Penemu sandi morse – Sebagai makhluk sosial, tentunya komunikasi adalah suatu hal utama manusia untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini tentunya menjadi jembatan antara manusia untuk dapat bertegur sapa, memberi informasi, meminta bantuan, dan lain-lain layaknya makhluk sosial.
Komunikasi dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal. Komunikasi secara verbal artinya kamu dapat berkomunikasi dengan orang lain hanya dengan lisan. Hal yang menjembatani dapat berkomunikasi secara verbal adalah bahasa. Tentu bahasa di setiap daerah dan juga negara memiliki perbedaan.
Lalu, komunikasi secara non verbal merupakan cara berkomunikasi tanpa menggunakan bahasa. Kamu dapat menggunakan cara ini dengan menunjukkan gerak-gerik tubuh seperti, menganggukkan kepala, menggelengkan kepala, mengangkat bahu, dan lain-lain.
Komunikasi juga dapat dilakukan secara tidak langsung. Maksudnya, setiap orang dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus bertemu, atau dengan berjauhan. Mungkin zaman sekarang jika berbicara mengenai komunikasi pastinya sudah sangat canggih. Bahkan, kita dapat berkomunikasi antarnegara sekalipun.
Dalam buku ini, komunikasi digambarkan sebagai suatu kebutuhan yang mutlak dalam kehidupan manusia. Melalui komunikasi yang baik akan memudahkan seseorang untuk mendapatkan sahabat, mitra kerja, pelanggan dalam bisnis, konstituen dalam politik, promosi jabatan dalam organisasi dan perusahaan, serta kemudahan-kemudahan dalam mendapatkan rezeki.
Namun, bagaimana orang zaman dahulu dapat berkomunikasi dengan jarak yang jauh? Zaman dahulu tentu alat komunikasi tidak secanggih sekarang. Bahkan, untuk berkomunikasi dengan jarak jauh pada zaman dahulu juga menggunakan sebuah sandi, yaitu sandi morse.
Mungkin sebagian dari kalian yang pernah ikut kegiatan Pramuka, kalian tahu apa itu sandi morse. Namun, apakah kalian tahu siapa penemu sandi morse tersebut? Untuk itu, pada kesempatan kali ini, Gramedia ingin membahas mengenai penemu dari sandi morse tersebut dan juga sejarah dari sandi morse tersebut. Untuk tahu lebih lanjut siapa itu penemu sandi morse, mari simak ulasan berikut.
Table of Contents
Apa Itu Sandi Morse?
Sandi morse sudah menjadi bagian dari sejarah mengenai pramuka atau kepanduan yang ada di seluruh dunia. Tentu Gerakan Pramuka Indonesia juga mempelajari apa itu sandi morse. Kode-kode yang ada pada sandi morse ini sudah digunakan sejak abad ke-19 Masehi.
Sandi morse adalah suatu sandi yg menerapkan sebuah sistem representasi alfabet dan nomor serta tanda baca penerapannya menggunakan simbol titik (.) dan garis (-) yang dapat disusun menjadi karakter tertentu. Dalam gerakan pramuka, sandi morse dipelajari menjadi salah satu bentuk keterampilan. Kode ini disampaikan menggunakan memakai senter atau peluit. Peluit ditiup menggunakan durasi pendek buat mewakili titik dan durasi panjang buat mewakili garis.
Berikut adalah contoh dari sandi morse.
Sejarah Sandi Morse
Sebelum penemuan telegraf, sebagian besar pesan jarak jauh dikirim melalui kurir dengan menghafal atau membawanya secara tertulis. Pesan juga dapat dikirim melalui kode semaphore menggunakan bendera atau alat lain. Kemudian ada sistem mekanis yang disebut telegraf semaphore. Namun, sistem ini mengharuskan penerima berada cukup dekat untuk melihat si pengirim. Kekurangannya adalah tidak bisa digunakan pada malam hari.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Telegraf telah memungkinkan penggunaan listrik untuk mengirim pesan jarak jauh dengan sangat cepat. Telegraf komersial pertama dikembangkan pada tahun 1837 oleh William Forthergill Cooke dan Charles Whoaststone. Mereka telah mengembangkan perangkat yang dapat menggunakan sinyal listrik untuk mengirim pesan dan menyelaraskan jarum kompas ke kotak yang berisi huruf alfabet.
Pada tahun 1838, Samuel Morse dan asistennya Alfred Vail mendemonstrasikan perangkat telegraf yang lebih sukses dengan menemukan alfabet khusus yang digunakan sebagai pembawa pesan telegraf. Kode ini kemudian dikenal sebagai kode Morse.
Penggunaan Awal Sandi Morse
Kode morse pertama kali digunakan secara luas setelah perkembangan pesat teknologi radio dan telegraf pada akhir abad ke-19. Awal penggunaan, kode Morse digunakan untuk mengirim pesan antara dua lokasi yang jauh menggunakan teknologi radio gelombang konstan (CW) atau gelombang tetap sebelum komunikasi suara ditemukan. Ini karena radio awalnya beroperasi pada gelombang rendah yang tidak dapat memancarkan gelombang suara, tetapi dapat mengirimkan suara sederhana, seperti suara pendek kode Morse.
Kode Morse tidak lagi digunakan sebagai modul komunikasi resmi Angkatan Laut Internasional pada tahun 1997 dan digantikan oleh sistem GMDSS, yang menggunakan satelit sebagai pengganti gelombang radio. Namun, hingga saat ini kode Morse tetap digunakan untuk komunikasi jarak jauh. antar kapal yang sedang aktif digunakan atau menara darat internasional.
Buku ini di susun untuk memenuhi kebutuhan buku ajar Diklat GMDSS Radio Operator, khususnya di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, oleh karena sampai saat ini belum ada buku ajar berbahasa Indonesia. Selain itu, buku ajar yang ada sudah sangat ketinggalan karena perkembangan peraturan dan teknologi maritim yang sangat pesat pada dasawarsa terakhir ini.
Penggunaan Sandi Morse Oleh Masyarakat
Pada masa awal perkembangannya hingga pertengahan abad ke-20, kode morse yang dikirim melalui telegraf adalah media komunikasi yang jangkauannya terluas dan tercepat, dan menjadi sarana utama pengiriman berita di kantor-kantor pos di seluruh dunia hingga saat telepon menjadi populer di masyarakat.
Namun, dari tahap awal perkembangan hingga pertengahan abad ke-20, radio amatir (non-pemerintah, komersial dan militer), termasuk ORARI Indonesia, secara aktif menggunakan kode Morse baik untuk komunikasi maupun kompetisi.
Kode Morse juga termasuk dalam pedoman radio Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), tetapi hanya digunakan dalam keadaan tertentu. Transportasi pribadi akan tetap menggunakan kode Morse untuk komunikasi jarak jauh.
Samuel Morse, Penemu Sandi Morse
Samuel Morse adalah seorang seniman dan penemu sandi morse dari Amerika Serikat (AS). Dia dikenal tidak hanya karena penemu sandi morse, tetapi juga karena pengembangan sistem telegraf elektronik terintegrasi berdasarkan telegraf Eropa.
Samuel Finley Breeze Morse lahir pada tanggal 27 April 1791 di Charlestown, Massachusetts, Amerika Serikat. Ia adalah putra dari Pendeta Jedidia Moss, yang juga seorang ahli geografi, dan Elizabeth Ann Finley Breeze. Ia juga memiliki 7 orang anak yang bernama, William Morse, James Morse, Susan Morse, Charles Morse, Edward Morse, Samuel Morse, dan Cornelia Morse
Setelah menjalani pendidikannya di Akademi Phillips, Andover, Morse melanjutkan pendidikannya di Yale, untuk mempelajari filsafat agama, matematika, dan ilmu kuda. Ia juga diketahui pernah menghadiri kuliah biografi oleh ahli kimia Amerika, yaitu Benjamin Silliman dan Jeremiah Day. Ia lulus pada tahun 1810 dengan gelar residensi dari akademi Phi Beta Kappa.
Karier Samuel Morse
Setelah lulus kuliah, Morse ingin mengejar kariernya sebagai pelukis. Tapi ayahnya menolaknya, ia adalah orang yang ingin Morse mendapatkan pekerjaan tetap yang layak. Jadi, Jedidah mendesak putranya untuk pergi ke Boston untuk belajar. Namun pada akhirnya, karena tekad Morse yang kuat, ayahnya menyerah dan mengizinkan Morse untuk belajar seni di Inggris. Di sana, Morse belajar di bawah bimbingan banyak seniman, termasuk Benjamin West di Royal Academy of Arts.
Dalam gaya lukisan “romantis”, Morse melukis peristiwa sejarah dan biografi epik dalam warna yang ideal di atas kanvas besar. Setelah lima tahun kemudian, Morse kembali ke Amerika Serikat dan mendirikan studio di Boston. Pada tahun 1818, ia menikah dengan Lucretia Walker dan memiliki tiga anak dari pernikahan ini.
Karya Morse dalam bidang lukisan dapat dikatakan tidak buruk, tetapi penjualannya tidak laris. Untuk menghindari hal ini, Morse menjadi seniman perjalanan yang melakukan perjalanan ke Carolina untuk mencari pekerjaan yang layak dari New England.
Penemuan Telegraf dan Sandi Morse
Sekitar tahun 1825-1829, Morse menemukan beberapa berita ofensif. Ini dimulai dengan kematian istrinya, Lucrea, setelah kelahiran anak ketiganya pada Februari 1825. Lalu, sang ayah meninggal setahun kemudian dan sang ibu meninggal tiga bulan kemudian.
Untuk menenangkan diri, Morse memutuskan untuk menginjakkan kaki di Eropa. Dalam perjalanan pulang pada tahun 1832, Morse bertemu dengan seorang ilmuwan dan penemu bernama Charles Thomas Jackson. Morse berbicara dengan Charles Jackson tentang cara mengirim impuls listrik sebagai kabel jarak jauh. Setelah itu, Morse dengan antusias merancang peralatan mekanik tersebut. Morse juga dikenal karena membaca karya fisikawan Joseph Henry.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Henry, Morse kemudian mengembangkan prototipe telegraf. Pada tahun 1836, para ilmuwan Eropa juga mengembangkan alat yang sama.
Namun, pada saat itu belum ada yang mampu membuat alat mesin telegraf, dan pada tahun 1838 Morse bertemu dengan salah satu penemunya, yaitu Alfred Vail. Vail bertindak sebagai penyandang dana dan rekan penemu pengembangan sistem titik dan garis untuk mentransmisikan sinyal yang disebut kode Morse.
Selama bertahun-tahun, Morse berjuang untuk mendapatkan investor untuk melanjutkan penemuannya hingga tahun 1842. Sampai Ormand Jonathan Smith, seorang anggota Parlemen Prancis, memperhatikan Morse.
Pada bulan Desember tahun itu, Morse meletakkan kabel di antara dua ruang komite Capitol dan berhasil mengirim pesan dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Sebagai hasil dari proses ini, Smith didukung dan Kongres mendanai 30.000 dolar AS, memungkinkan Morse untuk mendemonstrasikan perangkat yang sedang dikembangkan dalam skala yang lebih besar.
Samuel Morse menggunakan kode Morse untuk mengirim pesan pertama dari Washington ke Baltimore melalui telegraf Amerika. Kata yang dikirimnya adalah “What Hath God Wrought”.
Morse sempat menghadapi pengadilan setelah terlibat dalam proses oleh mitra atau saingan pada tahun 1847, ketika Morse hampir mematenkan perangkat telegraf. Proses pengadilan berakhir setelah Mahkamah Agung AS memutuskan O’Reilly v. Morse pada tahun 1854. Setelah melalui sidang tersebut, Morse dianggap sebagai penemu telegraf.
Kepergian Samuel Morse
Di akhir hidupnya, Samuel Morse memberikan sumbangan ke Universitas Yale dan Vassar College. Samuel Morse juga menyumbang untuk komunitas berpenghasilan rendah dan kelompok agama.
Samuel Morse meninggal pada 2 April 1872 di New York pada usia 80 tahun. Samuel Morse meninggal karena pneumonia yang dideritanya. Samuel Morse dimakamkan di Pemakaman Greenwood di Brooklyn, New York.
Dunia memiliki kenangan tentang penemu kode Morse. Oleh karena itu, kode Morse sering digunakan sebagai kode komunikasi Pramuka. Penggunaan kode morse dalam Pramuka memiliki sejarah panjang dan menarik yang dapat kita telusuri.
Grameds, demikianlah artikel mengenai penemu dari sandi morse, yaitu Samuel Morse. Dengan adanya artikel ini, tentu kalian menjadi lebih mengenal awal dari sejarah adanya sandi morse yang diterapkan dalam Pramuka.
Jika kalian tertarik untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai sandi morse, Samuel Morse, serta ilmu lainnya, kalian bisa membeli buku yang ada di Gramedia. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas telah menyediakan berbagai buku berkualitas yang mungkin bisa membantu kalian untuk menemukan apa yang kalian cari. Yuk Grameds, beli bukunya sekarang juga!
Buku Panduan Resmi Pramuka ini sangat lengkap dan praktis. Beragam materi kepramukaan terangkum di dalamnya. Dilengkapi juga dengan teknik membuat ikatan & simpul (step by step), P3K, & cara mendirikan tenda dengan gambar yang memudahkan pembaca untuk mempelajarinya. Bonus 4 SKU untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega. So, buku ini wajib dimiliki anggota Pramuka.
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien