Agama Islam

Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Beserta Tata Caranya

Written by Yufi Cantika

Jumlah rakaat salat tarawih adalah – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Bulan Ramadhan adalah bulan spesial bagi kaum muslimin. Karena pada bulan ini kaum muslimin bisa merasakan kenikmatan dalam beribadah.

Di bulan Ramadhan ini adalah kesempatan bagi umat Islam untuk benar-benar melakukan ibadah yang banyak karena bulan ini merupakan bulan yang penuh dengan ampunan. Kita tentu sudah familiar dengan ibadah salat sunah tarawih yang dilakukan umat muslim saat bulan Ramadhan tiba.

Di masjid, mushola ramai dengan kaum muslimin melakukan peningkatan ibadah di bulan yang penuh berkah. Disana kaum muslimin melakukan shalat tarawih setelah shalat isya dan juga tadarus Al Qur’an. Pada siang harinya kaum muslimin melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Ibadah puasa ini adalah ibadah wajib bagi setiap muslim yang mampu di bulan Ramadhan. Bulan Shalat tarawih sendiri adalah termasuk shalat qiyamul lail atau shalat malam. Shalat tarawih ini hanya bisa dikerjakan di bulan Ramadhan. Berikut ini penjelasan mengenai shalat tarawih yang lebih lengkap guna meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Salat Tarawih

Pixabay.com/Rabbector

Shalat Tarawih atau terkadang disebut Taraweh atau Tarawih adalah shalat sunah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadhan setelah shalat isya. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai “waktu sesaat untuk istirahat”.

Pelaksanaan dari shalat tarawih adalah setelah shalat isya dilakukan secara berjamaah di masjid atau mushola. Rasulullah Muhammad Saw hanya pernah melakukannya secara berjamaah dalam tiga kali kesempatan.

Istilah istirahat ini  oleh para salaf, generasi awal umat Islam, setiap selesai empat rakaat shalat malam yang panjang mereka beristirahat. Kumpulan-kumpulan istirahat melaksanakan shalat malam dibulan Ramadhan inilah yang kemudian disebut dengan tarawih, sehingga shalatnya disebut salat tarawih.

Hukum Shalat Tarawih

Shalat yang khusus dikerjakan pada malam bulan Ramadhan setelah melaksanakan shalat Isya’ dan sebelum shalat witir merupakan shalat tarawih. Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah tidak wajib atau Sunnah muakad yaitu dimana sangat dianjurkan untuk dikerjakan, baik bagi kaum laki-laki ataupun perempuan.

Shalat tarawih hukumnya sunnah yang sangat dianjurkan, hal ini tertuang dalam hadis Nabi Muhammad SAW berikut ini yaitu:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah gemar menghidupkan bulan Ramadhan dengan anjuran yang tidak keras. Beliau berkata: ‘Barangsiapa yang melakukan ibadah (shalat tarawih) di bulan Ramadhan hanya karena iman dan mengharapkan ridha dari Allah, maka baginya diampuni dosa-dosanya yang telah lewat.” (HR Muslim).

Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, dan sebagian ulama Malikiyah berpendapat bahwa shalat tarawih lebih utama jika dilaksanakan dengan cara berjamaah, sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Umar bin Khattab dan para sahabat.

Ramadhan adalah bulan mulia yang dinanti oleh seluruh kaum Muslimin. Bulan penuh berkah, yang setiap amal ibadah akan Allah balas dengan berlipat ganda. Semua berpuasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari dengan gembira dan penuh takwa. Dilanjutkan shalat tarawih pada malam harinya kemudian ditutup dengan i’tikaf pada sepuluh hari terakhirnya

Bagi Grameds yang ingin mencari buku panduan shalat tarawih dan i’tikaf, maka jawabannya ada pada buku Tuntunan Shalat Tarawih dan I’tikaf.

 

Berapa Jumlah Rakaat Shalat Tarawih?

Melaksanakan shalat tarawih tentu sudah tidak asing lagi dengan perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih pada pelaksanaannya di bulan Ramadhan. Ada orang yang berkeyakinan dengan melaksanakan 8 rakaat yang dilanjutkan dengan witir 3 rakaat, sehingga menjadi 11 rakaat. Ada juga yang melaksanakan 20 rakaat yang dilanjutkan oleh witir 3 rakaat sehingga jumlah pelaksanaannya menjadi 23 rakaat.

Adanya perbedaan ini karena para ulama menyikapi atsar Umar bin Khattab. Tidak adanya batasan jumlah rakaat dalam shalat tarawih sebagaimana jawaban Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya yaitu sebagai berikut:

“Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu subuh, maka kerjakanlah satu rakaat. Dengan itu berarti kalian menutup salat tadi dengan witir,” (HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749, dari Ibnu ‘Umar).

Mengapa Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Berbeda-Beda? 

Dikarenakan tidak ada satupun hadits shahih  yang secara tegas menetapkan jumlah rakaat tarawih Rasulullah SAW, maka para ulama berbeda pendapat tentang jumlahnya. Ada yang 8 rakaat, 11 rakaat, 13 rakaat, 20 rakaat, 23 rakaat, bahkan 36 rakaat. Jumlah rakaat shalat tarawih ini punya dalil sendiri-sendiri yang sulit untuk dipatahkan begitu saja.

Oleh karena itu, jumlah rakaat shalat tarawih yang dilakukan umat muslim berbeda-beda. Walaupun ada perbedaan-perbedaan, pemeluk agama Islam bisa menjalankan ibadah tarawih dengan rakaat shalat tarawih yang diyakininya sesuai ikut pendapat ulama yang mana. Sesuai dengan hadis Nabi MUhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata yaitu:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ، فَيَقُولُ: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam memberikan motivasi untuk mengerjakan shalat pada malam Ramadhan tanpa mewajibkannya kepada para sahabat. Beliau bersabda, “Barang siapa yang mendirikan shalat malam dibulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR. Muslim No. 759).

Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Menurut 4 Madzhab

Ada Perbedaan pendapat pada para ulama mengenai penafsiran hadis terkait jumlah rakaat shalat tarawih termasuk 4 Imam mazhab. Berikut ini pendapat mereka terkait perbedaan jumlah rakaat tarawih.

Imam Abu Hanifah

Al-Iraqi dalam kitabnya Tharhu at-Tatsrib menukil pendapat Abu Hanifah yaitu sebagai berikut:

وقال أبو حنيفة الأفضل أن يصلي أربعا أربعا وإن شاء ركعتين وإن شاء ستا وإن شاء ثمانيا وتكره الزيادة على ذلك

Artinya: “Abu Hanifah mengatakan, yang afdhal shalatnya dikerjakan 4 rakaat-4 rakaat. Jika dia mau, boleh 2 rakaat. Jika dia mau, boleh 6 rakaat, dan jika dia mau, boleh 8 rakaat salam. Dan makruh lebih dari itu,” (Tharhu at-Tatsrib, 3/74).

Imam Malik

Mengutip Ibnu Abdil Barr, terkenal sebagai penganut mazhab Maliki bin Abbas, berkata:

وأكثر الآثار على أن صلاته كانت إحدى عشرة ركعة وقد روي ثلاث عشرة ركعة. واحتج العلماء على أن صلاة الليل ليس فيها حد محدود والصلاة خير موضوع فمن شاء استقل ومن شاء استكثر.

Artinya: “Kebanyakan atsar menunjukkan bahwa shalat beliau adalah 11 rakaat, dan diriwayatkan bahwa 13 rakaat. Para ulama ber dalil bahwa shalat lail tidak ada batasnya dan shalat adalah ibadah terbaik, siapa yang berkehendak silahkan menyedikitkan rakaat dan siapa yang berkehendak maka silahkan memperbanyak rakaat.”

Tidak ada batasan dalam shalat malam termasuk dalam pelaksanaan shalat tarawih, boleh dilaksanakan 11 rakaat atau lebih.

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Ramadhan adalah bulan suci umat Islam yang dirayakan dengan cara melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.

Ketika bulan Ramadhan tiba, umat Islam akan menjalani shalat tarawih hingga sampai hari kemenangan atau Idul Fitri. Memahami tuntunan tentang hal-hal yang dilakukan pada bulan Ramadhan akan menambah pahala kita. Kamu bisa menjadikan buku Tuntunan Puasa,Tarawih & Shalat Idul Fitri sebagai panduan dalam mendalami amalan bulan Ramadhan.

 

Imam Syafi’i

Mengutip penjabaran ustadz Firanda di laman Bekal Islam, Az-Za’farani meriwayatkan dari As-Syafi’i:

Artinya: “Aku lihat orang-orang di Madinah mengerjakan shalat 39 rakaat. Yang lebih aku suka adalah 20. Begitu pula yang dikerjakan di Makkah. Tidak ada dalam hal ini batas akhirnya, jika mereka perbanyak ruku’ dan sujud maka lebih baik.”

Imam Ahmad

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata yaitu:

وَالتَّرَاوِيحُ إنْ صَلَّاهَا كَمَذْهَبِ أَبِي حَنِيفَةَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ: عِشْرِينَ رَكْعَةً أَوْ: كَمَذْهَبِ مَالِكٍ سِتًّا وَثَلَاثِينَ، أَوْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، أَوْ إحْدَى عَشْرَةَ فَقَدْ أَحْسَنَ.كَمَا نَصَّ عَلَيْهِ الْإِمَامُ أَحْمَدُ لِعَدَمِ التَّوْقِيفِ فَيَكُونُ تَكْثِيرُ الرَّكَعَاتِ وَتَقْلِيلُهَا بِحَسَبِ طُولِ الْقِيَامِ وَقِصَرِهِ

Artinya: “Shalat tarawih jika dikerjakan sesuai mazhab Abu Hanifah, Syafi’i, dan Ahmad adalah 20 rakaat, atau sesuai madzhab Malik 36 rakaat, atau 13, atau 11 maka itu baik. Seperti dikatakan oleh Imam Ahmad, karena tidak ada penentuan batas akhir, sehingga memperbanyak jumlah rakaat dan mempersedikit dilakukan tergantung panjang atau pendeknya berdiri.”

