in , ,

Review Novel Mystery Basketball Karya Tarisa

Mystery Basketball – Masa sekolah menjadi kenangan indah bagi sebagian besar orang. Terkadang, sekolah bisa jadi lebih dari sekadar tempat untuk menuntut ilmu, tapi juga tempat di mana kita memperoleh teman yang banyak, sahabat terdekat, bahkan cinta sejati.

Siapa yang setuju kalau ekstrakurikuler menjadi subjek favorit di sekolah? Gramin sangat setuju, banyak dari Grameds pastinya setuju juga kan!?

Umumnya, basket menjadi ekstrakulikuler yang menjadi kegemaran banyak murid. Selain karena olahraga satu ini memang menjadi olahraga favorit di dunia, tentu juga karena banyak event pertandingan yang diselenggarakan. Tak terkecuali dengan Ghea, tokoh utama novel Mystery Basketball yang baru masuk SMA Genius. Namun, kisah ini bukan menjadi kenangan indah bagi Ghea dan teman-temannya. Sebab, klub basket yang harusnya menjadi sarana untuk menyalurkan hobi dan bakat, malah dipenuhi dengan misteri yang mengerikan.

Penasaran dengan misteri Klub Basket SMA Genius? Yuk, simak ulasan di bawah ini!

Sinopsis Novel Mystery Basketball

Ghea, murid baru di SMA Genius, memutuskan untuk bergabung dengan klub basket karena bakatnya yang menonjol di bidang olahraga. Namun, niatnya itu justru mendapat penolakan dari beberapa orang di sekolah, termasuk Nebula, teman sebangkunya, dan Kafka, sang kapten tim basket. Awalnya, Ghea tak menghiraukan larangan itu, tetapi perlahan kejadian-kejadian aneh mulai terjadi. Jersey-nya mengeluarkan bau anyir, dan bola basket yang dipegangnya tiba-tiba berubah menjadi kepala manusia.

Apa sebenarnya yang tersembunyi di balik klub basket SMA Genius? Dan mengapa Kafka begitu takut kehilangan nyawa lagi?

Kelebihan dan Kekurangan Novel Mystery Basketball

Pros & Cons

Pros
  • Premis cerita menarik.
  • Gaya bercerita menyenangkan.
  • Bikin bulu kuduk berdiri.
  • Page turner.
Cons
  • Bagian tidak masuk akal.

Kelebihan Novel Mystery Basketball

Novel Mystery Basketball karya Tarisa menyuguhkan banyak kelebihan yang membuat novel ini menjadi best seller dan direkomendasikan untuk kamu.

  • Premis cerita menarik

Cerita horor berlatar sekolah memang sudah banyak dan selalu diminati, tetapi novel ini menawarkan sesuatu yang baru. Klub Basket di sekolah menjadi pusat misteri yang penuh dengan teka-teki dan kabarnya selalu memakan korban.

Premis seperti ini membuat pembaca langsung penasaran sejak awal membuka buku ini, apalagi dengan pemilihan latar tempat yang dekat dengan kehidupan nyata.

  • Gaya bercerita menyenangkan

Novel ini merupakan adaptasi dari cerita Alternate Universe yang mulai ditulis sejak Oktober 2024. Cara penyajiannya ringan dan seru karena mengikuti gaya serta karakter para tokohnya yang masih remaja dan duduk dibangku SMA.

Membaca novel ini terasa seperti mendengarkan kisah horor dari teman sebaya di sekolah, jadi walaupun menyeramkan, alurnya tetap mudah untuk diikuti, akrab dan terasa menghibur.

  • Bikin bulu kuduk berdiri

Walaupun terkesan santai, unsur horor di dalamnya tetap kuat. Banyak bagian yang membuat pembaca ikut merinding karena penulis sangat lihai menggambarkan suasana mencekam dan detail-detail menyeramkan yang terasa hidup di kepala.

  • Page turner

Alur ceritanya seru, penuh rasa ingin tahu, dan karakter-karakternya terasa hidup. Semua itu membuat pembaca betah membaca sampai tidak sadar kalau ceritanya sudah hampir selesai.

Dengan jumlah halaman yang tidak terlalu banyak, novel ini cocok dibaca dalam sekali duduk dan sangat menghibur, terutama untuk Grameds yang suka dengan cerita horor.

 

Kekurangan Novel Mystery Basketball

Di samping kelebihan yang ditawarkan Tarisa pada novel Mystery Basketball, terdapat kekurangan yang bisa dirasakan. 

  • Bagian tidak masuk akal

Sebagai karya fiksi horor, imajinasi tentu bebas dieksplorasi, tetapi ada beberapa bagian cerita yang terasa kurang logis jika dibayangkan di dunia nyata. Beberapa adegan membuat pembaca sedikit bingung karena tampak terlalu berlebihan.

Mungkin penulis sengaja menambahkan unsur tersebut untuk memperkuat efek dramatis, namun akan lebih menarik jika tetap dijaga agar terasa lebih realistis karena premisnya sudah cukup kuat.

 

Sejarah Mengerikan Pertandingan Bola Basket Dunia

Bukan hanya cerita novel Mystery Basketball saja yang mengerikan, ternyata pertandingan basket dunia punya sejarah mengerikan juga, lho. Sejarah mengerikan basket lebih mengarah pada insiden kekerasan suporter daripada sejarah awal olahraganya.

  • Malice at The Palace

Salah satu insiden paling terkenal dalam sejarah NBA adalah peristiwa “Malice at the Palace” pada tahun 2004. Saat itu terjadi perkelahian besar antara pemain dan penonton di sebuah pertandingan yang berujung pada hukuman berat bagi para pemain yang terlibat.

Insiden bermula ketika seorang penonton melempar gelas ke arah pemain Indiana Pacers, Ron Artest. Artest keliru mengira pelaku sebenarnya dan langsung membalas dengan memukul penonton yang salah. Situasi pun berubah menjadi kekacauan besar yang melibatkan pemain, staf pelatih, dan penonton di arena. Akibatnya, Artest dijatuhi hukuman larangan bermain selama sisa musim dan menerima skorsing terpanjang dalam sejarah NBA, yaitu 86 pertandingan.

Pemain lain seperti Stephen Jackson dan Jermaine O’Neal juga mendapatkan hukuman panjang. Sementara penonton bernama John Green, yang memulai keributan, dilarang menghadiri seluruh pertandingan Detroit Pistons seumur hidup dan memiliki catatan kriminal atas perbuatannya.

 

  • Philippine VS Australia

Suasana di Philippine Arena berubah menegangkan saat terjadi perkelahian besar antara tim nasional basket Filipina dan Australia pada Senin, 2 Juli 2018. Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2019 itu berubah menjadi ajang saling dorong dan adu pukul. Thon Maker, pemain Australia yang juga berlaga di NBA bersama Milwaukee Bucks, bahkan sempat melakukan tendangan tinggi seperti jurus Liu Kang dari permainan Mortal Kombat.

Keributan bermula ketika pemain Filipina, Roger Pogoy, membawa bola dan bertabrakan dengan pemain Australia, Christopher Goulding, di kuarter ketiga. Pogoy kemudian bermain keras hingga membuat Goulding terjatuh. Daniel Kickert, rekan satu tim Goulding, bereaksi dengan mendorong Pogoy, dan situasi pun memanas. Kericuhan pecah di area ring Australia, tepat di depan bangku cadangan Filipina, hingga para pemain pengganti mereka berhamburan masuk ke lapangan untuk ikut dalam kekacauan itu.

 

  • Mahasiswa VS Tentara

Tim basket putra Georgetown University melakukan tur ke Cina sebagai bagian dari upaya memperkenalkan kampus mereka ke kancah internasional. Namun, perjalanan itu berubah menjadi sorotan dunia setelah mereka terlibat perkelahian dengan Bayi Rockets, klub profesional yang disponsori oleh People’s Liberation Army, pada 18 Agustus 2011. Rekaman video peristiwa itu menyebar luas dan menjadi viral, terutama di Amerika Serikat.

Sejak awal pertandingan, tensi sudah tinggi. Suasana panas semakin terasa karena para pendukung Rockets, yang sebagian besar merupakan tentara, terus berteriak keras setiap kali tim mereka mencetak angka. Pemain dari kedua tim kerap terlibat adu mulut dan gesekan kecil. Salah satu pemain Rockets bahkan sempat berteriak tanpa alasan kepada pelatih Georgetown, John Thompson III, sehingga emosi makin tersulut.

Ketegangan mencapai puncaknya di kuarter keempat saat pemain Georgetown dan Rockets terlibat bentrokan fisik. Salah satu pemain Hoyas merasa tidak terima karena diperlakukan kasar dan membalas dengan pukulan. Pemain Rockets pun langsung memberikan serangan balasan, dan kericuhan pun tak terhindarkan. Para pemain, pelatih, serta penonton ikut terlibat, bahkan beberapa penonton melempar benda ke arah lapangan. Akhirnya, seluruh pemain dan ofisial Georgetown dievakuasi untuk menghindari situasi yang semakin tidak terkendali.

Penutup

Novel Mystery Basketball menutup kisahnya dengan meninggalkan rasa penasaran dan ketegangan yang sulit dilupakan. Di balik klub basket sekolah Genius, tersimpan rahasia kelam yang perlahan terungkap. Sekali lagi, cerita ini bukan hanya sekadar tentang lapangan dan pertandingan bola basket, tetapi juga tentang bagaimana Grameds diajak oleh penulis novel ini  untuk ikut merasakan keberanian dalam menghadapi rasa takut serta menyingkap misteri gelap yang tersembunyi di balik klub basket itu.

Bagi kamu para pecinta horor dan juga bola basket, novel ini bisa jadi pilihan untuk menemani waktu luangmu atau dibaca bersama-sama dengan teman sekolah, supaya kamu tidak merinding sendirian. Novel Mystery Basketball karya Tarisa yang bisa kamu dapatkan di Gramedia.com!

Sebagai teman untuk menemanimu #TumbuhBersama, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

 

Rekomendasi Buku

Ballerina Berdarah

Ballerina Berdarah

Ada satu hal yang menarik perhatian, sebuah ritual sesat demi kekuasaan, menjadikan dua tempat sebagai sarang para tumbal yang sudah terpilih melalui tanggal dan weton sebagal pemilihan opsi kedua.

Sehingga, 7 penari ballerina menerima undangan lomba yang misterius, mereka tak menyadari sebuah perangkap mematikan—di mana sudah tersusun rapi oleh sang dalang bersama iblis yang menjadi bagian permainan ini.

Hingga satu per-satu, korban berjatuhan dalam teror topeng kelinci, roh gentayangan, hingga sebuah ilusi yang mematikan pada gerbang yang membuat mereka tidak bisa keluar dari sudut manapun. Sementara Amabel, ia satu-satunya penari yang perlahan akan mengungkap kebenaran siapa sang dalang.

Kutukan Darah Terakhir

Kutukan Darah Terakhir

button cek gramedia com

Ada hal-hal yang hidup jauh sebelum manusia dilahirkan. Mereka tidak peduli siapa yang datang kemudian. Mereka hanya menunggu … dan menuntut sesuatu…. Harry Pantja merasa sudah terbiasa hidup berdampingan dengan dunia gaib. Namun, saat tubuhnya mulai melemah, mimpi buruk terus mengganggu tidurnya, dan berbagai peristiwa serta teror gaib menggelapkan hari-harinya, dia sadar bahwa ada sesuatu yang sedang memburunya.

Bersama Imelda, sang istri, Harry mencoba melawan apa pun yang perlahan-lahan menggerogoti tubuh dan jiwanya. Namun, seiring mereka menyibak tabir demi tabir kegelapan, bahaya yang tersembunyi justru makin nyata, dan menuntut lebih dari sekadar keberanian. Karena, ternyata tidak semua kegelapan berasal dari luar. Terkadang, yang paling berbahaya justru datang dari dalam.

Apartment 119

Apartment 119

Tujuh remaja. Satu apartemen. Satu kematian yang mengubah segalanya.”

Awalnya, hidup mereka berjalan seperti biasa—sekolah, tawa, persahabatan. Sampai suatu malam, salah satu dari mereka ditemukan tewas di kamarnya … tanpa petunjuk, tanpa jejak. Sejak saat itu, ketenangan berubah menjadi teror. Suara-suara aneh, bayangan mengintai, dan rahasia kelam perlahan terkuak. Satu per satu dari mereka kehilangan kendali, dihantui rasa bersalah dan ketakutan yang tak bisa dijelaskan.

Mereka mengira ini hanya mimpi buruk. Tapi mimpi buruk tak pernah terasa nyata seperti ini. Hingga akhirnya mereka menyadari, apartemen itu bukan sekadar tempat tinggal—itu perangkap. Dan hanya ada dua jalan keluar.

 

Penulis: Gabriel