Bahasa Indonesia

Parafrase: Pengertian, Jenis, Tujuan, Teknik, dan Contohnya

Parafrase adalah
Written by Siti Badriyah

Parafrase adalah sebuah teknik yang digunakan dalam menulis ataupun berpendapat. Hal ini sangat berguna untuk membuat tulisan seseorang bebas dari pelanggaran hak cipta ataupun dari plagiarisme. Parafrasa merupakan suatu pengungkapan kembali suatu tuturan menjadi tuturan yang lain tanpa mengubah artinya.

Biasanya, istilah parafrase ini digunakan untuk menjelaskan bahwa seseorang yang membuat suatu tulisan dari tulisan orang lain, namun dengan bahasanya sendiri.

Meski begitu, seorang penulis yang melakukan parafrase tidak boleh mengubah isi dan makna dari sumbernya. Selain itu, pada penulis juga harus tetap menuliskan sumber utama gagasan yang dituliskan dalam daftar pustaka, meski teks tersebut dibuat ulang dengan kalimat-kalimatnya sendiri.

Dalam melakukan parafrase, kamu juga harus menemukan inti dari suatu isi teks yang sudah dibaca serta menemukan permasalahan dari teks ini terlebih dahulu. Teks yang dapat diparafrasakan di antaranya adalah teks berita, teks narasi, teks iklan, dan sebagainya. Berikut di bawah ini penjelasan lebih lengkapnya mengenai parafrasa yang perlu kamu ketahui:

Pengertian Parafrase

Parafrase adalah

pixabay.com

Parafrasa sebagai istilah yang berasal dari bahasa Latin “paraphrase“ ataupun bahasa Yunani (Paraphrasein), dengan arti yang sama yaitu “Cara Ekspresi Tambahan”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), parafrasa ataupun parafrase adalah pengungkapan kembali pada suatu tuturan dari sebuah tingkatan ataupun beragam bahasa menjadi tuturan lain tanpa mengubah pengertian aslinya.

Selain itu, parafrasa dapat juga dipahami sebagai penguraian kembali pada suatu teks (karangan) dalam bentuk  (susunan kata-kata) yang lain, dengan tujuan dapat menjelaskan makna yang tersembunyi. Parafrase bisa dibilang sebagai suatu cara yang digunakan oleh para penulis untuk terhindar dari plagiarisme dengan cara memberikan kutipan tak langsung dari teks aslinya. Hal yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan teknik parafrase sebagai sesuatu yang tidak melanggar hukum, karena penulis hanya akan menulis ulang ide tersebut dengan kalimatnya sendiri.

Langkah membuat parafrase adalah dengan menemukan inti dari suatu isi teks yang sudah dibaca serta menemukan berbagai permasalahan dari teks tersebut. Adapun suatu teks yang bisa diparafrasakan cukup banyak, seperti teks narasi, teks berita, teks iklan, dan sebagainya.

Parafrase adalah teknik yang dapat digunakan dengan cara lisan maupun tulisan. Parafrasa lisan adalah proses yang mengungkapkan isi tuturan secara lisan. Teknik parafrasa secara lisan, kemudian dilakukan untuk melatih keterampilan berbicara dengan cara menceritakan ulang sesuatu dengan bahasa sendiri. Sementara itu, parafrasa tulisan juga merupakan proses mengungkapkan isi tuturan secara tertulis. Teknik parafrasa secara tertulis ini sendiri dilakukan untuk melatih keterampilan menulis.

Ciri-Ciri Parafrase

Adapun ciri-ciri parafrasa diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Parafrase memiliki tuturan bahasa yang berbeda dengan teks asli sebelum diparafrasakan.
  2. Memiliki teknik penyampaian bahasa yang berbeda dari sumber aslinya,
  3. Makna dan isi tuturan tidak berubah dari sumber aslinya.

Pengertian Parafrasa Menurut Para Ahli

Penasaran dengan ‘apa itu parafrase’? Mari kita ketahui satu persatu pengertian teknik menulis ini menurut para ahli:

Menurut Kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary

Parafrase sebagai suatu cara mengungkapkan apa yang telah ditulis serta dikatakan oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata yang berbeda agar kata-kata tersebut menjadi lebih mudah untuk dimengerti. Dengan kata lain, pengutipan yang sengaja dilakukan dalam parafrasa adalah bentuk kutipan yang memakai kata-kata sendiri untuk mengungkapkan ide yang sama, ataupun digunakan dalam menjaga koherensi dan keutuhan alur tulisan.

Menurut OWL purdue

Apa itu Parafrase menurut OWL purdue? Parafrase adalah kemampuan seseorang dalam menulis ulang gagasan ataupun ide orang lain dengan menggunakan kata-katanya sendiri untuk kemudian ditampilkan dalam susunan yang baru.

Parafrase juga dapat menjadi cara yang sah dan legal dalam meminjam sendiri serta ditampilkan dalam bentuk yang baru. Parafrase menurut owl purdue juga merupakan sebuah pernyataan ulang (restatement) yang lebih lengkap serta detail dibandingkan dengan sebuah ringkasan. Parafrase sendiri sangat berharga karena:

  • Parafrase lebih baik jika dibandingkan dengan mengutip informasi dan sebuah paragraf ataupun tulisan yang kurang menonjol
  • Parafrase juga membantu penulis dalam mengontrol kutipan yang terlalu sering
  • Proses mental yang dibutuhkan bagi keberhasilan sebuah parafrase dan membantu penulis dalam memahami sepenuhnya tentang makna teks sumber yang akan ia susun kembali.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Parafrasa dalam KBBI adalah penguraian kembali suatu teks ataupun karangan dalam bentuk atau susunan kata yang lain dengan tujuan menjelaskan maknanya yang tersembunyi. Hakikatnya, parafrasa bertujuan dalam mengubah atau mengalihkan suatu bentuk bahasa menjadi bentuk bahasa yang lain tanpa mengubah pengertian atau kandungan teks sumber.

Jenis Parafrase

Parafrase adalah

pixabay.com

Parafrasa juga dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1. Parafrase ekuivalen

Parafrase ekuivalen adalah suatu parafrasa antar satuan lingual yang memiliki kemiripan arti sangat dekat. Istilah ekuivalen sendiri erat kaitannya dengan teknik yang digunakan oleh penerjemah. Dalam aktivitasnya, penerjemah mencari kesamaan arti dan makna yang sangat dekat dengan teks asli dari bahasa pertama. Penerjemah ini melakukannya tanpa melihat kata demi kata atau kalimat, melainkan dari keseluruhan isi dan makna dari teks terjemahan tersebut.

2. Parafrase keantoniman ingkaran

Keantoniman sendiri memiliki arti dua kata yang memiliki arti berlainan. Namun, dalam parafrasa keantoniman ini memiliki sifat berlawanan bertingkat serta berlawanan dan berkebalikan.

3. Parafrase generik-spesifik

Parafrasa generik-spesifik sebagai suatu kegiatan memparafrasakan satuan lingual dengan cara mengganti padanan kata-kata yang masih memiliki sinonim sama. Hal ini dapat terjadi karena sebuah kata yang memiliki makna serta dilambangkan dengan lebih dari satu lambang yang berbeda-beda.

4. Parafrase amplifikasi

Parafrasa amplifikasi adalah pengulangan lingual serta memberikan informasi tambahan dalam satuan lingual dalam parafrasa tersebut. Penambahan informasi ini sendiri dilakukan dengan cara memberikan detail informasi dari kalimat yang akan diparafrasakan.

Parafrase adalah

pixabay.com

5. Parafrase kontraksi

Parafrasa kontraksi sebagai jenis parafrasa yang dilakukan dengan cara mengurangi informasi dalam satuan lingual. Pengurangan lingual ini dapat dilakukan dengan cara menyingkat satuan kata tanpa mengubah makna ataupun frasa tersebut.

6. Parafrase rangkuman

Parafrasa rangkuman merupakan suatu jenis parafrasa dengan cara merangkum satuan lingual dengan lingual lainnya. Parafrasa berbeda dengan merangkum. Hal ini dikarenakan kegiatan parafrasa merupakan teknik penyajian gagasan sumber dengan kata-kata sendiri, sedangkan merangkum adalah kegiatan meringkas fokus penulis dengan susunan kalimat sesuai dengan ide penulis pertama.

Tujuan Parafrase

Parafrase adalah

pixabay.com

Parafrasa memiliki 2 tujuan utama, yaitu dalam menghindari plagiarisme dan membuat gagasan lebih mudah dimengerti. Penjelasan tujuan parafrase adalah sebagai berikut:

1. Menghindari plagiarisme

Plagiarisme sebagai suatu aktivitas menjiplak serta melanggar hak cipta, dan dapat dikategorikan pencurian serta pemalsuan karya dari orang lain. Parafrase juga akan menghindarkan penulis dari praktik plagiarisme. Dengan menyajikan ide pencipta karya dengan bahasa sendiri, kamu dapat terbebas dari plagiarisme.

Namun, tentunya dengan tak mengubah isi dan makna dari tulisan sumber. Selain itu, penulis juga tetap menuliskan sumber utama gagasan yang dituliskan dalam daftar pustaka, walaupun teks ini dibuat ulang dengan kalimat sendiri. Jadi, seorang penulis juga harus memperkaya padanan kata serta memperluas pengetahuan umum agar dapat mengembangkan isi dari tulisan dengan parafrase.

2. Gagasan lebih mudah dimengerti

Tujuan parafrase berikutnya adalah agar gagasan yang disampaikan lebih mudah dimengerti. Melakukan parafrase mampu membantu menyebarluaskan kembali informasi sumber dengan bahasa yang mudah agar dapat dimengerti oleh banyak orang. Contohnya, format puisi yang kemudian banyak menyajikan diksi yang rumit mampu diubah menjadi narasi dengan teknik parafrase agar kemudian diketahui maknanya.

Selain puisi, contoh lainnya adalah novel yang dapat diubah menjadi bentuk drama maupun film. Namun, hal ini tentu harus tetap relevan yang sesuai dengan informasi aslinya. Dengan menggunakan teknik parafrase, ide serta gagasan bisa disampaikan dengan baik serta lebih mudah dimengerti, bahkan dalam kegiatan rapat, percakapan, ataupun suatu kegiatan presentasi.

Teknik Menulis Parafrase untuk Menghindari Plagiarisme

Seperti dijelaskan di atas, parafrase menjadi cara yang legal dan sah dalam memakai ide orang lain untuk membuat konten. Namun, tentunya ide ini harus dikembangkan, sehingga menjadi sebuah konten yang unik serta menarik. Seperti disebutkan dalam situs OWL Purdue terdapat enam teknik menulis efektif dengan melakukan parafrase, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Membaca ulang teks sumber hingga kamu benar-benar memahami dulu isi teks tersebut.
  2. Menulis ulang ide serta gagasan dalam teks tersebut dengan menggunakan kata-kata sendiri dan tata bahasa yang berbeda.
  3. Buatlah daftar beberapa kata di bawah parafrasa tersebut agar membantumu dalam memahami naskah aslinya. Tuliskanlah beberapa kata kunci yang menjadi tema parafrase.
  4. Pastikan bahwa gagasan utama dalam suatu parafrasa masih sama dengan artikel aslinya.
  5. Gunakan juga tanda petik ganda dalam mengidentifikasi istilah-istilah khusus, terminologi, ataupun frase yang sebelumnya kamu pinjam dari naskah asli, dan yang kamu ambil sama persis dengan naskah asli.
  6. Tuliskan sumber (termasuk halaman) untuk dapat mempermudah dirimu dalam menuliskan sumber pustaka atau referensi.

Contoh Parafrase

Untuk lebih mudah dalam memahami apa itu parafrasa, maka kamu perlu mengetahui contoh parafrasa. Berikut di bawah ini beberapa contoh parafrasa, mulai dari tingkatan kalimat hingga kepada susunan paragraf:

Contoh Parafrasa Pada Suatu Kalimat

Kalimat aslinya; “Seorang Penulis harus dapat mengorganisasi suatu pekerjaan dengan baik agar ia dapat menghasilkan artikel berkualitas secara terus-menerus.”

Parafrasa; “Untuk menciptakan konten yang berkualitas, seorang penulis harus dapat mengorganisasi tugas-tugas yang diberikan kepadanya dengan baik.”

Contoh Parafrasa Pada Suatu Paragraf

Naskah asli:

“Blogger itu sering sekali bersikap berlebihan dalam menggunakan kata kunci tertentu di dalam menulis suatu artikel. Akibatnya, para pembaca menjadi tak nyaman ketika ia membaca kata kunci yang disebutkan secara berulang-ulang di dalam satu artikel”

Parafrasa:

“Karena terlalu sering mengulang suatu keyword dalam satu artikel blogger, sehingga dapat membuat pembacanya merasa tak nyaman ketika membaca apa yang ia tulis”

Dari semua pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa parafrase adalah suatu teknik untuk menjelaskan suatu teks yang diambil dari suatu sumber dengan menggunakan bahasa sendiri. Semoga semua pembahasan di atas bisa bermanfaat bagi Grameds.

Buku-Buku Terkait

1. Cara Cepat Menulis Tesis dan Disertasi yang Menarik

Parafrase adalah

Setiap kita yang hendak kuliah di sebuah perguruan tinggi pada umumnya mendapatkan paket informasi awal tentang hal-hal apa saja yang akan atau harus kita lakukan selama menempuh pendidikan di prodi pasca sarjana di perguruan tinggi tersebut. Paket informasi ini biasanya mencakup sejumlah hal seperti sistem kurikulum dan nama-nama serta jumlah mata kuliah yang wajib dan dapat diambil selama masa studi berlangsung, nama-nama pengajar dan pengampu mata kuliah-mata kuliah tersebut dan bidang-bidang keahlian serta karya-karya akademik mereka dan juga bentuk-bentuk karya ilmiah yang harus mereka susun, tulis atau hasilkan sebagai syarat kelulusan studi mereka. Karya ilmiah yang menjadi syarat kelulusan tersebut adalah berupa Tesis, untuk prodi S2 dan Disertasi, untuk prodi S3. Untuk bisa menghasilkan Tesis atau Disertasi semacam itu dibutuhkan paling tidak tiga jenis kemampuan akademik, yaitu kemampuan akademik yang terkait dengan penguasaan dan penggunaan: pengetahuan konseptual dan analisis (a) dan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan metodologi/metode-metode penelitian (b) dan model penulisan akademik (c).

2. Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model Pembelajarannya

Parafrase adalah

Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model Pembelajarannya, terdiri dari 1 bab pendahuluan dan 3 bab berturut-turut membahas unsur dan model pembelajaran Penulisan puisi, cerpen dan naskah drama. Buku ini hadir untuk membawa guru dalam petualangan dan suasana belajar yang lebih mengedepankan aspek penggalian potensi diri. Guru tidak hanya bergelut dengan materi (teori) bahasa dan sastra. Guru diajak untuk memahami kegiatan belajar sastra Indonesia berdasarkan kehidupan sehari-hari. Guru akan lebih terasah untuk menggali potensi menulis sastra siswa dengan suasana belajar yang menyenangkan.Andri Wicaksono, M.Pd, lulus sarjana dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta dan magister dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Kini ia adalah dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Bandar Lampung, Indonesia.

3. Buku Sakti Menulis Cerpen: Rambu-Rambu yang Harus Diperhatikan

Parafrase adalah

Apakah kamu suka membaca cerpen? Atau malah seorang penulis cerpen? Yang jatuh cinta dengan dunia tulis menulis dan selalu ingin menulis cerpen, tapi masih ada rasa ganjal dalam hatimu sehingga menyebabkan kamu tidak yakin dengan tulisan sendiri. “Cerpen” bukan lagi kata asing di telinga masyarakat pada umumnya. Banyak orang tahu dan suka membacanya, bahkan cerpen dapat memikat seseorang untuk menulisnya. Lalu, bagaimana sih cara menulis cerpen yang baik dan benar? Jika kamu memang seorang penulis cerpen maka harus mengetahui asal kelahiran cerpen dan mengenali cerpen lebih dalam lagi. Temukan rumus-rumus cerpen untuk menumpas “kegalauan” menulis, rambu-rambu penulisan cerpen yang sering dilanggar, hingga tips-tips menulis dari penulis terkenal dan simak bagaimana cerpen bisa membuatmu bisa sekolah di luar negeri dengan gratis!

4. Menulis Artikel Ilmiah dan Esai

Parafrase adalah

Salah satu kegiatan seseorang dalam mengkomunikasikan pikiran, perasaan, atau kehendak kepada orang lain adalah menulis. Di kalangan akademisi, menulis merupakan aktivitas yang sifatnya tidak terpisahkan dari kegiatannya sehari-hari. Beragam tulisan yang dibuat, ada yang berbentuk artikel ilmiah, ada juga yang berbentuk esai. Kedua tulisan ini memang menjadi bentuk yang populer untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi keyakinan pembaca, mengajak berdiskusi, bahkan merangsang seseorang untuk menyuarakan ide atau gagasannya yang lebih baik dalam kerangka ilmiah.

Membaca buku tentang menulis akan menambah wawasan kamu terhadap dunia tulisan, bahkan bisa membuat diri kamu menjadi terbiasa untuk menulis. Jika ingin mencari buku tentang menulis, kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Sumber: dari berbagai sumber

BACA JUGA:

  1. Penjelasan Pengertian Kalimat Resensi dan Contohnya
  2. Pengertian, Ciri, dan Contoh Kalimat Ajakan
  3. Contoh Buku Fiksi: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
  4. Cara Membuat Kesimpulan Sesuai Kaidah yang Baik dan Benar
  5. Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung Beserta Contohnya

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah