Business Marketing

Value Proposition Adalah: Definisi, Fungsi, 8 Komponen Utama, dan Struktur Bagiannya

Written by Nandy

Value Proposition Adalah – Jika Grameds hendak terjun ke dunia bisnis, ada banyak hal yang perlu dipelajari supaya jasa atau produk kita dapat sampai ke tangan pelanggan dengan sebaik-baiknya. Salah satu modal wajib untuk menghadapi kompetitor adalah dengan memahami apa itu value proposition alias nilai proposisi dari jasa atau produk milik kita. Yap, melalui value proposition inilah kita dapat memiliki alasan kuat tentang mengapa para pelanggan harus memilih jasa atau produk milik kita daripada kompetitor.

Meskipun bisnis Grameds masih tergolong kecil, tetapi penerapan value proposition tetap harus diperhatikan sedini mungkin. Apalagi, dengan adanya value proposition ternyata menjadi cara efektif untuk menonjolkan keunggulan dari jasa atau produk kita lho… Lantas, apa sih value proposition itu? Sepenting itukah penerapan value proposition terhadap bisnis supaya dapat berkembang pesat? Elemen apa saja yang harus termuat dalam sebuah value proposition? Bagaimana cara membuat value proposition yang baik? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

https://www.pexels.com/id-id/

Apa Itu Value Proposition?

Pada dasarnya, value proposition alias nilai proposisi adalah suatu nilai yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjadi alasan mengapa pelanggan harus memilih jasa atau produknya. Keberadaan value proposition ini termasuk dalam Business Model Canvas yang memuat adanya 9 elemen penting untuk membangun suatu bisnis. Value Proposition ini nantinya menjadi nilai-nilai yang akan dikomunikasikan oleh para produsen (selaku pengusaha) terhadap para pelanggannya. Maka dari itu, dalam perkembangan zaman seperti saat ini, nilai proposisi akan ditampilkan secara jelas di situs web perusahaan. Contoh dari value proposition yang kerap kita temui pada suatu jasa atau produk adalah: “Harga Murah”, “Pembayaran yang Fleksibel”, “Layanan Konsumen Berkualitas”, “Pengiriman Tepat Waktu”, “Jaminan Barang Asli”, dan lain sebagainya.

Sebenarnya, value proposition ini berbeda ya dengan tagline atau slogan pada produk. Value proposition lebih mengacu pada sebuah pernyataan singkat, padat, dan jelas tentang manfaat yang akan diperoleh calon pelanggan ketika mereka membeli produk tersebut. Sementara pada tagline atau slogan, penggunaan diksi katanya dibuat semenarik mungkin supaya calon pelanggan mengenal produk mereka. Sedikit trivia saja nih, baik value proposition maupun tagline, keduanya dapat dikerjakan oleh seseorang yang ahli di bidang copywriter.

Meskipun tampak sederhana karena bermain dengan diksi kata, tetapi justru value proposition ini menjadi elemen terpenting dalam proses marketing. Melalui value proposition, nantinya calon pelanggan akan lebih mudah mengetahui apa saja sih kelebihan dari jasa atau produk yang tengah ditawarkan. Bahkan, melalui value proposition pula, jasa atau produk kita dapat menjadi lebih baik dibandingkan dengan kompetitor lho… 

Nah, supaya value proposition dapat tersampaikan kepada calon pelanggan, letakkan saja di beranda website. Cara lain untuk menyampaikan value proposition ini adalah dengan mencantumkannya secara jelas di video iklan (biasanya disampaikan secara lisan oleh model iklan), dicantumkan di brosur, billboard, dan media pemasaran lainnya. Pemilihan diksi untuk value proposition juga harus dibuat mencolok, jelas, dan memiliki touch point yang pas ya… Sebab, semakin mudah pelanggan memahami value proposition, maka akan semakin tinggi pula keberhasilan dari hal tersebut.

5 Nilai yang Harus Diperhatikan Bisnis Untuk Memiliki Sebuah Value Proposition

Setiap elemen yang termuat dalam sebuah value proposition harus menjadi alasan utama mengapa calon pelanggan memilih jasa atau produk kita. Dilansir dari ukmindonesia, secara teori, terdapat 5 nilai yang memang harus dipertahankan oleh bisnis milik kita, terutama untuk memiliki value proposition yang unik, yakni:

1. Fungsionalitas

Dalam nilai ini, haruslah berfokus pada kenyamanan pelanggan. Biasanya, hal yang dipertanyakan adalah mengenai “Masalah apa yang dapat diselesaikan melalui jasa atau produk milik kita?” dan “Bagaimana jasa atau produk milik kita dapat lebih baik dari kompetitor lainnya?”.

2. Emosi

Yakni dengan memberikan penekanan lebih pada bagian yang paling menarik dari jasa atau produk yang ditawarkan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tentang bagaimana cara bisnis milik kita dapat memperkenalkan jasa atau produk kepada calon pelanggan.

