in

Apa Itu Kecerdasan Spiritual (Emotional Quotient) & Bedanya Dengan IQ

Pengertian Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan Spiritual – Kecerdasan ialah nilai lebih dari setiap manusia dalam mengembangkan pola pikirnya sehingga mampu berkembang dan berpikir dengan jernih untuk menimbang, memutuskan, serta menghadapi sesuatu dengan berpusat pada masalah-masalah yang dihadapi dan solusi cemerlang. Seseorang yang cerdas, pembicaraan yang disampaikan akan terstruktur dan memiliki nilai.

Saat dia berbicara, maka yang keluar adalah ide, gagasan,solusi, hikmah, ilmu, dan dzikir, sehingga pembicaraannya senantiasa bermanfaat. Kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar dari Allah kepada manusia dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Karena dengan kecerdasannya, manusia dapat terus-menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin kompleks, melalui proses berpikir dan belajar.

Sementara itu, kecerdasan spiritual ialah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah menuju manusia yang seutuhnya.

Kecerdasan Spiritual

Macam-Macam Kecerdasan Spiritual

Berikut macam-macam bentuk kecerdasan spiritual dalam konsep pendidikan Luqman Al-hakim, yaitu:

  1. Larangan berbuat syirik
  2. Kepercayaan kepada pembalasan Allah SWT
  3. Perintah shalat
  4. Amar Ma’ruf dan nahi mungkar
  5. Perintah untuk sabar
  6. Larangan bersifat sombong
  7. Sederhanalah dalam bersuara dan merendahkan suara

Kecerdasan spiritual sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Karena spiritual bisa digunakan untuk membendung perilaku kita yang kurang baik untuk menjadi lebih baik.  Kecerdasan spiritual ialah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai nilai positif.

Kecerdasan spiritual merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu. Membicarakan kecerdasan tidak sebatas prestasi gemilang di sekolah atau kampus saja. Ada juga yang dikenal dengan spiritual intelligence atau kecerdasan spiritual yang ternyata dapat mengubah hidup seseorang jadi lebih bermakna. Agar hidup lebih bermakna, asah dan terapkan kecerdasan spiritual dalam diri anda.

Beberapa dekade silam, hanya intelligence quotient atau IQ yang dianggap sebagai satu-satunya bentuk kecerdasan. Namun, di tahun 1990 hingga 2000-an mulai diperkenalkan berbagai konsep kecerdasan salah satunya spiritual intelligence atau kecerdasan spiritual, yang juga dikenal sebagai kecerdasan jiwa.

Dilansir dari laman Psych Reg, kecerdasan spiritual (spiritual intelligence) merupakan kecerdasan seseorang dalam memaknai sesuatu dan hubungannya dengan dunia tempatnya hidup. Jika kita haus akan ilmu agama dan mempraktikkannya tentu kita jadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Mempelajari kecerdasan spiritual adalah tindakan yang terpuji, apalagi jika kita praktikkan pada kenyataan hidup. Selain mendapat pahala, tingkah laku kita juga menjadi lebih baik. Kecerdasan spiritual juga dianggap sebagai kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia yang seutuhnya, dan memiliki pola pemikiran tauhid serta berprinsip hanya karena Allah SWT.

Indikator Kecerdasan Spiritual

Dalam buku yang berjudul SQ “Connecting with Our Spiritual Intelligence” kecerdasan spiritual memiliki tiga indikator penting, yakni:

1. Tanggung Jawab

Tanggung jawab ialah sikap atau perilaku untuk melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan siap menanggung segala risiko dan perbuatan. Tanggung jawab termasuk tingkah laku manusia untuk sadar akan perbuatan dan kewajiban yang harus dilakukan. Contoh dari sikap tanggung jawab adalah memiliki keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanggung jawab ialah kewajiban yang ditanggung seorang individu, termasuk menanggung akibatnya. Misalnya, tanggung jawab seorang siswa ialah belajar demi memenuhi kewajibannya. Kadar tanggung jawab ini diterima ketika dia menerima hasil ujian apakah nilainya baik ataukah buruk.

Setiap tindakan dan keputusan ini dituntut untuk memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab dipercayakan pada seseorang atau orang lain dan diterima sebagai tugas. Sikap tanggung jawab ini diwujudkan pada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Sikap ini terbentuk seiring perkembangan seorang anak sampai dewasa.

Sikap tanggung jawab berasal dari kemauan diri sendiri atas kewajiban yang harus dilakukan. Mengutip buku Kreatif Tematik Tema 6 Kelas V, berikut adalah jenis jenis-jenis tanggung jawab.

a. Tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa

Manusia punya tanggung jawab untuk beriman kepada Tuhan. Tanggung jawab ini contohnya menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya

b. Tanggung jawab kepada keluarga

Keluarga terdiri dari orang tua, anak anak, dan anggota keluarga lain. Keluarga termasuk ke dalam lingkungan masyarakat yang lebih kecil. Sebagai anggota keluarga, setiap orang harus bertanggung jawab untuk menjaga nama baik keluarga.

Dalam sebuah keluarga ada seorang ayah, ibu, dan anak yang berperan untuk kesejahteraan, pendidikan, dan keselamatan. Umumnya setiap keluarga memiliki peraturan dan hukuman untuk mendidik anggotanya.

c. Tanggung jawab kepada diri sendiri

Setiap individu punya kewajiban untuk memenuhi hak dan kewajiban. Tujuan tanggung jawab kepada diri sendiri ini untuk memecahkan masalah dan mengenal diri sendiri.

d. Tanggung jawab kepada masyarakat

Setelah keluarga, setiap individu membentuk kehidupan lebih besar dalam lingkungan masyarakat. Warga punya tanggung jawab untuk dijalankan demi keamanan.

e. Tanggung jawab kepada bangsa dan negara

Individu punya kedudukan menjadi warga negara. Setiap negara memiliki norma, aturan, hukum yang berlaku untuk warga negaranya. Warga negara bertanggung jawab kepada negara serta tidak berbuat semaunya sendiri.

f. Tanggung jawab kepada masyarakat

Setelah keluarga, setiap individu membentuk kehidupan lebih besar dalam lingkup masyarakat. Warga punya tanggung jawab untuk menjalankannya demi keamanan.

g. Tanggung jawab kepada bangsa dan negara

Individu punya kedudukan menjadi warga negara. Setiap negara memiliki norma, aturan, hukum yang berlaku untuk warga negaranya. Warga negara bertanggung jawab kepada negara serta tidak berbuat semuanya sendiri.

2. Kerendahan hati

Kerendahan hati sangat diperlukan dalam kehidupan di masyarakat. Karena sikap ini sangat terpuji dan tentunya jika kita punya sikap seperti ini banyak orang yang menyayangi kita. Sebenarnya jika dibandingkan dengan alam semesta, kita sangatlah kecil. Hanya setitik kecil sampai tidak terlihat oleh mata telanjang. Ketika kita mempertanyakan hal ini, tentu kita akan tahu jawabannya bahwa kita harus merendahkan hati. Jangan merasa bahwa keberadaan kita lebih penting, merasa lebih hebat, atau lebih segala-galanya dari pada orang lain.

3. Kebahagiaan

Setiap manusia pasti menginginkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia kita berhubungan dengan duniawi (emas, berlian, uang, kursi, dan lain sebagainya), sedangkan kebahagiaan akhirat berhubungan dengan Tuhan.

Di dunia ini kita ditawarkan berbagai macam kenyamanan dan kesenangan. Akan tetapi pernahkah kita berpikir, “Apakah saat ini saya benar benar bahagia? Apa yang membuat saya bahagia?” Munculnya pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam hati, sebenarnya bisa membantu kita menemukan apa yang benar-benar membuat kita bahagia dan mengetahui jalan untuk mencapainya.

Kecerdasan Spiritual
Forbes

Perbedaan Kecerdasan Spiritual Dengan IQ dan EQ

Intelligence quotient (IQ) memang lebih dulu dikenal, tapi kemudian ada juga yang disebut emotional intelligence (EQ). IQ ialah upaya untuk mengukur kecerdasan manusia. Kecerdasan ini erat hubungannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh setiap individu, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, menggunakan bahasa dan memahami gagasan. Tinggi rendahnya IQ biasanya diketahui lewat tes IQ.

Sementara itu, EQ ialah kemampuan seseorang dalam mengelola emosi dalam diri dengan cara yang positif dan dapat secara efektif menghadapi berbagai perubahan dalam hidup. Orang dengan EQ yang baik dapat lebih mudah menjalin hubungan dengan orang lain dan bisa menyesuaikan diri pada situasi situasi tertentu.

Kecerdasan Spiritual

Isyarat-Isyarat IQ, EQ, dan SQ dalam Al Qur’an

Asumsi manusia sebagai Homo Sapiens atau Al hayawan Al natiq (spesies yang berfikir) ternyata dianggap keliru. Visi baru para ilmuwan menemukan bukti porsi intelektualitas manusia hanya merupakan bagian terkecil dari totalitas kecerdasan manusia. Kalangan ilmuwan menemukan tiga bentuk kecerdasan dalam diri manusia, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).

IQ ialah kecerdasan yang diperoleh melalui kreativitas akal yang berpusat di otak. Sementara itu, EQ ialah kecerdasan yang diperoleh melalui kreativitas emosional yang berpusat di dalam jiwa. Dan SQ ialah kecerdasan yang diperoleh melalui kreativitas rohani yang mengambil lokasi di sekitar wilayah roh.

Ketiga aktivitas kreatif di atas mengingatkan kita pada tiga konsep struktur kepribadian Sigmund Freud (1856-1939), yaitu id, ego dan superego. Id adalah pembawaan sifat sifat fisik-biologis seseorang sejak lahir. Id ini menjadi inspirator kedua struktur berikutnya.

Ego bekerja dalam lingkup rasional dan berupaya menjinakkan keinginan agresif dari id. Ego berusaha mengatur hubungan antara keinginan subjektif individu dan tuntutan objektif realitas sosial. Ego membantu seseorang keluar dari berbagai problem subyektif individual dan memelihara agar bertahan hidup (survival) dalam dunia realitas.

Superego berfungsi sebagai aspek moral dalam kepribadian, berupaya mewujudkan kesempurnaan hidup, lebih dari sekedar mencari kesenangan dan kepuasan. Superego juga selalu mengingatkan dan mengontrol ego untuk senantiasa menjalankan fungsi kontrolnya terhadap id.

Meskipun tidak identik, IQ dapat dihubungkan dengan id, ego dapat dihubungkan dengan EQ, dan superego dapat dihubungkan dengan SQ. Pemilik IQ tinggi bukan jaminan untuk meraih kesuksesan. Seringkali ditemukan pemilik IQ tinggi tetapi gagal meraih sukses, sementara pemilik IQ pas-pasan meraih sukses luar biasa karena didukung oleh EQ.

Mekanisme EQ tidak berdiri sendiri di dalam memberikan kontribusinya ke dalam diri manusia tetapi intensitas dan efektifitasnya sangat dipengaruhi oleh unsur kecerdasan ketiga (SQ).

SQ sulit sekali diperoleh tanpa kehadiran EQ, dan EQ tidak dapat diperoleh tanpa IQ. Sinergi ketiga kecerdasan ini biasanya disebut Multiple intelligence yang bertujuan untuk melahirkan pribadi utuh (Al insan Al Kamilah). Untuk menyiapkan SDM di masa depan, internalisasi ketiga bentuk kecerdasan ini tidak dapat ditawar lagi.

Di dalam Al-Qur’an, ketiga bentuk kecerdasan ini tidak dijelaskan secara terperinci. Namun, masih perlu dikaji lebih mendalam beberapa kata kunci yang berhubungan dengan ketiga pusat kecerdasan yang dihubungkan dengan ketiga substansi manusia, yaitu unsur jasad yang IQ, unsur nafsani yang membutuhkan EQ, dan unsur roh yang membutuhkan SP.

Eksistensi kesempurnaan manusia dapat dicapai manakala menyinergikan secara seimbang potensi kecerdasan yang dimilikinya, yaitu kecerdasan unsur jasad, kecerdasan nafsani (EQ) dan kecerdasan Ruhani (SQ).

Kecerdasan Spiritual

Untuk dapat mengetahui lebih lanjut mengenai kecerdasan spiritual serta bagaimana cara mengembangkannya, Grameds bisa membaca buku yang tersedia di www.gramedia.com. Sebab, sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha memberikan yang terbaik!

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

 



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by R Adinda

Dunia psikologi memang selalu menarik untuk dibahas. Selain menarik, dunia dengan mengetahui dunia psikologi akan membantu seseorang dalam dalam mengenali dirinya sendiri.