan istilah yang dipakai untuk bayi yang kepalanya berada di atas atau terlalu jauh dari jalan lahir ketika waktu persalinan mendekat. Normalnya, kepala bayi harus sudah mendekati bagian vagina ibu saat mendekati waktu kelahiran. Akan pada bayi sungsang, yang paling dekat dengan vagina ibu justru bagian kaki atau bokong bayi.

Posisi bayi seperti ini sangat berbahaya bagi bayi dan ibunya. Karena itu, jika bayi sudah terlanjur sungsang, dokter akan menyarankan persalinan dengan operasi caesar. Dalam beberapa kasus, dokter juga menganjurkan ibu mencoba beberapa cara untuk mengatasi masalah ini sebelum waktu kelahiran tiba.

Salah satu cara yang dianjurkan adalah dengan mengganti posisi tidur. Nah, kira-kira seperti apa posisi tidur agar bayi tidak sungsang? Yuk simak penjelasannya di artikel ini.

Apa itu Sungsang?

Sungsang atau breech merupakan kondisi kehamilan ketika posisi kaki atau bokong berada di posisi bawah, dekat vagina ibu hamil. Idealnya, bayi akan bergerak secara alami hingga kepalanya berada di bawah saat lahir.

Ketika menginjak usia delapan bulan kehamilan, sebagian besar bayi akan mulai menundukkan kepalanya untuk persiapan kehamilan. Karena itu, dokter atau bidan akan selalu memantau posisi bayi hingga tanggal kelahirannya. Sebab, ini merupakan waktu yang penting untuk memastikan apakah postur dan kesejajaran tubuh ibu hamil berada dalam kondisi yang optimal.

Seperti yang dijelaskan oleh Imam Wahyu Winaris dalam buku Sehat dan Bugar Selama Hamil dan Pasca Melahirkan. buku ini hadir sebagai pedoman agar calon ibu mampu mempersiapkan kelahiran dan berbagai perawatan, baik fisik maupun mental ibu pasca melahirkan. Buku ini berisi berbagai persoalan sebelum dan sesudah kelahiran bayi.

Selain itu, jika posisi bayi sungsang, dokter akan melakukan External Cephalic Version (ECV) atau teknik memanipulasi posisi bayi dengan tangan. Jadi, dokter akan memberikan tekanan kuat namun cukup lembut pada perut ibu agar posisi bayi di dalam rahim berubah. Prosedur ini biasanya dilakukan di rumah sakit karena dokter harus terus memperhatikan detak jantung serta ultrasound bayi untuk memastikan posisinya. Akan tetapi, ECV tidak dapat diaplikasikan kepada semua wanita hamil yang posisi bayinya sungsang.

Berdasarkan posisinya, konsep “sungsang” dibagi menjadi beberapa posisi yang berbeda, diantaranya:

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

  • Sungsang lengkap: Posisi bokong bayi dengan kedua pinggul serta lutut yang tertekuk
  • Footling breech: Satu atau kedua kaki berada di bawah dan akan keluar lebih dulu sebelum bagian tubuh lainnya pada saat proses persalinan
  • Frank breech: Bokong bayi mengarah ke saluran vagina dan kakinya menjulur lurus ke depan tubuh mereka
  • Transverse lie: Ini adalah kondisi ketika bayi berada dalam posisi horizontal dalam rahim, bukan vertikal. Dengan begitu, bahu bayi akan masuk ke vagina ibu terlebih dulu.

Mengapa Posisi Bayi Sungsang?

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan posisi bayi menjadi sungsang dalam rahim ibu, diantaranya adalah:

1. Kehamilan bayi kembar

Kehamilan bayi kembar lebih berisiko sungsang daripada kehamilan tunggal. Alasannya, pada kehamilan kembar, ruang gerak bayi di dalam rahim lebih terbatas sehingga mereka kesulitan menemukan jalan lahir saat waktu persalinan tiba.

2. Plasenta previa

Plasenta previa merupakan kondisi yang terjadi saat ari-ari bayi terletak di bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan keluar bayi. Kondisi ini umumnya terjadi pada ibu yang mempunyai riwayat operasi rahim atau ibu yang berusia lebih dari 35 tahun saat hamil.

3. Volume air ketuban

Jumlah air ketuban yang terlalu berlebihan atau terlalu sedikit juga dapat menjadi penyebab bayi sungsang. Jika air ketubannya terlalu banyak, bayi akan sering berubah-ubah posisinya. Sedangkan jika air ketubannya terlalu sedikit, bayi akan kesulitan untuk bergerak.

4. Panggul ibu yang sempit

Yup, bentuk panggul ibu yang sempit juga dapat berpengaruh pada kondisi kehamilan dan menyebabkan posisi bayi menjadi sungsang. Pada panggul yang sempit, kepala bayi akan kesulitan masuk ke jalan lahir. Bahkan, ketika bayi bergerak, posisinya cenderung kembali berputar dengan kaki dan pantat di bawah.

Sebenarnya, saat hamil, ibu akan mengalami beberapa perubahan tubuh. Ini hal yang wajar, namun ibu harus mengenali semua perubahan selama kehamilan, kompilasi yang bisa terjadi dan bagaimana mewaspadai berbagai hal selama kehamilan.

Dengan membaca buku 30 Perubahan Tubuh Selama Hamil yang ditulis oleh Rusmalia B. Salman, Dr. Arie Adrianus Polim,d.mas,spog(k), maka semua informasi tersebut dapat diketahui, sehingga ibu hamil tidak akan kaget jika mengalami berbagai perubahan yang timbul, bahkan bisa lebih nyaman menghadapi bila gejala tersebut terjadi.

5. Bayi terlilit tali pusar

Bayi yang berada di dalam kandungan sangat mungkin terlilit tali pusarnya sendiri karena dia terus aktif bergerak. Saat kondisi ini terjadi, bayi akan kesulitan untuk menggerakkan kepalanya ke dekat jalan lahir saat waktu persalinan sudah mendekat. Maka dari itu, bayi yang terlilit tali pusarnya kemungkinan besar akan berada dalam posisi sungsang.

6. Bentuk rahim yang tidak sempurna

Bentuk rahim yang tidak sempurna biasanya ditemukan pada ibu dengan rahim memanjang. Kondisi ini sangat berpotensi untuk menyebabkan bayi sungsang. Di samping itu, bentuk rahim yang tidak sempurna juga bisa disebabkan oleh kecelakaan yang menimbulkan cedera.

Selain enam penyebab di atas, masih ada beberapa kondisi lagi yang dapat membuat posisi bayi jadi sungsang dalam kandungan. Di antaranya seperti:

  • Ukuran janin yang lebih kecil dari ruang rahim sehingga dia dapat berputar dengan bebas di dalam kandungan.
  • Ukuran janin terlalu besar, sehingga dia sulit memutar posisinya menjelang waktu persalinan.
  • Adanya mioma atau tumor di dalam rahim ibu.

11 Posisi Tidur Agar Bayi Tidak Sungsang

freepik.com/freepik

Ada beberapa posisi tidur untuk membantu mengubah posisi janin dari sungsang menjadi normal yang sering disarankan. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menilai keefektifannya.

Meski begitu, posisi-posisi ini dianggap masih aman selama dilakukan berdasarkan arahan dokter kandungan. Terutama jika ibu mempunyai kondisi gangguan kesehatan khusus seperti darah tinggi, sedang dalam perawatan di rumah sakit, atau mengalami cedera. Nah, berikut ini posisi tidur agar bayi tidak sungsang yang bisa kamu lakukan:

1. Miring ke kiri

Posisi tidur miring ke kiri dapat mengatasi posisi bayi sungsang. Biasanya selama beberapa bulan sebelum waktu kehamilan, ibu disarankan untuk tidur dengan posisi miring ke kiri sambil menggunakan bantal di bawah perut.  Menurut The Health Site, ibu juga dapat duduk bersandar di sisi kiri pada saat duduk di bean bag besar. Posisi ini dapat mendorong pergerakan bayi di dalam rahim dan membantu bayi berada dalam posisi alami sebelum rasa nyeri persalinan muncul.

Tak hanya itu, pada saat akhir kehamilan, rahim ibu dan bayi menempati sebagian besar tubuh. Jadi jika ibu berbaring terlentang selama proses melahirkan, kondisi ini akan menekan pembuluh darah dan menyebabkan penurunan sirkulasi serta detak jantung bayi. Itulah mengapa, ibu hamil disarankan untuk tidur dengan posisi miring ke kiri untuk mengatasi hal ini.

2. Miring ke kiri dengan guling atau bantal di kaki

Seorang praktisi perawat keluarga sekaligus konsultan laktasi bernama Rue Khosa mengungkapkan bahwa tidur dengan posisi miring ke kiri sambil menggunakan guling atau bantal di kaki dapat membantu bayi bergerak ke posisi normal.

Selain itu, Khosa juga menyarankan para ibu untuk selalu menjaga pikiran positif demi mempertahankan posisi serta postur tubuh yang memungkinkan panggul ibu terbuka lebar. Dengan begitu bayi akan mendapatkan ruang yang cukup untuk bergerak di dalam rahim.

Menurut Khosa, semakin banyak ruang yang dimiliki bayi untuk bergerak, bayi akan semakin mudah menemukan jalan ke posisi ideal menjelang kelahiran. Nah, salah satu cara yang efektif adalah dengan tidur miring ke kiri sambil menyimpan bantal atau guling di antara kedua kaki. Posisi ini juga dapat membuat otot punggung bagian bawah menjadi lebih rileks serta mengurangi ketegangan di seluruh tubuh bagian bawah ibu hamil.

3. Miring ke kanan

Posisi tidur yang bisa ibu coba agar bayi tidak sungsang adalah miring ke kanan. Saat kehamilan ibu sudah mendekati minggu-minggu terakhir dan perut terus membesar setiap hari, tidur miring merupakan posisi yang ideal.

Sejak dulu, ibu hamil sering diberitahu bahwa tidur miring ke kiri merupakan posisi yang bagus pada saat bulan-bulan terakhir kehamilan. Alasannya karena posisi tidur seperti ini dapat mengurangi tekanan pada vena besar atau vena cava inferior (IVC).  IVC sendiri merupakan vena yang mengangkut darah ke jantung lalu ke bayi. Artinya, tidur miring ke kiri, aliran darah ke bayi dalam kandungan akan menjadi lebih optimal.

Nah sekitar tahun 2019, sebuah tinjauan medis menemukan bahwa tidur miring ke kanan juga memiliki pengaruh yang sama. Jadi, ibu dapat lebih leluasa memilih posisi tidur sesuai dengan kenyamanan. Bahkan, ibu hamil dapat mengganti posisi tidur kapan saja, selama dilakukan dengan rileks dan perlahan-lahan.

Apalagi ketika bayi sudah lahir, ibu jadi lebih sulit tidur di malam hari. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan posisi tidur yang nyaman. Bagi para ibu hamil tak galau terhadap mitos-mitos yang sedang beredar, karena melalui buku Hamil Tanpa Galau ini, ibu hamil akan mengetahui mana yang fakta dan yang bukan fakta.

4. Tidur sambil mendengarkan musik

Tidur sambil mendengarkan musik ternyata dapat mengatasi posisi bayi yang sungsang. Pasalnya posisi tidur yang tepat dengan terapi mendengarkan musik akan mendorong bayi berbalik ke posisi yang seharusnya. Biasanya, ibu akan disarankan untuk memutar musik menggunakan headphone di bagian bawah perut. Sekarang banyak musik yang diproduksi khusus untuk membantu ibu hamil maupun yang baru melahirkan.

Selain itu, ibu juga bisa meminta ayah bayi untuk meletakkan mulutnya di bagian bawah perut lalu berbicara dengan bayi dan menyemangatinya bergerak mengikuti arah suaranya. Cara ini dapat meningkatkan bonding antara bayi dengan ayahnya.

Umumnya, bayi sudah mulai bisa merespons suara dari luar ketika kehamilan sudah mencapai trimester ketiga. Maka dari itu, metode ini cukup efektif untuk “mengajak” bayi mengubah posisinya secara alami.

5. Menggunakan kompresan air saat tidur

Posisi tidur lain yang disarankan adalah tidur dengan menggunakan kompresan air. Cara ini dipercaya efektif untuk mendorong bayi berputar menuju jalan lahir. Air yang digunakan bisa air dingin dan air panas. Air dingin yang diletakkan di bagian atas rahim akan mendorong bayi untuk menjauhi sensasi dingin tersebut. Sebaliknya, ketika air panas diletakkan di bagian bawah rahim, bayi akan menuju ke sensasi hangat tersebut.

Untuk melakukan ini, ibu bisa meletakkan kompres es atau sayuran yang beku di atas perut tepat di dekat kepala bayi dan botol air hangat di bagian bawah perut. Harapannya, bayi akan menghindari sensasi dingin tersebut dan mencari posisi lain yang lebih hangat dan nyaman.

Atau bisa juga dilakukan di bathub kamar mandi. Caranya adalah dengan mengompres perut bagian atas dengan air es dan merendam perut bagian bawah dengan air panas. Cara ini aman 100% jadi bisa dilakukan sesering mungkin.

6. Tidur dengan posisi kaki yang lebih tinggi

Selanjutnya adalah posisi tidur dengan kaki yang lebih tinggi daripada badan atau spinning babies. Ini merupakan salah satu posisi yang sering dianjurkan kepada ibu hamil untuk mendorong bayi pindah ke posisi yang seharusnya. Caranya adalah dengan memanfaatkan guling untuk mengganjal bokong saat tidur. Cara ini efektif untuk membuat bayi yang posisinya sungsang berubah menjadi menunduk. Pasalnya, posisi ini dapat meregangkan ligamen panggul serta menggunakan gravitasi untuk membantu bayi berputar.

Posisi ini bisa dilakukan di lantai atau kasur yang menempel ke dinding. Namun, sebaiknya pastikan ada satu orang yang mendampingi serta siap membantu saat dibutuhkan. Ada satu kelebihan dari posisi tidur dengan kaki yang lebih tinggi ini, yaitu sangat minim resiko.

Agar hasilnya lebih optimal, sangat disarankan melakukan gerakan ini sebanyak 2-3 kali sehari selama 20 menit untuk setiap kali percobaan. Ulangi terus hingga posisi kepala bayi menjadi normal kembali.

7. Tidur dengan kaki menekuk lutut

Kamu juga bisa mencoba tidur dengan posisi kaki menekuk lutut serta sedikit dimiringkan ke panggul. Posisi ini akan memberikan banyak ruang agar bayi bisa bermanuver di dalam rahim. Bila terasa terlalu menyusahkan, kamu bisa menambahkan bantal untuk mengganjal bagian bokong.

8. Tidur dengan kepala lebih tinggi

Berikutnya, kamu bisa menambahkan bantal di bawah kepala agar posisi kepala lebih tinggi daripada badan. Posisi ini efektif untuk menjaga asam di perut dan mengatasi bayi sungsang.

Namun, pastikan agar bantal menopang lekukan leher dengan nyaman, Jika terlalu tinggi, maka otot di leher, punggung dan bahu akan menjadi tegang. Oleh karena itu, sebaiknya pilih bantal yang dapat menjaga posisi leher sejajar dengan punggung bawah dan dada.

9. Tidur berguling

Posisi tidur agar bayi tidak sungsang yang berikutnya adalah dengan berguling hingga tubuh kamu hampir berbaring telungkup. Posisi ini dipercaya dapat memberi banyak ruang untuk bayi dan aman. Kemudian, gunakan bantal di antara kedua kaki agar berat bayi berkurang. Setelah berguling, pastikan kaki bagian atas bersandar ke depan sampai lutut menyentuh kasur atau paling tidak mengarah ke kasur.

10. Breech tilt

Untuk melakukan posisi ini, kamu harus menyiapkan sebuah papan yang keras, lebar, dan kuat. Seperti papan setrika atau yang lainnya. Nantinya papan ini disangga ke sofa atau kursi yang kokoh dengan ketinggian sekitar 30,5 cm sampai 45,7 cm.

Setelah itu, ibu bisa berbaring lurus di papan dengan posisi kepala di bagian bawah dan kaki di bagian atas papan. Kemudian, jika posisinya sudah dirasa aman, tekuk kaki dengan telapak kaki menginjak papan.

Ingin mengetahui berbagai senam yang baik untuk ibu hamil? Ketahui beberapa senam yang baik untuk ibu hamil melalui buku Senam Hamil Mengurangi Kecemasan Ibu Hamil Trimester.

11. Open knee chest (menungging)

Open knee chest atau menungging dimulai dengan memposisikan dada mengarah ke lantai dan lutut menempel dengan lantai. Setelah itu, gerakan bahu serta tangan ke depan sambil mempertahankan posisi lutut. Usahakan posisi lutut kanan dan kiri tidak menempel, ya.

Tambahkan bantal tipis di bawah dada dan minta pasangan atau orang lain untuk membantu menopang berat badan dengan kain yang kuat dari belakang. Tahan posisi ini selama 15 sampai 30 menit.

11 posisi tidur di atas memanfaatkan gravitasi bumi untuk mendorong posisi kepala bayi ke arah jalan keluar. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya lakukan posisi tidur agar bayi tidak sungsang di atas selama 15 menit dan diulang beberapa kali dalam satu hari.

Selain itu, pastikan kondisi perut dan juga kandung kemih sedang kosong saat melakukan gerakan di atas agar tubuh lebih rileks. Hindari melakukan gerakan di atas setelah makan atau sebelum buang air kecil.

Kemudian, pastikan ada orang lain yang mengawasi dan membantu menjaga badan tetap aman. Pasalnya beberapa posisi dapat menimbulkan rasa pusing ketika bangkit. Jadi biar kamu tidak terjatuh, butuh bantuan orang lain.

Demikian pembahasan tentang posisi tidur agar bayi tidak sungsang. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu, Grameds. Jika ingin mencari buku seputar hamil, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

Rujukan:

  • https://www.orami.co.id/magazine/posisi-tidur-agar-bayi-tidak-sungsang
  • https://www.ruangmom.com/posisi-tidur-agar-bayi-tidak-sungsang.html
  • https://id.theasianparent.com/posisi-tidur-agar-bayi-tidak-sungsang
  • https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/persiapan/posisi-ibu-mengatasi-bayi-sungsang/


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rizki Adinda

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Instagram saya Adinda Rizki