3. Ekonomi

Yakni dengan memperlihatkan apa saja sih kelebihan yang dimiliki oleh jasa atau produk milik bisnis kita dari segi ekonomi. Hal yang dipertanyakan adalah mengenai “Apakah produk bisnis kita memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan miliki kompetitor?” dan “Apakah produk milik kita dapat turut membantu penghematan pengeluaran pelanggan?”.

4. Simbolis

Yakni dengan menampilkan sesuatu yang memang mempresentasikan jasa atau produk dari bisnis milik kita. Bahkan bisa saja lho, dengan membeli produk tersebut ternyata dapat mengubah status sosial pelanggannya.

5. Nilai Akhir

Yakni mengenai apa yang jasa atau produk milik bisnis kita janjikan kepada pelanggan. Terlebih lagi jika memiliki jaminan pada produknya, pasti akan menambah daya tarik bagi pelanggan.

Fungsi Value Proposition Bagi Perusahaan

https://www.pexels.com/id-id/

Baik perusahaan kecil yang tengah dirintis, maupun perusahaan yang sudah besar dengan cabang dimana-mana, keberadaan value proposition menjadi elemen utama dalam proses marketingnya. Yap, value proposition sangat memegang fungsi pemasaran terhadap jasa atau produk yang hendak ditawarkan kepada calon pelanggan. Berikut ini merupakan fungsi value proposition bagi perusahaan.

1. Meningkatkan Pemahaman dan Keterlibatan Pelanggan

Melalui value proposition ini, dapat berpotensi untuk membantu calon pelanggan untuk memahami apa saja sih nilai dari jasa atau produk yang tengah ditawarkan. Dengan pemahaman tersebut, nantinya juga akan memudahkan pelanggan untuk terlibat langsung dengan jasa atau produk, yakni dengan membelinya.

2. Meningkatkan Prospek Perusahaan

Pada kenyataannya, perusahaan yang memiliki value proposition baik, maka target pelanggannya pun akan sesuai dengan solusi atau nilai yang tengah ditawarkan. Hal itulah yang secara langsung dapat meningkatkan peluang perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan.

3. Memberikan Kejelasan Pesan Dari Produk

Dalam hal ini, perusahaan harus secara jelas menyampaikan pesan atau solusi apa yang ditawarkan melalui jasa atau produknya. Biasanya, akan disampaikan melalui media pemasaran, salah satu contohnya adalah pada website. Yap, tujuan utama dari value proposition memanglah untuk memberikan edukasi kepada calon pelanggan tentang mengapa mereka harus memilih produk tersebut.

Struktur Dalam Value Proposition

Ketika hendak membuat sebuah value proposition itu tidak boleh sembarangan ya… Harus mengacu struktur yang sudah ada, yakni berupa:

1. Headline dan Subheadline

Headline adalah tampilan informasi yang paling besar dan menonjol dengan ditujukan kepada calon pelanggan. Susunan diksi pada headline ini harus mampu membuat pelanggan tertarik dan membacanya lebih lanjut. Sementara subheadline adalah informasi inti dari headline yang memuat manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari produknya.

2. Paragraf

Biasanya, keberadaan bagian headline dan subheadline tidak akan cukup untuk menampung value proposition secara keseluruhan. Itulah mengapa dibutuhkan pula bagian paragraf tambahan untuk menyampaikan value proposition secara detail.

3. Elemen Visual

Nah, dalam menyampaikan informasi value proposition tidak hanya dilakukan dalam verbal saja ya, tetapi juga visual. Bahkan disinyalir, keberadaan elemen visual ini menjadi cara efektif untuk menyampaikan pesan dari value proposition. Elemen visual ini dapat berupa gambar ilustrasi, video, infografis, dan lainnya.

8 Komponen Utama Dalam Value Proposition

https://medium.com/

Berhubung keberadaan value proposition itu menjadi bagian dari pemasaran, maka tentu saja bentuknya harus diperhatikan sedemikian rupa. Apalagi, bentuk nyata dari value proposition ini disampaikan melalui diksi kata yang ternyata mampu mempengaruhi psikolog pelanggannya. Maka dari itu, keberadaan value proposition haruslah memuat beberapa elemen berikut ini, supaya dapat membuat jasa atau produk milik bisnismu itu tampak berbeda dari kompetitor.

1. Kebaruan (Newness)

Komponen pertama adalah kebaruan alias newness yang ternyata paling sering digunakan oleh brand-brand ternama. Suatu pembaruan atau inovasi, pasti akan menarik calon pelanggannya sehingga secara tidak langsung mereka akan merasa penasaran dan mencoba jasa atau produk yang ditawarkan. Tentu saja, pembaruan yang ditawarkan tersebut harus lebih unggul dari jasa atau produk milik kompetitor yang sudah ada di pasaran ya…

Contohnya adalah produk smartphone dari perusahaan ternama, pasti setiap tahunnya akan berlomba menawarkan inovasi terbaru dari produk mereka. Inovasi ini dapat berupa bentuk, fitur, dan lainnya.

2. Performa (Performance)

Komponen kedua pasti berkaitan dengan bagaimana kinerja atau performa nyata dari suatu produk. Dalam hal ini, biasanya akan berkaitan dengan kecepatan, kehandalan, atau kecanggihan apapun yang dapat diunggulkan dari produk milik kompetitor. Komponen performa ini biasanya diterapkan dalam produk-produk yang berhubungan dengan teknologi terbaru, misalnya komputer, software, maupun website.

3. Kustomisasi (Customization)

Komponen ketiga ini berkaitan dengan bagaimana fleksibilitas suatu produk tersebut supaya dapat menyesuaikan kebutuhan penggunanya. Tak jarang, perusahaan pun akan menawarkan beberapa opsi pada jasa atau produknya, mulai dari produk base model hingga full upgrade. Supaya mendapatkan informasi mengenai hal ini, perusahaan harus melakukan riset tentang apa saja keinginan dan aspirasi penggunanya.

4. Memecahkan Masalah

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jasa atau produk milik kita harus dapat menjawab pertanyaan “Masalah apa yang dapat diselesaikan melalui jasa atau produk milik kita?”. Yap, produk yang baik adalah produk yang memang mampu menyelesaikan masalah calon pelanggan sebagai penggunanya. Hal tersebut juga dapat dijadikan value proposition yang ampuh.

Terlebih lagi, jika produk yang kita tawarkan menjadi produk satu-satunya yang dapat memecahkan suatu permasalahan secara spesifik. Jika produk yang ditawarkan ternyata tidak dapat memberikan solusi dari masalah pelanggan, maka produk tersebut dapat dianggap kurang fungsional.

5. Desain (Design)

Pada komponen yang satu ini, tidak bisa diterapkan dalam semua kategori bisnis ya… hanya tertentu saja, contoh produk fashion. Grameds pasti tahu dong jika tren fashion di seluruh dunia ini akan terus berkembang seiring dengan perjalanan waktu. Komponen desain juga tidak harus berkaitan dengan seberapa trendy dan modern produknya, tetapi juga harus memenuhi aspek fungsionalitas bagi pelanggan. Maka dari itu, keberadaan komponen desain menjadi value proposition yang tepat untuk bisnis fashion.

6. Brand

Suatu brand yang telah ternama di pasaran, biasanya justru menggunakan nama brand itu sendiri sebagai value proposition. Keberadaan komponen yang satu ini biasanya juga akan dikaitkan dengan manfaat yang dapat diterima oleh pelanggan secara tidak langsung, misalnya untuk meningkatkan strata sosial dan gengsi.

Contoh: penggunaan produk dari brand Apple yang kerap kali dikaitkan dengan strata sosial pemakainya.

7. Harga

Terutama jika jasa atau produk yang ditawarkan memang memberikan keunggulan dari sisi ekonomi, maka komponen ini dapat menjadi value proposition yang tepat. Melihat pada kenyataannya, konsumen akan cenderung membeli jasa atau produk yang memiliki harga murah jika mengetahui ternyata kualitasnya tidak berbeda jauh dengan jasa atau produk yang lebih mahal harganya.

Maka dari itu, semakin murah harga produk, maka akan semakin banyak menggaet calon konsumen. Meskipun tidak selamanya produk yang memiliki harga murah, mampu menarik banyak pelanggan. Hal tersebut karena sejatinya, seorang konsumen itu akan tetap menyukai produk dengan kualitas tinggi. Lantas, apa yang harus kita lakukan? Yakni dengan tetap menyeimbangkan antara harga dengan kualitas produk secara mumpuni.

8. Kemudahan (Aksesibilitas)

Komponen yang terakhir dalam value proposition adalah kemudahan. Kemudahan disini dapat berupa kemudahan akses, kemudahan untuk mendapatkan perbaikan ketika produk mengalami kerusakan, kemudahan dalam klaim garansi, dan lainnya. Dalam kemudahan akses, biasanya akan berkaitan pada kemudahan calon konsumen untuk menjangkau produk tersebut dengan tidak terbatas pada wilayah, jenis kelamin, hingga umur.

Nah, itulah ulasan mengenai apa itu value proposition beserta fungsi, komponen yang harus ada, beserta struktur bagiannya. Apakah Grameds sudah siap untuk menciptakan value proposition yang menggambarkan keunggulan dari jasa atau produk milikmu?

Sumber:

https://www.ukmindonesia.id/

Sasana Digital: Training | Consulting | Learning | Operation

https://glints.com/

Baca Juga!

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya