in ,

Mengenal INFJ Sebagai MBTI Paling Langka

MBTI Paling Langka – Dewasa saat ini, siapa sih yang tidak mengenali apa tes MBTI? Yap, tes MBTI menjadi salah satu tes untuk mengetahui apa kepribadian kita, yang mana tengah populer di ranah dunia maya. Muda-mudi memang dasarnya selalu ingin tahu sehingga melalui tes MBTI ini, mereka juga dapat mengetahui apa dan bagaimana sih kepribadian mereka selama ini. Terlebih lagi beberapa tes MBTI juga dapat dilakukan melalui website sehingga akan lebih praktis!

Dilansir dari beberapa sumber, MBTI yang paling banyak dimiliki oleh sebagian besar manusia di dunia ini adalah ISTJ alias Introvert-Sensing-Thinking-Judging. Bagi Grameds yang memiliki MBTI ini, pastilah dianggap sebagai seorang yang realistis sehingga dapat diandalkan. Jika ISTJ adalah MBTI yang paling banyak dimiliki oleh populasi manusia di dunia, lalu apa ya yang paling langka? Bagaimana pula dengan pembagian 4 dimensi dalam MBTI? Nah, supaya Grameds mengetahui hal-hal mengenai tes MBTI ini, yuk simak ulasan berikut!

https://pixabay.com/

INFJ Sebagai MBTI Paling Langka

Jika ditanya mengenai apa MBTI yang paling langka, kira-kira apa jawaban Grameds?

Yap, MBTI paling langka adalah INFJ alias Introversion-Intuition-Feeling-Judging yang mana dianggap sebagai sosok idealisme dengan standar moral cukup tinggi! Berhubung INFJ ini cenderung memiliki sifat introvert, maka dari itu mereka butuh waktu sendiri untuk me-recharge energinya setelah bersosialisasi.

Lalu untuk Intuition yang dimilikinya, yakni karena sosok INFJ memang lebih suka memperhatikan pola dan garis besar dari suatu hal, dibandingkan memperhatikan detail teknisnya. Maka dari itu, sosok INFJ sering memikirkan hal-hal yang kemungkinan akan terjadi alias berimajinasi mengenai masa depan. Selain itu, INFJ juga suka sekali berdiskusi soal teori-teori abstrak, bahkan tak jarang mereka dianggap “aneh”. Padahal kan memang seru ya membicarakan hal-hal abstrak!

Adanya karakter Feeling pada sosok INFJ menandakan bahwa ketika hendak mengambil suatu keputusan, dirinya akan lebih mempertimbangkan soal perasaan dan emosi baik pada dirinya maupun orang-orang di sekitarnya.

Terakhir, adanya karakter Judging pada sosok INFJ juga menandakan bagaimana dirinya berhadapan dengan orang-orang di sekitarnya. Biasanya, INFJ akan lebih suka mengenai hal-hal yang memang telah terstruktur alias terorganisasi dengan baik, dan bulat dalam pengambilan keputusan.

Fakta Unik INFJ

  • Suka memikirkan hal-hal secara lebih dalam. 

Bahkan tak jarang sosok INFJ akan tertarik untuk mengetahui alasan mengapa manusia itu ada di bumi, mengapa tidak di planet Saturnus saja.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

  • Meskipun memiliki karakter Introvert, tetapi tetap punya banyak teman kok

Sosok INFJ juga dapat membangun hubungan yang kuat dan dekat dengan orang lain. Meskipun nantinya jika sudah kehabisan energi, dirinya lebih suka me-recharge dengan me time.

  • Peka dengan keadaan sekitar. 

Yap, sosok INFJ lebih peka mengenai apakah mood orang lain tengah bagus atau tidak, apakah suasana di kantor tengah bagus untuk diajak bercanda atau tidak, dan lainnya. Melalui kemampuan “mengamati” itu, dirinya memiliki beragam wawasan untuk dapat membangun komunikasi dan relasi dengan orang lain.

  • Taat aturan.

Hal itu karena sosok INFJ cenderung suka hal-hal yang memang sudah terstruktur, meskipun terkadang dirinya juga dapat mencoba “melanggar” aturan, tetapi nantinya akan tetap kembali pada karakter yang menyukai hal-hal terorganisir.

  • Senang memikirkan bagaimana makna hidup yang sebenarnya. 

Ketika sosok INFJ tengah merenung, itu tak jarang mereka sedang memikirkan bagaimana makna hidup manusia ini. Mengapa manusia diciptakan, jika misalkan manusia tidak diciptakan bagaimana bumi ini berjalan? Apakah akan terdapat sosok lain yang menempati bumi? Apakah alien di luar sana juga memikirkan bahwa manusia itu adalah sosok “alien”?

  • Sangat kreatif dan artistik.

Hal itu karena sosok INFJ sering berimajinasi mengenai hal-hal yang abstrak, yang apabila dituangkan dalam seni maka akan menghasilkan suatu karya unik. Namun tak jarang, saking berapi-apinya imajinasi, sulit dituangkan menjadi suatu karya.

  • Suka menolong orang lain.

Yap, sosok INFJ lebih cenderung memikirkan bahwa dirinya menjadi lebih baik setelah menolong orang lain. Bahkan dirinya juga akan berpikir bahwa lebih baik menjadi seseorang yang gemar menolong orang lain daripada harus menempati jabatan tinggi tetapi tidak bisa menolong orang. Setelah membantu orang lain, rasanya akan lega karena dirinya bermanfaat juga!

Kelemahan INFJ

Meskipun INFJ memiliki beragam keunikan, tetap saja dirinya adalah manusia dan memiliki kelemahan. Lalu, apa saja kelemahan dari sosok INFJ yang selalu berpikir idealis ini?

  • Bisa terlalu sensitif

Kelemahan sosok INFJ adalah tidak dapat mengontrol emosi, apalagi jika mendapatkan kritikan dari orang lain. Meskipun nantinya setelah selesai meluapkan emosi, dirinya akan menyesal mengapa marah-marah seperti itu. Maka dari itu, kebanyakan sosok INFJ sulit menangani konflik secara baik dan mulus. Seolah-olah emosi tengah mengontrol dirinya, bukan dirinya yang mengontrol emosi.

  • Punya pemikiran yang sulit dipahami

Berhubung sosok INFJ itu sering berimajinasi, bahkan mengenai hal-hal di masa depan yang belum tentu terjadi, sehingga wajar saja jika dirinya memiliki pemikiran yang sulit dipahami. Bahkan tak jarang, obrolan sosok INFJ akan selalu out of the box dan membuat orang di sekitarnya menjadi bingung akan jalan pikirannya.

  • Kurang peka dengan diri sendiri

Sosok INFJ dianggap sering peka dan memiliki semangat tinggi untuk orang lain, tetapi lebih sering mengabaikan dirinya sendiri termasuk pada hal kesehatan. Yap, tak jarang dirinya akan merasa lelah secara tak sadar sudah diandalkan oleh banyak orang. Tetap jaga kesehatan untuk dirimu sendiri ya…

  • Perfeksionis

Sosok INFJ sering memiliki ekspektasi berlebihan akan suatu hal, baik dalam hal akademik hingga tujuan hidup. Maka dari itu, dirinya akan lebih perfeksionis untuk menjadikan ekspektasi itu nyata. Namun, jika ekspektasi tersebut gagal dan tidak berjalan sesuai harapan, dirinya akan merasa kecewa yang amat sangat karena memang kepribadiannya cukup sulit untuk mentoleransi adanya kegagalan.

  • Tidak suka konfrontasi

Sosok INFJ lebih suka mengikuti alur hidup, tidak perlu berkelok-kelok apabila hasilnya sama. Maka dari itu, dirinya tidak suka adanya konfrontasi atau konflik dengan orang lain. Cenderung mengalah dan bahkan biasanya dirinya akan menjadi penengah jika terdapat konflik hebat di sekitarnya.

  • Benci jika sesuatu tidak teratur

Berhubung sosok INFJ menyukai hal-hal yang memang sudah terstruktur dan terorganisir, maka dirinya juga akan nyaman ketika mengerjakan yang sudah terencana itu. Jika hal-hal tersebut tiba-tiba berantakan dan keluar dari rencana, dirinya akan merasa tidak senang dan bahkan tidak mood lagi mengerjakan lanjutannya. Jika diajak untuk menyalahi aturan, sosok INFJ jarang menyetujuinya. Namun bukan berarti cupu ya, dirinya memang lebih suka hal-hal yang sudah diorganisir secara baik saja.

INFJ Bagi Orang Lain

Apakah Grameds termasuk dalam bagian 1-3% populasi yang memiliki kepribadian INFJ? Jika demikian, tidak apa-apa kok menjadi sosok paling langka di dunia ini! Banyak juga tokoh hebat yang memiliki kepribadian INFJ dan dapat tetap berkarya besar. Sebut saja Taylor Swift, Oprah Winfrey, hingga Carl Jung. Jika Grameds penggemar K-Pop, banyak juga idol yang memiliki tipe kepribadian demikian, mulai dari Mark Lee NCT, Jaebum GOT7, Wonwoo Seventeen, hingga IU.

Sosok INFJ jika hidup sebagai orang tua, justru akan memiliki hubungan dekat dan sangat mendalam dengan anaknya. Hal itu karena memang sifatnya yang peka dan mudah memahami perasaan orang lain. Bahkan tak jarang, sosok INFJ akan membantu mengembangkan bakat anak supaya dapat mengejar mimpinya.

Selain itu, sosok INFJ jika hidup bersama pasangan justru akan langgeng karena dirinya sangat menghargai adanya proses terutama ketika tengah berupaya untuk mengerti satu sama lain.

Mengenal Apa Itu MBTI

Istilah MBTI alias Myer-Briggs-Type Indicator ini dikembangkan oleh Isabel Brigg Myers bersama dengan ibunya, Katharine C. Briggs. Tipe kepribadian MBTI ini memang didasarkan pada teori Carl Jung mengenai tipe kepribadian, yang mana dipresentasikan melalui bagaimana cara orang untuk melihat dan menilai informasi atas apa yang telah ditemukan sehari-hari. Nah, melalui penelitiannya tersebut, Myer kemudian menyimpulkan bahwa terdapat 4 cara utama yang membedakan kepribadian antara satu orang dengan yang lainnya.

MBTI (Myer-Briggs-Type Indicator) ini berstandar pada 4 dimensi utama yang saling berlawanan. Meskipun keempatnya berlawanan satu sama lain, tetapi sebenarnya kita semua juga memiliki 4 dimensi tersebut kok. Hanya saja, diri kita lebih cenderung atau nyaman pada salah satu dimensi saja. Masing-masing terdapat sisi positif dan sisi negatifnya. Nah, berikut ini adalah 4 skala kecenderungan dari MBTI tersebut.

4 Skala Kecenderungan MBTI

1. Extrovert (E) vs. Introvert (I)

Dimensi Extrovert-Introvert (E-I) ini melihat pada adanya orientasi energi yang kita miliki ke dalam atau ke luar.

Untuk dimensi Extrovert artinya adalah tipe pribadi yang menyukai dunia luar sehingga akan lebih suka bergaul, interaksi sosial, beraktivitas bersama banyak orang, pokoknya berhubungan dengan dunia luar. Extrovert ini memang memiliki sifat sosial yang tinggi dan lebih banyak berbuat dibandingkan harus merenung atau berpikir.

Sebaliknya, dimensi Introvert adalah tipe pribadi yang menyukai dunia dalam alias diri mereka sendiri. Seorang introvert cenderung lebih suka menyendiri, merenungi imajinasi dan pikiran mereka, membaca, menulis, dan tidak menyukai pergaulan dengan banyak orang. Namun bukan berarti seorang introvert ini pendiam dan tidak punya teman ya, justru mereka tetap dapat berhubungan dengan orang lain tetapi tidak seaktif Extrovert. Mereka lebih mampu konsentrasi dan fokus jika bekerja sendirian. Umumnya, tipe Introvert ini adalah pencetus gagasan yang baik lho…

2. Sensing (S) vs. Intuition (N)

Dimensi Sensing-Intuition (S-N) ini melihat pada bagaimana diri kita dalam memproses, memahami, dan menilai informasi yang telah didapatkan.

Untuk dimensi Sensing (S) artinya tipe pribadi yang memproses dan menilai suatu informasi berdasarkan adanya fakta, praktis, realistis apa adanya. Tipe ini akan berpedoman pada pengalaman dan menggunakan data-data yang telah ada untuk membuktikan informasi yang diterimanya. Mereka lebih fokus pada masa kini dan apa yang sekiranya bisa diperbaiki sekarang.

Sementara itu, untuk dimensi Intuition (T) artinya adalah tipe pribadi yang memproses data dengan melihat bagaimana pola dan hubungannya untuk berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. Mereka sering memikirkan hal-hal abstrak dan daya imajinasi tinggi, sehingga akan memiliki cara unik untuk menyusun konsep dan ide dalam jangka panjang.  Sosok ini lebih berfokus pada apa yang dapat dicapai di masa yang akan datang (future oriented).

3. Thinking (T) vs. Feeling (F)

Dimensi Thinking – Feeling (T-F) ini didasarkan pada bagaimana diri kita ketika tengah mengambil keputusan.

Untuk dimensi Thinking (T), artinya adalah tipe pribadi yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisis terutama ketika tengah mengambil keputusan, sehingga akan lebih objektif. Tipe ini akan memiliki konsistensi tinggi dan dianggap lebih mampu bernegosiasi. Meskipun terkesan kaku dan keras kepala, tetapi mereka tetap berpegang teguh pada prinsip.

Sementara itu, untuk dimensi Feeling (F), artinya adalah tipe pribadi yang lebih melibatkan perasaan dan nilai-nilai empati ketika tengah mengambil suatu keputusan. Tipe ini lebih perasa dan akan berorientasi pada hubungannya pada individu lain sehingga akan cenderung subjektif. meskipun demikian, justru dirinya memiliki kemampuan untuk mengerti dan memahami bagaimana perasaan orang lain, serta sangat mempertahankan keharmonisan. Itulah mengapa tipe pribadi ini sangat berhati-hati ketika berinteraksi dengan orang lain, sebab sangat menghindari adanya konflik atau pertentangan.

4. Judging (J) vs. Perceiving (P)

Dimensi Judging – Perceiving (J-P) ini didasarkan pada bagaimana diri kita mengamati dan menilai sebuah kehidupan.

Untuk dimensi Judging (J), artinya adalah tipe pribadi yang selalu bertumpu pada sebuah rencana yang telah disusun secara sistematis, sehingga cara berpikirnya pun akan teratur dan tidak melompat-lompat. Tipe pribadi ini tidak menyukai hal-hal yang mendadak alias di luar rencana, sebab dirinya lebih suka melakukan pekerjaan yang memang telah direncanakan sebelumnya. Tipe ini sangat bagus dalam hal penjadwalan dan perencanaan step by step. Perlu dicermati juga bahwa Judging disinilah bukan berarti judgemental alias yang suka menghakimi ya…

Sementara itu, untuk dimensi Perceiving (P), artinya adalah tipe pribadi yang lebih bersifat fleksibel, spontan, adaptif, dan suka melakukan hal-hal secara acak untuk melihat beragam peluang yang sekiranya akan muncul. Tipe pribadi ini lebih mduah menyesuaikan diri di lingkungan baru dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Baginya, perubahan rencana yang secara mendadak itu bukanlah masalah, justru malah akan membuatnya bersemangat karena mencoba hal baru.

Memahami 4 Tipe Kepribadian Menurut Keirsey

Selanjutnya, seorang psikolog bernama David Keirsey juga menggolongkan kepribadian manusia menjadi dalam 4 tipe, yakni tipe guardian, tipe artisan, tipe rational, dan tipe idealis. Keempat tipe kepribadian tersebut didasarkan dari bagaimana diri kita mendefinisikan dirinya sendiri dalam proses pembelajaran. Nah, berikut adalah adalah keempat tipe kepribadian tersebut.

1. Tipe Guardian

Tipe guardian ini lebih menyukai kelas yang masih memiliki sifat tradisional dengan prosedur atau aturan yang teratur. Siswa yang termasuk dalam tipe ini lebih nyaman dengan sosok guru yang dengan gamblang menjelaskan materi dan memberikan perintah secara tepat. Sebelum mengerjakan tugas, siswa dengan tipe guardian akan membaca terlebih dahulu instruksi secara mendetail dan akan selesai tepat waktu.

Meskipun siswa dengan tipe guardian ini tidak selalu berpartisipasi dalam diskusi kelas, tetapi dirinya sangat menyukai saat ditanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Terlebih lagi jika materi yang disampaikan dihubungkan dengan materi di masa lalu dan kegunaannya di masa depan.

2. Tipe Artisan

Tipe artisan ini lebih menyukai adanya perubahan di kelas dan bahkan tidak tahan apabila kelas terasa lebih stabil. Siswa dengan tipe artisan akan selalu aktif dalam segala keadaan dan ingin menjadi perhatian dari semua orang, baik itu guru maupun teman-temannya. Bentuk kelas yang disukainya adalah kelas dengan banyaknya sesi demonstrasi, diskusi, presentasi, pokoknya yang dapat menunjukkan kemampuan dan eksistensinya.

Siswa tipe artisan justru akan bersedia belajar secara lebih keras jika dirangsang dengan suatu konteks, meskipun nantinya hasil akan kurang teliti. Hal itu karena mereka cenderung selalu tergesa-gesa ketika mengerjakan sesuatu. Tipe ini akan merasa cepat bosan, apalagi jika guru tidak memiliki teknik unik dalam mengajarnya.

3. Tipe Rational

Tipe rational ini lebih menyukai penjelasan yang disampaikan oleh guru jika didasarkan dengan logika. Siswa dengan tipe ini merasa mampu untuk menangkap materi yang memerlukan intelektualitas tinggi, sehingga akan lebih cepat mengamati masalah. Jika diminta oleh guru untuk menjelaskan materi kembali, mereka dapat dengan mudah menjelaskannya secara sistematis dan runtut. Biasanya, tipe ini senang belajar sehingga selalu mencari tambahan materi melalui membaca buku-buku lain.

Siswa dengan tipe rational cenderung menyukai sosok guru yang dapat memberikan tugas tambahan secara individu, terutama setelah proses pembelajaran. Bidang pelajaran yang disukainya adalah sains, matematika, dan filsafat. Tipe ini akan mengabaikan materi yang dirasanya tidak perlu. Maka dari itu, setiap guru selesai memberikan materi, Beliau harus dapat meyakinkan bagaimana pentingnya materi tersebut.

4. Tipe Idealist

Tipe idealist ini lebih menyukai materi pelajaran yang berkaitan dengan pengembangan ide dan nilai-nilai. Siswa dengan tipe idealist ini cenderung suka untuk menyelesaikan tugas secara pribadi dibandingkan dengan diskusi kelompok, sebab nantinya akan memandang persoalan dari berbagai perspektif. Mereka juga lebih suka aktivitas berupa membaca dan menulis, pokoknya yang berkaitan dengan literasi.

Siswa dengan tipe ini kurang cocok dengan bentuk tes objektif, karena tidak dapat mengungkapkan perspektifnya melalui kemampuan menulisnya. Keberadaan kelas besar alias dengan jumlah siswa yang banyak tidak disukai oleh tipe ini, sebab dirinya akan lebih suka kelas kecil dimana setiap anggotanya dapat mengenal satu sama lain.

Nah, itulah ulasan mengenai apa MBTI paling langka dan tipe kepribadian lain yang didasarkan pada proses pembelajaran mereka di sekolah. Apakah Grameds juga termasuk pada populasi 1-3% yang memiliki kepribadian INFJ ini?

Baca Juga!



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.