Bahasa Indonesia

Prosa : Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenis-Jenisnya!

Written by Nandy

“Sebuah buku terkadang lebih dari sekadar kumpulan kata-kata. Ia adalah sepotong hati yang berdetak di tangan pembacanya.” – Sapardi Djoko Damono

Prosa merupakan rangkaian kata-kata dalam keindahan tanpa terikat oleh struktur berirama. Sebagai bentuk tulisan bebas, prosa membuka gerbang dunia kata-kata yang melibatkan pembaca dalam sebuah perjalanan tanpa batas.

Dari alur naratif yang mendalam hingga gambaran realitas sehari-hari yang jujur, prosa menciptakan ruang untuk refleksi, pemikiran, dan emosi. Dalam dunia prosa, setiap kalimat adalah lukisan kata-kata yang menggambarkan keindahan, kebenaran, dan kerumitan kehidupan.

Namun, kekuatan prosa tidak hanya terletak pada kebebasan ekspresinya. Prosa juga menjadi jendela melintasi budaya, waktu, dan sudut pandang yang berbeda. Sebuah novel dapat membawa kita ke era yang berbeda, hingga menghanyutkan kita untuk menjelajahi setiap karya sastra lewat kata-kata indahnya. Lalu, apa itu prosa dan jenis-jenisnya? Mari kita simak penjelasan berikut.

Pengertian Prosa

Prosa adalah salah satu bentuk esai atau tulisan yang tidak diatur dalam bentuk puisi atau sajak.

Secara umum, prosa digunakan untuk mengekspresikan ide, cerita, atau gagasan dengan gaya penulisan yang lebih alami dan bebas struktur tertentu. Berbeda dengan puisi yang memiliki aturan tertentu mengenai ritme, meter, dan rima, prosa cenderung mengikuti pola bahasa sehari-hari dan membentuk kalimat-kalimat lengkap.

Prosa mencakup berbagai bentuk tulisan, termasuk novel, cerpen, esai, dan artikel. Gaya penulisan dalam prosa dapat bervariasi dari yang formal hingga yang informal, tergantung pada konteks dan tujuan penulisnya. Pada umumnya, prosa memberikan kebebasan yang lebih besar bagi penulis untuk mengembangkan narasi, karakter, dan ide tanpa terikat oleh batasan formal tertentu.

Dalam prosa, penggunaan kalimat dan paragraf lebih fleksibel, memungkinkan penulis untuk menyampaikan informasi dengan cara yang lebih alami dan bebas. Gaya penulisan prosa juga memungkinkan pembaca untuk lebih terlibat dalam cerita atau argumentasi, karena pembaca tidak terbatas oleh pola atau aturan khusus yang ada dalam puisi.

Melangkah

Novel karya J. S Khairen yang berjudul Melangkah bertemakan tentang petualangan di Indonesia. Tidak hanya itu, cerita dalam novel ini juga mengutamakan kisah pahlawan. Berbeda dari karya-karya yang sebelumnya, di novel ini Khairen memberi sedikit imajinasi yang ia tanamkan. Terdapat 36 episode dan 5 babak.

Jenis-Jenis Prosa

Sumber: Pexels

Prosa mencakup berbagai jenis tulisan yang mencerminkan fungsinya dan tujuannya. Beberapa jenis prosa yang umum ditemui meliputi:

1. Novel

Novel adalah karya fiksi yang panjangnya mencapai ratusan hingga ribuan halaman. Biasanya, novel mengembangkan karakter, plot, dan tema secara mendalam.

2. Cerpen (Cerita Pendek)

Cerita pendek adalah karya prosa yang lebih pendek dibandingkan novel. Cerpen biasanya fokus pada satu konflik atau tema utama dan dapat dibaca dalam satu sesi.

3. Esai

Esai adalah karya prosa pendek yang berfokus pada suatu tema atau ide. Esai dapat bersifat naratif, deskriptif, argumentatif, atau reflektif.

4. Artikel

Artikel adalah tulisan berita atau informasi yang bersifat non-fiksi dan bertujuan memberikan informasi, analisis, atau pandangan tertentu terhadap suatu topik.

5. Naskah Drama

Naskah drama adalah bentuk prosa yang ditulis untuk pertunjukan teater. Naskah drama berisi dialog antar karakter dan petunjuk panggung.

