in

Biografi Ganjar Pranowo, Riwayat Pendidikan hingga Karir Politiknya

Biografi Ganjar Pranowo – Ganjar Pranowo merupakan salah satu tokoh inspiratif yang memiliki prinsip untuk tidak ingin tercerabut dari akarnya. Pria yang lahir di Karanganyar pada 28 Oktober 1968 atau Hari Sumpah Pemuda ini, selalu merawat hubungan yang baik dengan siapa saja yang pernah ditemuinya. Baik itu pengalaman yang baik atau buruk, gembira atau mengecewakan, prinsip itu telah mengantarkannya menjadi orang nomor satu di provinsi Jawa Tengah.

Biografi Ganjar Pranowo

Lahir : Karanganyar, 28 Oktober 1968
Istri : Hj. Siti Atiqoh Supriyanti
Anak : Muhammad Zinedine Alam Ganjar

Pendidikan :

– SD Negeri 1 Kutoarjo
– SMP Negeri 1 Kutoarjo
– SMA BOPKRI 1 Yogyakarta
– S1 di Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada
– S2 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia

Karier :

– Konsultan HRD PT. Prakarsa 1995 – 1999
– Anggota Komisi IV DPR RI 2004 – 2009 (Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan)
– Wakil Ketua Komisi II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan Dan Reformasi Agraria)
– Anggota Pansus Angket Bank Century di DPR RI 2009 – 2010
– Anggota Timwas Century di DPR RI 2010 – 2013
– Ketua Pansus RUU tentang Partai Politik di DPR RI 2007 – 2009
– Ketua Pansus tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD di DPR RI 2007 – 2009
– Anggota Badan Legislasi DPR RI 2004 – 2010
– Sekretaris Fraksi PDIP MPR RI 2009 – 2010
– Sekretaris I Fraksi PDIP DPR RI 2007 – 2009
– Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI 2010 – 2013
– Gubernur Jawa Tengah 2013-2018 & 2018 – Sekarang

Penghargaan

– Anugerah Pataka Paramadhana Utama Nugraha Koperasi (2013)
– Kepala Daerah Inovatif untuk kategori layanan publik (2014)
– Mengatasi Bencana di Provinsi Jawa Tengah (2014)
– Anugerah Tokoh Media Radio dari Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Tengah (2015)

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Masa kecil Ganjar Pranowo berangkat dari keluarga yang dapat dikatakan cukup sederhana. Ia merupakan anak kelima dari enam bersaudara dari pasangan Parmuji Pramudi Wiryo dan Suparmi. Ayahnya yang bernama Parmuji Pramudi Wiryo merupakan seorang polisi, dan ibunya yang bernama Suparmi adalah sosok ibu panutan bagi anak-anak.

Sebagai seorang anak yang bekerja sebagai polisi, sejak kecil Ganjar sudah terbiasa dengan gaya hidup yang sangat disiplin. Maka tak heran apabila ia memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Selain itu, ia juga menganut karakter ibunya yang selalu mengajarkan norma-norma kehidupan. Hal ini yang pada akhirnya membuat Ganjar memiliki karakteristik yang disiplin dan berbudi luhur.

Pada awalnya, nama Ganjar adalah Ganjar Sungkowo yang berarti hadiah dari sang pencipta atas kesusahan atau kesedihan. Namun, nama itu diberikan karena keluarganya sedang ditempa ujian pada saat sang Ibu mengandung Ganjar.

Pada saat menginjak usia sekolah, orang tua Ganjar bermaksud mengubah namanya. Orang tuanya khawatir ketika kelak anaknya justru akan berhadapan dengan banyak kesusahan dan kesedihan. Oleh karena itu, sekarang ia bernama Ganjar Pranowo.

Semasa menginjak usia sekolah, Ganjar menghabiskan masa Sekolah Dasar di SD Kutoarjo. Kemudian, Ganjar melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP Kutoarjo.

Setelah lulus dari SD dan SMP di Kutoarjo, Ganjar memilih untuk sekolah agak jauh, ia pun pindah ke Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan menengah ke atasnya di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Di kota itu juga, ia melanjutkan pendidikan tingginya di Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada.

Pada saat menjadi mahasiswa di kampus biru ini, Ganjar mulai aktif di berbagai gerakan mahasiswa. Dalam setiap gerakan yang diinisiasi oleh Ganjar dan teman-temannya, ia gencar menentang rezim otoriter orde baru.

Ganjar pun menjatuhkan pilihan untuk bergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau GMNI. Pilihannya untuk ikut GMNI terbilang tepat, pasalnya tak lama berselang ia akhirnya bisa bertemu dengan Megawati Soekarno Putri. Megawati pada saat itu tidak bisa dipungkiri adalah salah satu simbol perlawanan terhadap pemerintahan Soeharto.

Awal Karier Politik

Disamping karir politiknya, Ganjar kali awalnya memulai karir dari kantor hukumnya sendiri. Pada waktu yang sama, ia juga menjadi konsultan Sumber Daya Manusia di PT Prastawana Karya Samitra. Kemudian, sekitar bulan September 2012, Ganjar mulai percaya diri untuk menekuni pekerjaan yang lain, baik di kantor hukum dan bisnis seperti di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.

Dalam karier politiknya, Ganjar pada akhirnya meyakinkan diri untuk terjun ke dunia politik. Ia pun memilih untuk bergabung sebagai anggota Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di masa Orde Baru. Ia banyak belajar dan menyerap ilmu dari beberapa tokoh politik tanah air, mulai dari Megawati Soekarnoputri hingga dan Soetardjo Soerjogoeritno.

Pengalaman dengan beberapa tokoh politik tersebut telah mempertajam kemampuan intelektualnya. Pada tahun 2004, Ganjar percaya diri untuk mendaftarkan namanya sebagai calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hanya saja, ia tidak terlalu mendapatkan suara. Namun, Ganjar tetap maju menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menggantikan rekan partainya yang ditugaskan Megawati untuk menjadi duta besar.

Berbeda dengan cerita pada tahun 2004, pada tahun 2009, Ganjar terpilih menjadi anggota DPR 2009-2014. Di gedung Senayan, ia duduk di Komisi II yang fokus membahas tentang persoalan hukum di Indonesia. Tidak hanya itu, pada periode tersebut ia juga termasuk ke dalam salah satu panitia hak angket kasus Bank Century.

Di tengah masa aktifnya sebagai anggota legislatif, Ganjar memutuskan untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah untuk periode 2013 sampai 2018. Pada waktu itu, ia menjadi calon gubernur dengan pasangannya Heru Sudjatmoko sebagai calon wakil gubernur yang diusung oleh PDIP. Ganjar Pranowo yang berusia 45 tahun pada akhirnya resmi terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018, unggul atas calon petahana yakni Bibit Waluyo.

Dalam proses pelantikannya sebagai Gubernur provinsi Jawa Tengah pada 23 Agustus 2013, Ganjar mendapat tanda pangkat jabatan dan kata-kata pelantikan. Selain itu, ia juga melakukan penandatanganan pakta integritas dan penandatanganan berita acara serah terima jabatan. Setelah pelantikan, ia mulai melaksanakan program unggulan yang telah diwacanakan selama masa kampanye, yaitu “Agenda 18”.

Kiprahnya sebagai gubernur pun mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai pihak, diantaranya yaitu Kepala Daerah Inovatif tahun 2014 untuk kategori layanan publik dan anugerah Tokoh Media Radio dari Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jawa Tengah.

LIma tahun berselang, Ganjar kembali mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah tahun 2018. Pada pilgub ini, Ganjar menggandengkan Gus Yasin sebagai wakil gubernur dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sekaligus putra dari ulama kharismatik Jawa Tengah, Maimoen Zubair. Ganjar pun optimis atas berbagai prestasi dan popularitasnya, ia akan mengungguli pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziyah pada pesta demokrasi rakyat Jawa Tengah.

Sebagai seorang gubernur provinsi Jawa Tengah, Ganjar juga dikenal sebagai gubernur twitter. Hal ini dikarenakan ia sering kali memanfaatkan media sosial twitter untuk menjadi sarana atau media dalam melakukan komunikasi kepada masyarakatnya, baik itu berupa keluhan dari rakyatnya maupun keluhan warganya yang terdampak pembangunan di provinsi Jawa Timur.

Diplomasi Kaos

Selama masa kepemimpinannya, Ganjar Pranowo akrab sekali dengan kaos oblong. Pada beberapa kesempatan, baik yang berhubungan sebagai kepala daerah maupun yang tidak, ia sering memakai kaos oblong yang memuat tulisan kalimat dalam bahasa jawa.

Salah satu kaos oblong yang pernah dipakainya berisi kalimat, ‘pit-pitan ben ora penyakitan’, sebuah kalimat berbahasa jawa yang dapat diartikan menjadi ‘bersepeda biar tidak mudah sakit’. Tidak hanya itu, ia juga pernah tertangkap kamera sedang memakai kaos oblong bertuliskan ‘ ora salaman tetap seduluran’ yang memiliki arti ‘tidak salaman tetap bersaudara’ hingga kaos bertuliskan ‘nyedak keplak’ yang berarti ‘ditampar kalau mendekat’.

Sebaris kalimat pada kaos Ganjar sebenarnya ditulis bukan tanpa tujuan. Ganjar menggunakan kaos sebagai salah satu cara untuk menyampaikan pesan kepada para warganya dengan cara yang sederhana. Bagi Ganjar, diplomasi kaos lebih efektif dibandingkan pidato di atas panggung.

Selain memudahkan dalam menyampaikan pesan, diplomasi kaos oblong juga akan sangat bermanfaat untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau biasa disebut UMKM. Dari kaos yang dipakainya, pesan dari kaos akan dapat terpublikasi secara luas lewat media sosial, sehingga orang yang tertarik akan dipesankan kepada pihak pembuat kaos.

Arah Ganjar Pada 2024

Nama Ganjar Pranowo beberapa kali masuk dalam survei elektabilitas. Pada sekitar bulan Februari 2021 lalu, Lembaga Survei Indonesia atau biasa disingkat LSI merilis survei elektabilitas, nama Ganjar Pranowo berada di angka 10,6 persen dari 1.200 responden.

Secara elektabilitas, nama Ganjar Pranowo masih kalah dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dengan 22,5 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 10,2 persen.

Namun, pada Maret 2021, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas terbaru. Dengan jumlah 1.200 responden, pada survei kali ini menempatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada urutan pertama dengan 15,2 persen. Kemudian, urutan kedua diisi nama nama Ganjar Pranowo dengan 13,7 persen. Sementara, pada urutan ketiga ditempati oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 10,2 persen.

Rekomendasi Artikel Terkait



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Emka Humam

Saya Emka Humam dan biasa dipanggil Umam. Saya suka membaca banyak hal terutama yang berkaitan dengan bahasa Indonesia, IPA, dan Biologi.

Kontak media sosial Instagram Profile: Emka Humam