in

Mengenal Tari Reog, dari Asal Usul hingga Maknanya

Tari Reog merupakan kesenian tradisional yang kaya akan warna dan kekuatan, menampilkan keindahan seni pertunjukan Indonesia yang memikat. Bagaimana tidak, pertunjukannya yang megah selalu memukau mata penontonnya. Bagaimana tidak, penari dengan topeng singa raksasa bergerak mengikuti irama gendang dan jidor dengan enerjik, sehingga memberikan suguhan yang menyedot perhatian segala lapisan masyarakat.

Sejarah Reog Ponorogo

Tari Reog berasal dari Jawa Timur, Indonesia, dan memiliki akar yang dalam dalam tradisi budaya Jawa. Kisah asal usulnya melibatkan tokoh legendaris dari zaman Majapahit, Dewi Songgolangit. Dikisahkan bahwa Dewi Songgolangit memiliki kekuatan gaib yang luar biasa.

Rupanya Dewi Songgolangit berhasil membuat seorang Pangeran Kelana Sewandana jatuh hati dan ia ingin mempersunting Dewi Songgolangit. Namun ada prasyarat untuk melamar sang putri, pangeran harus membuat sebuah tontonan menarik berupa tarian yang belum pernah ada sebelumnya, dengan barisan kuda kembar berjumlah seratus empat puluh ekor dan binatang berkepala dua.  Dengan bantuan Ki Ageng Kutu, seorang warok sakti, Kelana Sewandana berhasil menciptakan tarian Reog dengan topeng Singo Barong sebagai binatang berkepala dua.

Kelana Sewandana adalah salah satu tokoh yang terkait erat dengan cerita dalam pertunjukan Tari Reog. Dalam cerita tradisional yang menjadi dasar dari Tari Reog, Kelana Sewandana adalah seorang pangeran yang penuh petualangan dan keberanian. Ia diceritakan melakukan perjalanan untuk mencari ilmu kealamian dan spiritualitas yang tinggi.

Dalam Tari Reog, Kelana Sewandana sering dihadirkan sebagai tokoh sentral yang muncul dalam pertunjukan. Penampilannya dalam tarian ini sering kali menjadi bagian dari cerita yang menggambarkan perjalanan pangeran tersebut. Karakter Kelana Sewandana juga dapat dihubungkan dengan unsur-unsur mistis dan penuh keberanian yang melibatkan makhluk-makhluk gaib seperti Singa Barong, dan tokoh-tokoh lainnya yang ikut dalam pertunjukan Reog.

Selain itu, ada versi lain yang menyebutkan bahwa tari ini muncul sebagai bentuk hiburan bagi para prajurit yang sedang bertempur dalam perang. Reog awalnya disajikan sebagai pengobat rindu dan motivasi untuk menjaga semangat juang. Seiring waktu, tarian ini menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Jawa Timur, menggabungkan unsur-unsur mistis, keberanian, dan keindahan seni tradisional. Melalui pertunjukan yang spektakuler, Tari Reog terus menjadi warisan budaya yang dihargai dan dijaga oleh masyarakat Indonesia.

Telusur Jawa Timur

Unsur-Unsur Tari Reog

Tari Reog, sebagai seni pertunjukan tradisional yang kaya akan simbolisme dan makna, memiliki sejumlah unsur yang membangun keunikan dan keindahannya. Berikut adalah beberapa unsur-unsur utama dalam Tari Reog:

Topeng dan Busana

Salah satu ciri khas Tari Reog adalah penggunaan topeng-topeng besar yang indah dan mewah. Topeng utama adalah topeng singa atau Singa Barong, yang melambangkan keberanian dan kekuatan. Selain itu, ada juga topeng Klono Sewandono yang mewakili tokoh pangeran.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Penggunaan topeng dalam Tari Reog juga dapat dihubungkan dengan dunia gaib atau roh-roh leluhur. Topeng tersebut dianggap sebagai wadah yang memungkinkan roh atau kekuatan spiritual muncul dan berinteraksi dengan dunia manusia selama pertunjukan.

Topeng seringkali merepresentasikan karakter-karakter tertentu dalam cerita atau legenda yang diangkat dalam Tari Reog, seperti Singa Barong atau Klono Sewandono. Penggunaan topeng membantu penonton mengidentifikasi dan terhubung dengan karakter-karakter tersebut.

