in

Black Powder War : Review dan Sinopsis Buku Karya Naomi Novik

black powder – Black Powder War merupakan novel ketiga dalam seri sejarah alternatif sekaligus fantasi Temeraire karya penulis asal Amerika, Naomi Novik. Karya ini pertama kali terbit di Amerika Serikat melalui penerbit Del Rey pada 30 Mei 2006, lalu menyusul edisi Britania Raya yang dirilis oleh Voyager pada Agustus 2007.

Cerita yang dihadirkan mengambil latar Perang Napoleon dalam versi sejarah alternatif, di mana kehadiran naga bukan sekadar mitos, melainkan bagian nyata dari medan perang. Dalam dunia yang diciptakan Novik, naga-naga diperlakukan sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan setara manusia. Mereka mampu berpikir dengan logika yang matang, menjalin percakapan, serta menjalin ikatan emosional dengan para pawangnya.

Pusat kisahnya berkisar pada petualangan Temeraire, naga yang menjadi tokoh utama, bersama William Laurence, pawang sekaligus sahabat yang mendampinginya dalam berbagai peperangan yang menyatukan unsur strategi militer, persahabatan, dan konflik moral.

Edisi terjemahan bahasa Indonesia yang berjumlah 390 halaman resmi diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada 10 Januari 2024, sehingga menghadirkan kesempatan baru bagi pembaca lokal untuk mengenal lebih dekat dunia alternatif penuh intrik sejarah dan keajaiban fantasi ini.

Black Powder War (Temeraire #3)

Sejarah Keberadaan Naga

1. Naga dalam Mitologi Barat dan Timur

Grameds, pasti sudah tidak asing lagi dengan makhluk legendaris bernama naga. Dalam mitologi Barat sejak abad pertengahan, naga dibayangkan sebagai makhluk besar berkaki empat, bersayap lebar, bertanduk, dan tentu saja punya kemampuan menghembuskan api. Namun, berbeda dengan itu, budaya Timur justru menggambarkan naga sebagai sosok tanpa sayap, bertubuh panjang menyerupai ular, dan dihormati karena kecerdasannya.

Di sana, naga dikenal sebagai makhluk bijak yang kerap membawa keberuntungan. Bahkan, di beberapa budaya lain, wujudnya bisa berupa gabungan reptil, burung, hingga kucing besar. Para peneliti pun menduga bahwa bayangan awal tentang naga terinspirasi dari buaya yang hidup di rawa dan hutan lebat—bersisik, kuat, dan mengintimidasi.

2. Jejak Legenda dari Mesopotamia Kuno

Kalau Grameds menelusuri asal-usul kisah naga, jejak paling awalnya bisa ditemukan di Mesopotamia kuno. Di sana ada makhluk bernama Muš?uššu, digambarkan dengan kepala ular, tubuh bersisik menyerupai naga, dan cakar elang. Sosok ini erat kaitannya dengan dewa Marduk, sang pengalah Tiamat. Bukti visualnya masih dapat Grameds lihat di ukiran Gerbang Ishtar dari abad ke-6 SM. Dalam kepercayaan Persia kuno, muncul pula tokoh Zahh?k, yang dianggap putra Ahriman, sehingga kultur Persia kerap memandang naga sebagai simbol kejahatan dan pertanda buruk.

3. Legenda yang Menyebar ke Penjuru Dunia

Menariknya, Grameds, cerita tentang naga muncul di banyak tempat di dunia—bahkan sering berkembang tanpa saling mempengaruhi. Beberapa budaya menggambarkan naga mampu menghembuskan api, sementara yang lain menekankan sifat spiritual atau perannya dalam menjaga alam. Setiap peradaban punya versinya sendiri, sehingga sosok naga selalu tampil berbeda sesuai daerah dan tradisinya.

4. Naga dalam Tradisi Tiongkok

Di Tiongkok, naga mendapat tempat yang sangat terhormat. Grameds pasti sering melihatnya sebagai simbol kekuatan, keberuntungan, dan harmoni. Di sana, naga bukan makhluk menakutkan, melainkan penjaga alam yang membawa kesejahteraan. Bahkan para kaisar Tiongkok menjadikan naga sebagai lambang kekuasaan dan sifat keilahian yang melekat pada diri mereka.

Sosok Naga dalam Kepercayaan Mesir Kuno

Tidak hanya di Timur dan Barat, Mesir kuno juga punya legenda naga lewat sosok Apep atau Apophis, dewa ular raksasa yang melambangkan kekacauan dan menjadi musuh abadi Ra. Kisah Apep sudah hadir sejak sekitar 4000 SM, menunjukkan betapa panjangnya perjalanan mitos naga dalam sejarah manusia.

Profil Naomi Novik – Penulis Buku Black Powder War

Naomi Novik dikenal sebagai salah satu penulis terkemuka yang karyanya berhasil menembus daftar buku terlaris New York Times. Naomi Novik sudah menerbitkan beberapa novel populer, di antaranya The Last Graduate, A Deadly Education, dan The Golden Enclaves, serta dua novel yang menang penghargaan Uprooted dan Spinning Silver. Namanya juga lekat dengan seri Temeraire yang membawa sentuhan unik pada kisah sejarah alternatif dengan menghadirkan naga sebagai bagian dari perang besar.

Selain produktif menulis, Novik juga berperan penting dalam dunia literasi digital dengan menjadi salah satu pendiri Organization for Transformative Works dan Archive of Our Own, wadah yang sangat berpengaruh bagi komunitas penulis dan pembaca karya-karya penggemar. Novel karya terbaru Naomi yang berjudul Buried Deep and Other Stories baru saja terbit pada 17 September 2024, menambah kontribusinya dalam daftar panjang dunia sastra fantasi modern.

Sepanjang kariernya, ia telah meraih berbagai penghargaan prestisius, termasuk British Fantasy Award, Locus Award, Mythopoeic Award, dan Nebula Award. Selain itu, ia juga pernah masuk dalam daftar nominasi untuk Hugo Award dan World Fantasy Award, menjadikannya sosok yang diakui tidak hanya oleh pembaca luas tetapi juga oleh para kritikus dan komunitas sastra internasional. Saat ini, Naomi Novik menetap di New York City bersama keluarganya, ditemani oleh enam komputer yang setia mendukung produktivitas menulisnya.

Sinopsis Buku Black Powder War

Sekembalinya dari petualangan di Tiongkok, Will Laurence dan Temeraire langsung mendapat misi baru yang tak kalah genting: mengamankan tiga telur naga berharga milik Inggris yang berada di Istanbul sebelum menetas. Namun perjalanan sederhana berubah menjadi penuh ketegangan ketika Lien—naga putih dari Tiongkok yang menyimpan dendam atas kematian tuannya—bersekutu dengan Napoleon demi membalas rasa sakit hatinya kepada Temeraire.

Dalam perjalanan pulang, Laurence dan pasukannya bukan hanya menghadapi ancaman dari luar, tetapi juga pengkhianatan dari pihak yang tak terduga. Terjepit oleh situasi dan dikejar waktu, mereka harus mengambil langkah nekat dengan menyerang lebih dulu. Tapi dengan pasukan Bonaparte yang begitu kuat, akankah keberanian Laurence dan Temeraire cukup untuk membawa pulang ketiga telur itu dan menyelamatkan Inggris dari ancaman besar?

Kelebihan dan Kekurangan Buku Black Powder War

Pros & Cons
Pros Cons
  • Fokus cerita terjaga.
  • Menawarkan banyak aksi.
  • Gaya penulisan yang bagus dan menarik.
  • Pembangunan latar belakang dunia yang menakjubkan.
  • Kisah yang ringan dan lucu
  • Alur lambat di beberapa bagian.
  • Bagian yang panjang dan repetitif.

Kelebihan Buku Black Powder War

Buku Black Powder War yang diciptakan oleh Naomi Novik bisa sangat populer dan berhasil menarik hati banyak pembaca dari seluruh dunia karena bacaan yang melewati imajinasi dan ekspektasi pembacanya. Apa saja kelebihan buku ini? Simak penjelasannya di bawah ini ya!

1. Fokus cerita terjaga

Pada buku seri yang ketiga ini, Naomi Novik banyak memaparkan tentang militer beserta strateginya. Namun, pembaca tetap disuguhkan dengan cerita yang pusat perhatiannya tetap pada naga. Detail-detail baru dan seru mengenai naga berhasil menarik perhatian pembaca. Oleh karena itu, pembaca merasa penulis tidak kehilangan identitas dan tema seri buku ini meskipun ceritanya sudah berkembang sedemikian rupa.

2. Menawarkan lebih banyak aksi

Di dalam Black Powder War banyak sekali aksi yang disajikan, banyak pertempuran,banyak interaksi dan pertemuan antar karakter.. Dunia naga semakin luas dan Temeraire tampaknya memimpin sebuah revolusi.

3. Gaya penulisan bagus & menarik

Gaya penulisan Naomi Novik tak perlu diragukan. Dia masih konsisten dengan gaya bahasa yang menarik dan bisa membuat pembaca hanyut dalam kata-kata. Novik sangat hebat dalam menggunakan elemen fantasi untuk kritik politik dan sosial – buku ini tentang perang melawan tirani, tetapi bukan hanya tentang Napoleon.

4. Pembangunan latar belakang dunia yang menakjubkan

Di buku ini dikisahkan perjalanan keliling dunia jauh, yang dieksekusi dengan sangat baik Itu memberi kita beberapa adegan yang sangat mengagumkan, dan pembangunan dunia dalam seri ini benar-benar mencengangkan.

5. Kisah yang ringan & lucu

Naomi meramu buku ini dengan kemampuannya yang membuat pembaca merasa buku ini mudah dipahami meskipun banyaknya detail yang disuguhkan. Kisah ini menjadi mengalir, ringan, dengan diselingi komedi yang menyegarkan di tengah tegangnya pertempuran

Kekurangan Buku Black Powder War

1. Alur lambat di beberapa bagian

Naomi tampak terlena oleh ketertarikannya sendiri pada sejarah militer saat itu dan kehilangan minat pribadi pembaca. Bagian kedua buku ini, kampanye Prusia, terasa sangat berlarut-larut. Deskripsi pergerakan pasukan yang tak berujung dan beban berat kondisi buruk serta kekurangan makanan bagi pasukan terlalu banyak mendapat perhatian dan memperlambat alur buku.

2. Bagian yang panjang dan repetitif

Bagian perjalanan yang panjang, banyak dialog, dan rangkaian pertempuran – perlu walau pembaca menyukai strategi militer dan pertempuran secara umum, tetapi setelah adegan pertempuran keseribu dalam semua hal fantasi, semuanya mulai terdengar sama… pembaca mulai kehilangan minat kecuali jika dilakukan dengan sentuhan unik

Penutup

Grameds sekarang sudah lebih paham kan akan sejarah naga dan kepercayaan beberapa dunia terhadap makhluk mitologi tersebut. Kita juga sudah melihat keseruan kisah petualangan dan pertarungan di Black Powder War karya Naomi Novik. Bagi kamu yang ingin mengikuti keseruannya lebih lanjut, kamu bisa memesan langsung dengan mudah novel Black Powder War di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Rekomendasi Buku

1. The Dragon Awakening: Kebangkitan Sang Naga

Novel The Dragon Awakening: Kebangkitan Sang Naga

Johann dan Janka tidak dapat memercayai penglihatan mereka ketika menemukan seekor naga yang hidup di kediaman tetangga mereka, Bu Tossilo. Di lantai delapan! Di tengah- tengah kota besar! Namun, naga itu terdampar di kediaman Bu Tossilo tanpa disengaja.

Sebenarnya, ia milik sebuah perusahaan energi internasional yang punya rencana besar dengannya dan hendak mendapatkannya kembali dengan cara apa pun. Tiba-tiba saja Bu Tossilo hilang tanpa jejak. Bersama-sama dengan sang naga, Janka dan Johann mulai mencarinya dan terjerumus ke dalam sebuah petualangan besar….

2. Throne of Jade: Takhta Negeri Tiongkok (Temeraire #2)

Throne of Jade: Takhta Negeri Tiongkok

Ketika Inggris menghadang sebuah kapal Prancis beserta muatannya yang berharga—sebutir telur naga yang belum menetas — Kapten Will Laurence dari HMS Reliant tanpa disangka-sangka menjadi penunggang dan pemimpin seekor naga hebat yang dinamainya Temeraire.

Sebagai anggota baru di Korps Udara Inggris, Laurence dan Temeraire dengan segera membuktikan keberanian mereka dalam pertarungan sengit melawan tentara invasi Bonaparte.

Kini Tiongkok sudah mengetahui bahwa hadiah langka mereka, yang dimaksudkan untuk Napoleon, jatuh ke tangan Inggris—dan delegasi dari Tiongkok bersumpah akan mengambil kembali sang naga agung. Namun, Laurence menolak untuk bekerja sama. Terancam hukuman gantung karena pembangkangannya, Laurence tak punya pilihan selain menemani Temeraire kembali ke Timur Jauh— sebuah perjalanan panjang yang penuh bahaya, intrik, serta teror misterius dari lautan dalam. Namun begitu mereka berdua sampai di istana kekaisaran Tiongkok, lebih banyak lagi penemuan mengejutkan serta kemarahan yang lebih gelap menanti mereka.

Written by Vania Andini