in

Review dan Sinopsis Novel Damn! I Love Risol Karya Anita Firdaus

Halo, Grameds! Mungkin dari kalian sudah familiar ya dengan novel yang judulnya ada unsur Risol . Ya, benar sekali, “Damn! I Love Risol” karya Anita Firdaus adalah kelanjutan atau sekuel dari novel best seller “Risol Mas Marvel”. Masih mengikuti jejak kesuksesan Risol Mas Marvel yang bahkan dibuat versi Extended, novel ini akan menyajikan lanjutan keseruan kisah cinta Marvel dan Mala.

Pada novel sebelumnya, diceritakan seorang penjual risol bernama Marvel yang mahir melancarkan berbagai trik pemasaran untuk menjual risol dagangannya yang harganya  tidak masuk akal. Dalam perjalanan bisnisnya, Marvel bertemu dengan Mala, seorang penjual sosis solo, yang menjadi pesaing berat dalam berdagang.

Persaingan mereka berubah jadi cinta. Mereka pun akhirnya jadian. Namun, Marvel belum mendapat restu dari Mama Mala. Novel ini akan mengisahkan perjuangan Marvel untuk mendapatkan restu. Apakah Marvel bisa mendapatkannya? Atau perjuangan ini akan membawa Marvel ke akhir hubungannya?

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut novel dengan 292 halaman ini yang diterbitkan oleh Penerbit Skuad pada 14 April 2025. Pastinya, kisah ini akan menghibur Grameds dengan kegemasan hubungan yang penuh berantem kecil yang penuh dengan cinta. Supaya Grameds lebih kenal dengan novel ini, Gramin sudah siapkan rangkuman sinopsis dan ulasan novel ini. Pastikan kamu baca sampai selesai, ya!

Sinopsis Novel Damn! I Love Risol

“Restu ditolak, risol 50 ribu bergerak!”

Masih ingat dengan kisah Risol Mas Marvel dan Mala si pencinta sosis solo? Benar sekali! Setelah melewati babak penuh drama antara ‘risol 50 ribu vs sosis solo 5 ribu’ yang berakhir dengan kejutan manis dari musuh jadi cinta serta momen mengharukan ketika Marvel akhirnya mengikhlaskan kepergian sang ayah, Marvel mengira semua badai telah berlalu. Sayangnya, hidup tidak semudah itu.

Justru ketika Marvel merasa hidupnya mulai membaik, tantangan baru datang menghantam: Restu dari Mama Mala. Sebagai seorang mahasiswa yang masih berjuang keras demi mendapatkan satu kata sakral dari dosen pembimbing, yaitu ACC, Marvel dinilai belum cukup matang secara finansial maupun mental untuk menjadi pendamping hidup Mala. Di mata Tante Natasa, pedagang risol seperti Marvel sama sekali tidak masuk dalam kriteria menantu idaman.

Bertekad membuktikan diri, Marvel pun mendaftar dalam sebuah kompetisi bisnis bergengsi dengan total hadiah ratusan juta rupiah. Namun jalan menuju kemapanan tak semudah membalikkan risol. Ia harus bersaing ketat dengan Reynald, anak tunggal dari keluarga konglomerat yang juga kebetulan tinggal di perumahan elit tempat Mala dan keluarganya bermukim.

Tantangan demi tantangan datang silih berganti, terlebih dengan sikap Marvel yang kerap ceroboh dan kocak. Bukannya terlihat serius dan bisa diandalkan, ia justru sering terjebak dalam situasi-situasi lucu dan canggung bersama Tante Natasa. Mulai dari adu argumen karena catokan rambut, jadi tersangka dalam kasus arisan ibu-ibu kompleks, hingga insiden-insiden absurd lainnya yang makin membuat citranya di mata calon mertua merosot tajam.

Kini, Marvel dihadapkan pada pilihan sulit. Apakah ia mampu memenangkan kompetisi tersebut demi meraih restu yang selama ini didamba? Ataukah semua perjuangan dan rasa cinta yang ia bawa harus berakhir di ujung jalan perpisahan?

Kelebihan dan Kekurangan Novel Damn! I Love Risol

Pros & Cons

Pros
  • Sampul buku yang menarik.
  • Premis cerita yang segar dan unik.
  • Cerita yang menghibur.
  • Karakter utama yang kuat dan positif.
  • Terdapat unsur humor yang menghidupkan cerita.
  • Interaksi antar tokoh yang mengalir.
  • Penggunaan dua sudut pandang.
  • Alur cerita yang ringan dan mengalir. 
Cons
  • Bergantung pada buku sebelumnya. 

Kelebihan Novel Damn! I Love Risol

Salah satu daya tarik utama dari novel Damn! I Love Risol karya Anita Firdaus terletak pada berbagai kelebihannya yang membuat cerita ini bukan hanya menghibur, tapi juga menyenangkan untuk diikuti. Hal pertama yang langsung mencuri perhatian tentu adalah desain sampul bukunya.

Dengan ilustrasi risol yang tampak menggoda dan warna pink yang lembut serta manis, novel ini berhasil menciptakan kesan ceria sejak pertama kali dilihat. Ditambah dengan pembatas buku unik yang dirancang menyerupai menu risol, kesan playful dan menarik semakin kuat terasa.

Secara cerita, novel ini hadir dengan premis yang segar dan tak biasa. Perpaduan antara tema kuliner dengan romansa memberikan warna baru dalam genre komedi romantis lokal. Cerita tidak hanya berpusat pada hubungan asmara antara Marvel dan Mala, tetapi juga dibumbui dengan persaingan dalam kompetisi bisnis makanan yang seru. Menariknya lagi, rival Marvel dalam kompetisi ini juga merupakan pesaingnya dalam urusan hati, sehingga tensi cerita terasa semakin hidup dan penuh dinamika.

Novel ini juga sangat menghibur karena menyajikan banyak situasi kocak yang dibalut dalam perjuangan cinta Marvel. Meski menghadapi berbagai rintangan, mulai dari restu calon mertua hingga kompetitor yang lebih mapan, Marvel tetap digambarkan sebagai karakter yang kuat dan positif.

Sikapnya yang tenang dan sering mengandalkan humor menjadi kekuatan utama dalam menghadapi tekanan, terutama saat ia mencoba mengambil hati Mama Mala yang keras kepala. Celetukan dan candaan ringan yang ia lontarkan menjadi bentuk kegigihan dan kesabaran yang menyenangkan untuk dibaca.

Interaksi antar tokoh dalam novel ini juga terasa luwes dan tidak dibuat-buat. Hubungan Marvel dan Mala menggemaskan, sementara hubungan Marvel dengan Mama Mala terasa lucu sekaligus menyebalkan. Penulis berhasil membangun chemistry antartokoh dengan baik, membuat pembaca betah mengikuti setiap babnya.

Ditambah lagi, penggunaan dua sudut pandang dari Marvel dan Mala memberi kedalaman pada cerita. Pembaca tidak hanya melihat perjuangan dari sisi Marvel, tapi juga memahami konflik batin Mala yang merasa tertekan dengan ekspektasi sosial dari sang ibu. Hal ini menambah dimensi emosional yang kuat dalam cerita.

Dengan alur yang ringan namun tetap mengalir lancar, novel ini cocok untuk dinikmati kapan saja. Kisah yang disampaikan tidak berat, namun tetap menyimpan pesan moral tentang perjuangan, kesabaran, dan pentingnya memahami perasaan orang lain. Damn! I Love Risol bukan hanya kisah cinta biasa, tapi juga refleksi ringan tentang relasi keluarga, mimpi, dan pencarian restu yang kadang lebih rumit dari memenangkan lomba.

Kekurangan Novel Damn! I Love Risol

Novel Damn! I Love Risol adalah sifat ceritanya yang cukup bergantung pada buku sebelumnya. Karena novel ini merupakan kelanjutan dari kisah sebelumnya, pembaca baru yang langsung membaca buku ini tanpa mengikuti seri pertamanya kemungkinan akan merasa kurang familiar dengan latar belakang para tokoh maupun dinamika hubungan yang sudah terbentuk sebelumnya.

Pesan Moral Novel Damn! I Love Risol

Novel Damn! I Love Risol tidak hanya menyuguhkan kisah cinta yang menghibur, tetapi juga menyimpan pesan moral yang kuat dan relevan dengan realita hidup banyak orang. Salah satu nilai utama yang tercermin dari tokoh Marvel adalah kegigihan.

Meski ditolak berkali-kali oleh Mama Mala, Marvel tidak mundur ataupun merasa rendah diri. Ia tetap berusaha, bukan dengan marah atau mengiba, tapi dengan menunjukkan ketulusan dan keberanian lewat tindakan nyata dan sikap santai yang tulus. Dari sini kita belajar bahwa apa pun yang kita inginkan, terutama hal besar seperti restu orang tua atau kepercayaan dari orang lain, memang layak untuk diperjuangkan dengan sabar dan konsisten.

Cerita ini juga mengajak kita untuk merefleksikan kembali cara pandang terhadap profesi dan gaya hidup. Melalui profesi Marvel sebagai pedagang risol, pembaca diingatkan bahwa ukuran kemapanan tidak selalu bisa dilihat dari tampilan luar atau status pekerjaan. Ada banyak orang yang hidup dengan sederhana tapi penuh cinta dan tanggung jawab.

Sering kali, prasangka terhadap profesi tertentu justru membuat kita melewatkan esensi penting dari sebuah hubungan, yaitu kenyamanan dan ketulusan. Novel ini mengingatkan kita untuk tidak menghakimi orang hanya dari apa yang terlihat, karena di balik kesederhanaan sering tersembunyi kekuatan dan kebahagiaan yang nyata.

Bagi Grameds yang ingin membaca novel Damn! I Love Risol karya Anita Firdaus, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyediakan rekomendasi buku-buku best seller yang lain di bawah ini. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Gramedia akan selalu menjadi #SahabatTanpaBatas yang siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

Rekomendasi Buku Serupa

1. Risol Mas Marvel (Extended Version)

Risol Mas Marvel : Extended Version

Marvel yang merupakan pedagang risol yang selalu menjajakan dagangannya dengan penuh trik marketing walau harganya kadang terdengar tak masuk akal. Ia bertemu dengan seorang perempuan bernama Mala yang juga berjualan sosis solo, membuatnya menjadikan Mala sebagai saingan ketat dalam perdagangannya.

Namun ternyata selama ini Mala bukan hanya saingan dagangannya seperti yang dipikirkan. Lewat akun twitter secara anonim, Mala dan Marvel menjalin hubungan kekasih satu sama lain dengan menjaga privasi kehidupan real life mereka.Hingga sebuah kebohongan akhirnya dilakukan Mala saat ia tahu bahwa Marvel adalah kekasih virtualnya di Twitter. Kebohongan itu berlanjut dan membuat Mala terjebak dalam banyak masalah. Di satu sisi, kini mereka sudah menyukai satu sama lain di real life.

2. Danusan, I’m in Love

Danusan I'm in Love

 

Jatuh cinta sama cowok pinter itu udah biasa, jatuh cinta sama cowok nol bahasa inggris, tuh, baru luar biasa. Mengetahui crush-nya baru saja putus, Sheryl semangat mendekati Dika sampai rela bergabung divisi danusan di Program Teman Bahagia yang diadakan oleh BEM Fakultas ilmu Komputer. Padahal, Sheryl buta marketing dan bisnis. Bersama divisi danusan, Sheryl berjualan piscok eksklusif harga menantang dengan varian; cokelat keju, stroberi, bluberi, dan nanas di lingkungan kampus demi mengumpulkan dana kegiatan.

Realita tidak sejalan dengan ekspektasi, lewat danusan Sheryl menghadapi tantangan dan rintangan tidak terduga. Mulai dari dinamika internal panitia, ego serta polemik yang sering kali menghalangi tujuan bersama. Belum lagi, Sheryl harus menghadapi ancaman dan teror yang nyaris menghancurkan reputasinya.

3. Atlashella

Atlashella

Hari terakhir ospek jurusan mahasiswa Sistem Informas) sedang berlangsung sekarang. Seluruh mahasiswa berseragam hitam putih lengkap dengan atributnya berkumpul di auditorium universitas. Beberapa di antara mereka ada yang sibuk mengobrol dan bercanda, ada juga yang fokus mendengarkan rekan perwakilan jurusannya memberikan speech di podium. Atlas menjadi salah satunya yang mendengarkan, lelaki jangkung berwajah oriental dengan mata coklat terangnya itu sedari tadi tidak mengalihkan pandangan dari depan, raut wajahnya terlihat bersinar, matanya bahkan memancarkan kekaguman yang tidak dapat disembunyikan. Hal tersebut bahkan disadari oleh kedua temannya yang duduk di sisi kanan dan kiri Atlas.

“Saya mewakili seluruh mahasiswa baru jurusan Sistem Informasi berterima kasih, sebab ospek jurusan kali ini membuat kami semua bisa saling mengenal lebih dekat dan mendapat banyak ilmu serta pengalaman yang berharga. Saya juga merasa terhormat bisa dinobatkan sebagai salah satu peserta aktif selama ospek jurusan ini. Saya berharap kedepannya kami semua bisa menjadi mahasiswa yang teladan dan membanggakan,” tutur perempuan bernama Shella itu sambil tersenyum.

Written by Vania Andini