Berat topeng ini bisa mencapai 50–60 kg yang dimana topeng ini dikenakan dengan cara digigit oleh penarinya. Tidak semua penari bisa langsung mengenakan topeng ini begitu saja, karena dibutuhkan suatu keahlian dan latihan yang berat. Selain itu latihan fisik, konon katanya dibutuhkan latihan spiritual berupa bertapa dan puasa untuk bisa mengenakan topeng Reog Ponorogo

Topeng yang menjadi ikon dari tarian Reog ini terbuat dari kayu dadap, sementara rambut pada topeng terbuat dari ekor kuda.

Penggunaan topeng dalam Tari Reog Ponorogo juga menjadi lambang dari warisan budaya dan identitas lokal. Melalui pertunjukan ini, masyarakat Ponorogo memelihara dan melestarikan tradisi mereka, menjadikan topeng sebagai simbol kebanggaan dan keunikan budaya daerah.

Setiap jenis kostum dalam Tari Reog Ponorogo dapat menandakan identitas karakter yang diwakilinya. Busana yang dikenakan oleh penari yang menggambarkan tokoh tertentu, seperti Kelana Sewandana atau Singa Barong, membantu penonton untuk mengidentifikasi dan terhubung dengan karakter dalam cerita.

Kostum yang dikenakan sesuai dengan tokohnya masing-masing Pembarong dan Bujang Ganong memakai baju kaus dan celana hitam, Jathilan memakai baju putih, celana hitam dan pengikat kepala (Udheng).

Penggunaan busana tradisional dalam Tari Reog Ponorogo adalah bentuk penghormatan terhadap warisan budaya dan tradisi leluhur. Busana ini membawa serta nilai-nilai luhur dan mempertahankan keaslian seni pertunjukan tradisional Indonesia.

Tokoh dalam Tari Reog Ponorogo

Tari Reog Ponorogo melibatkan sejumlah tokoh utama yang memiliki peran khas dalam cerita dan pertunjukan. Beberapa tokoh utama dalam Tari Reog Ponorogo diantaranya:

1. Singa Barong

Sumber : Wikipedia

Singa Barong adalah salah satu tokoh utama yang muncul dalam Tari Reog. Topeng besar berbentuk kepala singa yang dipakai oleh penari ini melambangkan keberanian, kekuatan, dan semangat juang.

2. Klono Sewandono (Kelana Sewandana)

Sumber : https://surabaya.kompas.com/

Klono Sewandono adalah tokoh pangeran dalam cerita Tari Reog Ponorogo. Pemakaian topeng yang mencerminkan wajah pangeran mengidentifikasi Klono Sewandono dalam pertunjukan. Cerita seringkali berkisah tentang perjalanan dan petualangan Klono Sewandono.

3. Warok

Sumber : https://www.antaranews.com/

Warok adalah karakter pria yang dianggap sebagai pahlawan atau ksatria dalam Tari Reog. Warok memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan atau pertarungan dalam cerita pertunjukan.

4. Gemblak

Sumber: nulisonline.wordpress.com (Muhamad Rizky Rizaldy)

Gemblak adalah tokoh yang memiliki karakter kontras dengan Warok. Gemblak biasanya digambarkan sebagai sosok yang kocak dan menghibur, seringkali menjadi sumber komedi dalam pertunjukan.

5. Bujang Ganong

Sumber : https://id.wikipedia.org/

Bujang Ganong adalah tokoh yang muncul dengan kostum khas berwarna-warni dan tubuh yang gemuk. Karakter ini memiliki gerakan yang lincah dan seringkali tampil sebagai hiburan tambahan dalam pertunjukan.

Gerakan Tubuh dan Ekspresi Wajah

Tari Reog melibatkan gerakan-gerakan tubuh yang kuat, dinamis, dan terkoordinasi. Gerakan ini sering kali mencerminkan keanggunan, keberanian, dan kejantanan, terutama saat menari bersamaan dengan topeng yang besar.

Ciri khas penampilan reog  adalah gerakan pencak silat yang enerjik, mulai dari posisi kuda kuda, gerakan tendangan ke atas dan ke bawah sambil menaiki kuda dan mengayunkan pecut sesuai irama musik yang mengalun.

Yang terakhir adalah pertunjukan tari topeng atau biasa disebut dengan tari penthul atau Bujang ganong. Dalam menari penthul atau Bujang ganong, penari melakukan gerakan gerakan mendhak, meloncat-loncat, gerakan kepala menoleh ke kanan dan ke kiri kemudian ke bawah dan ke atas secara tegas dan cepat, membuat seolah-olah topengnya seakan hidup. Penari juga membuat gerakan berputar-berputar mengelilingi penonton, bersalto hingga berguling-guling seperti kesurupan.

Penari Reog menampilkan ekspresi wajah yang dramatis untuk menggambarkan karakter dan emosi yang terkandung dalam cerita. Hal ini menambah dimensi artistik pada pertunjukan.

Ensiklopedia indonesia jawa timur

 

Alat Musik dan Suara

Alat musik yang dimainkan pada tarian Reog Ponorogo yakni gamelan jawa seperti kendang, kempul, demung, saron, gong, bende, dan terompet khas Reog Ponorogo. Alat musik selompret merupakan ciri khas dari tarian Reog Ponorogo, karena alat musik tiup ini tidak ditemukan pada tarian Reog Janthilan atau Jaranan di daerah luar Ponorogo.

Selompret Reog adalah salah satu alat musik tiup pada kesenian pertunjukan Reog Ponorogo. Alat musik ini merupakan intrumen utama saat selama pertunjukan. Selompret Reog memiliki tangga nada campuran yang disebut Pelog Sendro, yang merupakan gabungan dari tangga nada Pelog dan Slendro dengan memiliki 5 lubang. Selompret Reog memiliki beberapa bagian, yakni Clepor, Sulingan, Pitingan, Brengosan atau Nyari, dan Kepikan.

Iringan musik reog dalam pertunjukan reog gaya Mataraman, biasanya diawali dengan beberapa pengrawit diantaranya satu buah Kendhang Bem, satu buah Kendhang Ketipung, dan satu buah Kendhang Ciblon.

Gerakan Tari Reog 

Untuk melakukan gerakan tari Reog Ponorogo, ada hal-hal yang harus diperhatikan seperti:

1. Gerakan Tubuh yang Dinamis

Tari Reog Ponorogo ditandai dengan gerakan tubuh yang dinamis dan energik. Penari menggunakan gerakan-gerakan tangan, kaki, dan badan secara ekspresif untuk menggambarkan emosi, perjalanan, atau adegan tertentu dalam cerita.

2. Gerakan Mata dan Ekspresi Wajah

Ekspresi wajah penari dalam Tari Reog sangat penting. Gerakan mata yang tajam dan ekspresi wajah yang dramatis digunakan untuk menyampaikan karakter dan perasaan untuk memperkuat narasi pertunjukan.

3. Posisi Tubuh Menyatu dengan Topeng

Penari  harus memegang topeng Singa Barong berukuran besar. Gerakan tubuh penari harus seperti menoleh ke kiri dan kanan, berguling hingga hingga melenggak lenggok  yang harus diatur dengan cermat agar menyatu dengan karakter.

4. Gerakan Tangan dan Jari

Gerakan tangan dan jari sangat khas dalam Tari Reog Ponorogo. Penari menggunakan tangan dan jari mereka untuk membuat gestur-gestur yang halus dan simbolis, menambah keanggunan dan kehalusan gerakan.

5. Posisi Tubuh Menggunakan Kaki dan Lutut

Gerakan kaki dan lutut memiliki peran penting dalam menciptakan langkah-langkah tarian yang khas. Selain itu  kaki dan lutut menjadi kekuatan saat menari dengan beban topeng yang berat.

6. Posisi Tubuh dan Formasi Kelompok

Formasi kelompok dan posisi tubuh penari juga memegang peranan penting. Penari membentuk formasi tertentu yang menciptakan pola-pola yang menambah dramatisasi tarian dan menunjukkan kekompakan kelompok.

7. Gerakan Berkoordinasi dengan Musik

Gerakan dalam Tari Reog Ponorogo bersinergi dengan gamelan yang dimainkan, terutama irama gong. Setiap perubahan gerakan atau pose seringkali dipicu oleh perubahan ritme atau melodi dalam musik, menciptakan kesinambungan yang harmonis.

Kelebihan Tari Reog Ponorogo 

Tari Reog Ponorogo memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya menjadi salah satu warisan budaya yang penting dan mendalam di Indonesia. Berikut adalah beberapa kelebihan dari Tari Reog Ponorogo:

1. Keindahan Visual yang Menakjubkan

Tari Reog Ponorogo memukau penonton dengan keindahan visualnya. Kostum yang berwarna-warni, topeng yang besar nan gagah, dramatisasi antara cerita dan gerakan yang membuat nuansa magis nan memukau. Tak heran jika kesenian ini sukses membuat kagum saat dipertunjukkan di Los Angeles (AS), London (Inggris), Spanyol, Rusia, Venezuela, Suriname, Korea, Filipina dan masih banyak lagi.

2. Warisan Budaya dan Tradisi

Tari Reog Ponorogo merupakan bagian dari warisan budaya khas Indonesia. Pertunjukan ini membawa serta nilai-nilai tradisional, legenda, dan mitologi yang memperkaya keberagaman budaya Indonesia.

3. Simbolisme dan Makna Mendalam

Setiap elemen dalam Tari Reog, baik itu topeng barong, busana/kostum, atau gerakan, mengandung simbolisme dan makna mendalam. Hal ini  memberikan dimensi filosofis dan spiritual pada pertunjukan, menjadikannya lebih dari sekadar hiburan visual.

4. Pelestarian Tradisi Lokal

Tari Reog Ponorogo berperan penting dalam melestarikan tradisi lokal daerah Ponorogo, Jawa Timur. Pertunjukan ini menjadi wadah untuk mewariskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi dan memperkuat identitas lokal.

5. Daya Tarik Pariwisata

Keunikan dan keeksotisan Tari Reog Ponorogo menjadikannya salah satu daya tarik pariwisata. Banyak wisatawan lokal dan mancanegara tertarik untuk menyaksikan pertunjukan ini, memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi daerah.

6. Keseimbangan Antara Mistis dan Seni Pertunjukan

Tari Reog berhasil menciptakan keseimbangan antara unsur mistis, mitologis, dan seni pertunjukan. Hal ini menjadikan pertunjukan ini menarik bagi mereka yang tertarik pada dimensi spiritual dan seni tradisional.

7. Keterlibatan Kelompok dan Komunitas

Pertunjukan Tari Reog Ponorogo melibatkan kelompok-kelompok seniman, musisi, dan pemain topeng khususnya seniman Jawa Timur. Hal ini menciptakan rasa kebersamaan dan memperkuat hubungan di dalam komunitas seni tradisional.

Budaya dan Kuliner: Memoar Tentang Peranakan Dapur China Peranakan di Jawa

Kesimpulan

Tari Reog Ponorogo, sebuah seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Jawa Timur, Indonesia, memiliki akar sejarah yang kaya dan panjang. Tarian ini dipercaya bermula dari legenda Dewi Songgolangit dan Pangeran  Kelana Sewandhana yang kemudian diolah menjadi pertunjukan spektakuler dengan elemen-elemen mistis dan seni pertunjukan yang kuat.

Unsur-unsur dalam Tari Reog mencakup topeng singa besar, kostum khas pakaian Jawa Timuran, gerakan tubuh yang dinamis, dan simbolisme makna yang mendalam, semuanya menciptakan sebuah pertunjukan visual yang spektakuler dan sarat nilai budaya.

Tari Reog Ponorogo bukan hanya sebuah warisan budaya lokal, melainkan juga memiliki peran penting dalam kebudayaan Indonesia di mata internasional. Keunikan visual dan simbolisme dalam pertunjukan ini membuatnya menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tari Reog Ponorogo mampu menggambarkan kekayaan dan keindahan seni tradisional Indonesia, sambil tetap mempertahankan dan melestarikan tradisi serta nilai-nilai budaya lokalnya. Dengan demikian, Tari Reog Ponorogo tidak hanya menjadi bagian integral dari sejarah budaya Indonesia, tetapi juga menempatkan dirinya sebagai sebuah seni pertunjukan yang memperkaya dan memperluas keberagaman budaya Indonesia di tingkat internasional.

Grameds bisa memperkaya khasanah tentang Indonesia dengan mempelajari budaya melalui buku terbaik di Gramedia.com. Dapatkan promonya dan koleksi bukunya, sekarang!



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Shaza Zahra

Halo, saya Shaza Zahra Hanifah, berperan sebagai editor artikel di Gramedia. Selain sebagai pekerjaan, membaca dan menulis adalah hobi utama saya. Keahlian riset saya membantu saya menyusun konten yang bermanfaat dan berkualitas di blog ini.