Marketing

Brand Equity: Pengertian, Elemen, Cara Meningkatkan & Contoh Brand

Brand Equity adalah
Written by Nandy

Brand equity adalah – Grameds, apakah kamu tahu alasan mengapa orang mengantri untuk barang yang harganya mahal dan masih laku dicari di pasaran? Nah, ada proses yang panjang untuk bisa mencapai hal seperti itu salah satunya meningkatkan brand equity.

Kita bisa mengambil contoh dari produk Apple yang sangat diminati ketika meluncurkan produk barunya. Namun, jangan salah, brand kompetitornya, seperti Samsung, Xiaomi, dan merek handphone lainnya juga mungkin pernah meluncurkan produk yang tidak kalah canggih daripada iphone atau produk Apple. Namun peminat dan antrian dari brand kompetitor tidak pernah melebihi produk Apple.

Nah apa sih brand equity itu sendiri? dan seberapa penting peran brand equity untuk kesuksesan sebuah bisnis? Bagaimana cara membangun brand equity yang baik? Semua yang ingin kamu ketahui tentang brand equity akan dibahas lebih lanjut dalam artikel di bawah ini.

Pengertian Brand Equity

Perlu kamu ketahui bahwa brand equity adalah salah satu hal yang penting dalam sebuah bisnis. Brand equity atau bisa juga dikatakan sebagai ekuitas merek adalah nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan jika dibandingkan dengan kompetitornya. Brand equity juga dipengaruhi oleh persepsi dan pengalaman dari konsumen.

Membangun sebuah brand equity adalah hal yang penting dan perlu diperhatikan bagi penggiat bisnis karena pasti setiap perusahaan akan berusaha untuk memiliki ekuitas brand yang positif. Jika suatu perusahaan memiliki brand equity yang unggul, maka konsumen juga memiliki kepercayaan terhadap produk yang dibuat.

Konsumen akan memilih produk dari brand itu dibandingkan produk-produk lainnya yang ada diluar sana dan rela membayar produk atau jasa perusahaan dengan harga yang tinggi meskipun bisa mendapatkan hal yang sama dari brand lain.

Namun, sebuah bisnis juga perlu memberikan value kepada para konsumennya, tidak hanya sebatas produk. Brand yang mengusung value akan menjadi lebih dekat dengan konsumennya dan lebih unggul daripada para pesaingnya.

https://www.gramedia.com/products/conf-steve-jobs-co-founder-of-apple?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiElemen Dasar Brand Equity

Brand Equity adalah

pexels.com

Salah satu hal yang paling sulit dilakukan ketika meningkatkan brand equity adalah menjaga stabilitas kepercayaan konsumen dalam jangka panjang. Karena itu, terdapat beberapa elemen dasar dalam usaha membangun brand equity, berikut adalah elemen dasar brand equity:

1. Brand Awareness

Elemen yang pertama adalah brand awareness, merupakan tingkat pengenalan konsumen terhadap brand. Dalam tahap ini, konsumen akan dibuat familiar, sehingga dengan suatu produk. Ketika konsumen sudah akrab terhadap produk, diharapkan ada dorongan untuk membeli produk tersebut.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan brand awareness kepada konsumen, seperti memberikan free trial, sponsorship, atau bahkan event marketing dan melakukan product placement di beberapa tempat.

Jika kamu masih baru dalam merintis usaha atau baru mau merintis, kamu bisa meningkatkan brand awareness dengan membuat website, membuat akun instagram, menulis blog dengan topik yang terkait dengan produk kamu.

2. Brand Association

Elemen selanjutnya dalam brand equity adalah brand association, ini adalah tahap di mana membuat produk kamu melekat di benak, pikiran dan hati konsumen. Asosiasi merek bisa dibilang sebagai koneksi antara sebuah brand dengan konsepnya sehingga mudah untuk diingat.

Asosiasi ini bisa berupa nama, logo, konsep atau emosi yang berhubungan dengan pengalaman ketika seseorang berinteraksi dengan produk tersebut.

Contoh nyatanya adalah ketika kamu ingin membeli air mineral, maka brand yang pertama kali muncul di benak kamu adalah aqua. Pasalnya, aqua sendiri merupakan terjemahan dari air, sehingga untuk mengingatnya tidaklah sulit. Contoh lainnya adalah ketika kamu membahas mie instan, brand yang pertama kali ada dalam benak kamu adalah indomie. Jadi, dapat dikatakan bahwa merek Indomie ini menggantikan kata mie instan itu sendiri.

