Sejarah

Proses Penyusunan Teks Proklamasi

Written by Fandy

Proses Penyusunan Teks Proklamasi – Peristiwa Rengasdengklok pada mulanya terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda untuk memproklamirkan kemerdekaan. Berikut proses penyusunan teks proklamasi kemerdekaan melalui peristiwa Rengasdengklok.

Latar Belakang Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok

https://id.wikipedia.org/

Latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok karena adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua, dalam memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini terjadi tepat sebelum peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Latar belakang dari peristiwa Rengasdengklok terjadi saat aktivis pergerakan mendengar adanya kabar bahwa ada bom atom yang dijatuhkan oleh sekutu di kota Hiroshima dan kota Nagasaki, Jepang. Pada masa itu Indonesia masih dijajah Jepang.  Peristiwa bom atom tersebut terjadi pada tanggal 6 Agustus 1945. Ketika tanggal 9 Agustus 1945, tiga tokoh Nasional yakni Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat pergi ke Vietnam, untuk bertemu dengan Marsekal Terauchi.

Berita kekalahan Jepang didengar oleh golongan muda melalui siaran radio BBC (British Broadcasting Corporation). Berita tersebut disiarkan pada tanggal 10 Agustus 1945. Setelah adanya berita kekalahan Jepang yang menyerah tanpa syarat pada sekutu. Setelah kembali ke Indonesia, Sutan Syahrir yang merupakan golongan muda mendesak Mohammad Hatta untuk dengan secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Meski demikian, usul dari Syahrir ditolak karena proklamasi kemerdekaan Indonesia telah dipasrahkan kepada PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Namun, golongan muda memiliki pendapat yang berbeda yakni kemerdekaan harus diraih serta diperjuangkan sendiri, tanpa adanya ikut campur dari pihak Jepang.


Golongan muda beranggapan bahwa PPKI adalah organisasi yang dibentuk oleh Jepang walaupun anggotanya adalah orang Indonesia. Golongan muda ingin kemerdekaan Indonesia tercapai tanpa ada campur tangan dari pihak Jepang. Dikutip dari buku Sejarah Indonesia Kelas XI, peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pada pukul 04.00 WIB. Pada saat itu golongan muda melaksanakan rapat di daerah Cikini 71, Jakarta. Mereka lalu bersepakat untuk mengamankan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ke luar kota. Peristiwa ini terjadi karena golongan muda telah gagal untuk memaksa golongan tua dalam mempercepat pengadaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Tujuan Peristiwa Rengasdengklok

https://www.liputan6.com/

Mengutip dari buku Sejarah Indonesia Kelas XI, peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 jam 04.00 WIB. Ketika itu golongan muda melaksanakan rapat di daerah Cikini 71, Jakarta. Mereka telah bersepakat untuk mengamankan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ke luar kota.

Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena golongan muda gagal memaksa golongan tua untuk mempercepat pendeklarasian proklamasi kemerdekaan. Tujuan dari peristiwa Rengasdengklok ialah untuk menculik Ir. Sokerno dan Drs. Moh. Hatta ke luar kota guna untuk menjauhkan adanya pengaruh dari pihak Jepang.

Golongan muda khawatir apabila kedua tokoh ini akan dipengaruhi oleh Jepang untuk menghalangi proses proklamasi kemerdekaan. Soekarno dan Hatta  kemudian diamankan di markas PETA di daerah Rengasdengklok, berada 15 km dari Kedung Gede, Karawang. Sementara itu, Ahmad Soebardjo (golongan tua) bersama Wikana (golongan muda) di Jakarta mengadakan kesepakatan untuk deklarasi proklamasi di Jakarta. Laksamana Maeda mempersilakan rumahnya untuk dijadikan tempat perundingan untuk penyusunan naskah proklamasi.

Kesepakatan tersebut membuat Jusuf Kunto (golongan muda) membawa Ahmad Subardjo untuk menjemput Ir. Soekarno ke Rengasdengklok. Pada 16 Agustus 1945 (Malam hari), rombongan telah tiba di Jakarta. Soekarno-Hatta lalu diantar ke rumah Laksamana Maeda yang beradaa di Jalan Imam Bonjol No.1 yang sekarang telah difungsikan menjadi tempat Duta Besar Inggris.


Kediaman Laksamana Maeda dijadikan tempat untuk penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Naskah proklamasi disusun oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, serta Ahmad Subarjo. Konsep proklamasi pada mulanya dibuat dalam selembar kertas, kemudian disalin menggunakan mesin ketik. Sayuti Melik memiliki peran untuk mengetik naskah teks proklamasi. Naskah tersebut lalu dibaca secara langsung di jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB.

Tokoh Proklamasi

Dalam proses Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melibatkan bebagai tokoh penting di dalamnya. Masing – masing dari tokoh tersebut mempunyai peranan penting, misalnya peranan Latief Hendraningrat dan Suhud ketika Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 ialah sebagai pengibar bendera merah putih.  Selain mereka, berikut tokoh – tokoh lainnya yang juga memiliki andil pada peristiwa Proklamasi Indonesia.

1. Ir. Soekarno

https://id.wikipedia.org/

Tentunya, kalian sudah tidak asing lagi dengan tokoh proklamasi ini. Beliau adalah Presiden pertama RI. Ir. Soekarno atau yang kerap kali disapa dengan Bung Karno ini, mempunyai andil yang besar dalam memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bung Karno lahir di Surabaya, pada tanggal 6 Juni 1901. Ia merupakan tokoh yang mencetuskan ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Ketikan proses terjadinya peristiwa proklamasi, ia bersama dengan Bung Hatta diculik oleh golongan muda untuk dibawa ke Rengasdengklok. Mereka didesak untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan RI. Pada akhirnya, ia bersama Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo merumuskan teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Lalu, pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno mengumandangkan teks proklamasi di halaman rumahnya yakni di Jl. Pegangsaan Timur No. 56.

2. Drs. Moh. Hatta

https://id.wikipedia.org/

Tokoh proklamasi yang lahir Bukittinggi, pada tanggal 12 Agustus 1902, adalah partner dari Bung Karno. Bagaimana tidak, beliau selalu mendampingi Soekarno selama masa perjuangan.

Moh. Hatta juga memiliki peran yang penting untuk keberhasilan proklamasi. Ia turut menyusun naskah proklamasi bersama 2 tokoh yang lainnya. Ia bersama Ir. Soekarno menandatangani teks Proklamasi atas usulan dari tokoh – tokoh lainnya dan mengatasnamakan bangsa Indonesia.

Moh. Hatta juga turut berpartisipasi dalam organisasi Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Di Panitia Sembilan ini, Bung Hatta diberikan sebuah jabatan yaitu sebagai Wakil Ketua.

3. Mr. Achmad Soebardjo

Mr. Raden Achmad Soebardjo, lahir pada tanggal 23 Maret 1896 tepatnya di Kabupaten Karawang. Beliau merupakan salah satu anggota dari organisasi Panitia Sembilan yang ketuanya ialah Ir. Soekarno. Selain itu, ia merupakan anggota dari organisasi BPUPKI yang kemudian ia juga tergabung dalam PPKI.

Achmad Soebardjo, juga turut andil dalam perumusan naskah proklamasi bersama dengan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Mr. Achmad Soebardjo juga berperan untuk menjadi penengah pada saat terjadinya perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua.

4. Mr. Mohammad Yamin

https://id.wikipedia.org/

Prof. Mr. Mohammad Yamin lahir di Kota Sawahlunto pada tanggal 24 Agustus 1903. Ia adalah seorang ahli sejarawan, budayawan, sastrawan, ahli hukum, dan juga politikus yang disegani oleh banyak orang sebagai seorang Tokoh Proklamasi dan Pahlawan Nasional.

Yamin adalah salah satu anggota organisasi BPUPKI. Disamping itu, beliau juga turut andil dalam organisasi Panitia Sembilan. Selain itu, ia juga turut menyumbangkan pemikirannya dalam sidang BPUPKI yang pada saat itu membahas perihal dasar negara.

5. KH. Wahid Hasyim

https://id.wikipedia.org/

Wahid Hasyim adalah salah satu Tokoh Proklamasi yang lahir di Cimahi pada tanggal 19 April 1914. Ia juga terlibat dalam Panitia Sembilan bersama dengan rekan – rekannya yang lain. KH. Wahid Hasyim adalah salah satu tokoh ulama yang turut menegaskan serta memusyawarahkan bunyi poin pertama pada Piagam Jakarta yang selanjutnya digantikan dengan Pancasila.

6. H. Agus Salim

https://id.wikipedia.org/

Agus Salim adalah tokoh yang turut memperjuangkan kemerdekaan untuk Republik Indonesia. Pria kelahiran 8 Oktober 1884 ini juga diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Menurut sejarah, H. Agus Salim pernah tergabung di Sarekat Islam (SI) pada tahun 1915 dan menggantikan H. O. S. Tjokroaminoto sebagai pemimpin. Beliau juga adalah anggota dari BPUPKI yang kemudian menjadi anggota dari Panitia Sembilan. Ia juga adalah seorang jurnalistik dan mulai bergabung menjadi seorang jurnalis pada kisaran tahun 1915.

7. Mr. Alexander Andries Maramis

https://id.wikipedia.org/

Alexander Andries Maramis, atau yang kerap kali disapa dengan A. A. Maramis adalah salah satu tokoh yang turut berjuang demi memerdekakan negara ini. A. A. Maramis lahir di Manado pada 20 Juni 1897 dan juga mendapatkan sebuah penghargaan sebagai Pahlawan Nasional.

Tercatat, A. A. Maramis pernah menjadi anggota BPUPKI. Ia juga merupakan anggota dari Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Beliau adalah pengusul perubahan poin pertama pada Piagam Jakarta kepada Moh. Hatta, lalu selanjutnya dimusyawarahkan bersama dengan tokoh – tokoh yang lainnya.

8. Soekarni

https://id.wikipedia.org/

Soekarni lahir pada tanggal 14 Juli 1916 di Blitar. Ia adalah salah satu dari golongan muda yang gigih dalam berjuang untuk merebut serta mengusir penjajah pada kala itu. Ia adalah sosok penting pada saat proses penyusunan proklamasi. Beliau juga dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2014.

Soekarni adlah salah satu sosok yang turut serta dalam peristiwa Rengasdengklok. Beliau juga yang mengusulkan supaya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta yang menandatangani naskah proklamasi atas nama Bangsa Indonesia.

9. Wikana

Wikana lahir pada tanggal 18 Oktober tahun 1914 di Kota Sumedang dan termasuk dari golongan yang mempunyai hak istimewa kala itu. Ia juga mempunyai kelebihan yang mana bisa mempelajari beberapa bahasa asing dengan lancar.

Pada masa perjuangan, ia turut berpartisipasi pada organisasi bernama Menteng 31. Ia bersama dengan Chaerul Saleh dan Sukarni mendatangi Soekarno – Hatta dan  membawanya ke Rengasdengklok. Ia juga mempunyai peran aktif dalam mempersiapkan kegiatan proklamasi yang diadakan pada tanggal 17 Agustus 1945 di kediaman Soekarno.

10. Sutan Syahrir

https://id.wikipedia.org/

Tokoh yang lahir pada tanggal 5 Maret 1909 di Padang Panjang ini adalah seorang penulis yang intelektual. Ia juga mempunyai hobi membaca buku baik buku lokal maupun internasional.

Ia bersama Bung Hatta pernah memimpin Partai Nasional Indonesia (PNI Baru) pada tahun 1932. Siapa sangka, Sutan Syahrir lah yang mempunyai ide untuk mendesak Soekarno dan Hatta untuk dengan segera memproklamasikan Kemerdekaan RI. Peristiwa desakan itu terjadi pada tanggal 15 Agustus 1945 dengan dukungan dari para golongan muda.

11. Sayuti Melik

https://id.wikipedia.org/

Pernah bertanya – tanya, siapakah pengetik naskah Proklamasi?  Ya, dia adalah Sayuti Melik. Tokoh kelahiran 22 November 1908 ini adlah suami dari S. K. Trimurti yang mana juga memiliki peran penting dalam proses proklamasi kemerdekaan kala itu.

Sayuti Melik juga ada,lah anggota dari PPKI yang dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945. Selain itu, ia juga tergabung dalam organisasi Menteng 31, yang mana organisasi inilah yang berperan penting dalam peristiwa Rengasdengklok.