6. Cerita Fabel

Cerita fabel adalah cerita pendek yang mengandung pelajaran moral dan biasanya melibatkan hewan sebagai karakter utama.

7. Memoar

Memoar adalah jenis prosa yang mencatat pengalaman hidup seseorang. Biasanya, memoar ditulis oleh individu yang memiliki pengalaman atau kehidupan yang menarik.

Memoar Sherlock Holmes

Kembalinya Sherlock Holmes merupakan kumpulan cerita pendek tentang detektif fiksi Sherlock Holmes dalam dunia penyelidikan yang terbit secara berseri antara tahun 1903 hingga 1904 karangan Arthur Conan Doyle. Buku ini terbit pertama kali pada tanggal 7 Maret 1905 diterbitkan oleh Georges Newnes, Ltd. dan Longmans (edisi khusus). Terbitan pertama ini dicetak sebanyak 30.000 kopi yang segera habis terjual. Edisi Amerika yang diterbitkan oleh McClure, Phillips & Co. juga laris terjual dan dicetak kembali sebanyak 28.000 kopi. Buku ini adalah kumpulan cerita pertama dalam serial Holmes sejak tahun 1893, saat ia dinyatakan “tewas” dalam kasus Kisah Penutup di air terjun Reichenbach, Swiss.

Awalnya Conan Doyle berniat “mematikan” tokoh detektifnya tersebut dan berhenti menulis tentang Holmes, tetapi karena tekanan dari para penggemar ia mengarang novel Anjing Setan yang terbit awal tahun 1903 (berlatar waktu sebelum Holmes tewas). Namun setelah itu, Doyle tetap saja didesak oleh para penggemar berat Sherlock Holmes untuk ‘menghidupkan kembali’ karakter pujaannya yang legendaris itu, sehingga Doyle “menghidupkannya” dalam Kembalinya Sherlock Holmes. Kasus pertama dalam buku mengambil latar waktu tahun 1894, setahun setelah ia jatuh ke jurang di air terjun Reichenbach. Selain itu, dalam buku ini Holmes juga menyatakan telah pensiun dan melarang Watson menulis tentang dirinya lagi, kecuali seizin Holmes.

8. Surat

Surat adalah bentuk komunikasi tertulis antar individu atau pihak yang dapat mencakup berbagai gaya, mulai dari surat formal hingga surat pribadi.

9. Kritik Sastra

Kritik sastra adalah tulisan yang mengevaluasi dan menganalisis karya sastra, seperti novel, puisi, atau drama.

10. Teks Hukum atau Kontrak

Teks hukum dan kontrak adalah bentuk prosa yang memiliki tujuan spesifik untuk merinci ketentuan hukum atau perjanjian antar pihak.

Saya ingin menjadi penulis yang menulis untuk manusia. Saya tidak pernah bermimpi untuk menjadi sastrawan yang diakui karena kata-katanya indah, melainkan karena tulisannya membuat orang berfikir.” – Pramoedya Ananta Toer, dalam surat kepada Nugroho Notosusanto

Ciri-Ciri Prosa

Ciri-ciri prosa mencakup berbagai elemen yang membedakannya dari bentuk tulisan lainnya, seperti puisi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari prosa:

  1. Prosa menggunakan gaya penulisan yang lebih alami dan mirip dengan cara orang berbicara sehari-hari. Kalimat-kalimatnya bersifat lugas dan tidak terikat oleh pola atau ritme yang khas seperti pada puisi.
  2. Prosa umumnya disusun dalam bentuk paragraf dan mengikuti alur cerita atau urutan kejadian yang logis. Ini memungkinkan penulis untuk mengembangkan narasi dengan lebih rinci.
  3. Prosa memberikan kebebasan lebih dalam pemilihan kata dan struktur kalimat. Gaya bahasanya dapat bervariasi dari formal hingga informal tergantung pada keperluan dan tujuan penulis.
  4. Dalam prosa, penulis memiliki ruang yang luas untuk mengembangkan karakter, latar belakang, dan pengaturan tempat. Hal ini membantu membentuk cerita menjadi lebih mendalam dan meyakinkan.
  5. Berbeda dengan puisi yang memiliki aturan tertentu mengenai rima dan meter, prosa tidak terikat oleh struktur formal semacam itu. Ini memberikan kebebasan lebih dalam mengekspresikan ide dan cerita.
  6. Prosa sering kali menggunakan dialog sebagai cara untuk menyampaikan percakapan antar karakter. Dialog membantu memperjelas karakter, mengembangkan plot, dan meningkatkan realisme cerita.
  7. Prosa dapat mencakup karya-karya yang lebih panjang dan kompleks seperti novel atau esai yang memungkinkan pengembangan yang lebih mendalam dari ide atau cerita.
  8. Sebagai bentuk komunikasi tertulis, prosa memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, ide, atau cerita kepada pembaca dengan cara yang jelas dan efektif.
  9. Prosa sering kali berfokus pada cerita atau argumentasi. Ini dapat mencakup pemaparan kejadian, penjelasan suatu ide, atau pengembangan karakter dalam sebuah narasi. Banyak jenis tulisan yang umumnya dikenal sebagai prosa, seperti novel, cerpen, esai, artikel, dan lainnya, memenuhi ciri-ciri prosa tersebut.

Perahu Kertas

Sosok Sapardi Djoko Damono sejauh ini memang cukup dikenal, baik sebagai penyair, penerjemah, pengajar, maupun juga sebagai pengamat sastra. Para pembaca pasti tidak pernah ragu untuk mengatakan bahwa membaca puisi miliknya seperti Self-healing. Rangkaian kata-katanya yang indah membuat para pembaca akan jatuh cinta dengan kepiawaiannya dalam menulis sebuah karya. Karya-karyanya begitu sarat akan makna. Tidak pelak apabila beliau memang layak diperhitungkan dalam peta dan khazanah Sastra Indonesia Modern. Ketekunannya dalam dunia kreatif dan pengajaran sastra sungguh patut dikedepankan.

Perahu Kertas ini merupakan buku kumpulan sajak milik Sapardi Djoko Damono. Pada akhir Maret 1984, karyany ini bahkan memenangi Hadiah Sastra DKJ untuk tahun 1983. Buku ini menjadi magis tersendiri untuk Sapardi Djoko Damono, karena beliau membuktinya dirinya merupakan seorang penyair suasana. Sapardi Djoko Damono mencoba menghidupkan fantasi-fantasi para pembaca, sehingga menemukan kembali dunia luar dan dunia dalam pengalaman kemanusiaan kita. Kata-katanya adalah segalanya dalam puisi Perahu Kertas ini.

Contoh-Contoh Prosa

1. Novel

Contoh: “To Kill a Mockingbird” karya Harper Lee, sebuah novel yang menggambarkan ketidakadilan dan rasisme di Amerika Serikat selama tahun 1930-an.

2. Cerita Pendek (Cerpen)

Contoh: “The Lottery” karya Shirley Jackson, sebuah cerpen yang menghadirkan pandangan kritis terhadap tradisi dan kebiasaan masyarakat.

3. Esai

Contoh: “Self-Reliance” karya Ralph Waldo Emerson, sebuah esai yang membahas konsep kemandirian dan pentingnya mengikuti intuisi pribadi.

4. Artikel

Contoh: Artikel tentang dampak perubahan iklim di National Geographic, yang menyajikan fakta dan analisis tentang perubahan lingkungan.

5. Naskah Drama

Contoh: “Romeo and Juliet” karya William Shakespeare, sebuah naskah drama yang menggambarkan tragedi cinta antara dua keluarga feodal.

6. Cerita Fabel

Contoh: “Si Kancil dan Buaya,” merupakan sebuah cerita fabel yang mengandung pelajaran bahwasanya kecerdikan yang kita miliki harus digunakan untuk hal-hal baik dan tidak merugikan orang lain.

7. Memoar

Contoh: “Educated” karya Tara Westover, sebuah memoar yang yang menceritakan masa kecilnya di negara bagian Idaho. Ia berasal dari sebuah keluarga fundamentalis, yang berhasil menempuh pendidikannya di Harvard dan Cambridge walaupun hidup dalam keadaan yang terbatas.

8. Kritik Sastra

Contoh: Sebuah artikel kritik sastra yang mengevaluasi karya sastra tertentu, seperti “The Great Gatsby” karya F. Scott Fitzgerald.

9. Teks Hukum atau Kontrak

Contoh: Kontrak sewa rumah atau teks hukum lainnya yang merinci persyaratan dan ketentuan kesepakatan.

Struktur Prosa

Struktur prosa mencakup unsur-unsur tertentu yang membantu menyusun narasi atau argumen secara teratur dan dapat dimengerti oleh pembaca. Meskipun prosa tidak memiliki batasan formal yang ketat seperti puisi, umumnya, sebuah karya prosa terdiri dari unsur-unsur berikut:

  • Pendahuluan

Pendahuluan, atau sering disebut sebagai eksposisi, merupakan bagian awal dari prosa yang memperkenalkan pembaca pada tema, latar belakang, atau konteks yang akan dijelaskan dalam tulisan. Pendahuluan ini dapat berisi gambaran umum, konteks sejarah, atau pertanyaan yang akan dijawab dalam tulisan.

  • Pengenalan Karakter dan Pengaturan Tempat

Dalam prosa naratif seperti cerita pendek atau novel, pengenalan karakter dan pengaturan tempat merupakan elemen penting. Ini memberikan gambaran tentang siapa tokoh-tokoh utama dalam cerita dan di mana cerita tersebut berlangsung.

  • Puncak atau Konflik Utama

Puncak atau konflik utama adalah inti dari cerita. Ini mencakup situasi atau peristiwa kritis yang menarik perhatian pembaca dan menciptakan ketegangan atau drama. Konflik ini dapat berupa pertentangan antar karakter, pertarungan melawan tantangan, atau krisis lainnya.

  • Klimaks

Klimaks adalah puncak kejadian yang menjadi titik paling dramatis dalam cerita. Ini merupakan momen di mana ketegangan mencapai puncak dan keputusan atau perubahan besar terjadi.

  • Puncak Turun atau Resolusi

Puncak turun atau resolusi merupakan bagian yang mengikuti klimaks. Di sini, konflik mulai memudar, dan pembaca mendapatkan pemahaman tentang hasil atau akibat dari konflik yang terjadi.

  • Pengembangan Tema atau Argumen

Dalam prosa ekspositoris atau esai, pengembangan tema atau argumen dilakukan melalui paragraf-paragraf yang menjelaskan, memberikan contoh, atau memberikan bukti untuk mendukung pernyataan utama.

  • Puncak Argumen atau Kesimpulan

Seperti halnya klimaks dalam cerita fiksi, puncak argumen atau kesimpulan dalam prosa ekspositoris adalah bagian di mana penulis menyimpulkan atau memberikan pandangan akhir. Ini merangkum pokok-pokok utama dan memberikan penutup atau kesimpulan.

  • Penutup atau Koda (jika diperlukan)

Penutup atau koda adalah bagian akhir dari karya prosa. Ini dapat berupa refleksi, pertanyaan terbuka, atau pernyataan yang meninggalkan kesan pada pembaca. Tidak semua karya prosa memiliki bagian ini, terutama jika penulis memilih untuk menyelesaikan karyanya dengan cara yang berbeda.

  • Epilog (jika diperlukan)

Epilog, yang tidak selalu ada, adalah bagian tambahan yang terletak setelah bagian penutup. Ini memberikan informasi tambahan atau melanjutkan cerita setelah resolusi utama.

Peran Prosa Dalam Karya Sastra

Prosa memainkan peran yang sangat penting dalam karya sastra dan memiliki kehadiran yang signifikan dalam dunia tulis-menulis. Berbeda dengan puisi yang memiliki struktur dan aturan yang lebih kaku, prosa memberikan kebebasan lebih kepada penulis untuk mengembangkan ide dan cerita secara lebih luas dan mendetail. Berikut adalah beberapa peran dan kehadiran prosa dalam karya sastra:

  • Menyampaikan Cerita dan Narasi

Prosa adalah sarana utama untuk menyampaikan cerita dan narasi. Dalam bentuk novel, cerpen, atau cerita panjang lainnya, penulis dapat menggunakan kalimat dan paragraf untuk menggambarkan karakter, setting, dan alur cerita dengan mendetail. Ini memungkinkan pembaca terlibat sepenuhnya dalam dunia yang diciptakan oleh penulis.

  • Mengembangkan Karakter

Prosa memberikan kesempatan bagi penulis untuk merinci dan mengembangkan karakter secara mendalam. Penulis dapat menjelajahi pikiran, perasaan, dan motivasi karakter-karakternya dengan lebih rinci, sehingga pembaca dapat merasa lebih terhubung dengan tokoh-tokoh tersebut.

  • Mengeksplorasi Tema dan Ide

Dalam bentuk esai atau prosa ekspositoris, penulis menggunakan prosa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan tema, gagasan, atau konsep tertentu. Ini memungkinkan penulis untuk menyampaikan pandangan atau argumen dengan lebih rinci dan menyeluruh.

  • Memberikan Kebebasan Gaya Penulisan

Prosa memberikan kebebasan yang lebih besar dalam gaya penulisan. Penulis dapat mengadopsi gaya bahasa yang sesuai dengan tujuan dan mood karya mereka, dari gaya formal hingga informal, dari prosa rinci hingga gaya naratif yang lebih luas.

  • Menyajikan Dialog dan Interaksi

Dialog adalah unsur penting dalam prosa, terutama dalam prosa naratif dan drama. Dialog memungkinkan pembaca merasakan interaksi antar karakter, yang dapat memperkaya pengalaman membaca dan menjadikan cerita lebih hidup.

  • Menghadirkan Realisme dan Keaslian

Prosa dapat menghadirkan realisme yang lebih besar dalam gambaran dunia dan kehidupan. Dengan menggunakan kalimat dan paragraf yang mencerminkan bahasa sehari-hari, prosa dapat menciptakan karya yang lebih autentik dan dekat dengan pengalaman manusia sehari-hari.

  • Membentuk Genre dan Gaya Sastra

Prosa hadir dalam berbagai genre sastra, seperti novel, cerpen, esai, dan drama. Ini menciptakan keragaman dalam gaya dan bentuk tulisan, memberikan ruang bagi penulis untuk bereksperimen dan membentuk karyanya sesuai dengan genre dan gaya tertentu.

Kehadiran prosa dalam karya sastra menciptakan panggung bagi penulis untuk mengekspresikan kreativitas, menyampaikan pesan, dan menjelajahi kompleksitas manusia dan dunia di sekitarnya.

Kesimpulan

Prosa, dengan keunikan dan kebebasan ekspresinya, mendominasi dunia sastra sebagai bentuk tulisan yang memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada penulis. Dibandingkan dengan puisi yang mengutamakan ritme dan rima, prosa membebaskan penulis untuk mengekspresikan ide dan cerita secara alami dan menggugah pembacanya.

Keunikan pertama terletak pada gaya penulisannya yang lugas dan tidak terikat oleh aturan tertentu, hal ini memungkinkan ide mudah untuk tersampaikan secara sederhana dan mudah dicerna.

Prosa juga mampu merinci karakter dan setting dengan mendalam, menciptakan dunia dalam karya sastra yang dapat dijelajahi pembaca secara lebih intim. Hal ini akan membawa kita pada keunikan kedua, yaitu kemampuan prosa untuk menciptakan narasi yang panjang dan mendalam, seperti dalam novel atau esai, yang memungkinkan pembaca terlibat dalam perjalanan cerita yang menggugah pikiran.

Selain itu, prosa memiliki kemampuan luar biasa dalam mengeksplorasi tema dan ide dengan lebih mendetail. Dalam bentuk esai, prosa memperbolehkan penulis untuk menyajikan argumen, analisis, dan refleksi dengan kejelasan yang memikat.

Terlepas dari kekayaan kreativitas dalam menciptakan kisah fiksi, prosa juga memiliki daya tariknya dalam memberikan wawasan dan pemahaman tentang dunia nyata melalui tulisan ekspositorisnya.

Inilah yang menjadikan prosa sebagai medium yang sangat beragam dan dapat diakses, memainkan peran utama dalam mengkomunikasikan cerita dan ide dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Tertarik untuk membaca prosa-prosa terbaik sepanjang zaman? Grameds bisa mendapatkan aneka prosa terlaris hanya Gramedia.com.

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya