Agama Islam

Pengertian Gerakan Sholat Hingga Gerakan Sholat

Written by Yufi Cantika

Gerakan sholat – Kewajiban umat muslim adalah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi laranganNya. Menjalankan perintahNya salah satu di antaranya adalah mengerjakan sholat. Sholat sangat penting dalam agama Islam sehingga termasuk dalam rukun Islam yang ke-2. Bahkan sholat merupakan tiang agama. Sholat yang wajib dikerjakan adalah sholat lima waktu diantaranya Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.

Sholat merupakan ibadah yang wajib dikerjakan oleh umat Muslim. Dalam melaksanakan sholat tidak boleh sembarangan, ada rukun dan syarat sah sholat yang wajib dipenuhi agar shalatnya sah dihadapan Allah SWT. Lalu bagaimana pengertian shalat sendiri itu apa?

Pengertian Shalat

Secara bahasa Arab adalah shalat merupakan doa atau cara berdoa untuk meminta permohonan kepada Allah SWT.

Pengertian dari shalat secara bahasa tersebut tertulis dalam arti Q.S. At-Taubah ayat 103, dengan bunyi seperti berikut:

وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Sementara itu, sholat dalam KBBI dideskripsikan sebagai ibadah kepada Allah SWT dan wajib dilakukan setiap Muslim sesuai syarat, rukun, dan bacaan tertentu.

Sholat mempunyai syarat sah di antaranya adalah keadaan bersih dari hadas maupun najis, suci badan, tempat dan pakaian, shalat sesuai waktunya, menutup aurat dan menghadap kiblat.

Macam-macam shalat ada dua, yaitu sholat fardhu yang hukumnya wajib dan sholat sunah yakni boleh dikerjakan tetapi tidak diwajibkan.

Tata Cara Gerakan Shalat

pexels

Setelah membahas tentang pengertian sholat, maka pada pembahasan ini akan dibahas tentang tata cara gerakan sholat. Berikut ini adalah tata cara gerakan sholat yang perlu untuk diketahui.

  • Berdiri

Tata cara berdiri yaitu:

  1. Kaki direnggangkan kira-kira satu jengkal (kilan) kurang lebih 20 cm.
  2. Badan, khususnya bagian dada harus menghadap kiblat.
  3. Pandangan diarahkan pada tempat sujud.

  • Niat dan Takbiratul Ihram

Tata cara melakukan niat yaitu:

  1. Niat di dalam hati dilakukan bersama-sama dengan takbiratul ihram (mengucapkan ألله أكبر ). Hal-hal yang harus diniati  (yang harus dihadirkan dalam hati) yaitu:

Jika sholat fardhu:

  • Keinginan / sengaja melakukan sholat.
  • Kerfardluannya sholat.
  • Menentukan shalat yang diniati semisal dzuhur, ashar dll. serta jika diucapkan  (  أصلي فرض الظهر / العصر.)

Jika sholat sunnah yang ditentukan waktunya atau yang mempunyai sebab maka harus:

  • Keinginan atau sengaja melakukan sholat.
  • Menentukan shalat tersebut seperti sholat qobliyah, ‘idul fitri, kusufus syamsi dll, jika diucapkan sebagai berikut :

( أصلى سنة قبلية الظهر ) ( أصلي سنة عيد الفطر )

  1. Jika shalat sunnah mutlak, maka cukup keinginan atau sengaja melakukan sholat jika diucapkan ( أصلى سنة )

Hal-hal yang sunnah diniati:

  • Menyandarkan shalat pada Alloh ( لله تعالى)
  • Menjelaskan sifatnya shalat ( أداء / قضاء )
  • Menjelaskan menghadap kiblat dan jumlah rakaat. Jadi contoh lafadznya adalah :

( أصلي فرض الظهر أربع ركعات مستقبل القبلة أداء / قضاء الله تعالى )

Tata cara takbiratul ihram yaitu sebagai berikut:

  • Mengangkat kedua tangan
  • Kedua telapak tangan diarahkan ke kiblat dengan posisi agak doyong.
  • Keadaan jari-jari tangan dibiarkan meregang seperti biasanya.
  • Tangan diangkat hingga ujung jari sejajar dengan telinga bagian atas, ibu jari sejajar dengan telinga bagian bawah dan telapak tangan sejajar dengan pundak.
  • Setelah itu letakkan kedua tangan di bagian sebelah kiri antara pusar dan dada dengan posisi sebagai berikut:
  • Tangan kanan menopang tangan kiri Ibu jari, jari manis dan jari kelingking tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri.
  • Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dibeber di tangan kiri
  • Setelah itu, membaca do’a iftitah yaitu sebagai berikut :

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Allaahu akbaru  Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wasubhaanallaahi Bukratan Wa Ashiila, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Hanifan Musliman Wama Anaa Minal Musyrikiina. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”

Kemudian diam sebentar sekira cukup untuk membaca ( سبحان الله ). Lalu, membaca do’a ta’awwudz, dan diam sebentar sekira cukup untuk membaca ( سبحان الله )     

  • Membaca Surat Al-Fatihah

Tata cara membaca surat Al Fatihah yaitu sebagai berikut:

  1. Dimulai dari ayat bismillah, wajib menjaga tasydid, huruf, makhraj dan runtuhnya ayat serta terus menerus
  2. Setelah membaca Al Fatihah lalu membaca (رب اغفرلى) kemudian membaca (آمين), tetapi bagi makmum setelah imam membaca Alfatihah tidak boleh membaca (رب اغفر لى)   tapi cuma membaca (آمين)
  3. Setelah itu diam sebentar sekira cukup untuk membaca ( سبحان الله ) jika sholat sendiri. Dan sekira cukup untuk membaca Al Fatihah bila menjadi imam.
  4. Setelah itu membaca surat, kalau sholat shubuh suratnya yang panjang bila sholat maghrib suratnya yang pendek, sedangkan urutannya menurut urutan mushaf.
  5. Selesai membaca surat diam sebentar sekira cukup untuk membaca سبحان الله kemudian ruku’.

  • Ruku’ dan Tuma’ninah

Tata cara ruku’ yaitu sebagai berikut:

  1. Setelah diam sebentar selesai membaca surat, lalu membaca takbir sambil mengangkat kedua tangan seperti ketika takbiratul ihram
  2. Kemudian kedua telapak tangan memegang lutut, posisi punggung dan kepala rata seperti papan
  3. Jari tangan di beber biasa dan diarahkan ke kiblat.
  4. Kedua siku direnggangkan dari lambung dan perut di angkat.
  5. Membaca tasbih tiga kali (3 X)

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana Rabbiyal ‘Adziimi Wa Bihamdih.

  • I’tidal dan Tuma’ninah

Tata cara I’tidal yaitu:

  1. Membaca (سمع الله لمن حمده ) sambil mengangkat tangan seperti takbiratul ihram lalu diletakkan pada bagian dada atau dilepaskan, tetapi yang lebih utama dilepaskan dengan syarat tidak digerakkan.
  2. Membaca do’a ربنا لك الحمد … ) 

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami’Allahu Liman Hamidah

  1. Diam sebentar lalu mengucapkan takbir untuk sujud tanpa mengangkat tangan.
  • Sujud 

Tata cara sujud yaitu:

  1. Dari i’tidal (berdiri tegak) turun dan yang lebih dulu sampai di tempat sujud adalah kedua lutut lalu kedua telapak tangan lalu dahi bersama hidung
  2. Kedua siku direnggangkan dari lambung
  3. Telapak tangan sejajar dengan bahu
  4. Kaki direnggangkan dan ditegakkan hingga ujung jari menghadap kiblat
  5. Perut diangkat dari kedua paha.
  6. Membaca doa sujud sebanyak tiga kali.

سبحان ربي الأعلى وبحمده

Subhaana rabbiyal a’la wabihamdih.

  1. Ketika sujud, tujuh anggota badan wajib menempel pada tempat sujud yaitu dahi,kedua lutut kedua telapak tangan, sebagian jari kaki yang bagian dalam, dan antara dahi dan tempat sujud harus tidak ada penghalang.
  2. Membaca takbir lalu duduk.
  • Duduk Di antara Dua Sujud dan Tuma’ninah

Tata cara duduk yaitu:

  1. Bangun dari sujud sambil membaca takbir lalu kedua telapak tangan diletakkan diatas paha sekira ujung jari rata dengan lutut.
  2. Jari tangan dibeber biasa.
  3. Telapak kaki kanan ditegakkan, ujungnya dihadapkan ke kiblat sedangkan kaki kiri diduduki.
  4. Membaca do’a (رب اغفرلى وارحمنى … )

رب اغفر لي وارحمني واجبرني وارفعني وارزقني واهدني وعافني واعف عني

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

  • Sujud Kedua 

Tata cara sujud yang kedua yaitu:

Sujud disini caranya sama dengan sujud yang pertama. Setelah sujud dan akan berdiri untuk meneruskan rakaat yang kedua sambil membaca takbir tanpa mengangkat tangan dan disunatkan duduk istirahat sebentar, lalu telapak tangan diletakkan di tempat sujud kemudian berdiri.

Urutan rakaat kedua:

1. Rakaat kedua caranya sama dengan rakaat yang pertama kecuali takbiratul ihram, dan pada rakaat kedua ini disunatkan duduk untuk tahiyat awal bila sholatnya lebih dari dua rakaat dan untuk tahiyat akhir bila shalatnya dua rakaat.

2. Duduk untuk tahiyat awal

Caranya sama dengan duduk diantara dua sujud hanya saja disini jari tangan yang kanan digenggam kecuali jari telunjuk dan posisi yang lebih utama adalah ibu jari digenggam, ujungnya diletakkan di pinggir telapak tangan di bawah jari telunjuk yang dibiarkan terlepas, sedang ketiga jari yang lain juga ikut digenggam yaitu mengisyaratkan bilangan lima puluh tiga ( 53 ).

3. Lalu membaca do’a tahiyat awal dan membaca sholawat yang khusus untuk Nabi Muhammad SAW yaitu :

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِاَ . للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ

Attahiyyaatul mubaarakaatush sholawaatuth thayyibatu lillaah. Assalamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullahi wa barokatuh. Assalaaamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah. Allahumma sholli ‘alaa Muhammad.

4. Ketika bacaan sampai pada lafadz (الا الله) jari telunjuk yang kanan diangkat agak miring ke kanan/ arah kiblat dan pandangan mata sunat diarahkan pada ujung jari telunjuk tersebut hingga akan berdiri.,dan hingga salam jika dalam tahiyat akhir.

  1. Selesai membaca do’a tahiyat serta sholawat dan akan berdiri sambil membaca takbir kedua telapak tangan diletakkan di tempat sujud, lalu setelah hampir berdiri tegak (sampai batas yang disitu sudah cukup untuk ruku’) kedua tangan diangkat seperti ketika takbiratul ihram.
  2. Duduk untuk tahiyat akhir. Sedikit berbeda dengan duduk untuk tahiyat awal, yaitu pantat yang kiri ditempelkan pada tempat sholat, telapak kaki yang kanan ditegakkan, sedangkan telapak kaki yang kiri dikeluarkan pada arah kaki sebelah kanan (lewat bawahnya).
  • Membaca Tahiyat Akhir

Bacaannya sama dengan tahiyat awal Wajib menjaga tasydid, huruf, makhroj dan harus terus menerus yaitu sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrohim innaka hamidum majiid. Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa barakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibrohim innaka hamidum majiid.

  • Membaca Sholawat Nabi

  1. Sekurang-kurangnya membaca ( اللهم صل على سيدنا محمد … )
  2. Setelah membaca sholawat pada Nabi, disunatkan juga membaca shalawat untuk Keluarga Nabi yaitu lafadz ( وعلى آل سيدنا محمد … انك حميد مجيد dan setelah itu disunatkan berdo’a.
  • Salam Yang Pertama

  1. Saat akan salam yang pertama, maka disunahkan untuk niat menyelesaikan shalat.
  2. Selanjutnya menoleh ke arah kanan sampai pipi kanan terlihat dari arah belakang orang yang mengucap salam.
  3. Setelah itu mengucapkan salam yang kedua sambil menoleh ke arah kiri.
  • Mengurutkan Rukun Shalat

  1. Wajib mengurutkan / menertibkan shalat, yaitu kalimat – kalimat di atas yang ditulis dengan huruf besar (yang diberi nomor).
  2. Setelah sholat selesai, kedua telapak tangan diusapkan pada dahi dan wajah sampai dagu.

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan

Dalam menjalankan shalat, ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut:

  1. Sebelum sholat disunatkan siwakan dan membaca surat An Naas
  2. Sunnah melafadzkan niat, supaya bisa memudahkan menghadirkan niat dalam hati
  3. Bagi wanita ketika ruku’, kedua siku tangannya dihimpitkan pada lambung (tidak boleh diregangkan). Pada waktu sujud, kedua lutut dan kedua telapak kakinya dihimpitkan pada kedua pahanya.
  4. Dalam  subuh pada rakaat kedua setelah i’tidal disunnahkan melakukan do’a qunut
  5. Kalau menjadi makmum maka wajib niat menjadi makmum, yaitu kalau dilafadzkan :
    ( أصلي فرض الظهر أربع ركعات مستقبل القبلة أداء مأموما لله تعالى )
  6. Lima rukun qouly (bacaan) wajib terdengar oleh telinganya sendiri, yaitu :
  7. Takbiratul ihram
  8. Tahiyat akhir
  9. Surat Al Fatihah
  10. Sholawat pada Tahiyat akhir.
  11. Salam yang pertama.

Manfaat Gerakan Sholat untuk Kesehatan

Menjalankan shalat tentu memiliki manfaat yang sangat baik untuk tubuh. Lalu, apa saja manfaat gerakan sholat untuk kesehatan? Berikut ini adalah manfaat gerakan sholat untuk kesehatan.

  1. Meningkatkan sirkulasi darah
  2. Melancarkan Pencernaan
  3. Meredakan nyeri punggung dan nyeri sendi
  4. Menjaga kesehatan jantung
  5. Menyehatkan mental
  6. Membuat jiwa lebih damai
  7. Mempengaruhi postur tubuh

Hikmah dari Sholat

Setelah membahas tentang pengertian, gerakan sholat hingga manfaat sholat, maka di bawah ini akan sedikit dibahas tentang hikmah dari sholat. Berikut hikmah melaksanakan shalat:

  1. Saat sujud pada rangkaian shalat ketika posisi kita sebagai hamba untuk menyerahkan semuanya kepada Allah SWT karena Allah SWT adalah tempat seorang hamba yang mutlak sepenuhnya milik Allah SWT.
  2. Hanya Allah SWT yang mampu memberikan pertolongan kepada hambanya dengan melaksanakan shalat.
  3. Lima kali waktu shalat yang wajib dilakukan. Hal tersebut adalah bentuk kecintaan Allah SWT kepada umatnya untuk bertobat. Karena kita sebagai umatNya setiap harinya pasti melakukan dosa baik sengaja maupun tidak disengaja.
  4. Dengan shalat kita dapat menambah iman dan taqwa terhadap Allah SWT karena sebagai manusia banyak godaan duniawi.

Penutup

Sholat merupakan ibadah wajib bagi semua Islam. Maka dari itu, sesibuk apapun seorang muslim, tetap harus menyisakan waktunya untuk sholat. Demikian pembahasan tentang gerakan sholat. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu.

Grameds bisa mendapatkan lebih banyak informasi dengan membaca buku yang tersedia di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika