This is Me Letting You Go – This Is Me Letting You Go karya Heidi Priebe merupakan kumpulan esai yang membahas perjalanan cinta, kehilangan, serta proses merelakan seseorang yang pernah memiliki arti besar dalam hidup kita. Melalui bahasa yang puitis dan penuh emosi, Priebe mengajak pembaca menyelami berbagai tahap perpisahan, mulai dari rasa sakit, penyangkalan, hingga akhirnya menerima kenyataan dan menemukan ketenangan batin.
Dalam karyanya ini, Priebe menuntun pembaca untuk berani menghadapi kehilangan, menyadari bahwa perpisahan adalah bagian wajar dari kehidupan, serta belajar memetik makna dan pertumbuhan dari pengalaman yang melukai hati.
Buku This Is Me Letting You Go telah tersedia dalam Bahasa Indonesia melalui terjemahan Berliani M. Nugrahani dan diterbitkan oleh Reneebook pada 10 Maret 2025. Dengan tebal 168 halaman, buku ini menjadi teman yang tepat bagi siapa pun yang sedang berusaha pulih dari hubungan yang telah usai dan membutuhkan penguat hati melalui kata-kata yang menyentuh.
Table of Contents
Profil Heidi Priebe – Penulis Buku This is Me Letting You Go: Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan
Heidi Priebe dikenal sebagai seorang YouTuber, pembicara, dan penulis yang berfokus pada Teori Keterikatan serta psikologi perkembangan. Ia telah menghasilkan lima karya buku, di antaranya The Comprehensive ENFP Survival Guide dan How You’ll Do Everything Based On Your Personality Type. Prinsip utama yang menjadi landasan pemikirannya adalah keyakinan bahwa tidak ada yang salah dengan diri kamu, dirinya, maupun kita semua. Kamu tidak gila, rusak, atau tidak dapat diselamatkan—tidak peduli seberapa berat atau tidak teraturnya kondisi hidup yang sedang dihadapi.
Ia meyakini bahwa setiap sisi dalam diri manusia memiliki peran adaptif dan dapat dipahami secara logis. Melalui karyanya, Heidi membantu banyak orang menyadari bagaimana pengalaman masa lalu membentuk diri mereka, sekaligus membimbing untuk hidup dengan kesadaran yang lebih dalam, pilihan yang lebih bijak, dan keyakinan diri yang lebih kuat.
Sinopsis Buku This is Me Letting You Go: Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan
Melepaskan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Sejak awal, hidup mengajarkan kita untuk mempertahankan segala sesuatu yang kita sayangi. Namun, kenyataannya, hal-hal yang kita cintai bisa saja berakhir, bahkan saat kita belum siap untuk kehilangannya.
Hidup akan terus berjalan dengan segala kepahitannya, dan kita perlu belajar bagaimana cara untuk melepaskan, merelakan, serta memaafkan. Buku ini hadir sebagai pelukan dalam bentuk kata-kata, ditulis untuk jiwamu, hatimu, dan seluruh perasaanmu yang sedang berusaha pulih.
Kelebihan dan Kekurangan Buku This is Me Letting You Go: Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan
Kelebihan Buku This is Me Letting You Go: Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan
Buku This is Me Letting You Go: Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan karya Heidi Priebe menawarkan berbagai hal menarik yang membuatnya menjadi salah satu buku yang mendunia.
- Mengajak menghadapi kenyataan pahit
Melalui tiga puluh esai yang ditulis dengan kejujuran dan ketulusan, Heidi Priebe mengajak pembaca berani menatap kenyataan kehilangan. Ia menggambarkan proses melepaskan orang atau situasi yang sangat berarti dalam hidup, meski sering kali terjadi saat kita belum siap.
Buku ini menjadi pengingat lembut bahwa menerima kenyataan dan menyambut masa depan adalah bagian penting dari perjalanan penyembuhan.
- Mudah dipahami
Setiap esai disajikan dalam bentuk yang singkat dan ringan, sehingga mudah dibaca dan dipahami, terutama saat pikiran dan perasaan sedang kacau. Pembaca dapat menikmati isi buku dalam waktu singkat tanpa merasa terbebani, menjadikannya pilihan tepat untuk menemani saat-saat rapuh.
- Menjadi teman bagi pembaca
Meskipun bukan buku panduan lengkap tentang cara melupakan dan menyembuhkan luka, buku ini dapat menjadi teman setia di masa-masa sulit. Setiap tulisannya terasa seperti nasihat hangat dari seorang sahabat yang mendengarkan tanpa menghakimi, membantu pembaca melihat keadaan dengan lebih jernih dan menata kembali hidupnya.
- Penuh keindahan
Di balik tema tentang kehilangan dan patah hati, buku ini dipenuhi sentuhan keindahan, keromantisan, kejujuran, dan perasaan yang dalam. Ia tidak hanya menggambarkan luka, tetapi juga menghadirkan keindahan dari realitas perpisahan yang sering kali kita sembunyikan dari diri sendiri.
Kekurangan Buku This is Me Letting You Go: Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan
Meskipun buku This is Me Letting You Go: Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan memiliki banyak kelebihan, bukan berarti buku ini tidak memiliki kekurangan sama sekali.
- Bagian yang kurang mendalam dan repetitif
Walaupun banyak esai yang menyentuh dan bermakna, sebagian terasa terlalu singkat dan kurang memberikan penjelasan yang kuat.
Beberapa tulisan hanya menyentuh permukaan tanpa menggali lebih dalam, sehingga meninggalkan kesan datar pada bagian tertentu.
Selain itu, ada sejumlah pengulangan gagasan yang membuat beberapa bab terasa serupa satu sama lain.
10 Tips untuk Move On
Seperti yang sudah dikatakan di atas, This is Me Letting You Go: Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan bukan sebuah panduan untuk move on.
Bagi kamu yang sedang berusaha untuk move on, Gramin kasih beberapa tips di bawah ini yang mungkin bisa membantu kamu.
- Lakukan perawatan diri
Alihkan energi dan perhatianmu pada hal-hal yang memberi makna baru dalam hidup. Mulailah dengan melakukan aktivitas yang kamu sukai, seperti menekuni hobi, berolahraga, atau mencoba kegiatan produktif yang dapat membuatmu merasa lebih hidup dan berdaya.
- Tetapkan tujuan baru
Memberi arah baru pada hidup dapat membantu mengalihkan fokus dari masa lalu. Susun rencana untuk masa depan, tetapkan target yang jelas, dan perlahan wujudkan langkah-langkah kecil untuk mencapainya.
- Jaga kesehatan fisik
Kesehatan tubuh memiliki hubungan yang erat dengan kondisi emosional. Dengan menjaga pola makan, berolahraga secara rutin, dan beristirahat dengan cukup, kamu bisa memberi ruang bagi tubuh dan pikiran untuk pulih secara seimbang.
- Keluar dan rasakan emosi kamu
Tidak ada salahnya merasakan sedih, marah, kecewa, atau hampa. Izinkan diri untuk benar-benar mengakui dan menghadapi perasaan itu tanpa menghindar. Menulis jurnal atau mencatat isi hati dapat menjadi cara yang baik untuk menyalurkan emosi.
- Hindari ingatan masa lalu
Untuk benar-benar pulih, penting membatasi diri dari hal-hal yang membangkitkan kenangan. Jauhkan diri dari akun media sosial mantan, hindari tempat-tempat yang menyimpan banyak kenangan, dan ciptakan ruang baru untuk dirimu sendiri.
- Beri waktu pada diri sendiri
Proses move on tidak bisa dipaksakan. Ada kalanya perjalanan ini lambat, namun tidak apa-apa. Hargai setiap langkah kecil dan izinkan dirimu pulih sesuai waktunya tanpa terburu-buru.
- Praktikkan self-compassion
Selama masa penyembuhan, cobalah untuk lebih lembut terhadap diri sendiri. Jangan menyalahkan diri atas apa yang terjadi, tetapi peluk dan terima dirimu dengan penuh pengertian.
- Batasi kontak
Menjaga jarak dari mantan adalah langkah penting untuk benar-benar melepaskan. Hindari komunikasi yang tidak perlu agar hati dan pikiran memiliki ruang untuk memulai babak baru.
- Jalin kembali hubungan sosial
Dekatkan diri dengan orang-orang yang peduli padamu. Habiskan waktu bersama keluarga dan teman yang mampu memberikan dukungan emosional. Lingkungan yang positif dapat memperkuat semangatmu untuk bangkit.
- Hindari tindakan impulsif
Jangan terburu-buru mencari pelarian dalam bentuk hubungan baru. Memberi jeda bagi diri sendiri sangat penting agar kamu dapat benar-benar pulih dan belajar mencintai diri lagi sebelum membuka hati untuk orang lain.
Penutup
Tidak ada yang lebih berat daripada harus melepaskan sesuatu yang kita cintai saat hati kita belum siap. Meskipun kita tahu bahwa langkah itu harus diambil, ada bagian dari diri kita yang ingin tetap bertahan. Kita ingin berlama-lama, berharap ada cara untuk tetap memiliki semuanya tanpa harus kehilangan apa pun.
Dalam keinginan itu, kita sering lupa bahwa masa depan masih terbentang luas di hadapan kita. Kita lupa bahwa luka akan perlahan pulih dan kehidupan tidak berhenti di satu titik saja. Selalu ada harapan dan kemungkinan yang menunggu untuk ditemukan, bahkan hal-hal yang jauh lebih indah dari apa yang telah kita tinggalkan.
Mungkin inilah pelajaran terbesar dalam setiap perpisahan, bahwa momen terbaik bukan hanya ada di masa lalu, tetapi juga sedang menunggu untuk kita temui di masa depan.
Buku This is Me Letting You Go: Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan karya Heidi Priebe sangat cocok bagi kamu yang baru saja mengalami putus hubungan dengan orang yang kamu cinta. Barangkali, buku ini bisa membantu kamu dalam proses melepaskan. Grameds bisa menemukan buku ini tersedia di Gramedia.com ya!
Sebagai teman untuk menemanimu #TumbuhBersama, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.
Rekomendasi Buku
Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring
Ketika menyambut pasien yang sedang berduka, seorang psikiater akan menggali keilmuan yang dimiliki. Dia akan mengulik semua teori duka yang pernah dipelajari di masa kuliah dulu dan mengingat pengalaman dari pasien-pasien sebelumnya. Kemudian, dia menyintesis itu untuk membantu si pasien yang sedang berduka di hadapannya.
Namun, ketika Andreas—seorang psikiater—kehilangan anaknya, dia melakukan hal yang berbeda. Dia melemparkan semua teori tersebut ke luar jendela dan memutuskan untuk mencari makna tentang mengapa ini semua terjadi. Dalam pengalamannya, dia menemukan bahwa duka bisa dilalui dengan mencuci piring kotor yang menumpuk di dapur.
Rusak Saja Buku Ini Girl Version
Hey, Girl! Berpura-pura baik-baik saja padahal menyimpan sejuta emosi yang meledak-ledak tentunya tidak baik bagi psikis dan fisik kamu. Inilah saatnya bagi kamu untuk bertumbuh menjadi lebih baik lagi atau membiarkan dirimu didera emosi negatif.
Ayo lampiaskan semua emosimu di dalam buku ini!
Resilient Grieving: Panduan Menemukan Kekuatan dalam Proses Berduka
Apa yang kita alami dan hadapi tidak ada artinya dibandingkan dengan kekuatan yang ada di dalam diri kita. Dalam buku ini, Dr. Lucy Hone mengajak kita untuk menjelajahi perjalanan duka dengan cara yang penuh makna dan harapan. Melalui refleksi mendalam atas pengalamannya sendiri dan penelitian tentang resiliensi, Lucy menunjukkan bahwa duka bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan baru.
Dengan pendekatan yang praktis dan penuh empati, buku ini menawarkan strategi yang dapat membantu kita mengendalikan cara kita berduka, dari mengelola emosi hingga memperkuat hubungan dengan orang-orang terkasih. Setiap halaman memberikan wawasan berharga tentang bagaimana kita dapat menemukan jalan kita sendiri dalam menghadapi kehilangan.
Penulis: Gabriel
- 101 Fabel Nusantara
- 23 Ways to Say I Love You
- 50 to 20: Pesan dari Paruh Perjalanan
- A Poem with Your Name
- Akasha: Record of Ragnarok
- Alaia III
- Anonymous Crush 2
- Ayah, Berjuang Sendiri Itu, Capek!
- Barangkali Kita Memang Perlu Hari Patah Hati
- Berandal Bandung
- Black Powder War
- Brisingr
- Damn I Love Risol
- Eldest
- Ensiklopedia Fakta Seru
- Fourth Wing
- Hi Berlin
- Himam
- Hiu Sang Predator
- Hold Me, Never Let Go
- Hotel Magnifique
- I Can't Talk so Smoothly
- I Got a Cheat Skill in Another World and Became Unrivaled in the Real World, Too
- Kembali ke Batavia
- Kost Pak Raden
- Kost Pak Raden
- Lentera Hati
- Lima Sekawan: Melacak Jejak Rahasia
- Lima Sekawan: Rahasia di Pulau Kirrin
- Little Magacal Piya
- Malam Sunyi Hercule Poirot
- Memorial Perfume Shop
- Moriarty The Patriot
- Mystery Basketball
- Perawan Remaja Dalam Cengkeraman Militer
- Princess, Bajak Laut, dan Alien
- Pulih dari Trauma
- Rinduku Sederas Hujan Sore Itu
- Ronggeng Dukuh Paruk
- Rumah Kecil Alie
- Rumah Tanpa Cahaya
- Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati
- Si Bungsu dan Luka
- Tanpa Ayah Tanpa Arah
- The School of Life: An Emotional Education
- The Adventures of Tom Sawyer
- The Book Censor's Library
- The Dating Game
- The Enchanted Garden 1
- The Enchanted Garden 2
- The Humans
- The Tale of Dororo and Hyakkimaru
- The Otherwhere Post
- This Is How You Heal
- This Is Me Letting You Go
- White Book
- White Nights