 

Keutamaan Shalat Tarawih

Semua ibadah kepada Allah SWT yang dilakukan umat Islam tentu mempunyai keutamaan tanpa terkecuali dengan shalat tarawih. Meskipun shalat tarawih ini hukumnya sunnah, tetapi terdapat keutamaan-keutamaan yang bisa kita dapatkan dari ibadah shalat tarawih ini. Keutamaan shalat tarawih antara lain akan dibahas di bawah ini yaitu:

  • Diampuni dosa dosanya yang terdahulu

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barangsiapa melakukan ibadah puasa Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yaitu :

Artinya: “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim). Yang dimaksud qiyam Ramadhan dalam hadis ini adalah shalat tarawih, sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi.

Hadis ini menjelaskan bahwa shalat tarawih dapat menggugurkan dosa karena iman, yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT dan mencari pahala dari Allah SWT dan bukan karena riya’ atau alasan lainnya.

Yang dimaksud ‘pengampunan dosa’ dalam hadits ini adalah bisa mencakup dosa besar dan dosa kecil berdasarkan tekstual hadits, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul Mundzir. Namun, An Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa kecil

  • Sholatnya ibarat shalat semalam suntuk

مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَة

Artinya: “Barang siapa yang ikut melaksanakan sholat tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka baginya akan dicatat seperti shalat semalam penuh.” (HR. Abu Dawud dan Turmudzi).

Tidak hanya itu, masih banyak keutamaan lainnya. Berikut merupakan keutamaan shalat tarawih pada 10 malam pertama Ramadhan yang dikutip dari buku “Ternyata Shalat dan Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan” karya Ceceng Salamudin :

Sholat tarawih sangat penting untuk dilaksanakan karena memiliki keutamaan yang luar biasa. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW dari Ali bin Abi Thalib yang terdapat dalam kitab Durratun Naashihiin.

Nabi Muhammad SAW ditanya tentang keutamaan tarawih pada bulan Ramadhan, lalu beliau menjawab:

“Pada malam pertama (Ramadhan), orang yang melakukan shalat Tarawih akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT, sehingga dirinya suci seperti ketika dilahirkan pertama kali oleh Ibunya.”

“Pada malam kedua, ia dan kedua orangtuanya diampuni dengan syarat kedua orang tuanya mukmin.”

“Pada malam ketiga, seorang malaikat berseru di bawa arsy ‘mulailah kalian beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lalu.”

“Pada malam keempat, pengamal shalat tarawih akan memperoleh pahala seperti pahala membaca kitab Taurat, Injil, Zabur dan AlQuran”

“Pada malam kelima, Allah SWT memberikan pahala kepadanya seperti pahala orang yang sholat di Masjidil Haram, Masjidil Madinah, dan Masjidil Aqsha.”

“Pada malam keenam, Allah SWT memberikan pahala kepada orang yang melaksanakan Sholat Tarawih seperti pahala orang yang bertawaf di Baitul Makmur. Kemudian dia juga akan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas,”

“Pada malam ketujuh, seolah olah ia mencapai derajat Nabi Musa dan kemenangannya atas firaun dan Haman.”

“Pada malam kedelapan, Allah SWT akan memberikan apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahim”

“Pada malam kesembilan, orang yang melaksanakan shalat Tarawih seolah olah dia beribadah sebagaimana ibadahnya Rasulullah Muhammad SAW”

“Di malam kesepuluh, Allah SWT memberikan karunia kebaikan dunia dan akhirat.”

  • Shalat tarawih adalah seutama-utamanya shalat

Ulama-ulama Hanabilah (madzhab Hambali) mengatakan bahwa seutama-utamanya shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan dilakukan secara berjamaah, karena shalat seperti ini hampir serupa dengan shalat fardhu.

Kemudian shalat yang lebih utama lagi adalah shalat rawatib, yaitu shalat yang mengiringi shalat fardhu, baik sebelum atau sesudahnya. Sedangkan ibadah shalat yang paling ditekankan untuk dilakukan secara berjamaah adalah shalat kusuf (shalat gerhana) kemudian shalat tarawih.

Penutup

Dari pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih ada yang 8 dan witir 3 rakaat menjadi 11 rakaat dan ada juga yang 20 dengan witir 3 rakaat menjadi 23 rakaat. Demikian pembahasan tentang shalat tarawih, semoga semua pembahasan di atas dapat menambah wawasan kamu.

Jika ingin mencari buku-buku yang berkaitan dengan Ramadhan atau sholat tarawih, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://www.orami.co.id/magazine/jumlah-rakaat-salat-tarawih#:~:text=998%20dan%20Muslim%20no.%20751,sudah%20termasuk%203%20rakaat%20witir.
  • https://m.merdeka.com/sumut/ketahui-rakaat-shalat-tarawih-yang-umum-dilakukan-kln.html

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika