in

Pernah Kejatuhan Cicak? Ini Mitos-Mitos Kejatuhan Cicak dan Penangkalnya

Mitos Kejatuhan Cicak – Di berbagai belahan dunia, pengaruh mitos masih sangat besar dalam kebudayaan suatu bangsa. Di masyarakat pun, era modern tidak menjadi hambatan untuk tetap percaya dengan hal-hal terkait mistis dan magis, terlebih yang berhubungan dengan kultus. Bahkan, tak jarang kepercayaan dan pola pikir ini membuat mitos-mitos terkadang memicu kehebohan dalam keseharian kita, misalnya perihal mitos kejatuhan cicak.

Contoh lainnya, kasus babi ngepet dari Depok yang sempat membuat geger netizen dalam negeri. Dikaitkan dengan mitos, hal tersebut memang memupuk kepercayaan yang kuat tentang kebenarannya. Namun, akhirnya tercium pula fakta bahwa babi ngepet tersebut adalah rekayasa.

Selain contoh ini, tentunya masih banyak hal-hal yang bersinggungan dengan mitos dalam keseharian kita, bukan? Misalnya seperti cerita yang kita dengar dari orang tua, nenek dan kakek, hingga para tetua dari garis keluarga.

https://pixabay.com/

Kepopuleran Mitos di Indonesia

Holiday Sale

Ada berbagai bagian dari pola pikir di mana manusia bisa menghadapi masalah. Pertama, tentunya adalah akal sehat. Kemudian, ada pula magi: yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai sesuatu atau cara tertentu yang diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib dan dapat menguasai alam sekitar, termasuk alam pikiran dan tingkah laku manusia.

Lalu, ada pula sains dan agama. Dengan adanya empat pola ini pun, setiap manusia mempunyai pikiran dominan tersendiri yang tentunya berbeda-beda. Dalam hal magi atau magis yang hingga kini masih eksis, masyarakat sering kali yakin bahwa langkah tersebut memberikan jawaban yang lebih cepat daripada pola pikir lainnya.

Seperti yang kita ketahui, terdapat fasilitas atau pranata formal yang bertugas mengakomodasi kebutuhan dan keamanan kita dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pola pikir magi ini kerap dijadikan alternatif pranata tradisional untuk memecahkan masalah kepentingan. Pasalnya, magi ini dianggap dapat dimanfaatkan untuk “kompensasi” dari ketidakberdayaan kita memecahkan masalah tertentu secara formal.

Terdapat berbagai aspek yang melandasi praktik magi yang mistis ini. Di antaranya, termasuk kepercayaan subjek, objek, dan orang-orang lain yang terkait dengan dengan mitos yang bersangkutan.

Inilah alasan mitos menjadi cukup populer di kalangan masyarakat: dipercaya dapat memecahkan masalah. Lantas, bagaimana mitos kejatuhan cicak dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari?

tombol beli buku

Tentang Mitos Kejatuhan Cicak

Apa saja mitos yang berkaitan dengan hewan merayap bernama cicak? Bukankah hewan ini hanya biasa ditemukan saja di rumah-rumah dan mengeluarkan bunyi cek-cek di waktu tertentu? Mari kita kulik!

Pertanda Akan Ada Penyakit

Hewan ini konon kerap digunakan untuk mengirim penyakit atau santet dari paranormal alias dukun menuju korbannya. Istilahnya, cicak dijadikan media penyampai santet tersebut. Itulah mengapa banyak orang yang menghindari cicak dari sekitar mereka, terlebih dari atas kepala.

Bahkan, hal menarik lainnya adalah bahwa kita disarankan membersihkan diri dengan sebaik-baiknya jika sampai terkena kotoran cicak. Sebab, kotoran ini dapat membuat kesehatan kita menurun drastis, mitosnya.

Nasib Buruk

Kali ini, kita akan membahas mitos menurut tradisi Hindu: cicak yang jatuh di atas kaki atau paha dianggap sebagai awal pertanda adanya hal buruk yang akan terjadi. Kesialan berupa nasib buruk ini umumnya berupa menurunnya kesehatan, rencana yang tak pernah sukses, hingga kerugian finansial.

Selain kaki yang kejatuhan cicak, ada pula mitos negatif tentang cicak yang memanjat kaki kita. Konon, akan ada hal buruk yang terjadi dalam waktu dekat jika hal ini terjadi. Termasuk, orang-orang yang akan mempersulit bahkan merugikan kehidupan kita.

Kejatuhan Cicak di Punggung dan Bokong

Masih dalam tradisi agama Hindu, ada mitos kehancuran jika kita mendapati seekor cicak yang terjatuh ke punggung kita. Dalam kepercayaan ini, orang tersebut digambarkan akan mengalami kehancuran dengan menanggung beban yang berat dalam hidup.

Umumnya, hal ini berkaitan dengan keluarga atau hubungan sosial yang dijalani orang yang kejatuhan cicak. Meski begitu, mitos ini akan berbanding terbaik jika cicak jatuh di bokong kita!

Mengapa? Sebab, mitosnya, ada pertanda baik yang menyebutkan bahwa kita akan mendapatkan teman baru, rezeki berupa uang melimpah, serta kemampuan kerja yang meningkat.

Mitos Kejatuhan Cicak di Kepala, Jadi Pertanda Buruk

Saat kita kejatuhan cicak, ada mitos bahwa itu adalah pertanda adanya peristiwa buruk yang akan menimpa diri atau keluarga kita. Terlebih, ada pula mitos yang menyebutkan bahwa cicak adalah pertanda datangnya berita kematian.

Menurut mitos, ada beberapa makna dari cicak yang jatuh di atas kepala kita. Banyak orang percaya, kejatuhan cicak di atas kepala menandakan bahwa akan ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Selain itu, ada pula yang meyakini kalau kita akan mengalami musibah atau kecelakaan setelah kepala kejatuhan cicak.

Mitos Kejatuhan Cicak di Paha, Artinya Musibah

Kita pasti tahu bahwa musibah bisa datang dari mana saja, termasuk orang lain. Grameds, kejatuhan cicak di paha punya mitos demikian. Kita akan tertimpa musibah yang disebabkan oleh orang lain. Namun, hal ini masih tergantung di paha sebelah mana cicak tersebut jatuh.

Jika kita kejatuhan cicak di paha kanan, konon maka satu atau beberapa orang yang kita kenali akan menimbulkan musibah untuk kita. Namun, jika cicak jatuh di paha sebelah kiri, kita akan kedatangan musibah dari orang yang belum pernah berkenalan dengan kita.

Mitos Kejatuhan Cicak Bawa Pertanda Baik?

Grameds, ternyata ada pula pertanda baik saat kita kejatuhan cicak, meski banyak sekali mitos pertanda buruk tentangnya. Mitos ini berlaku saat kita kejatuhan cicak di tangan. Misalnya, pertanda baik ini termasuk mendapat pekerjaan baru, keuangan yang lebih lancar, hingga apresiasi yang cukup besar dari orang-orang sekitar tentang pekerjaan kita.

Mitos-mitos seperti ini juga berlaku di Eropa, Grameds. Meski bukan jatuh, cicak yang merayap di tangan kita dianggap pertanda bahwa orang yang dijatuhi hewan ini akan menolong banyak orang. Sebab itulah, kejatuhan cicak tidak melulu menjadi pertanda buruk bagi kita.

Mitos Kejatuhan Cicak Menurut Jenis Kelamin

Selain mitos secara umum, ternyata kejatuhan cicak juga punya mitos sesuai gender. Mengutip The Times of India, kejatuhan cicak dikaitkan dengan astrologi memiliki banyak pertanda tergantung siapa yang menjadi “korban”. Berikut ulasannya!

Bagi Laki-Laki

Kejatuhan cicak bagi kaum laki-laki menjadi pertanda sesuai dengan tempat jatuhnya cicak tersebut. Misalnya, cicak yang jatuh di depan seorang laki-laki artinya ia akan mendapatkan kekayaan yang tak terduga.

Jika cicak jatuh mengenai mata kiri, artinya korbannya akan segera mendapati kabar baik, berbeda dengan cicak yang jatuh di mata kanan: artinya usaha yang sedang kita lakukan akan gagal. Sementara itu, cicak yang terjatuh di telinga kiri laki-laki berarti ia akan mendapat uang.

Untuk kasus cicak yang terjatuh mengenai bibir, mitosnya akan ada pertengkaran jika cicak mengenai bibir atas sedangkan kita akan mendapatkan keuntungan finansial jika cicak terjatuh mengenai bibir bawah.

Menariknya, jika seorang laki-laki bermimpi kejatuhan cicak, itu berarti dalam dirinya ada ketakutan terhadap pemerintah.

Bagi Perempuan

Mitos kejatuhan cicak bagi laki-laki dan perempuan cukup berbeda. Sebagai contoh, kejatuhan cicak pada mata kiri berarti kekasih seorang perempuan akan mencintainya, sementara cicak yang jatuh mengenai mata kanan justru artinya kita akan menghadapi beberapa tekanan mental!

Kemudian, jika kita kejatuhan cicak di atas pipi kanan, ini berarti kita akan mendapatkan seorang anak laki-laki. Lalu, jika cicak terjatuh mengenai kuku kita, ini menandakan ada perselisihan yang tengah terjadi.

Jika cicak mengenai bibir bawah perempuan, ini artinya kita akan mendapatkan beberapa hal baru dalam hidup. Sementara itu, mitos unik bahwa kita akan segera menemukan saat-saat romantis dalam hidup perempuan datang jika cicak terjatuh mengenai paha kita.

 

tombol beli buku

Mengenal Ritual Jawa untuk Usir Sial Mitos Kejatuhan Cicak

Kita kini tahu bahwa banyak sekali mitos yang berkaitan dengan manusia yang kejatuhan cicak. Meski ada sedikit pertanda baik, tetapi pertanda buruk atau nasib sialnya pun sangat banyak. Tak heran, terdapat beberapa ritual yang diyakini mampu mengusir sial karena kejatuhan cicak, contohnya pada masyarakat Jawa.

Dalam adat Jawa, terdapat ritual bernama Ruwatan yang bertujuan untuk membuang sial atau nasib buruk, salah satunya karena kejatuhan cicak. Ruwatan sendiri berarti “lepas” dan berlaku sebagai ritual yang telah lazim dilakukan.

Secara lebih rinci, Ruwatan dilakukan dengan tujuan sebagai penawar dari pengaruh gaib, menetralisiasi energi negatif, membuka kunci keberuntungan, sampai mendatangkan kemudahan dalam berbagai urusan. Oleh karena sakralnya sifat ritual Ruwatan, dibutuhkan sosok tetua adat atau guru sebagai ahli khusus di bidang magi.

Pada awalnya, Ruwatan bermula dari cerita pewayangan. Tradisi ini pun memerlukan persyaratan yang mesti dipenuhi: sajen, yang secara umum digunakan untuk sarana komunikasi dan interaksi dengan makhluk gaib. Dalam Ruwatan, beberapa sajen yang dibutuhkan tak hanya berupa sajian, melainkan juga benda lain berupa padi, bunga, kain, dan lainnya.

Upacara Ruwatan dilaksanakan dengan terlebih dulu mempersiapkan sajen. Setelah semua sajen tersedia, upacara akan segera dilakukan dengan mengadakan pagelaran wayang. Dalam pagelaran tersebut, akan ada dalang yang berperan sebagai pemandu. Adapun lakon yang dipentaskan merupakan lakon khusus yang berkaitan dengan asal mula upacara ini.

Dalam pelaksanaannya, beginilah proses upacara Ruwatan:

  1. Menggunakan air kembang setaman yang mencakup kembang kenanga, melati, dan mawar untuk prosesi siraman. Prosesi ini mengandung nilai pembersih badan.
  2. Mengharapkan keselamatan atas orang yang diruwat dengan memberikan sesaji dan melakukan selametan.
  3. Orang yang tergolong sukerta alias dianggap perlu diruwat karena dianggap sial diberikan perlindungan dengan melakukan penyerahan sarana.
  4. Dengan dasar bahwa segala yang kotor harus dipotong atau dibuang, dilaksanakan pula pemotongan rambut.
  5. Pengungkapan terima kasih dan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan melakukan Tirakatan.
  6. Wayang

tombol beli buku

Sebenarnya, Apa Itu Mitos?

Kita telah mengenal mitos mengenai kejatuhan cicak dan bahkan ritual tertentu untuk mengusirnya. Namun, apakah Grameds sudah memahami apa itu mitos secara keseluruhan? Mari kita bahas di bawah!

Istilah mitos alias myth, atau muthos dalam bahasa Yunani, awalnya tercipta sebagai cerita rakyat yang tokoh pemerannya adalah dewa atau makhluk setengah dewa. Cerita-cerita ini pun berlatar masa lampau atau dunia lain, tetapi para penganut percaya bahwa kisah ini nyata.

Muthos sendiri artinya dari mulut ke mulut, artinya cerita ini menyebar dari suku satu ke suku lainnya dan generasi ke generasi secara informal dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya, mitos biasa bercerita tentang terjadinya dunia, alam semesta, bentuk binatang, petualangan para dewa, dan sebagainya.

Bersama legenda, mitos mengandung unsur pengalaman, kebijaksanaan, dan nilai budaya. Namun, karena penyebarluasan yang informal dan bahkan berasal dari puluhan hingga ratusan generasi ke belakang, cerita ini kerap mengalami distorsi hingga kebenarannya tak lagi bisa diketahui.

Berikut ini beberapa fungsi dasar mitos:

  • Jalan menuju kesucian
  • Mengelola aktivitas manusia, salah satunya dengan memberikan jawaban atau perkiraan atas masalah-masalah umum dalam kehidupan kita.
  • Menjaga kehidupan dan interaksi manusia dalam bermasyarakat. Mengapa? Sebab, dalam nilai dan strukturnya mitos, hadir sistem budaya, ritual, dan kepercayaan yang sudah turun-temurun.

Bicara tentang mitos pada awalnya, di dunia modern pun kepercayaan ini punya fungsi dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab, melalui mitos akan terbentuk pola pikir manusia hingga nilai-nilai tertentu dalam bergaul. Jika ditarik garis besarnya, kita bisa memahami bahwa mitos berperan cukup penting sebagai perekat masyarakat yang bisa menjelaskan budaya dan realitas yang ada, bukan?

Oleh sebab itu, tak heran pula jika mitos kerap menjadi inspirasi untuk tulisan fiksi dalam dunia literatur, atau bahkan lahir mitos-mitos baru yang berkembang dari gabungan mitos lama.

tombol beli buku

Mitos Populer Lain di Indonesia

Selain mitos kejatuhan cicak, kira-kira apa lagi mitos populer yang masih eksis hingga saat ini? Kita pasti tak asing dengan mitos-mitos ini, berikut beberapa cuplikannya!

  • Jodohmu Akan Brewokan kalau Menyapu dengan Tidak Bersih

Kalau Grameds perempuan, kemungkinan besar sudah tidak asing dengan mitos ini. Sebab, banyak orang tua yang masih mewanti-wanti putrinya untuk menyapu dengan sempurna dengan membawa cerita jodoh yang brewokan. Tak jarang pula, anak gadis ketakutan membayangkan sosok brewokan dan akhirnya memilih untuk menyapu dengan sebersih mungkin!

  • Jangan Menyisakan Nasi saat Makan

Kita sering kali diajarkan untuk makan hingga bersih agar nasi dan lauknya tidak terbuang sia-sia. Pada dasarnya, ini adalah tentang menghargai rezeki yang telah didapatkan. Namun, ada mitos yang menyebut nasi akan menangis jika tidak kita habiskan barang sebutir pun. Karena kasihan dengan si nasi, akhirnya kita menurut dan menghabiskannya.

  • Bulu Mata yang Jatuh berarti Ada yang Merindu

Para gadis, pernah mendengar mitos yang satu ini? Terkadang kita sampai dibuat terlalu pede jika mendapati bulu mata kita jatuh. Sebab, ada mitos kalau seseorang sedang merindukan kita saat ini terjadi. Bagaimana, apa Grameds percaya akan hal tersebut?

tombol beli buku

Kesimpulan

Meski kerap dianggap tidak banyak memberi keuntungan di masa modern, mitos dapat menjadi tali yang sangat kuat merekatkan hubungan bermasyarakat suatu bangsa. Kepercayaan mereka melahirkan tradisi tertentu yang diturunkan dari generasi ke generasi, dengan cara informal yang membuatnya justru terasa lebih dekat daripada banyak aturan tertulis. Apalagi, mitos mengenai kejatuhan cicak. Sebab, hewan yang satu ini pasti ada atau setidaknya pernah hadir di rumah kita.

Sebagai bagian dari budaya, kepercayaan terhadap suatu mitos juga sering mendorong terbentuknya suatu masyarakat dan menjadi identitas mereka. Grameds, kita perlu banyak mempelajari budaya selain hanya mengenal mitos tentang kejatuhan cicak. Mari perbanyak literasi, Gramedia selalu siap menjadi #SahabatTanpaBatas kamu untuk meraih ilmu yang lebih luas dari berbagai aspek.

Yuk, banyak membaca bersama Gramedia!

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

Baca Juga!

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.