Biologi

Fungsi Nukleolus Sel Hewan serta Struktur di Dalamnya!

Fungsi Nukleolus pada Sel Hewan
Written by Nandy

Fungsi Nukleolus Sel Hewan – Dalam ilmu biologi, sel memiliki sifat fundamental atau mendasar bagi sistem kehidupan dikarenakan seluruh organisme tersusun dari sel. Terdapat dua jenis sel, yaitu prokariot dan eukariot.

Archaea dan Bachteria terdiri atas sel-sel prokariot, sedangkan fungi, protista, hewan, dan tumbuhan termasuk ke dalam eukariot. Perbedaan utama antara sel eukariot dan prokariot adalah keberadaan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), seperti yang tercermin di dalam kedua jenis sel tersebut.

Sebagian besar DNA di sel eukariot berada di dalam organel yang disebut dengan inti sel (nukleus), yang dibatasi oleh selaput ganda. Sementara itu, DNA di sel prokariot terkonsentrasi di area yang tidak terselimuti oleh membran, yang disebut dengan nukleoid.

Interior sel prokariot di sisi lain disebut dengan sitoplasma. Istilah tersebut juga dipakai untuk menyebut area di antara nukleus dan membran plasma di sel eukariot. Salah satu ciri-ciri dari sel eukariot, yaitu nukleusnya diselimuti oleh selaput nukleus.

Pengertian Nukleolus

Nukleolus (dikenal juga dengan anak inti sel) merupakan struktur paling menonjol di dalam nukleus yang tidak membelah. Jika dilihat di bawah mikroskop elektron, terlihat sebagai massa granula yang berwarna gelap dan serat-seratnya bergabung dengan bagian kromatin.

Nukleolus merupakan suatu struktur terikat tanpa membran yang terdiri atas asam nukleat dan protein di dalam inti sel. Alberts, dkk (2002) juga menyatakan jika nukleolus merupakan subkompartemen inti sejati yang tidak diselimuti oleh membran. Champe, dkk (2005) turut memperjelas bahwa nukleolus merupakan subdominan nukleus yang menyusun subunit ribosom di dalam sel eukariotik.

Fungsi Nukleolus

Fungsi Nukleolus pada Sel Hewan

Sel hewan (Kelvinsong/Creative Commons CC0 1.0 Universal Public Domain Dedication).

Pada umumnya, komponen sel hewan terdiri atas:

  1. Nukleolus.
  2. Inti sel.
  3. Ribosom (titik-titik kecil sebagai bagian dari nomor 5).
  4. Vesikel.
  5. Retikulum endoplasma kasar.
  6. Badan golgi.
  7. Sitoskeleton.
  8. Retikulum endoplasma halus.
  9. Mitokondria.
  10. Vakuola.
  11. Sitosol (cairan berisi organel yang terdiri atas sitoplasma).
  12. Lisosom.
  13. Sentrosom.
  14. Membran sel.

Fungsi nukleolus adalah mensintesis berbagai jenis molekul Ribonucleic Acid (RNA) yang berfungsi dalam proses perakitan ribosom. Fungsi lainnya adalah untuk membangun ribosom dan terlibat di dalam proses sintesis protein. Nukleolus berada di dalam nukleus. Bagian nukleus yang lainnya adalah butiran kromatin, membran inti, dan nuclear sap (cairan inti atau nukleoplasma).

Fungsi dari nukleolus pada sel hewan antara lain:

  1. Nukleolus mempunyai peran dalam membentuk subunit ribosom. Ribosom merupakan komponen sel yang membentuk protein dari semua asam amino, sedangkan subunit merupakan bagian ribosom yang dapat meningkatkan transfer-RNA (tRNA) dan asam amino. Fungsinya adalah untuk menyusun asam amino menjadi peptida ke dalam RNA. RNA merupakan molekul biologis yang berperan dalam dekode, mengode, regulasi, hingga mengekspresi gen.
  2. Nukleolus merupakan penghasil protein bagi hewan. Protein di sisi lain merupakan senyawa organik kompleks yang memiliki kapasitas molekul sangat tinggi dan menjadi polimer dari monomer asam amino, yang akan dihubungkan satu dengan lainnya antara ikatan peptida. Manfaat dari protein bagi hewan juga sangatlah beragam, mulai dari membentuk tulang, kulit, dan darah.
  3. Nukleolus merupakan pengatur proses metabolisme nutrisi. Ini dikarenakan nukleolus mengambil setiap nutrisi yang didapatkan. Inti sel juga memiliki fungsi tersendiri, yaitu sel yang dapat mengetahui informasi genetik atau membentuk perantara RNA dan menghasilkan protein.
  4. Nukleolus merupakan salah satu komponen terpenting sebagai unsur pengerak utama. Ini dikarenakan nukleolus memang memiliki fungsi dalam mengatur jalannya protein. Protein sendiri merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh. Jadi, setiap hewan juga memerlukan protein. Sebenarnya, tidak hanya hewan yang memerlukan protein, manusia juga membutuhkannya agar hidupnya tetap terasa sehat sampai kapan saja.

Fungsi nuklelous memang sangat banyak bagi hewan, mulai dari mengatur metabolisme dan jalannya protein, pembuat subunit ribosom dan RNA, memberikan nutrisi, serta memperkuat tulang.

Fungsi nukleoulos pada hewan adalah bertanggung jawab dalam proses pembentukan protein, sedangkan fungsinya pada tumbuhan adalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis RNA.

Letak Nukleolus

Nukleolus dapat dijumpai di dalam sel eukariotik, termasuk pada sel tumbuhan dan hewan. Kadang-kadang, terdapat dua atau lebih nukleolus di dalam nukleus, tergantung kepada jenis dan tahap dalam siklus reproduksi sel.

Struktur Nukleolus

Struktur nukleolus akan terlihat di bawah pengamatan mikroskop elektron yang berukuran lebih besar dibandingkan ukuran butir-butir kromatin. Nukleolus merupakan tempat berlangsungnya transkripsi gen, yang dari proses tersebut diperoleh molekul rRNA (ribosomal RNA).

rRNA merupakan salah satu tipe RNA yang merupakan materi pembentuk ribosom. Kandungan RNA di dalam anak inti tidak tetap jika dibandingkan dengan bagian lain di nukleus, yaitu diperkirakan 5%20%.

Ukuran nukleolus berubah-ubah yang terjadi dalam jumlah komponen granular ketika penyalinan gen ribosomal. Saat sedang mensintesis protein, nukleolus mencapai 25% dari keseluruhan kapasitas nukleus.

Pada saat interfase, nukleolus terlihat dengan jelas. Selanjutnya, pada saat menjelang mitosis, nukleolus memecah dan mengecil menjadi serpihan-serpihan kecil yang akhirnya menghilang ketika terjadi metafase.

Menghilangnya nukleolus ini seiring dengan terbentuknya kromosom dan berhentinya sintesis RNA. Pada akhir telofase, nukleolus mulai terlihat kembali sebagai butir-butir halus yang lama-kelamaan akan melebur membentuk sebuah atau lebih nukleolus. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kromosom telah terbentuk dan sintesis RNA mulai berhenti.

Nukleolus terdiri atas asam deoksiribonukleat (DNA), asam ribonukleat (RNA), dan protein yang ada di dalam sel eukariotik. Struktur nukleolus tersebut sama-sama berada di sel hewan maupun tumbuhan. Sebagaimana dilansir dari laman Byjus, sel eukoriotik mempunyai struktur yang tertata dengan baik dengan empat komponen ultrastruktur utama. Komponen-komponen tersebut antara lain:

  • Pusat fibrillar, yaitu tempat ketika protein ribosom terbentuk atau tempat rDNA berlangsung.
  • Komponen granular, yaitu komponen yang mempunyai rRNA dan mengikat protein ribosom sebelum ribosom terbentuk.
  • Komponen fibrillar padat, yaitu komponen yang mempunyai RNA transkripsi baru yang tertaut ke protein ribosom.
  • Vakuola nukleolus, yaitu komponen yang hanya ada di sel tumbuhan.

Itulah artikel terkait “Fungsi Nukleolus Sel Hewan” yang dapat kalian gunakan untuk referensi dan bahan bacaan. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rujukan

  • Alberts B., Johnson A., Lewis J., Raff M., Roberts K., & Walter P. (2002). Molecular Biology of the Cell (4th ed.). New York: Garland Science. ISBN 978-081-5332-18-3.
  • Champe P.C., Harvey R.A., & Ferrier D.R. (2005). Lippincott’s Illustrated Reviews: Biochemistry. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 978-078-1722-65-0.

Rekomendasi Buku dan E-Book terkait Fungsi Nukleolus Sel Hewan

1. Sungai dari Firdaus

Fungsi Nukleolus pada Sel Hewan

button rahmadSiapa yang menduga bahwa kita yang hidup sekarang sudah berusia 3.500 juta tahun? Siapa yang menduga bahwa kita semua sesungguhnya adalah sepupu? Siapa juga yang menduga bahwa kita semua adalah bukti kaidah hidup yang utama, yaitu kerja sama bahu-membahu dengan sesama, bukan sebuah persaingan, apalagi gontok-gontokan?

Kita dan serangkaian panjang leluhur kita, mulai dari bakteri hingga Homo sapiens, benar-benar makhluk yang benar-benar sukses di antara tiga miliar spesies yang pernah ada di muka bumi. Kita termasuk 1% di antara yang dapat bertahan hidup hingga saat ini, sedangkan spesies yang pernah hidup di bumi 99% selebihnya telah gagal dan punah. Sepupu pun bukan hanya berarti satu leluhur, tetapi juga tahu hidup saling membantu, bukan saling membunuh. Richard Dawkins menuturkannya secara jernih dalam buku ini dengan kemahirannya yang sudah tidak asing lagi, yang tidak jarang memicu senyum geli.

Dawkins, di atas segalanya, adalah seorang pemapar ulung, penulis yang membumi dengan begitu jernih soal-soal yang dia kemukakan, sehingga pembaca juga terdorong memahaminya” — New York Times Book Review.

2. The Origin of Species: Asal-Usul Makhluk Hidup Melalui Seleksi Alam

Fungsi Nukleolus pada Sel Hewan

button rahmadSemakin baru suatu bentuk, akan semakin tinggi pula tingkatannya daripada bentuk-bentuk yang lebih purba, karena setiap bentuk baru tercipta dengan keunggulan tertentu atas bentuk-bentuk sebelumnya melalui perjuangan untuk bertahan hidup” – Charles Darwin.

Buku The Origin of Species: Asal-Usul Makhluk Hidup Melalui Seleksi Alam ini adalah dokumentasi lengkap hasil penelitian panjang Charles Darwin tentang asal-usul makhluk hidup. Darwin dalam teorinya mengungkapkan bahwa perkembangan spesies didasarkan pada terjadinya seleksi alam. Buku ini berisi penegasan Darwin bahwa spesies tidak diciptakan sekaligus oleh tangan ilahi, tetapi dimulai dengan beberapa bentuk sederhana yang kemudian bermutasi menyesuaikan diri dari waktu ke waktu.

Teori-teori oleh Darwin tentang evolusi makhluk hidup dianggap kontroversial, bahkan hingga hari ini. Perdebatan mengenai teori Darwin menjadikan karyanya sebagai buku paling berpengaruh dalam ilmu pengetahuan alam yang pernah ditulis manusia. Dunia mengakui bahwa karya Darwin ini sangat penting bagi sejarah manusia. Oleh karena itu, milikilah buku berjudul The Origin of Species: Asal-Usul Makhluk Hidup Melalui Seleksi Alam karya dari Charles Darwin ini sekarang juga! Selamat membaca!

3. The Selfish Gene

Fungsi Nukleolus pada Sel Hewan

Setelah Charles Darwin mengajukan evolusi melalui seleksi sebagai penjelasan keragaman kehidupan, Richard Dawkins memperluasnya dalam The Selfish Gene dengan memperkenalkan konsep “gen egois” yang menyatakan evolusi makhluk hidup dapat dijelaskan sebagai upaya gen membela kepentingan pribadi, yaitu bertahan hidup selama mungkin dan menyebar seluas-luasnya, dalam bentuk salinan melalui bergenerasi-generasi makhluk hidup.

Mengapa di antara hewan ditemukan kerja sama, pengasuhan, dan pengorbanan diri? Sepintas, itu semua sulit diselaraskan dengan gagasan evolusi sebagai “pertarungan untuk hidup”. Konsep gen egois hadir untuk menjelaskannya, juga kasus lain seperti keberadaan serangga sosial dan efek gen yang bisa melampaui tubuh pemiliknya.

Namun, gen hanya satu contoh replikator, sesuatu yang bisa membuat salinan dirinya sendiri. Dawkins mengajukan gagasan replikator lain, yang bukan berada di sel kita, melainkan menghuni akal budi manusia: meme. Meme adalah aneka unit gagasan dan budaya manusia yang bisa menular, berlipat ganda, memengaruhi perilaku manusia, dan berperilaku evolusioner seperti gen yang saling bersaing untuk bisa bertahan hidup dan berkembang biak. Gen dan meme membentuk serta mengendalikan tubuh maupun perilaku dan dunia kita. Buku ini memudahkan kita memahami keduanya.

Buku The Selfish Gene ini berhasil menciptakan gelombang kegembiraan di antara para ahli biologi dan masyarakat umum ketika pertama kali diterbitkan, yaitu pada 1976. Ditulis dalam bahasa nonteknis, The Selfish Gene secara luas dianggap sebagai mahakarya penulisan sains dan wawasannya tetap relevan sampai hari ini, sama seperti ketika pertama kali diterbitkan.

4. The Magic of Reality

The Magic of Reality adalah buku yang diterbitkan pada 2011 oleh ahli biologi Inggris bernama Richard Dawkins, dengan ilustrasi oleh Dave McKean. Buku ini dirilis pada 15 September 2011 di Inggris Raya. Ini adalah buku ilmu grafis yang ditujukan terutama untuk anak-anak dan dewasa muda. Dawkins mengatakan bahwa buku ini ditujukan untuk anak-anak berusia sekitar 12 tahun ke atas. Sebelum buku ini diterbitkan, Dawkins menguji coba kepada pembaca yang lebih muda untuk memahami isinya dengan bantuan orang dewasa.

Saya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa dunia nyata, seperti yang dipahami lewat sains, memiliki sihirnya tersendiri — jenis yang disebut dengan sihir puitis: kecantikan yang mengilhami, yang semakin ajaib karena nyata sifatnya dan kita dapat memahami cara kerjanya. Sihir realitas yang mengagumkan karena nyata.

Ada berbagai pertanyaan besar yang diajukan manusia: “Terbuat dari apakah segala benda? Bagaimana alam semesta bermula? Mengapa ada banyak jenis makhluk hidup? Mengapa ada siang dan malam?” Dahulu manusia menjawabnya dengan mitos dan legenda, kisah serba ajaib yang berusaha menjelaskan gejala alam.

Kini, ada penjelasan yang tak kalah ajaibnya: sains, yang menjawab pertanyaan-pertanyaan besar dengan melihat dan meneliti realitas itu sendiri, mempelajari apa yang benar-benar nyata. Inilah buku yang menyandingkan jawaban kedua jenis penjelasan itu: sihir mitos dan sihir realitas—sains.

5. A Brief History of Time, Sejarah Singkat Waktu

button rahmadBuku A Brief History of Time, Sejarah Singkat Waktu berisi tentang pemahaman luas tentang alam semesta. Buku ini terdiri atas 12 bab yang setiap bab berkaitan satu dengan yang lainnya. Sekilas tentang isi pembahasan yang ada di buku ini:

  • Bab pertama pembaca akan disajikan dengan pengetahuan tentang alam semesta.
  • Bab kedua berisi tentang gambaran ruang dan waktu.
  • Bab ketiga merupakan bab yang membahas tentang jawaban dari pertanyaan “Apakah alam semesta memiliki ujung?”. Pertanyaan ini dijawab dengan teori big bang.

Buku ini cocok untuk pembaca yang menyukai dan ingin menambah pengetahuan tentang sains.

Sinopsis Buku

Inilah salah satu buku sains terpenting yang ditulis oleh satu di antara para ilmuwan besar zaman kita, Stephen Hawking. Dalam buku ini Hawking membahas pertanyaan-pertanyaan besar seperti: Bagaimana alam semesta bermula—dan apa yang memulainya? Apakah itu waktu dan apakah ia selalu bergerak maju? Adakah ujung alam semesta dalam ruang maupun waktu? Adakah dimensi lain dalam alam semesta? Apa yang terjadi ketika alam semesta berakhir?

Lewat penulisan yang bisa dimengerti semua orang, A Brief History of Time mengajak kita menjelajahi dunia ajaib lubang hitam dan kuark, antizat dan “panah waktu”, serta ledakan besar dan peran Tuhan di alam semesta beserta segala kemungkinan yang luar biasa dan tak terduga. Dengan penggambaran yang menarik dan menggugah imajinasi, Stephen Hawking membawa kita semakin dekat ke rahasia pamungkas penciptaan alam semesta.

BACA JUGA:

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya