in

Rumah Adat Sulawesi Tenggara

Sumber: Lansano

Rumah adat Sulawesi Tenggara – Rumah merupakan sebuah tempat untuk kita pulang setelah beraktivitas. Namun, tahukah Anda jika model dan bentuk rumah pada setiap daerah di Indonesia berbeda-beda dan biasanya disesuaikan dengan adat dan budaya setempat. Oleh sebab itu, setiap daerah di Indonesia memiliki rumah adat yang khas.

Tentu hal itulah yang menjadi salah satu kekayaan bagi bangsa Indonesia. Salah satu rumah adat yang memiliki ciri khas yang unik adalah rumah adat Sulawesi Tenggara. Berikut pengertian rumah serta rumah adat Sulawesi Tenggara uang unik dan bagus.

Pengertian Rumah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud rumah adalah sebuah bangunan untuk tempat tinggal. Bangunan ini menjadi tempat pelindung individu yang ada di dalamnya baik dari perubahan cuaca maupun saat terjadi bencana alam. Pengertian rumah juga diatur dalam regulasi yang berlaku di Indonesia yaitu UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Berdasarkan aturan tersebut, rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak dihuni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.

Sedangkan menurut psikologis, fungsi rumah tinggal harus mendatangkan kedamaian dan ketentraman bagi siapapun yang tinggal di dalamnya. Karena itulah definisi rumah atau hunian adalah bangunan yang mampu mendukung psikologis penghuni. Dari definisi tersebut juga berhubungan dengan perbedaan lima fungsi rumah lainnya yaitu:

  1. Rumah komersial adalah rumah yang diselenggarakan demi tujuan keuntungan.
  2. Rumah swadaya adalah rumah yang dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat.
  3. Rumah umum adalah rumah yang dibangun untuk kebutuhan khusus.
  4. Rumah khusus adalah rumah yang dibangun untuk kebutuhan khusus.
  5. Rumah negara adalah rumah yang jadi hak milik negara atau menjadi tempat tinggal para pejabat negeri beserta keluarganya.

Fungsi dari Rumah

Grameds telah dijelaskan mengenai pengertian rumah. Selanjutnya, berikut beberapa fungsi utama dan juga sekunder dari sebuah rumah. Fungsi rumah dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Fungsi Utama

Sejak dulu kita mengenal istilah kebutuhan primer yang terdiri dari sandang, pangan dan papan. Fungsi rumah tinggal utamanya adalah sebagai pemenuhan ‘papan’ dalam kebutuhan pokok tersebut.

Dalam sebuah rumah, satu individu atau lebih tinggal menempati bangunan yang bisa melindunginya dari perubahan cuaca di luar maupun saat ada bencana alam. Pada rumah tinggal itulah juga mereka beristirahat setelah menjalankan kesibukan sehari-hari.

2. Fungsi Sekunder

Terlepas dari kegunaan utamanya sebagai tempat tinggal, kini rumah semakin melebarkan fungsinya untuk berbagai keperluan lain. Berikut beberapa contohnya seperti:

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

  • Tempat berjualan atau membuka usaha
  • Sarana berkumpul dengan kerabat
  • Destinasi liburan bersama keluarga terdekat
  • Lahan belajar, olahraga, kerja, dan kesibukan lainnya

Jika Grameds bingung ingin membangun rumah seperti apa, Grameds bisa membaca buku sebagai referensi yang tersedia di Gramedia.com.

https://www.gramedia.com/products/conf-rumah-inovatif-karya-arsitek-indonesia?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Pengertian Rumah Adat

Setelah membahas tentang pengertian rumah, maka pembahasan selanjutnya adalah pengertian rumah adat. Namun, sebelum itu ada baiknya kalau kita membahas tentang adat terlebih dahulu.

Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang. Adat berasal dari bahasa Arab yang berarti “kebiasaan”.

Jadi, secara etimologi adat dapat didefinisikan sebagai perbuatan yang dilakukan berulang-ulang lalu menjadi suatu kebiasaan yang tetap dan dihormati orang, maka kebiasaan itu menjadi hukum tidak tertulis.

Setelah kita mendapatkan pengertian dari “rumah” dan “adat”, maka selanjutnya dengan mudah kita memberikan pengertian terhadap kalimat pengertian rumah adat. Rumah adat adalah bangunan yang memiliki ciri khas khusus, digunakan untuk tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertentu. Selain itu, rumah adat bisa dikatakan sebagai salah satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku/masyarakat.

Keberadaan rumah adat adalah salah satu ciri khas suatu daerah. Sulawesi Tenggara juga memiliki rumah adat yang bernama rumah adat Banyak Tanda. Rumah adat ini sebelumnya dikenal sebagai rumah adat milik suku Buton atau suku Wolio. Untuk mengenal rumah adat Sulawesi Tenggara lebih jauh, maka kita akan membahas tentang rumah adat Sulawesi Tenggara.

Rumah tradisional atau rumah adat dapat juga dikatakan sebagai rumah yang dibangun dengan memperhatikan kegunaan serta fungsi sosial dan arti budaya dibalik corak atau gaya bangunan. Penilaian kategori rumah tradisional dapat juga dilihat dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat ketika rumah tersebut didirikan misalnya seperti untuk upacara adat.

Rumah adat merupakan ungkapan bentuk rumah karya manusia yang merupakan bentuk rumah karya manusia yang merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh kembangnya kebudayaan dalam masyarakat. Ragam hias arsitektur pada rumah tradisional merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.

Rumah adat merupakan komponen penting dari unsur fisik cerminan budaya dan kecenderungan sifat budaya yang terbentuk dari tradisi dalam masyarakat. Rumah adat adalah sebagai hasil karya seni para arsitektur tradisional.

https://www.gramedia.com/products/conf-rumah-hijau-karya-arsitek-indonesia?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Rumah Adat Sulawesi Tenggara

Asal Usul Rumah Adat Sulawesi Tenggara

Dari rumah adat pada suatu daerah dapat melambangkan cara hidup, ekonomi, dan lain-lain. Rumah adat merupakan rumah yang dibangun dengan cara yang sama dari generasi ke generasi dan tanpa atau sedikit sekali mengalami perubahan. Di Indonesia, setiap daerah mempunyai rumah adat yang beragam karena beragamnya budaya dalam setiap daerah yang ada di Indonesia.

Rumah adat Sulawesi Tenggara yang bernama rumah adat Banua Tada sebenarnya adalah rumah adat yang dikenal dalam budaya suku Buton. Rumah adat Banua Tada adalah peninggalan bersejarah juga merupakan bukti eksistensi Islam di Buton. Sebab, tidak sedikit ornamen yang menjadi ciri khas di rumah adat ini berukirkan tidak dalam Bahasa Arab.

Rumah adat Sulawesi Tenggara ini terdiri dari dua kata, Banua dan Tada. Banua mempunyai arti sebagai rumah, sementara Tanda mempunyai arti siku. Ketika digabungkan, rumah ini memiliki arti sebagai rumah siku.

Menurut sejarah, rumah adat Banua Tada ini pertama kali dibangun pada masa Raja Buton pertama, yaitu Wa Kaa Kaa. Pembuatan rumah adat ini merupakan wujud warga adat untuk menghormati raja mereka. Pada waktu itu, rumah yang dibangun cenderung sangat sederhana tanpa ada hiasan apapun.

Setelah Murhum menjadi Sultan pertama di Kesultanan Buton, barulah rumah adat Banua Tanda mulai mengenal hiasan-hiasan yang membuat rumah adat Sulawesi Tenggara itu menjadi semakin menarik. Ukurannya bahkan lebih besar dibandingkan sebelumnya. Rumah adat Laikas memiliki karakteristik yang berbeda dengan rumah adat lainnya. Begitu juga dengan hunian, pastinya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Jika Anda sedang mencari rumah yang unik di Sulawesi Tenggara dengan harga terjangkau.

Karakteristik Rumah Adat Sulawesi Tenggara

Rumah adat Sulawesi Tenggara memiliki karakteristik dan ciri khas khusus yang membedakannya dengan rumah dan adat lain. Rumah adat Banua Tada memiliki tiga jenis rumah, yaitu Kamali atau Malige yang merupakan rumah atau istana tempat tinggal bagi raja dan keluarganya. Lalu, ada Banua Tada Tare Pata Pale, rumah siku bertiang empat tempat tinggal para pejabat dan pegawai istana dan Banua Tada Tare Talu Pale yang merupakan tempat tinggal bagi orang biasa.

Pada rumah adat Malige, terdapat banyak simbol dan hiasan yang banyak dipengaruhi oleh konsep dan ajaran tasawuf. Simbol dan hiasan ini juga melambangkan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan juga cerita dari peradaban Kesultanan Buton di masa lampau. Di rumah adat Malige, biasanya mempunyai delapan tiang samping, empat tingkat dan lantai rumah berbahan dasar kayu bertingkat.

Sementara itu, pada rumah adat Banua Tada Tare Pata Pale memiliki enam tiang samping, satu tingkat dan lantai rumah kayu tidak bertingkat. Sedangkan rumah adat Banua Tada Talu Pale yang diperuntukkan bagi orang biasa hanya mempunyai empat tiang samping, satu tingkat dan lantai bambu yang tidak bertingkat

Namun secara umum, rumah adat Sulawesi Tenggara ini terbuat dari susunan batu sungai atau batu gunung berbentuk pipih tanpa perekat. Tiang pada bangunan juga menggunakan kayu berbentuk segi empat dan tiap tiang dilubangi sebagai penghubung tiang satu dengan tiang yang lain. Sebab, pada rumah adat Sulawesi Tenggara tidak menggunakan paku untuk menyatukan kayu yang satu dan lainnya.

Bahan Bangunan Utama Rumah Adat Sulawesi Tenggara

Rumah adat Sulawesi Tenggara memiliki bentuk seperti rumah panggung. Untuk bahan bangunan utamanya adalah kayu tanpa menggunakan paku. Kayu yang digunakan sendiri biasanya adalah kayu berkualitas unggul, seperti kayu nangka, jati dan bayam. Khusus untuk kayu dari pohon nangka, biasanya akan dipakai sebagai rangka atap dikarenakan penggunaan bahan tersebut dianggap sakral oleh masyarakat setempat.

Sementara itu, pada bagian atasnya akan dibalut dengan menggunakan daun Rumbia atau Nipah. Pada bagian lantai, rumah adat Sulawesi Tenggara menggunakan bambu yang sebelumnya telah direndam dengan air garam. Setelah zaman berkembang, terutama akibat pengaruh jajahan Portugis, rumah adat Banua Tada mengalami beberapa perubahan. Salah satu yang terlihat adalah pada pondasi rumah yang sudah mulai menggunakan bata dan lantainya menggunakan papan kayu.

Filosofi Rumah Adat Sulawesi Tenggara

Rumah adat Sulawesi Tenggara memiliki berbagai macam motif unik yang menjadi ciri khasnya. Motif rumah adat ini umumnya terdiri dari macam-macam flora dan fauna. Tiap motif ini memiliki makna dan filosofinya sendiri yang unik.

Motif Narasi

Motif Narasi merupakan hiasan berbentuk nanas yang ditempatkan di ujung atap rumah depan dan belakang. Narasi menjadi lambang akan keuletan dan kesejahteraan. Penggunaannya melambangkan dimanapun orang Buton yang berada dalam berbagai kepentingan dan harus ulet dalam menghadapi segala tantangan alam.

Motif Bosu-Bosu

Ada juga motif Bosu-bosu, sejenis buah-buahan mirip buah delima yang motifnya menjadi simbol keselamatan, keteguhan, dan kebahagiaan.

Motif Patra

Motifnya yang berbentuk Patra melambangkan kesempurnaan dan juga bersatunya Sultan sebagai manusia dengan khalik atau pencipta.

Motif Kembang

Motif dari lambang atau sejenis kembang yang berbentuk kelopak teratai atau matahari menjadi simbol kesucian dan kemajuan atau perkembangan dari masa Majapahit ke masa Islam.

Motif Naga

Sementara itu, motif fauna yang paling dominan adalah motif naga yang ditempatkan pada hubungan atap rumah. Motif naga melambangkan kekuasaan dan pemerintahan yang dipasang agar penghuninya terhindar dari segala macam bahaya, terutama angin jahat.

Jenis Rumah Adat Sulawesi Tenggara

1. Rumah Adat Banua Tada

rumah adat sulawesi tenggara
Sumber: Takterlihat

Fauna yang paling dominan adalah motif naga yang ditempatkan pada hubungan atap rumah. Motif naga yang melambangkan kekuasaan dan pemerintahan, yang dipasang agar penghuninya terhindar dari macam bahaya terutama angin jahat. Selain rumah adat Banua Tada, terdapat rumah adat lainnya di Sulawesi Tenggara. Rumah adat tersebut memiliki bentuk ya yang berbeda dengan rumah adat Banua Tada, walaupun tidak memiliki perbedaan yang cukup jauh.

2. Rumah Adat Mekongga

rumah adat sulawesi tenggara
Sumber: Nasabamedia

Selain rumah adat Banua Tada terdapat rumah adat lainnya di Sulawesi Tenggara. Rumah adat tersebut memiliki bentuk yang berbeda dengan rumah adat Banua Tada, walaupun tidak memiliki perbedaan yang cukup jauh. Rumah adat Mekongga merupakan rumah tradisional dari suku Raja. Bangunan rumah tradisional ini luas dan besar dengan bentuk arsitektur segiempat yang indah.

Bangunan rumah adat Mekongga ini memiliki bangunan yang tinggi menjulang tidak kurang dari 21 meter. Rumah tradisional ini biasanya digunakan oleh para raja atau pemimpin untuk melangsungkan upacara-upacara tertentu. Rumah adat Mekongga juga berjenis panggung dan memiliki sejumlah bagian yang unik. Seperti mempunyai 12 tiang penyangga, empat bagian rumah dan 30 anak tangga.

Rumah adat Sulawesi Tenggara yang satu ini merupakan rumah adat yang ditinggali oleh suku Muna. Suku Muna sendiri diketahui mempunyai hubungan kebagian rumah dan 30 anak tangga dengan kerajaan Buton dari silsilah Raja Wa Kaa Kaa. Rumah adat ini juga cenderung sederhana mencerminkan masyarakat Muna Itu sendiri.

Rumah adat ini sendiri berbentuk panggung dengan bagian kolong rumah dipakai untuk menyimpan alat dan hasil pertanian. Bharugo Muna sendiri memiliki arti kata sebagai manusia. Keunikannya adalah jumlah tiangnya yang berjumlah 99 tiang. Jumlah tiang itu menyimbolkan nama-nama Allah SWT atau Asmaul Husna.

3. Rumah Adat Laikas

rumah adat sulawesi tenggara
Sumber: Celebes.co

Rumah adat Laikas adalah rumah adat yang dimiliki oleh suku Tolaki. Suku Tolaki merupakan suku yang mendiami sebagian besar wilayah Kendari, Konawe, dan Konawe Utara. Rumah adat ini mempunyai bentuk panggung dengan jumlah tiga hingga empat lantai.

Biasanya, kolong rumah yang ada di rumah adat ini dimanfaatkan untuk memelihara hewan ternak seperti babi ataupun ayam. Ruangan yang ada di lantai satu dan dua digunakan sebagai rumah atau tempat tinggal yang dulu digunakan untuk tempat tinggal yang dulu digunakan untuk tempat tinggal raja dan permaisuri.

Untuk ruangan pada lantai tiga dipergunakan untuk menyimpan barang-barang pusaka. Sementara itu, ruangan di lantai empat dipakai untuk beribadah, bersemedi ataupun bertapa. Ada juga ruangan yang dipakai untuk menenun pakaian adat dan lainnya.

Tingkatan Lantai dan Ruangan Rumah Adat Sulawesi Tenggara

Rumah adat Sulawesi Tenggara memiliki empat tingkatan lantai yang setiap lantai rumah mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Lantai 1

Pada ruangan lantai satu terdiri dari tujuh ruangan. Setiap ruangan memiliki kegunaannya sendiri-sendiri. Dua ruangan pada lantai satu digunakan sebagai tempat sidang anggota Hadat kerajaan Buton.

Tidak hanya itu saja, ruangan tersebut juga digunakan untuk menjamu tamu. Sementara tiga ruangan lainnya difungsikan sebagai tempat istirahat atau kamar tidur tamu, kamar anak dan kamar bagi anggota kerajaan yang sudah menikah. Dua ruangan lainnya digunakan untuk kamar anak laki-laki.

Lantai 2

Sedangkan ruangan di lantai dua berjumlah 14 ruangan. Ruangan-ruangan ini digunakan sebagai tempat kegiatan, mulai dari gudang, aula, kantor dan sebagainya.

Lantai 3

Ruangan lantai tiga hanya mempunyai satu ruangan yang berukuran sangat besar. Ruangan ini difungsikan sebagai tempat bersantai dan juga aula.

Lantai 4

Sementara ruangan di lantai empat atau lantai terakhir di rumah adat Sulawesi Tenggara digunakan sebagai tempat penjemuran.

Ensiklopedia Negeriku Rumah Adat

Dari pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa rumah adat Sulawesi Tenggara ini umumnya bertingkat yang di mana setiap tingkatnya sudah memiliki fungsinya masing-masing. Itulah penjelasan tentang rumah adat Sulawesi Tenggara, semoga semua pembahasan di atas bisa menambah wawasan dan bermanfaat untuk Grameds.

Grameds akan mendapatkan banyak informasi dengan membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Baca juga:

 



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Evanda

Karya saya di bidang ini mencakup berbagai artikel, e-novel, cerpen, hingga beberapa puisi yang mulai saya pelajari. Tak ketinggalan, saya juga tentunya (dan semestinya) gemar membaca, termasuk membaca berbagai sumber untuk karya tulis saya, maupun karya-karya orang lain yang menginspirasi. Saya juga sangat senang dengan dunia seni.