in

Tips Menjalin Komunikasi Efektif dan Referensi Bukunya

Buku Tentang Komunikasi – Pernahkah kamu mengalami situasi ketika berada di tongkrongan, bertemu kawan atau relasi ada salah satu kawanmu yang sedang berbicara asik sekali, tapi saat kamu perhatikan rupanya pembahasannya kurang menarik atau hanya berputar-putar saja. Hal ini mungkin kita sadari, tapi sebagai teman kamu pasti akan tetap memberikan respon baik, bukan?

Menjalin komunikasi yang efektif itu seperti memancing ikan. Kamu perlu menyesuaikan diri dengan tempat memancing, apakah di laut lepas atau di kolam ikan. Apakah kamu sudah mengenal jenis ikan apa yang akan kamu pancing, supaya kamu bisa menyesuaikan umpan apa yang akan digunakan.

Sama seperti memancing ikan, untuk bisa menjadi seorang yang dapat membangun komunikasi menarik juga perlu pengalaman dan pengamatan. Alih-alih sekedar berbicara lantang tanpa memiliki pengetahuan yang jelas, seseorang hanya akan terlihat seperti tong kosong yang berbunyi nyaring.

Tentunya, kamu tidak ingin orang lain menilai seperti itu bukan, terlebih lagi kalau kamu sedang mencari relasi untuk pekerjaan. Segala hal yang terucap dari dalam diri menunjukkan siapa diri kita sesungguhnya, karena ucapan sekecil apapun memiliki makna dan kekuatan. Jadi jangan sampai kita salah ucap saat berbicara hanya karena ingin dinilai asik dan disukai oleh orang lain, yang ada obrolan akan terasa semakin tidak nyaman.

Lantas, bagaimana kalau kamu adalah seorang pendiam? Apakah mungkin mewujudkan komunikasi yang efektif bahkan menarik, kalau bicara biasa saja malu-malu? Jawabannya tentu bisa. Sama seperti pepatah selalu ada jalan ke Roma, kamu juga selalu bisa mewujudkan komunikasi yang menarik selama kamu mau mencoba dan belajar. Berikut ini tips supaya kamu bisa meningkatkan skill komunikasi menjadi lebih efektif dan menarik bagi orang lain.

Tips Menjalin Komunikasi Efektif dan Referensi Bukunya

Saat berbicara atau berkomunikasi kamu tentu ingat pesanmu tersampaikan dengan baik dan orang yang kamu ajak bicara memberikan respon yang baik juga. Jika kamu tidak ingin pembahasan menjadi bertele-tele bahkan out of topic, maka kamu perlu mempelajari tips supaya komunikasi menjadi efektif.

Mungkin saat sedang bersama kawan dekat obrolan tidak efektif pun rasanya baik-baik saja. Namun jika kamu terbiasa berkomunikasi kurang efektif atau tidak baik, hal ini akan mempengaruhi komunikasi kamu dalam situasi formal.

Sebab cara berbicara kita, gaya bahasa, intonasi dan attitude kita saat berkomunikasi entah dengan orang tua, teman, dan orang lain merupakan sebuah kebiasaan. Apabila kita tidak membiasakan berkomunikasi efektif, maka besar kemungkinan kebiasaan komunikasi yang buruk ini akan terbawa hingga saat bekerja.

Oleh karena itu, berikut ini merupakan tips supaya komunikasi kamu menjadi lebih efektif lagi. Kamu bisa mempelajarinya melalui buku tentang komunikasi berikut dan juga mempraktekannya dalam keseharian.

1. Berbicara Secara Baik dan Jelas

Tidak bisa dipungkiri bahwa kita senang mendengar suara penyiar radio saat membacakan tangga lagu, mendengarkan suara voice over di platform musik atau dalam video berita. Mengapa begitu? Sebab mereka berbicara dengan baik.

Baik yang dimaksudkan adalah berbicara secara jelas, dengan intonasi nada yang tidak buru-buru atau terlalu lambat. Para voice over atau penyiar bahkan berbicara dengan nada yang enak didengar dan penekanan yang pas.

Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!

Begitu pula saat kita berbicara saat berkumpul dengan kawan, atau di depan umum. Komunikasi akan terasa menarik di telinga orang yang kita ajak bicara sebab ucapan atau pembahasan disampaikan dengan jelas dan baik.

Jika kamu masih tidak memiliki gambaran bagaimana cara berbicara dengan baik, maka kamu boleh membaca buku karya Oh Su Hyang ini sebagai referensi untuk mewujudkan komunikasi yang baik.

2. Berbicara Itu Ada Seninya

Buku karya dosen sekaligus pakar komunikasi asal Korea Selatan ini sudah mendobrak pintu internasional yang menjadi buku best seller bahkan di Indonesia. Dalam bukunya Oh Su Hyang menjelaskan cara berkomunikasi menggunakan sejumlah teknik supaya efektif.

Bagaimana caranya berkomunikasi dengan artikulasi ucapan yang baik dan jelas, bagaimana caranya mencapai tujuan komunikasi, persuasi dan juga negosiasi. Tertarik membaca salah satu masterpiece miliki Oh Su Hyang ini? Beli bukunya di sini.

3. Mendengarkan Orang Lain

Komunikasi yang baik adalah komunikasi dua arah dimana tidak hanya kamu yang berbicara namun ada kalanya orang lain juga berbicara. Saat orang lain sedang berbicara sebaiknya kamu menyimak dan mendengarkannya.

Menyimak adalah bagian dari komunikasi. Saat mendengarkan kamu akan mencerna informasi yang diberikan dan kemudian memberikan respon yang sesuai. Ini juga bukan hal yang mudah bagi sebagian orang untuk menangkap informasi dan tanggap terhadap informasi tersebut.

Selain itu, mendengarkan orang lain artinya kamu menghargai mereka dengan memberikan waktu untuk orang lain berpendapat dan tidak memotong pembicaraannya.

Selama mendengarkan orang lain, kita akan mampu melihat bagaimana gerak-geriknya ketika mengucapkan sesuatu dan dari situ kita dapat mempelajari sesuatu. Persis seperti yang dituliskan Joe Navarro dalam bukunya What Everybody is Saying ini.

What Everybody is Saying

tombol beli buku

Joe Navarro seorang FBI ini menjelaskan dalam bukunya bahwa kita dapat mempelajari mendapatkan banyak informasi saat orang lain sedang berbicara. Salah satunya adalah kita dapat mengetahui gaya bahasa dan sifat non verbal seseorang melalui cara mereka bertutur.

Sebagai seorang mantan anggota FBI yang telah berpengalaman dalam membaca perilaku orang lain, Navarro membagikan sedikit ilmu dan pengalamannya ke dalam buku ini. Dari sini kita tahu bahwa komunikasi tidak hanya masalah lisan saja.

4. Menggunakan Gesture

Berbicara atau berkomunikasi juga memerlukan gestur atau bahasa tubuh. Supaya pembicaraan terasa semakin menarik kamu perlu juga menunjukan bahasa tubuh yang sesuai, tapi jangan berlebihan.

Adanya bahasa tubuh ini akan membuat kamu tampak bersemangat dan tertarik pada pembahasan tersebut. Ini juga secara tidak disadari mampu menarik orang lain yang kamu ajak bicara sehingga semakin terhanyut pada obrolan kalian.

Begitu juga sebaliknya, ketika orang lain sedang berbicara kamu juga bisa memperhatikan bahasa tubuhnya. Atau saat kamu membicarakan sesuatu kemudian kawanmu menunjukan gestur yang kurang nyaman, maka kemungkinan dia tidak nyaman membahas hal tersebut, dengan begitu kamu bisa mengganti bahasan supaya tidak canggung.

Saat berkomunikasi kita dapat membaca respon dari gestur orang lain dan kamu juga bisa memberikan respon berupa gestur saat orang lain sedang berbicara. Seperti yang dijelaskan dalam buku karya Zaka Putra Ramadani ini.

Gesture

tombol beli buku

Ketika berkomunikasi dengan lawan bicara kadang kita merasa ragu apakah kata yang terucap membuat lawan bicara kita merasa tidak nyaman. Melalui buku ini Zaka mengajak kamu untuk mempelajari gaya bahasa orang lain saat berbicara.

Bagaimana caranya supaya bisa memberikan tanggapan yang benar dan tidak menyakiti orang lain saat berucap. Semuanya dijelaskan dalam buku bertajuk Gesture ini. Penasaran seberapa seru bukunya?

5. Memperhatikan Konteks Pembicaraan

Konteks pembicaraan merupakan hal utama yang perlu kamu perhatikan saat berkomunikasi. Saat seseorang sedang membahas suatu topik maka kamu bisa memberikan tanggapan yang sesuai dengan itu.

Jangan sampai kamu memberikan tanggapan yang keluar dari konteks, bisa-bisa lawan bicaramu akan kapok saat berkomunikasi karena kita tidak nyambung. Ketika membahas suatu hal memang ada kalanya topik pembahasan melebar atau bahkan bergeser, terutama saat berbicara dengan teman. Namun, respon yang diberikan tentu akan selalu sesuai dan mengikuti konteks pembicaraan.

Seni Negosiasi

Dalam berkomunikasi pasti kamu juga akan menemui situasi dimana mengharuskan untuk bernegosiasi. Padahal tidak semua orang memiliki bakat bernegosiasi, maka dari itu kita juga perlu mempelajari cara bernegosiasi. Berdasarkan buku Roger Dawson bahkan dalam bernegosiasi pun ada seninya dan semua teknik tersebut telah dipaparkan dalam buku ini.

6. Memberikan Intermezo dan Humor

Supaya semakin menarik kamu bisa menambahkan intermezo berupa humor dalam sela-sela pembicaraan. Terutama saat bicara dalam situasi semi-formal misalnya saat sedang presentasi, atau berbicara dengan orang lain, selipan humor tetap diperlukan agar tidak bosan.

Tapi ingat, jangan terlalu sering membubuhkan humor sebab nantinya komunikasi kamu akan terasa tidak berbobot dan terlalu banyak bercanda. Humor ini juga dapat kamu gunakan sebagai selingan dan cara untuk menarik respon orang yang sedang diajak berbicara.

Apabila kamu masih bingung bagaimana cara mempraktekan komunikasi yang baik dan menarik, kamu dapat membaca buku karya Oh Su Hyang ini sebagai referensi.

Komunikasi Itu Ada Seninya

tombol beli buku

Oh Su Hyang kembali menuliskan tips komunikasinya melalui buku Komunikasi Itu Ada Seninya, dimana kita akan diajak menjadi orang yang pandai berkomunikasi. Baik dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun.

Misalnya berkomunikasi dengan kawan, dengan orang tua, dengan dosen atau orang yang baru kamu kenal. Supaya tidak salah topik pembahasan dan dapat beradaptasi dengan mudah saat menghadapi siapapun, tentu teknik komunikasi yang baik akan kita perlukan.

7. Pembahasan Jangan Terlalu Self-Centered

Menceritakan tentang diri sendiri memang perlu, supaya lawan bicara kita mengetahui informasi tentang kita. Tapi kalau setiap bahasan hanya melulu menceritakan diri sendiri, maka ini akan memberikan kesan bahwa kamu ingin menonjol dan superior serta akan membuat orang lain bosan.

Ada kalanya kita perlu memberikan waktu untuk orang lain menceritakan kisah mereka, atau pendapat mereka juga. Disisi lain, dengan membiarkan orang lain berpendapat kamu tidak akan terkesan egois saat berkomunikasi.

Alih-alih menggiring topik ke sesuatu yang bersifat personal, ada baiknya kamu mencoba memilih topik bahasan yang dapat menarik bahkan membawa pengaruh baik bagi orang yang kita ajak bicara.

Influence

tombol beli buku

Ingin belajar komunikasi melalui buku yang menarik? Maka buku menarik karya Robert B. Cialdini ini bisa mengajak kamu membukakan pandanganmu mengenai dunia komunikasi.

Melalui bukunya kita akan diajak membedah cara-cara memunculkan topik yang dana menggugah orang lain untuk mendengarkan pembicaraan kita. Tidak hanya itu, buku ini telah berhasil memberikan pengaruh baik pada pembacanya dan menjadi jajaran buku best seller.

8. Saling Menghargai Pendapat

Ada saat dimana kita menyadari bahwa orang yang sedang diajak bicara tidak memiliki jalan pemikiran yang sama dengan kita. Kalau sudah begitu, sikap terbaik yang bisa kamu tunjukan adalah dengan berbesar hati menghargai pendapat orang lain.

Pahami bahwa semua orang memiliki pemikiran dan sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu, perbedaan pendapat sangat mungkin terjadi dan kamu tidak boleh marah ketika ada orang yang tidak setuju dengan kita.

Alih-alih bersikap subjektif karena ingin pendapatmu diterima, akan lebih baik apabila kamu menghargai pendapat lawan bicara. Ingatlah bahwa hal ini sangat wajar terjadi, sehingga meskipun berbeda pendapat dengan menghargai mereka, komunikasi akan tetap berakhir dengan baik. Tanpa meninggalkan kesan buruk atau kemarahan sesama lawan bicara.

How to Win Friends and Influence People

tombol beli buku

Melalui berkomunikasi efektif kamu bisa menuai kesuksesan dalam dunia kerja. Hal ini sudah dibuktikan dari banyak pembaca karya Dale Carnegie yang melejitkan kesuksesan setelah mempraktekan tips-tips dari buku ini.

Dalam bukunya Carnegie menjelaskan bahwa ada banyak cara untuk kita supaya bisa memberikan pengaruh baik dari komunikasi kita. Penasaran seperti apa buku motivasi terlaris ini?

9. Mengendalikan Emosi

Ketika menjalin komunikasi dengan orang lain seringkali kita berada pada situasi dimana orang lain tidak setuju dengan pendapat kita. Kendati begitu, kita perlu mengendalikan emosi diri supaya tidak mudah terpancing dan tetap berusaha objektif terhadap topik pembahasan.

Memang bukan perkara mudah ketika sudah membahas masalah emosi, karena setiap orang memiliki pengendalian yang berbeda-beda terhadap diri masing-masing. Tapi hal ini dapat kamu mulai melalui kebiasaan-kebiasaan kecil supaya tidak emosi stabil dan tidak meluap-luap.

Sebenarnya, hal ini tidak hanya berlaku bagi kita saat melakukan komunikasi saja. Pengendalian emosi ini akan berguna juga bagi kita saat bekerja nanti, bagaimana caranya supaya diri bisa menyesuaikan dengan keadaan seperti apapun.

Komunikasi Bebas Konflik

tombol beli buku

Pentingnya mengendalikan emosi ketika berkomunikasi tentu bertujuan untuk menghindari konflik. Ada cara-cara supaya kita bisa menghindari konflik dengan mengendalikan diri dan melakukan komunikasi yang baik.

Pada buku kali ini Hiromi Yamasaki memberikan pengetahuannya seputar cara menjalin komunikasi yang baik tanpa memunculkan konflik dengan lawan bicara. Cari tahu selengkapnya buku Komunikasi Bebas Konflik dan ciptakan suasana komunikasi yang baik.

10. Memperhatikan Etika

Ketika berbicara dengan kawan dekat dan dengan atasan kerja maka etika yang kamu gunakan otomatis berbeda. Layaknya memancing ikan tadi, kamu perlu juga menyesuaikan tempat dimana kamu memancing. Mulai dari perangkat apa saja yang diperlukan hingga umpan yang akan kamu lontarkan.

Begitu juga saat berkomunikasi, kamu harus sadar siapa lawan bicara yang kamu ajak diskusi. Bagaimana gestur yang baik, seperti apa topik pembahasan yang tepat, hingga pemilihan kata saat kamu berbicara.

Semuanya adalah bagian dari komunikasi dimana kita harus tahu tempat dan situasi untuk bisa menciptakan suasana komunikasi yang efektif dan menarik.

Pentingnya Berkomunikasi Efektif

Berdasarkan pemaparan diatas, apakah kamu sudah memiliki gambaran bagaimana cara untuk berkomunikasi yang efektif dan menarik?

Menjalin komunikasi yang baik sebenarnya sangat penting bagi kita semua, sebab melalui komunikasi orang dapat saling terhubung. Komunikasi juga menunjukan kualitas hubungan kita dengan satu sama lainya.

Baik dengan kawan, orang tua, saudara, tetangga dan relasi kerja. Maka tidak heran apabila seseorang yang memiliki banyak relasi dan teman cenderung memiliki skill komunikasi dan attitude yang baik.

Dari sini kita sadar bahwa komunikasi menjadi sebuah alat yang begitu penting yang kita gunakan untuk saling terhubung dengan orang lain. Untuk saling mengenal dan memahami sesama.

BACA JUGA:

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Lely Azizah