in

Review Buku Novel Malam Sunyi Hercule Poirot Karya Sophie Hannah

malam sunyi hercule poirot – Detektif legendaris asal Belgia, Hercule Poirot, kembali dalam petualangan baru untuk memecahkan misteri pembunuhan yang terjadi menjelang Natal. Setelah sebelumnya menerbitkan empat novel, Sophie Hannah kini menghadirkan Malam Sunyi Hercule Poirot, karya kelimanya dalam seri Hercule Poirot.

Dalam cerita ini, Poirot hanya memiliki waktu kurang dari seminggu untuk memanfaatkan “sel-sel abu-abu” otaknya guna mengungkap pembunuhan yang terjadi tepat saat perayaan Natal. Bagi pecinta genre misteri dan teka-teki, buku ini sangat cocok untuk kamu.

Hercule Poirot sendiri adalah tokoh ikonik dalam novel-novel misteri karya Agatha Christie. Di dalam buku karya Sophie Hannah ini, meski ada sentuhan baru dalam gaya bercerita, karakter Poirot tetap setia pada ciri khasnya yang dikenal oleh para penggemar Agatha Christie.

Bagi kamu yang sudah lama mengikuti karya Agatha Christie, pasti penasaran bagaimana kisah Poirot kali ini. Sebelum membaca buku ini, simak artikel yang membahas sinopsis, profil penulis, serta kelebihan dan kekurangan buku ini. Selamat membaca!

Sinopsis Buku Malam Sunyi Hercule Poirot

Tanggal 19 Desember 1931, Hercule Poirot dan Inspektur Edward Catchpool dipanggil untuk menyelidiki pembunuhan seorang pria di rumah sakit Norfolk, tempat yang tampaknya aman. Catchpool merasa kecewa, tetapi Poirot merasa tertarik, terutama setelah Cynthia menjelaskan bahwa pria yang dibunuh itu adalah orang yang dicintai semua orang dan dikenal sebagai salah satu yang paling bahagia. Lalu, mengapa orang seperti itu bisa dibunuh?

Cynthia memiliki alasan pribadi untuk peduli: suami temannya akan segera dirawat di rumah sakit yang sama, dan temannya khawatir suaminya juga akan dibunuh. Temannya ini adalah penggemar berat Poirot dan ingin memecahkan kasus tersebut sendiri, seperti yang sering dia baca dalam buku Poirot. Suami temannya, Arnold, juga menderita penyakit terminal, yang menambah kecemasan temannya.

Poirot dan Catchpool kemudian pergi ke rumah Arnold, sebuah rumah besar yang mulai runtuh di pinggir pantai. Mereka bertekad menyelesaikan kasus ini dan kembali tepat waktu untuk merayakan Natal. Catchpool, yang tidak akur dengan ibunya, merasa ini hanya trik ibunya untuk memaksanya menghabiskan Natal bersamanya, dan dia tidak berniat tinggal terlalu lama.

Poirot mulai menyelidiki pembunuhan itu, sementara Catchpool diberi tugas untuk mewawancarai anggota rumah tangga Arnold dan mencari tahu mengapa seseorang mungkin ingin membunuh Arnold dan apakah ada hubungan antara keluarga Arnold dengan pria yang terbunuh.

Anggota rumah tangga yang tinggal di rumah besar itu adalah dua putra Arnold, istri dari salah satu putra, saudara perempuan yang selalu bertengkar, dan mertua mereka—sekelompok orang yang aneh dan sebagian besar tidak disukai.

Selama penyelidikan, kehidupan Poirot sendiri berada dalam bahaya, sementara Catchpool hanya ingin keluar dari situasi itu tepat waktu untuk merayakan Natal.

Profil Penulis Sophie Hannah

Penulis buku ini, Sophie Hannah, lahir di Manchester, Inggris. Ia mengikuti jejak ibunya, Adèle Geras, yang juga seorang penulis. Sophie menempuh pendidikan di Beaver Road Primary School di Didsbury dan kemudian melanjutkan studi di Universitas Manchester.

Antara tahun 1997 hingga 1999, Sophie menjadi Fellow Commoner dalam bidang Seni Kreatif di Trinity College, Cambridge. Setelah itu, dari tahun 1999 hingga 2001, ia menjadi peneliti junior di Wolfson College, Oxford. Kini, Sophie tinggal di Cambridge bersama suami dan dua anaknya, dan ia juga menjabat sebagai Honorary Fellow di Lucy Cavendish College.

Sophie Hannah terkenal dengan novel-novel bergenre kriminal psikologis yang sukses menjadi buku terlaris di Top Ten Sunday Times, dengan jutaan kopi terjual di seluruh dunia. Novel pertamanya, Little Face, diterbitkan pada tahun 2006. Sementara novel kriminal kontemporer terbarunya, The Couple at the Table, diterbitkan pada tahun 2022.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Malam Sunyi Hercule Poirot

Pros & Cons

Pros
  • Karakter Hercule Poirot yang memiliki karakter yang berbeda dengan cerita Agatha Christie.
  • Latar ceritanya dikemas hangat namun penuh intrik dengan tema libur natal sehingga lebih menarik.
  • Alur yang dibentuk oleh penulis berhasil mengacaukan ekspektasi dan persepsi pembaca.
Cons
  • Alur ceritanya lambat dan sedikit membosankan.

Kelebihan Buku Malam Sunyi Hercule Poirot

Malam Sunyi Hercule Poirot menawarkan sentuhan baru pada karakter-karakter ikonik ciptaan Agatha Christie. Meskipun tetap mempertahankan kepribadian dasar Hercule Poirot, di buku ini ia tampil lebih lembut, memberikan dimensi baru pada sang detektif. Begitu pula dengan Catchpool, yang bekerja sama dengan Poirot dalam penyelidikan dan menciptakan interaksi yang seru dan penuh dinamika.

Buku ini sangat cocok untuk penggemar Hercule Poirot, karena meskipun karakter Poirot sedikit berbeda, ia tetap mempertahankan kejeniusan detektif Belgia yang khas. Sophie Hannah berhasil menghadirkan latar yang hangat dan penuh intrik, menjadikan cerita ini bisa dinikmati oleh pembaca baru sekalipun. Suasana Natal yang penuh ketegangan, konflik keluarga, dan misteri yang berkembang secara bertahap memberikan pengalaman yang memikat.

Alur cerita yang agak lambat di beberapa bagian justru menambah ketegangan, dengan penulis yang cerdik mengarahkan pembaca ke berbagai petunjuk yang mengacaukan persepsi mereka, hingga akhirnya misteri terungkap dengan cara yang memuaskan.

Kekurangan Buku Malam Sunyi Hercule Poirot

Alur cerita dalam buku ini memang sedikit lambat, dengan beberapa bagian yang terasa berulang dan kurang efektif. Pengulangan ini bisa membuat pembaca merasa bosan. Beberapa monolog panjang dan penyelesaian kasus yang tampaknya terhenti juga bisa membuat cerita terasa stagnan. Namun, sabar menunggu—kejutan besar di akhir akhirnya akan mengungkap siapa pembunuh sebenarnya.

Penutup

Nah grameds, itu dia adalah ulasan singkat mengenai buku Malam Sunyi Hercule Poirot karya Sophie Hannah. Buku ini merupakan cocok untuk kamu yang mengikuti cerita-cerita Agatha Christie yang terkenal dengan cerita menegangkan dan penuh misteri.

Tertarik membaca Malam Sunyi Hercule Poirot? Grameds bisa langsung mendapatkannya di Gramedia.com atau di toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Dengan buku-buku berkualitas dan original, Gramedia #SiapNaikLevel bareng kamu di setiap bacaan yang membuka wawasan baru.

Penulis: Devina

Rekomendasi Buku Terkait

1. The Killings At Kingfisher Hill (Pembunuhan Di Kingfisher Hill)

The Killings At Kingfisher Hill (Pembunuhan Di Kingfisher Hill)

Hercule Poirot sedang berada di dalam bus mewah yang akan membawanya dari London ke Kingfisher Hill Estate yang eksklusif. Richard Devonport meminta bantuan Poirot untuk membuktikan bahwa tunangannya, Helen, tidak bersalah dalam kasus pembunuhan kakaknya, Frank Devonport.

Namun, ada satu syarat aneh yang menyertai permintaan ini. Poirot harus merahasiakan alasan kunjungannya ke Kingfisher Hill dari anggota keluarga Devonport yang lain. Di dalam bus, seorang wanita melompat berdiri dan meminta bus berhenti. Ia bersikeras bahwa dirinya akan dibunuh apabila ia duduk di kursinya.

Pergantian tempat duduk pun dilakukan, sisa perjalanan berlanjut tanpa masalah. Namun, Poirot mendapat firasat buruk. Firasatnya terbukti ketika sesosok mayat ditemukan di rumah keluarga Devonport dengan pesan yang merujuk pada “kursi yang seharusnya tidak kau duduki.”

Apakah pembunuhan baru ini dan insiden aneh di dalam bus merupakan petunjuk untuk menguak misteri pembunuhan Frank Devonport? Dan bisakah Poirot menemukan pembunuh yang sebenarnya demi menyelamatkan seorang wanita tak bersalah dari tiang gantungan?

2. Pembunuhan Monogram (The Monogram Murders)

Pembunuhan Monogram (The Monogram Murders)

Hercule Poirot hendak menikmati makan malam yang tenang di sebuah kedai kopi di London, namun acaranya terganggu ketika seorang wanita muda mendatanginya. Wanita itu ketakutan karena akan dibunuh, tetapi dia meminta Poirot untuk tidak mencari dan menghukum pembunuhnya. Dia bersikeras bahwa setelah dirinya mati, keadilan telah ditegakkan.

Sesudahnya, malam itu, Poirot mengetahui ada tiga tamu yang dibunuh di sebuah hotel mewah di London, dan sebuah manset dimasukkan ke mulut masing-masing korban. Apakah peristiwa ini berkaitan dengan wanita yang ketakutan itu? Sementara Poirot berusaha keras menyatukan keping-keping teka-teki yang aneh ini, si pembunuh mempersiapkan kamar lain di hotel, untuk korban keempat.

3. Peti Tertutup (Closed Casket)

Peti Tertutup (Closed Casket)

“Peti Tertutup (Closed Casket)” merupakan novel misteri detektif karangan Sophie Hannah yang menggunakan tokoh detektif legendaris ciptaan Agatha Christie, Hercule Poirot.

Dengan ucapan itu, Lady Ethelinda Playford––salah satu penulis buku anak-anak yang paling dicintai––membuat kaget pengacara yang dipercaya untuk mengurus surat wasiatnya. Ketika para tamu berdatangan ke pesta di rumah megahnya, Lady Playford memutuskan untuk mencoret kedua anaknya dari surat wasiat dan tidak mewariskan sepeser pun. Harta kekayaannya yang banyak itu diberikan kepada orang lain: orang invalid yang hidupnya tinggal beberapa minggu lagi.

Di antara tamu-tamu Lady Playford ada dua orang asing: Hercule Poirot, sang detektif Belgia yang terkenal, dan Inspektur Edward Catchpool dari Scotland Yard. Keduanya tidak tahu kenapa mereka diundang sampai Poirot mulai bertanya-tanya apakah Lady Playford sedang menunggu terjadinya pembunuhan. Tapi kenapa dia tampaknya begitu ingin me-mancing si pembunuh? Dan ketika hal itu benar-benar terjadi, walaupun Poirot sudah berusaha keras mencegahnya, kenapa identitas si korban terasa tidak masuk akal?

Written by Vania Andini