12. Fatmawati

https://id.wikipedia.org/

Tentunya, Anak Nusantara sudah tidak asing lagi dengan sosok berikut ini. Ibu Fatmawati lahir pada tanggal 5 Februari 1923 yang merupakan istri dari Bapak Proklamator kita yakni Ir. Soekarno.

Ia mempunyai peran penting dalam kemerdekaan Indonesia. Fatmawati lah yang menjahit sang saka Merah Putih dengan diiringi oleh isak tangis haru.

13. Latief Hendraningrat

https://manado.tribunnews.com/

Tokoh yang memiliki jasa penting ini, terlahir pada tanggal 15 Februari tahun 1911 di Jakarta dengan nama lengkap Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat. Ia mempunyai karir di bidang militer, yang pada mulanya tergabung dengan organisasi PETA. Ia adalah pengibar bendera Merah Putih pada saat peristiwa Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945.

14. Suhud Sastro Kusumo

https://www.tribunnewswiki.com/

Suhud Sastro Kusumo atau yang kerap disapa dengan S. Suhud, lahir pada tanggal 10 April 1925. Suhud memiliki peran penting saat terjadinya pembacaan teks proklamasi. Ia bersama Latief yang mengibarkan bendera kebanggannegara kita. Dan Suhud-lah yang mencari tiang bendera guna mengibarkan Sang Saka Merah Putih.

15. Kasman Singodimedjo

Kasman Singodimedjo adalah tokoh pejuang kemerdekaan RI yang lahir pada tanggal 25 Februari 1904 di Kabupaten Purworejo. Kasman merupakan komandan PETA pada masa itu. Ia juga turut andil dalam mengamankan situasi serta kondisi pada saat pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan. Kasman juga adalah anggota dari PPKI dan pasca kemerdekaan ia diangkat menjadi ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat)

Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Mengutip dari laman Kemendikbud, berikut ialah isi dari teks Proklamasi Kemerdekaan yang dibacakan pada 17 Agustus 1945.

Naskah Proklamasi

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta.

munasprok.go.id

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ditulis oleh Ir. Soekarno yang lalu disalin dan diketik oleh Sayuti Melik. Isi dari teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan pada kala itu rupanya terdapat perbedaan dengan naskah tulisan tangan Ir.Soekarno yang dirumuskan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada dini hari. Hal ini sesuai dengan naskah asli dari tulisan tangan Ir.Soekarno yang pernah disimpan oleh Burhanuddin Mohammad Diah yang sekarang disimpan di Arsip Nasional Indonesia, Jakarta.

Naskah Proklamasi Sebelum Revisi

Berikut ialah isi dari teks proklamasi kemerdekaan Indonesia hasil tulisan tangan asli dari Ir. Soekarno.

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17 – 8 – ‘05

Wakil2 bangsa Indonesia.

Kemdikbud

Teks Proklamasi hasil dari tulisan tangan Ir. Soekarno yang diketik oleh Sayuti Melik mengalami perubahan yakni kata “tempoh” menjadi “tempo”, “wakil – wakil Bangsa Indonesia” menjadi “atas nama Bangsa Indonesia” dan juga pada penulisan hari dan bulannya. Teks tersebut juga ditandatangani oleh Soekarno Hatta atas nama Bangsa Indonesia sebagai pengganti dari kalimat “Wakil2 bangsa Indonesia”.

Baca juga :

Buku Ekonomi
Buku Soekarno
Buku Sosiologi
Buku Geografi
Buku Ideologi Pancasila
Buku Sejarah Indonesia

Pengertian Sejarah
Daftar Pahlawan Revolusi
Daftar Pahlawan Nasional Indonesia
Organisasi Pergerakan Nasional
Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI
Sejarah Teks Proklamasi
Sejarah Pertempuran Surabaya
Sejarah Sumpah Pemuda
Tujuan PPKI dibentuk
Hasil Sidang PPKI Pertama
Proses Penyusunan Teks Proklamasi

About the author

Fandy

Perkenalkan nama saya Fandy dan saya sangat suka dengan sejarah. Selain itu, saya juga senang menulis dengan berbagai tema, terutama sejarah. Menghasilkan tulisan tema sejarah membuat saya sangat senang karena bisa menambah wawasan sekaligus bisa memberikan informasi sejarah kepada pembaca.