in ,

Mengenal Lebih Jauh Fenomena Ketindihan Saat Tidur

Apakah kamu pernah ketindihan saat tidur? Itu lho saat badan tiba-tiba sulit digerakan, napas pun rasanya berat, dan kamu dilanda panik luar biasa sambil berusaha untuk bangun. Sialnya lagi, setengah kesadaranmu hilang entah kemana dan kalau lagi apes banget, kamu merasa ada orang lain di sekitarmu.

Di Indonesia, fenomena seperti ini dikenal dengan nama ketindihan, eureup-eureup, atau rep-repan. Menurut sebuah penelitian, 20% sampai 45% manusia pernah mengalami ketindihan paling tidak satu kali seumur hidup.

Orang tua zaman dulu mengatakan bahwa ketindihan terjadi karena ada setan yang menduduki tubuh kita saat tidur. Namun ternyata, eureup-eureup ini bukan hanya ada di Indonesia.

Di Vietnam dan Laos, fenomena ini dikenal sebagai dab tsong. Sementara penduduk Skandinavia percaya bahwa ketindihan disebabkan oleh setan cilik “Mare” yang menindih tubuh mereka. Lain lagi dengan kepercayaan orang eskimo yang menganggap fenomena ini terjadi karena roh mereka keluar dari tubuh dan terjebak di luar alias tidak bisa kembali lagi.

Terlepas dari kebenarannya, mitos tersebut sudah dipercaya sejak lama. Yang jelas, sekarang sudah ada penjelasan ilmiah yang menguraikan fenomena ketindihan ini secara rasional.

Apa Itu Ketindihan

Dalam ilmu medis, ketindihan dikenal dengan nama Sleep Paralysis yang biasanya terjadi saat mekanisme tubuh dan otak kita tidak serasi. Jadi, dalam tidur sebenarnya ada 4 tahap yang kita lewati, yaitu:

  1. Non Rapid Eye Movement (NREM) tahap 1: tahap di mana mata kita bergerak secara perlahan-lahan dan aktivitas otot mulai menurun.
  2. NREM Tahap 2: tahap ketika bola mata berhenti bergerak, detak jantung mulai melambat, dan suhu tubuh menurun.
  3. NREM Tahap 3: tahap ketika gelombang otak kita ada di posisi yang sangat lambat dan tubuh berada dalam keadaan yang rileks.
  4. Rapid Eye Movement (REM): tahap bermimpi.

Idealnya, saat tidur kita akan melewati keempat fase ini. Namun tak jarang kita juga terbangun di tengah-tengah fase tidur (misalnya NREM Tahap 2 atau NREM tahap 3). Kalau ini terjadi, kita akan merasa lelah sekalipun saat itu kita tidur selama 8 jam.

Penyebab Ketindihan Saat Tidur

pixabay.com

Sleep Paralysis biasanya terjadi karena kita bangun ketika ada di fase REM alias sedang bermimpi dan mengistirahatkan otot-otot tubuh. Andreas Prasadja dokter ahli gangguan tidur di Indonesia menjelaskan bahwa sleep paralysis merupakan tanda dari tubuh bahwa kita sedang kurang tidur dan terlalu lelah.

Sayang sekali, masih banyak orang Indonesia yang salah kaprah soal tidur. Biasanya mereka menganggap bahwa kurang tidur berhubungan dengan kerja keras. Artinya, jika kamu kurang tidur tadi malam, berarti kemarin kamu sudah bekerja keras.

Bahkan, banyak pelajar yang percaya bahwa belajar dengan maksimal sama dengan belajar sampai larut malam. Padahal, tidur tidak ada hubungannya dengan seberapa keras kamu beraktivitas.

Faktanya, tidur justru berhubungan erat dengan produktivitas. Ketika kamu kurang tidur, produktivitas kamu akan menurun dan jika kamu selalu memperhatikan kualitas tidur, berarti Grameds termasuk orang yang mementingkan produktivitas.

Sebab, tidur yang cukup membuat otak lebih segar dan siap untuk menerima berbagai macam informasi. Jadi, sebaiknya hindari kebiasaan memaksakan otak memproses banyak informasi saat mengantuk, ya.

Tak hanya itu, kurang tidur juga membuat tubuh dan otak capek sehingga emosi menjadi tidak stabil. Kemampuan mengambil keputusan pun terganggu karena lebih sering mengandalkan emosi daripada pemikiran yang rasional.

Selain itu, masih ada lagi beberapa penyebab ketindihan saat tidur, seperti:

  1. Gangguan tidur (insomnia, narkolepsi, dan sebagainya)
  2. Tidur dalam posisi telentang yang membuat paru-paru tertekan
  3. Faktor genetik
  4. Kondisi mental yang buruk atau gangguan kesehatan mental (trauma, PTSD, dan yang lainnya.
  5. Faktor usia
  6. Penyalahgunaan obat-obatan

 

Macam-Macam Ketindihan Saat Tidur

Unsplash.com

Hypnopompic sleep paralysis

Hypnopompic sleep paralysis adalah ketindihan yang terjadi jika Grameds terbangun di fase REM atau dalam kondisi sedang bermimpi. Akibatnya, otakmu siap memerintahkan tubuh untuk bangun dan bergerak, meskipun kamu sudah membuka mata dan tersadar.

Dengan kata lain, tubuhmu menganggap kamu masih bermimpi, padahal sebenarnya kamu sudah bangun dan melihat dunia nyata. Maka dari itu, saat ketindihan kamu bisa melihat “sesuatu”. Ini sebenarnya halusinasi dari mimpimu sendiri.

Hypnagogic sleep paralysis

Hypnagogic sleep paralysis adalah ketindihan yang terjadi ketika kamu sedang berada di fase bangun dan menuju ke fase tidur. Dalam fase ini, tubuh akan mulai kehilangan kesadarannya secara perlahan namun kamu belum 100% masuk ke fase tidur. Singkatnya, kamu masih tersadar namun tubuhmu menganggap kamu sudah tertidur pulas.

Gejala Yang Dirasakan Saat Mengalami Ketindihan

Gejala paling dasar yang dirasakan ketika mengalami ketindihan adalah sulit menggerakkan tubuh yang terjadi beberapa saat setelah kamu tertidur. Setelah itu, kamu mulai sadar sedang kehilangan kontrol terhadap otot-otot di tubuh.

Selain itu, kamu juga akan berhalusinasi. Sebuah penelitian yang terbit dalam U.S National Library of Medicine memperkirakan 75% dari gejala ketindihan cenderung melibatkan halusinasi yang berbeda dari mimpi biasa.

Cara Mengatasi Ketindihan Saat Tidur

Unsplash.com

Hal pertama yang harus kamu lakukan saat mengalami ketindihan adalah tetap tenang dan jangan melawan. Hindari memaksa diri untuk menggerakan badan. Karena, menurut situs National Health Service, ketindihan akan berangsur membaik dari waktu ke waktu.

Lebih dari itu, kamu juga perlu melakukan beberapa cara di bawah ini untuk meminimalisir terjadinya ketindihan saat tidur:

1. Tidur yang cukup

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu penyebab ketindihan adalah kurang tidur. Jadi, kalau kamu ingin terbebas dari gangguan tidur yang satu ini, sebaiknya pastikan kamu cukup tidur.

Umumnya, kita memerlukan waktu tidur selama 7 sampai 8 jam setiap harinya. Nah, kamu bisa mendapatkan tidur yang cukup dengan menghindari hal-hal yang dapat mengganggu jam tidur seperti misalnya:

  • Minum kopi atau alkohol dari sore hari sampai menjelang tidur. Kafein yang ada di dalam kopi akan membuat kamu selalu waspada dan sulit mengantuk. Sementara alkohol akan mencegah kamu tidur dengan nyenyak.
  • Makan banyak saat malam hari yang bisa menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan atau perut mulas sehingga kamu tidak bisa tidur lelap.
  • Memainkan ponsel di kasur saat tidur. Cahaya biru yang dipancarkan oleh ponsel kamu akan mengganggu produksi hormon melatonin yang bertugas membantu Grameds tidur dengan nyenyak.
  • Olahraga di malam hari. Seringkali banyak orang berolahraga saat malam hari agar tubuh lelah bisa lebih cepat tidur. Namun faktanya olahraga apalagi yang berat justru akan membuat kamu sulit tidur.

2. Tidur dan bangun pada jam yang sama

Grameds juga bisa mengatasi ketindihan dengan cara tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya, bahkan di hari libur. Jadi, hindari begadang di malam libur hanya karena kamu merasa bebas bangun lebih siang.

Dengan membiasakan diri untuk tidur dan bangun pada jam yang sama, Grameds akan mendukung jam biologis tubuh serta keseluruhan fungsi tubuh. Di samping itu, kebiasaan ini juga akan membuat kamu terhindar dari ancaman kurang tidur maupun tidur berlebihan.

3. Mengubah posisi tidur

Cara untuk mengatasi ketindihan saat tidur yang ketiga adalah dengan mengubah posisi tidur. Terutama jika kamu sering mengalami ketindihan saat tidur dengan posisi telentang. Misalnya, kamu bisa mulai membiasakan diri tidur dengan posisi menyamping.

4. Menenangkan diri sebelum tidur

Cara mengatasi ketindihan saat tidur yang bisa kamu coba selanjutnya adalah dengan menenangkan diri sebelum tidur. Ada banyak kegiatan yang menenangkan yang bisa kamu lakukan seperti meditasi, membaca buku, mendengarkan lagu, atau relaksasi otot. Relaksasi seperti ini akan membuat kamu jadi lebih tenang saat mendekati waktu tidur.

Bahkan, relaksasi pikiran dan otot dengan meditasi dipercaya bisa membantu mengurangi tekanan di dada, halusinasi, dan otot kaku saat kamu mengalami ketindihan. Lebih dari itu, meditasi juga membantu kamu menghilangkan pikiran negatif yang mengganggu kesehatan mental dan kualitas tidur.

5. Hindari stres

Secara umum, stres bisa menyebabkan berbagai gangguan tidur, termasuk ketindihan atau sleep paralysis. Karena itu, Grameds harus menghindari stres dengan cara memanfaatkan lilin aromaterapi, mendengarkan musik sebelum tidur, maupun yang lainnya.

6. Buat suasana ruang tidur yang nyaman

 

Tidak bisa dimungkiri, suasana ruang tidur sangat berpengaruh pada kualitas tidur. Ketika ruang tidurmu nyaman, kamu bisa tidur dengan mudah dan nyaman. Karena itu, menjaga suasana tidur juga bisa menjadi cara mengatasi ketindihan.

Grameds bisa membersihkan kamar sebelum tidur, menyalakan lampu tidur, mengganti sprei dengan yang baru, dan menggunakan kasur serta bantal yang nyaman. Jangan lupa, jauhkan diri dari peralatan elektronik paling tidak 30 menit sebelum tidur.

7. Membaca doa untuk menghilangkan ketindihan saat tidur

Cara mengatasi ketindihan yang ketujuh adalah dengan membaca doa untuk mengusir energi negatif yang ada di dalam dirimu. Selain itu, kamu juga bisa membaca doa yang diriwayatkan oleh Ibnu Sunni saat mengalami ketindihan atau mimpi buruk.

Doa tersebut berbunyi:

Huwallahu, allahu rabbi, la syarika lahu. A‘udzu bikalimatillahit tammati min ghadhabihi wa min syarri ibadihi wamin hamazatis syayatini wa an yahdhuruni.

Artinya: “Dialah Allah, Allah Tuhanku. Tiada sekutu bagi-Nya. Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan para hamba-Nya, dan godaan setan. Aku pun berlindung kepada-Nya dari kepungan setan itu”.

8. Berkonsultasi dengan dokter

Jika tujuh cara di atas masih belum berhasil membuat kamu terhindar dari ketindihan saat tidur, itu berarti kamu membutuhkan pertolongan medis. Makanya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu mulai terganggu oleh sleep paralysis ini.

Dengan begitu, dokter dapat mengidentifikasi apa penyebab utama gangguan tidur yang mengganggumu. Bisa saja kamu menderita narkolepsi, restless leg syndrome, atau bahkan gangguan mental yang menyebabkan insomnia.

Setelah itu, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan yang dibutuhkan untuk mengurangi gangguan tidur sehingga Grameds bisa tidur dengan lebih baik.

Bahaya Yang Bisa Muncul Akibat Ketindihan Saat Tidur

Unsplash.com

1. Tidak bisa bergerak

Seperti namanya, ketindihan adalah kondisi dimana kamu merasa seperti sedang ditindih oleh sesuatu dan kesulitan untuk bergerak. Bahkan, sekeras apapun kamu berusaha, tubuhmu tetap tak mau bergerak.

Untungnya, keadaan ini hanya berlangsung, sedangkan waktu dan setelah beberapa menit, kamu akan bisa menggerakan tubuh kembali. Sebab, tubuh dan otak butuh waktu untuk bisa kembali selaras dan bekerja dengan normal.

2. Sulit bernapas

Selain membuat sulit bergerak, ketindihan juga membuat kamu sulit bernapas atau tersedak sehingga terasa sangat menakutkan. Apalagi jika kamu sudah merasa ada sesuatu yang “menduduki” dada dan terasa berat.

Hal ini, menurut medis, terjadi karena kamu tiba-tiba terbangun ketika berada dalam fase REM di mana pola napas sedang berada di titik paling rendah. Saat kamu terbangun, secara refleks kamu ingin mengambil napas dalam-dalam, tetapi tidak bisa dilakukan.

3. Seolah melihat sesuatu

Yang lebih mengerikan lagi, kamu bisa merasakan kehadiran sesuatu atau seseorang di dalam kamar, di depan jendela, maupun di depan pintu. Ini terjadi karena pikiranmu sedang terbangun dan sangat waspada.

Ada banyak orang yang mengatakan melihat nenek tua, anak kecil, iblis, hingga seseorang berpenampilan mengerikan saat ketindihan. Sebagian yang lain mengaku melihat serangga besar atau ular merayap di tubuhnya.

4. “Keluar” dari tubuh

Beberapa orang menceritakan pengalaman tak biasa saat mengalami ketindihan, seperti melihat tubuhnya tergeletak atau melayang-layang di atas tubuhnya sendiri. Hal ini biasanya dipicu oleh rasa panik.

Oleh karena itu, sebaiknya kamu tetap tenang, jangan panik, dan mengingat bahwa ketindihan hanya berlangsung sementara waktu saja. Dengan begini, kamu membantu tubuh untuk “mengejar” kerja otak.

5. Sulit untuk “kabur”

Selain sulit bergerak, bernapas, atau berbicara, saat ketindihan kamu juga bisa merasa sulit untuk “kabur” dari kondisi tersebut. Beberapa orang mengatakan bisa bebas dari ketindihan dengan memfokuskan diri untuk menggerakan jari-jari tangan.

Namun, di luar itu, pilihan terbaik adalah dengan cara tidak melawan dan menunggu hingga sleep paralysis-nya berakhir.

 

6. Efek lain akibat kurang tidur

Yang jauh lebih berbahaya dari kelima efek di atas adalah efek yang muncul karena kamu kurang tidur. Sebab, saat Grameds kurang tidur, kamu sulit untuk berkonsentrasi dan menjaga emosi. Akibatnya, kamu tidak bisa beraktivitas dengan baik.

Misalnya saat berkendara, kamu akan sulit berkonsentrasi dan fokus yang dapat membahayakan keselamatan diri sendiri serta orang lain. Di sekolah atau tempat kerja kamu jadi sulit fokus karena sibuk melawan rasa kantuk. Akibatnya, pelajaran tidak terserap dengan baik dan pekerjaan pun selesai lebih lama.

Fenomena Ketindihan Saat Tidur Menurut Islam

Menurut Agama Islam, ketindihan atau sleep paralysis adalah salah satu mimpi buruk yang bisa dialami oleh siapa saja. Dalam agama Islam, setiap mimpi buruk merupakan bagian dari rencana setan dan jin untuk mengganggu manusia.

Seseorang yang mengalami ketindihan biasanya mengalami sebuah trauma kecil yang menurut Rasulullah SAW merupakan ulah dari setan. Jadi meskipun manusia tidak bisa melihat kehadiran setan dan jin karena “berbeda dunia”, namun mereka setan dan jin masih bisa masuk ke dalam dunia manusia dan melaksanakan tugasnya.

 

Untuk mengatasi ketindihan atau sleep paralysis, Grameds yang beragama Islam dapat mengamalkan adab-adab sebelum tidur yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Seperti berwudhu sebelum tidur, berdoa, berdzikir, tidur dengan posisi menghadap ke arah kanan, atau yang lainnya.

Tenang saja, manfaat dan khasiat adab tidur dari Rasul sudah dibuktikan oleh ilmu medis, sehingga kamu tidak perlu ragu lagi.

Jika kalian ingin mencari berbagai macam buku tentang ketindihan saat tidur atau buku tentang mimpi, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

Rujukan:

  • https://www.orami.co.id/magazine/ketindihan#:~:text=Mengenal%20Sleep%20Paralysis%20(Ketindihan),-Foto%3A%20shutterstock%20699899422&text=Merasa%20ketindihan%20saat%20tidur%20dikenal,selama%20beberapa%20detik%20hingga%20menit.
  • https://www.alodokter.com/fakta-medis-dibalik-fenomena-ketindihan
  • https://hot.liputan6.com/read/4951240/7-cara-mengatasi-ketindihan-saat-tidur-kenali-penyebabnya
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Novi

Saya senang dengan dunia tulis menulis karena membuat saya semakin bisa mengembangkan ide dan kreativitas, serta menyalurkan hobi saya ini. Saya suka menulis tema-tema trivia terutama tentang dunia mimpi.