Brand dengan ekuitas yang tinggi bisa terjadi apabila memiliki asosiasi yang positif dari konsumen. Bagaimana suatu perusahaan memposisikan brand mereka di antara para pesaingnya. Brand yang diposisikan dengan tepat akan terlihat kompetitif dan atraktif di mata konsumen.

3. Perceived Quality

Selain menggunakan strategi, sebagai pebisnis kamu juga perlu memberikan kesan para konsumen terhadap produk-produk pemasaran. Kamu perlu mengetahui apa mereka puas atau kecewa dengan produk kamu dan mencari tahu alasannya agar kamu bisa memperbaiki kualitas produksi kedepannya. Karena perceived quality ini berhubungan dengan produk/layanan untuk mendapatkan kesan positif kamu perlu memperkuat kualitas dan customer experience.

4. Brand Loyalty

Brand Loyalty atau kesetiaan terhadap suatu merek adalah persepsi positif di benak konsumen pada produk tertentu. persepsi ini akan menciptakan loyalitas, sehingga konsumen akan terus membeli dan menggunakan produk yang kamu ciptakan.

Brand loyalty mengacu pada kesetiaan konsumen terhadap produk dari suatu merek. Ketika sudah mencapai tahap ini, konsumen akan susah beralih ke produk lain meski diiming-imingi harga yang murah dan lain sebagainya.

Hubungan jangka panjang dengan pelanggan juga akan relatif lebih awet. Jika kamu launching produk-produk baru, konsumen dengan senang hati memilih brand kesayangan mereka alih-alih kompetitor

5. Property Brand Assets

Brand equity dapat meningkat secara positif jika suatu merek terus melahirkan inovasi baru yang mengikuti perkembangan zaman. Hal ini dilakukan untuk membangun citra positif dimata konsumen bahwa suatu merek harus secara aktif memperhatikan user behaviors secara fleksibel.

Contoh yang bisa kita ambil adalah Handphone merek Nokia yang merupakan raja pasar hp akhirnya tidak berkembang dan tumbang karena kompetitor. Hal ini karena Nokia menolak android dan tetap ngotot mempertahankan Windows. Sedangkan user behavior pengguna akan berubah seiring berkembangnya waktu, sehingga inovasi dan fleksibilitas brand juga dibutuhkan.

Manfaat Membangun Brand Equity

Brand Equity adalah

pexels.com

Tidak hanya mampu meningkatkan nilai jual dan trafik pemasaran produk, brand equity juga dapat menyumbang banyak manfaat yang lain bagi perusahaan. Berikut adalah manfaat brand equity :

1. Mampu bertahan di tengah persaingan

Ketika suatu brand atau produk sudah mendapatkan kepercayaan yang besar dari para pelanggan, hal ini akan menjadikannya tahap terhadap persaingan yang ada. Jika kita ambil contoh nyata nya adalah brand Iphone dan Samsung yang masih sama-sama diminati oleh pecinta gadget meskipun sudah ada banyak brand yang bermunculan. Hal ini karena kedua brand sudah mendapatkan kepercayaan penuh dari para pengguna nya.

Jika menciptakan brand yang kuat, maka akan mampu juga mendapatkan pelanggan yang royal. Kamu tidak perlu bergerak terlalu banyak dan berjalan seperti biasanya dengan apapun yang terjadi termasuk bertambahnya kompetitor bisnis, tapi kamu sudah memiliki pelanggan setia.

2. Mendapatkan Konsumen Loyal

Dengan meningkatkan brand equity kamu akan mendapatkan konsumen yang loyal. Jika ekuitas merek terbentuk secara konsisten, konsumen pun semakin percaya dan setiap terhadap brand tersebut. beberapa penelitian membuktikan bahwa lebih dari 59% konsumen melakukan repurchase (pembelian ulang) dengan merek sama yang telah mereka percaya.

Hal ini karena brand equity membuat konsumen percaya dengan kualitas produk yang muncul. Meskipun beberapa brand memiliki harga produk yang mahal namun masih banyak juga dicari oleh pelanggan setianya.

3. Meningkatkan Customer Retention

Customer retention adalah usaha perusahaan dalam mempertahankan konsumen. Dalam hal ini, brand equity mampu meningkatkan kepercayaan konsumen pada suatu merek, sehingga membuatnya tertarik membeli produk lain dengan mereka yang sama karena telah menyadari keunggulan produk yang sebelumnya ia sudah beli.

Kita bisa melihat contoh nyata dari Apple lagi. Jika seseorang sudah menggunakan iPhone, maka dia juga akan cenderung membeli produk Apple lainnya seperti Apple Watch, MacBook, iPad, dan iPod.

4. Harga bukan menjadi masalah

Seperti dengan penjelasan diatas bahwa pengaruh brand equity terhadap loyalitas konsumen bernilai positif, maka kesetiaan konsumen juga akan terbentuk. Oleh karena itu, hal ini bisa membuat konsumen mengesampingkan masalah harga. Mereka akan percaya bahwa harga yang naik pun akan sebanding dengan kualitas yang akan dikeluarkan.

Produk-produk yang dikeluarkan Apple selalu laku terjual dengan harga yang tinggi seperti handphone seharga belasan hingga puluhan juta rupiah pun rela dicari dan mengantri dengan panjang. Perusahaan akan terus berkompetisi dalam meningkatkan brand equity karena harga bukan lagi masalah bagi konsumen.

5. Bisa melakukan diferensiasi produk

Banyak perusahaan dengan brand equity mampu bersaing di pasar global karena menghadirkan diferensiasi produk. Diferensiasi umumnya merupakan sebuah pembeda pada produk sejenis antara satu perusahaan dengan kompetitor mereka. Tingginya status brand equity perusahaan mampu memberikan dampak positif pada aktivitas diferensiasi produk yang akan berpengaruh bagi promosi serta segmentasi pasar.

6. Menaikkan eksistensi perusahaan

Manfaat yang terakhir adalah bisa menaikan eksistensi perusahaan. Demand dan kesetiaan pelanggan yang meningkat terus akan membawa dampak besar bagi perusahaan. Hal itu akan lebih baik jika perusahaan terus berinovasi, sehingga tetap unggul dibandingkan kompetitornya.

https://www.gramedia.com/products/conf-steve-jobs-co-founder-of-apple?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Cara Membangun dan Meningkatkan Brand Equity

Untuk memperoleh manfaat di atas maka perusahaan akan melakukan berbagai metode yang efektif untuk membangun brand equity yang baik di mata konsumen. Berikut adalah cara untuk membangun brand equity yang bisa kamu simak :

1. Buatlah identitas brand yang kuat

Langkah yang bisa kamu lakukan adalah membangun brand equity dengan membentuk identitas yang kuat untuk brand mu. Ciptakan identitas yang menonjol dan tentukan seperti apa brand kamu jika dilihat dari sisi konsumen.

Identitas brand harus sejalan dengan produk yang diusung. Seperti apa target pasar yang disasar, dan mengapa mereka membutuhkan produk itu ketimbang produk serupa lainnya yang ada di pasaran. Identitas brand yang kuat akan membuat konsumen lebih dekat dengan brand.

2. Meningkatkan Customer Experience dengan uji coba produk

Pahami apa yang konsumen butuhkan dan inginkan, kemudian sesuaikan dengan standar produk dan layanan yang kamu sediakan. Perusahaan harus bekerja keras untuk memastikan kepuasan konsumen dan memiliki pengalaman belanja yang menyenangkan, sehingga konsumen akan balik lagi.

Untuk mengetahui apakah produk kamu masuk dalam kategori itu, kamu bisa mencari tahu dengan meningkatkan customer experience.Meningkatkan customer experience dapat dilakukan dengan menyajikan produk uji coba secara gratis agar publik bisa langsung menilai kualitas serta keunggulan produk Anda dibanding produk kompetitor.

3. Sampaikan Brand Value

Komunikasikan nilai brand kepada konsumen. Identitas brand juga harus memiliki keterkaitan dengan brand value yang di usung. Konsumen akan cenderung lebih mudah membangun ikatan dengan brand yang memiliki value yang sama. Contohnya sebuah perusahaan yang berkomitmen untuk ramah lingkungan akan mudah menarik ikatan dengan konsumen yang juga mendukung nilai ramah lingkungan tersebut.

4. Jalankan Strategi marketing yang efektif

Dengan cara apa produk Anda menjangkau customer? Bagaimana cara meyakinkan customer bahwa brand Anda adalah pilihan yang terbaik? Ini mungkin memang tugas yang harus dijalankan oleh tim pemasaran.

Terapkan strategi marketing yang tepat untuk memasarkan brand. Pikirkan bagaimana cara yang efektif menjangkau pelanggan karena setiap bisnis memiliki pendekatan yang berbeda, sesuai dengan jenis industri dan target pasarnya.

Jalankan strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau konsumen yang tepat. Pilih media untuk melakukan promosi, buat penawaran dan promo untuk menarik minat pembeli.

Contoh Merek yang Berhasil Menerapkan Brand Equity

Brand Equity adalah

pixabay.com

1. Starbucks

Brand kedai kopi asal Amerika ini sukses membuka gerainya di beberapa negara. Di Indonesia sekalipun, Starbucks terhitung memiliki 440 gerai yang tersebar luas di wilayah perkotaan padat penduduk, bahkan di beberapa pulau wisata.

Starbucks berhasil menggaet target pasarnya di Indonesia. Meski menjual minuman seharga mulai Rp40.000, banyak orang tetap lebih memilih Starbucks ketimbang kedai kopi lain dengan harga yang lebih murah. Bahkan, banyak di antaranya menjadi konsumen loyal, mengapa?

Tentunya ada banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya karena eksistensi brand. Merek Starbucks sendiri merupakan selling point. Tak selamanya harus soal kopi, mereka ‘menjual’ kenyamanan berupa tempat bertemu bagi komunitas. Inilah yang menjadikannya unggul dibanding kompetitor.

2. Coca-Cola

Brand Equity adalah

pexels.com

Apa yang akan pertama kali kamu sebut ketika ingin membeli minuman bersoda? Coca cola, Merek minuman soda paling populer di dunia. Coca Cola juga terkenal sangat ikonik karena kampanye pemasarannya yang unik. Memiliki margin keuntungan 26,7% per Juni 2020. Bahkan coca cola sudah bisa mengganti penyebutan minuman bersoda dengan coca cola.

3. Hansaplast

tryandreview.com

Siapa yang tidak tahu dengan merek plester ini? Brand awareness terhadap brand hansaplast ini sangatlah bagus, misalkan saja jika kita mengalami sebuah luka kecil pada tangan atau kaki, secara otomatis kita akan minta diambilkan atau dibelikan hansaplast padahal belum tentu yang diberikan atau yang dibelikan adalah merek hansaplast tapi kita sudah terbiasa menyebutkan semua merek plester luka instan dengan sebutan hansaplast. Padahal hansaplast itu sendiri adalah salah satu merek plester luka instant, bukan istilah dari plester tersebut.

4. Google

pixabay.com

Google menguasai 9-% sektor pasar mesin pencari di dunia. Sekitar lebih dari empat miliar orang di seluruh dunia menggunakan Google. Mungkin kamu mencari artikel ini juga dari Google. Jika kamu nyasar di suatu tempat, maka pertama yang kamu cari adalah Google, Jika kamu ingin melihat resep masakan maka kamu akan mencarinya di google. Bahkan, google juga sudah bisa menjadi asisten pribadi.

5. Apple

Apple bahkan melebihi Google dalam hal brand equity. Sebagian besar reputasi positif mereka dibangun dari produk-produk unggulan berjenis elektronik seperti iPhone, Mac, iCloud, dan sebagainya. Contoh nyatanya setiap Apple mengeluarkan produk iPhone, maka masyarakat akan heboh dan memburunya walaupun harganya selangit. Orang akan lebih percaya diri jika mengeluarkan HP yang ada logo Apple-nya dan itulah efek tingginya ekuitas merek yang dibangun oleh Apple.

https://www.gramedia.com/products/conf-steve-jobs-co-founder-of-apple?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Grameds, itulah penjelasan mengenai Brand Equity, mulai dari elemen-elemen, cara membangun atau cara meningkatkannya, hingga contohnya. Semoga semua pembahasan pada artikel ini bermanfaat dan juga dapat menambah wawasan Grameds.

Jika grameds ingin membaca mengenai buku tentang pemasaran atau buku lainnya maka grameds bisa membaca dan membeli bukunya di Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Christin Devina

BACA JUGA:

  1. Pengertian Brand Awareness: Tolok Ukur, Tingkatan, Peran, dan Upayanya
  2. Brand Ambassador: Pengertian, Jenis, Tugas, serta Manfaatnya 
  3. Pengertian dan Tingkatan Brand Loyalty 
  4. Daftar Brand Terkenal di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia 
  5. 12 Contoh Strategi Pemasaran yang Patut Dicoba 
  6. Pengertian dan Proses Personal Selling

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya