in

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia dan Inilah 7 Tambang

sehatigold.com

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia – Emas dilihat sebagai logam paling berharga karena teksturnya yang tidak mudah korosi dan titik cair yang tinggi, sehingga membuat emas menjadi logam yang paling lunak atau mudah dibentuk. Karakter emas tersebut lah yang menjadikannya sebuah alat barter yang menguntungkan untuk digunakan dalam kebijakan-kebijakan moneter hingga kini.

Selain itu, produksi emas juga digunakan untuk peralatan-peralatan industri, keramik, dan alat-alat elektronik. Kemudian, 40 persen untuk investasi (contohnya cadangan bank sentral sebagai jaminan melawan inflasi atau resesi), dan 50 persen untuk perhiasan.

Indonesia pun menyumbang kurang lebih 5,8 persen potensi cadangan emas dunia. Selain itu, produksi emas di Indonesia diperkirakan mencapai 48 ton per tahun dan menempati urutan ke-10 penghasil tambang emas terbesar di dunia berdasarkan data yang dilaporkan oleh Forbes pada Juni 2021.

Sementara itu, mengutip dari Booklet Tambang Emas Perak 2020 yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM RI, Indonesia masuk ke dalam 5 besar, negara yang mempunyai bahan baku emas di dunia.

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Daerah Tambang Emas Terbesar di Indonesia

1. Grasberg, Papua

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia
sumber: ptfi.co.id

Tambang Grasberg, Papua terletak hanya 4 kilometer dari puncak tertinggi Pegunungan Jayawijaya atau Cartensz. Sebanyak 52 persen jumlah cadangan bijih emas terbesar di Indonesia berada di sini.

Beroperasi sejak 1972, setiap tahunnya Tambang Grasberg mampu memproduksi 3 juta konsentrat di bawah pengelolaan Freeport McMoran, perusahaan asal Amerika Serikat. Konsentrat sendiri merupakan pasir olahan dari ore atau batuan tambang yang di dalamnya terkandung emas, tembaga, maupun perak.

Pada 2020, total semua cadangan emas yang tersedia cukup tinggi, yaitu 54,8 juta ons. Akan tetapi, pada 2014 perusahaan tersebut melaporkan emas yang tersisa hanyalah 28,2 juta ons.

Berdasarkan data tahun 2018, PT Freeport Indonesia (PFI) memproduksi konsentrat sebanyak 6.065 ton per hari. Setiap ton dari konsentrat tersebut terdiri atas 26,5 persen tembaga, 70,37 kilogram perak, dan 39,34 kilogram emas.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Jika ditotal dalam satu hari, maka emas yang diproduksi Grasberg adalah sekitar 240 kg. PFI juga mengembangkan penambangan bawah tanah untuk emas dan tembaga paling besar di dunia.

PFI pun berhasil mengakuisisi 51 persen saham tambang Grasberg di Papua sejak 21 Desember 2018.

2. Tujuh Bukit, Banyuwangi

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia
sumber: merdekacoppergold.com

Tambang Tujuh Bukit atau yang lebih dikenal dengan nama Tumpang Pitu, terletak di Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Tujuh Bukit pun menjadi daerah tambang emas terbesar ke-2 di Indonesia. Cadangan emas di dalamnya diperkirakan mencapai 28 juta ons.

Sejak produksi emas perdananya di 2017, Tujuh Bukit dikelola oleh PT Bumi Suksesindo Tbk (BSI) yang merupakan anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk. Hal tersebut bermula dari tahun 2012, di mana BSI melakukan eksplorasi tambang emas dan perak di Gunung Tujuh Bukit.

Dalam satu gunung, BSI telah menggali lima lubang dan masing-masing memiliki kandungan kadar emas dan perak yang berbeda. Menggunakan teknologi heap leach, yaitu menuangkan cairan sianida dan menyemprotkan reagen membuat kadar emas yang dihasilkan menjadi sekitar 80 persen.

Teknologi heap leach dinilai sebagai teknologi yang sangat ramah lingkungan bagi dunia pertambangan, karena tidak menimbulkan tailing atau limbah emas dari merkuri.

Sayangnya, teknologi ini belum banyak dilakukan di perusahaan tambang lain. Di Indonesia, baru ada dua perusahaan yang menggunakan teknologi heap leach, yakni BSI dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara. Tambang BSI pun memiliki rencana usia tambang (life of mine/LOM) selama 9 tahun.

Tercatat pada tahun 2017, BSI memproduksi emas sebanyak 142.468 oz dan mengalami peningkatan total produksi 155.000-170.000 oz emas di tahun 2018. Sementara produksi keseluruhan mineralnya telah mencapai 4 juta ton, yang kemudian BSI menambah kapasitas produksinya menjadi 8 juta ton per tahun yang telah selesai di 2019.

Per 31 Desember 2020, cadangan mineral pada Tujuh Bukit diperkirakan sebesar 702.000 ons emas dan 29.352 ons perak, dengan sumberdaya mineral di lapisan oksida sebesar 1.970 ons emas dan 77.800 ons perak.

3. Gosowong, Halmahera, Maluku Utara

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia
nhm.co.id

Daerah tambang terbesar ke-3 di Indonesia berada di Gosowong, Maluku Utara. Dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals (NHM). Bijih emas yang telah ditambang dari tanah Halmahera ini pun mencapai 20 juta ons.

Di dalam perusahaan tersebut, tercatat Newcrest Mining Limited, perusahaan tambang asal Australia, memiliki 75 persen saham PT NHM. Kemudian, sisa saham lainnya dimiliki PT Antam Tbk. Newcrest sendiri menargetkan produksi emas dari NHM mencapai 220.000 hingga 270.000 ons per tahun.

Tambang Emas Gosowong ditemukan dari eksplorasi lahan hijau di Pulau Halmahera pada tahun 1996, dengan sumber daya awal 770 kilo ons. Seiring berjalannya waktu, sumber daya mineral pada Gosowong pun meningkat menjadi 7 juta ons pada tahun 2020.

Selain Gosowong, ditemukan dua wilayah lagi yang diduga kaya akan emas di Pulau Halmahera, yakni Ngailamo dan Sesewet. Dua daerah tersebut pun juga sudah dimasukkan dalam wilayah kontrak karya yang dikuasai NHM.

PT NHM sendiri mempunyai tiga lokasi tambang, yakni Gosowong Pit, Toguraci Underground, dan Kencana Underground. Namun, Gosowong Pit tidak beroperasi lagi dikarenakan umur tambang nya sudah habis, terhitung sejak 2011. Akan tetapi, mengacu pada target rencana pertambangan PT NHM di 2021, yaitu 180 ribu ons per tahun, penambahan sumber daya baru diperhitungkan akan memperpanjang usia produktif Gosowong Pit lebih dari 5 tahun.

Sementara itu, PT NHM gencar menjajaki target pengeboran di tambang Kencana dan Toguraci. Total perkiraan cadangan mineral menurut dokumen Studi Kelayakan 2021 PT NHM yang diperbaharui adalah sebesar 860 ribu ons atau setara dengan 26,9 ton emas.

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

4. Pujon, Kalimantan Tengah

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia
sumber: sinarharapan.co

Pulau Kalimantan sendiri telah lama menyandang gelar primadona dunia karena kekayaan yang tersimpan di dalamnya, salah satunya emas yang melimpah. Cadangan emasnya mencapai 40 juta ton dan cadangan peraknya sebanyak 16 juta ton dan daerah tambang emas terbesarnya berada di Desa Pujon, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Meskipun lokasinya yang terpelosok dengan aksesibilitas yang rendah, Desa Pujon tetap mendapat julukan Desa Emas. Profesi mayoritas warga setempat pun adalah penambang emas. Cadangan emas di Tambang Pujon pun diperkirakan tidak akan habis digunakan hingga beberapa puluh tahun mendatang.

5. Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia
sumber: harrismaul.com

Nusa Tenggara Barat (NTB) juga merupakan salah satu provinsi yang kaya akan mineral. Konsentrasi mineral utama di NTB berada di Pulau Sumbawa dan tambang emas terbesarnya adalah Tambang Batu Hijau yang semula dimiliki oleh PT Newmont Nusa Tenggara. Kini Tambang Batu Hijau menjadi anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk dan namanya diubah menjadi PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

NTB sendiri memiliki cadangan emas sebanyak 507 juta ton, sedangkan cadangan peraknya sebanyak 490 juta ton. Sementara itu, pada Tambang Batu Hijau ketika berada di bawah naungan Newmont, memiliki cadangan emas yang terbukti hingga 5,6 juta ons. Namun, begitu tambang ini diakuisisi oleh Merdeka Copper Gold, potensi cadangan emas yang belum tergali diperkirakan bisa mencapai 19,7 juta ons.

Penambangan Batu Hijau dibuka pada tahun 2000. Kala itu, di lokasi tersebut telah berhasil ditemukan emas mentah sebanyak 2,77 juta ons. Pada tahun 2005 pun tercatat ada 2,77 juta ton tembaga yang setiap tonnya mengandung 0,69 gram emas.

Produk emasnya telah mencapai 100 kilo ons, sedangkan tembaganya 197 juta pon. Pada akhir 2020 hingga awal 2021, PT Amman Mineral pun menjalankan tahap terakhir atau fase tujuh penambangan di Batu Hijau yang menghasilkan 4,12 juta ons emas dan tembaga sebanyak 4,47 miliar pon.

Selain itu, Pulau Sumbawa di Nusa Tenggara Barat termasuk daerah tambang emas terbesar kedua setelah Tembagapura. Akan tetapi, terdapat juga sumber daya mineral lainnya di daerah Dompu, hingga pada tahun 2020 pun akhirnya dibuka tambang emas bawah tanah yang mulai dioperasikan oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM).

PT STM merupakan perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd, anak perusahaan Vale SA, dan PT Antam Tbk. 80 persen saham PT STM dimiliki oleh Eastern dan 20 persen milik Antam.

6. Pongkor, Bogor, Jawa Barat

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia
sumber: liputan6.com

Siapa sangka wilayah yang paling dekat dengan Jakarta dan padat penduduk ini juga memiliki timbunan emas. Gunung Pongkor yang berada di Nanggung, Bogor merupakan salah satu tambang emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Berawal dari perusahaan Antam yang menyuruh tim geologinya melakukan survei pencarian logam dasar pada tahun 1989. Alih-alih menemukan logam, mereka justru menemukan emas saat melakukan eksplorasi. Antam pun menjadi perusahaan pertama yang menambang emas di salah satu puncak rangkaian perbukitan yang menyatu dengan Gunung Haliman-Salak tersebut pada 1992.

Di atas lahan konsesi tambang seluas 6.042 hektar, Antam membangun 7 terowongan untuk penambangan. Meskipun saat ini hanya 3 terowongan yang difungsikan lantaran cadangan emas yang mulai menipis.

Setiap harinya, Antam menargetkan sedikitnya 1.200 ton material mineral ore yang dapat diangkut keluar untuk diproses. Produksi emas Pongkor berkisar 1,5-2 ton (48.226-64.301 ons) per tahun. Satu ons setara dengan 280 gram.

7. Martabe, Sumatera Utara

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia
sumber: vivanews

Pulau Sumatera dikenal sebagai Pulau Emas sejak ratusan tahun lalu. Dibuktikan dari banyaknya naskah kuno dan cerita rakyat yang menuliskan Sumatera merupakan Pulau Emas.

Di mulai dari cerita Cindua Mato dari Minangkabau yang menyebut Sumatera sebagai Pulau Amerh (Pulau Emas). Cerita rakyat Lampung yang juga menyebut Sumatera sebagai Tanoh Mas, hingga sejarawan Tiongkok, I-tsing pun menyebut Sumatera sebagai Chin-Chou (Negeri Emas).

Dalam bahasa Sansekerta di berbagai prasasti, Sumatera disebut dengan istilah Suwarnadwipa (Pulau Emas) atau Suwarnabhumi (Tanah Emas). Nama-nama tersebut juga dipakai dalam naskah-naskah India dan Buddha sebelum Masehi. Bahkan, pada naskah Yunani kuno, Periplous tes Erythras Thalasses, Sumatera dijuluki sebagai Chryse Nesos (Pulau Emas).

Pulau Sumatra sendiri memiliki cadangan emas sebanyak 168 juta ton, sedangkan cadangan peraknya sebanyak 103 juta ton. Daerah penghasil emas terbesarnya, yaitu Tambang Emas Martabe yang terletak di daerah perbukitan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Tambang Emas Martabe beroperasi sejak 2008 di bawah pengelolaan PT Agincourt Resources (PTAR) dan memiliki rencana produksi hasil tambang hingga 2033, sesuai kontrak karya dengan pemerintah. Meski begitu, BUMD melalui PT ANA, ikut andil dalam memiliki saham tambang tersebut sebanyak 5 persen.

Luas area Tambang Emas Martabe sendiri mencapai 1.303 km persegi. Terdapat dua area operasi yang berupa pit terbuka. PTAR pun melakukan pengembangan lahan untuk membuka pit ketiga. Sementara itu, dalam pengolahan bijih emasnya dilakukan secara carbon in leach dengan metode konvensional.

Proses pengolahan batuan dengan kandungan emas di Martabe dikelola dengan cara penggerusan dan penimbunan bijih emas, sehingga dapat diperoleh kandungan emas murni.

Tambang Emas Martabe pun telah memproduksi 8,8 juta ons emas dan 72 juta ons perak pada akhir tahun 2017. Selain itu, area ini juga memiliki cadangan bijih emas yang terus meningkat, yaitu dari 3,2 juta ons menjadi 4,7 juta ons emas di tahun yang sama.

Kemudian, sebagai komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan. PTAR membuat target rencana reklamasi lahan bekas tambang dari 2017-2021 yang disetujui Kementerian ESDM, yakni seluas 3,34 hektare. Pada tahun 2020, PTAR pun berhasil merehabilitasi lahan seluas 3,81 hektare.

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Nah, itu dia beberapa daerah tambang emas terbesar di Indonesia. Akan tetapi, perusahaan mana saja yang menjadi perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia?

Perusahaan Tambang Emas Terbesar Di Indonesia

Berdasarkan Databoks Katadata, perusahaan penghasil emas terbesar yang ada di Indonesia adalah PT Aneka Tambang (Antam) Tbk (Persero). Kementerian ESDM RI mencatat, produksi emas PT Antam, melalui UBPPP LM sebanyak 44,13 ton di tahun 2019.

Berikut daftar perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia dengan jumlah produksinya pernah tahun, berdasarkan Booklet Tambang Emas Perak 2020 yang diterbitkan Kementerian ESDM RI:

  1. PT Antam (Persero) Tbk (UBPP Logam): 44,13 ton.
  2. PT Freeport Indonesia: 28,01 ton.
  3. PT Agincourt Resources: 12,17 ton.
  4. PT Tambang Tondano Nusajaya: 6,80 ton.
  5. PT Nusa Halmahera Minerals: 5,10 ton.
  6. PT J Resources Bolaang Mongondow: 2,60 ton.
  7. PT Indo Muro Kencana: 1,92 ton
  8. PT Amman Mineral Nusa Tenggara: 1,73 ton.
  9. PT Bumi Suksesindo: 1,56 ton.
  10. PT Antam (Persero) Tbk (UBPE Pongkor): 1,42 ton.
  11. PT Meares Soputan Mining: 1,33 ton
  12. PT Natarang Mining: 0,9 ton.
  13. PT Kasongan Bumi Kencana: 0,86 ton.
  14. PT Sago Prima Pratama: 0,49 ton.
  15. PT Sultan Rafli Mandiri: 0,01 ton.

Kesimpulan

Indonesia memiliki banyak daerah penghasil tambang emas yang tersebar dari ujung Sabang sampai Merauke. Sejarahnya pun sangat panjang, dari ribuan tahun lalu, masa penjajahan, hingga kini, eksplorasi dan penambangan emas masih tetap dilakukan. Bahkan, di antara banyaknya tambang emas di Indonesia, ada yang menjadi legenda karena berhasil melewati tantangan zaman.

Bukan hanya emas, Indonesia juga kaya akan perak, tembaga, hingga batu bara. Pemerintah pun terus mematangkan regulasi penambangan mineral di Indonesia, baik itu untuk menghindari penambangan liar, maupun pengelolaan emas murni sebagai devisa negara agar bisa dimaksimalkan.

Jika Grameds tertarik dengan sejarah emas atau pertambangan emas di Indonesia. Teman Grameds bisa mencari buku-buku referensi terbaik untuk memahami lebih jauh mengenai potensi sumber daya alam emas. Tentunya buku-buku tersebut bisa juga kamu beli dari Gramedia.com.

Penulis : Indah Utami

BACA JUGA:

  1. 5 Manfaat Pertambangan dan Cara Mengelola Sumber Daya Alam 
  2. Pengertian Batu Bara dan Pentingnya untuk Kehidupan 
  3. 10 Pulau Terbesar di Indonesia Beserta Luas dan Letaknya 
  4. 10 Pulau Terbesar di Dunia yang Perlu Kamu Ketahui 
  5. 10 Negara Terbesar di Dunia Berdasarkan Luas Wilayahnya 


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.